Korelasi Ganda Dan Korelasi Parsial
Korelasi Ganda Dan Korelasi Parsial
KORELASI GANDA
dan
KORELASI PARSIAL
Oleh
S. Sulistiyono
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
137
KORELASI GANDA
DAN
KORELASI PARSIAL
Pengantar
Pada pokok bahasan ini akan diuraikan berbagai macam korelasi,
dengan basic korelasi product moment. Oleh karena itu agar lebih mudah
mempelajari pokok bahasan ini mahasiswa dipersyaratkan telah memahami
korelasi product moment.
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
138
MODUL 11
KORELASI GANDA
Oleh
S. Sulistiyono
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
139
KORELASI GANDA
Pengantar
Dilihat dari sifat masalahnya, penelitian dibedakan menjadi penelitian
komparatif
dan
penelitian
korelasional.
Penelitian
komparatif
umumnya
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
140
Variabel X 1
Variabel X 2
Variabel X 3
Variabel Y
Hubungan antara dua variabel itu dapat dibagankan seperti gambar 11.2.
Variabel X
Variabel Y
xy
(x )(y )
2
..rumus 11.1
atau
rxy =
n. XY ( X )( Y )
{n. X
}{
( X ) n.Y ( Y )
2
..rumus 11.2
Keterangan :
r xy = Koefisien korelasi
N = Cacah kasus
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
141
X
Y
x
y
R y .12 =
R y12
r y1
r y2
r 12
.Rumus 11.3
prosedur
penggunaan
rumus
11.3
Contoh;
Kita akan meneliti hubungan antara ketekunan belajar (X 1 ) dan kecerdasan
(X 2 ) dengan prestasi belajar siswa (Y). Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan data seperti pada tabel tabel 11.1.
Tabel 11.1 : Data Ketekunan belajar (X 1 ), Kecerdasan (X 2 ),
dan Prestasi Belajar (Y) dari 8 siswa
Siswa
X1
X2
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
142
H0 : R = 0
H1 : R > 0
Kriteria pengujiannya :
Pengujian keberartian R ini melalui uji F, dengan rumus 11.5
Kriteria pengujiannya adalah : Terima H 0 , jika F h < F t
F=
R2 / m
(1 R 2 ) / ( n m 1)
.rumus 11.4
Y2
9
49
36
16
49
25
36
36
256
X1X2
6
36
25
16
42
12
36
30
203
X1Y
6
42
30
16
49
15
36
30
224
X2Y
9
42
30
16
42
20
36
36
231
ry1 =
n. X 1Y ( X )( Y )
{n. X
2
1
}{
( X 1 ) n. Y 2 ( Y )
2
8.224 (38)(44)
= 0,908
(8.200 38 2 )(8.256 44 2 )
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
143
ry 2 =
r12 =
n. X 2Y ( X 2 )( Y )
{n. X
2
2
}{
( X 2 ) n. Y 2 ( Y )
2
8.231 ( 40)(44)
(8.210 40 2 )(8.256 44 2 )
= 0,93
n. X 1 X 2 ( X 1 )( X 2 )
{n. X
2
1
}{
( X 1 ) n. X 2 ( X 2 )
2
8.203 (38)(40)
(8.200 38 )(8.210 40 )
2
= 0,931
Ry .12 =
R2 / m
(1 R ) /( n m 1)
2
Keterangan :
R2
= Kuadrat Korelasi (koefisien determinasi)
m
= Jumlah variabel bebas
n
= Jumlah individu
0,937 2 / 2
(1 0,937 2 ) /(8 2 1)
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
144
= 17,987
e. Keputusan pengujian
Dengan menggunakan derajat kebebasan (db) = 2 lawan 5 dapat
ditemukan harga F teoritis dalam tabel nilai F sebesar 5,79 pada taraf 5%
dan 13,27 pada taraf 1%. Oleh karena harga F hitung terbukti lebih besar
daripada
{(
)(
)(
) (
)}
..rumus 11.5
Ry12 =
JK reg
JKtot
.rumus 11.6
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
145
b1 x1 y + b2 x2 y
Ry12 =
y 2
rumus 11.7.
b1 x1 y + b2 x2 y + b3 x3 y
R y12 =
rumus 11.8.
38
= 4,75
8
40
=5
8
X
N
Y
N
d.
e.
44
= 5,5
8
= X1
2
= X2
2
( X )
( X )
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
146
f.
= Y
( Y )
= 256
g.
x x
1
44 2
= 14
8
x y = X Y
1
= 224
i.
( X )( X )
= X1X 2
= 203
h.
= 13
( 38)( 40)
( X )( Y )
1
( 38)( 44)
8
y = X 2Y
= 231
= 15
( X )( Y )
2
( 40)( 44)
8
= 11
( x )( x y ) ( x x )( x y )
a. b =
( x )( x ) ( x x )
2
1 2
(10)(15) (13)(11)
(19,5)(10) 13 2
1 2
= 0,269
( x )( x y ) ( x x )( x y )
=
( x )( x ) ( x x )
2
b.
b2
1 2
(19,5)(11) (13)(15)
(19,5)(10 ) 13 2
1 2
= 0,75
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
147
Ry12 =
R y12 =
b1 x1 y + b2 x2 y
(0,269)(15) + (0,75)(11)
= 0,937
14
Intersep a
= 0,472
Koefisien b 1 = 0,269
Koefisien b 2 = 0,75
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
148
Untuk menghitung harga F dapat juga ditempuh cara lain yaitu langkah-langkah:
a. Menghitung Jumlah kuadrat (JK)
1.) JK tot
= y 2 = 14
2.) JK reg
= b 1 x 1 y + b 2 x 2 y
= (0,269)(15)+(0,75)(11)
= 12,285
3.) JK res
= JK tot JK reg
= 14 12,285 = 1,715
JK reg
dbreg
12,285
= 6,143
2
JK res
dbres
1,715
= 0,343
5
d. Menghitung harga F
F=
=
RK reg
RK res
6,143
=17,91
0,343
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
149
e. Kriteria pengujian
Terima H 0 jika F h F t
Tolak H 0 jika F h > F t
f.
Keputusan
F hitung = 17,91
F tabel : F (0,01)(2)(5) = 13,27
Jadi F hitung > F tabel , maka H 0 ditolak, dengan demikian model regresi
Y = 0,472 + 0,269X 1 + 0,75X 2 , ataupun harga R y,12 = 0,937 sangat
signifikan.
Ada beberapa keuntungan yang didapat dari penggunaan rumus
Anareg, yaitu memberi informasi tentang (1) koefisien korelasi ganda, (2)
koefisien determinasi, (3) uji signifikansi, (4) bentuk hubungan antara
variabel X dengan Y, dan (5) persamaan garis regresi yang digunakan
sebagai dasar ramalan pada variabel-variabel penelitian. Dengan kata lain
bahwa menghitung koefisien korelasi ganda melalui rumus Anareg akan
didapatkan beberapa informasi penting yang dapat digunakan untuk
menopang hasil-hasil penelitian.
C. Perlatihan 11
1. Peneliti akan menguji hubungan antara taraf kecerdasan (X1) dan stabilitas
emosi (X2) dengan produktivitas kerja (Y) karyawan. Data yang diperoleh
dari penelitian adalah sebagai berikut :
X1
X2
Y
:
:
:
90
60
50
70
50
60
11
70
70
110
70
60
120
80
70
90
90
80
80
70
60
100
70
65
90
80
70
70
70
50
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
150
b. Uji signifikansi
c. Buat kesimpulan
200 225 220 250 150 300 274 280 170 200 190 260 255 230
35 41 42 45 30 49 47 48 35 38 34 46 46 43
1
2
2
3
0
4
3
4
1 2
0
3
3 1
Tentukanlah :
a. Koefisien korelasi Y atas X 1 dan X 2
b. Ujilah signifikansi R y.12 dengan taraf signifikansi 5 %
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
151
MODUL 12
KORELASI PARSIAL
Oleh
S. Sulistiyono
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
152
KORELASI PARSIAL
A. Pengertian Korelasi Parsial
Jika kita amati kejadian-kejadian atau gejala-gejala yang ada di
sekitar kita, tampaknya tidak ada kejadian atau gejala yang berdiri sendiri.
Setiap peristiwa atau
yang
rendah
biasanya
berhubungan
dengan
tingkat
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
153
Variabel X 1
Variabel Y
Variabel X 2
Gambar 12.1 : Bagan Korelasi Semi Parsial
Variabel X 1
Variabel Y
Variabel X 2
Gambar 12.2 : Bagan korelasi parsial
Dari gambar 12.1 dan gambar 12.2 tampak jelas perbedaan diantara
kedua teknik statistik tersebut. Namun dalam kesempatan yang terbatas ini
hanya akan dibahas teknik korelasi parsial, dan untuk teknik korlasi semi
parsial diharapkan mahasiswa bisa mempelajarinya sendiri.
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
154
ry12 =
ry 21 =
ry ,1 ( ry 2 )( r12 )
2
rumus 12.1
(1 ry 2 )(1 r12 )
ry , 2 ( ry1 )( r12 )
2
Keterangan :
r y1-2
= Korelasi
r y2-1
= Korelasi
r y1
= Korelasi
r y2
= Korelasi
r 12
= Korelasi
antara
antara
antara
antara
antara
X1
X2
X1
X2
X1
dengan
dengan
dengan
dengan
dengan
Y mengendalikan X 2
Y mengendalikan X 1
Y
Y
X2
bagian
terdahulu.
Misalkan kita mendapatkan harga-harga korelasi tunggal yang
berasal dari tabel 11.2, adalah : r y1 = 0,908, r y2 = 0,93 dan r 12 = 0,93. Maka
korelasi parsialnya adalah :
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
155
ry12 =
ry ,1 (ry 2 )(r12 )
2
(1 ry 2 )(1 r12 )
0,908 (0,93)(0,93)
= 0,319
ry 21 =
=
ry , 2 (ry1 )(r12 )
2
=0,556
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi parsial tersebut,
selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi melalui uji t dengan rumus
sebagai berikut :
t =
ry12 . n 3
1 ry12
rumus 12.2
0,319. 8 3
1 0,319 2
= 0,753
t =
ry12 . n 3
1 ry12
0,556. 8 3
1 0,556 2
= 1,496
Dengan db = n-3 = 5 diperoleh harga t teoritik sebesar 2,571 pada taraf
5% dan 4,032 pada taraf 1%, sedangkan nilai t hitung yang kita peroleh adalah
t1 = 0,753 dan t2 = 1,496 Hal ini berarti harga t empirik lebih kecil daripada
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
156
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
157
S
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
X1
20
15
15
11
9
12
10
6
10
8
X2
10
8
9
7
7
8
6
5
4
7
Y
4
3
4
2
2
3
2
0
1
1
X12
400
225
225
121
....
....
....
....
....
64
X22
100
64
81
....
....
....
....
....
....
49
Y2
16
9
16
....
....
....
....
....
....
1
X1X2
200
120
....
....
....
....
....
....
....
56
X1Y
80
45
....
....
....
....
....
....
....
8
X2Y
40
24
....
....
....
....
....
....
....
7
116
71
22
1496
533
64
877
299
175
= 0,904
= 0,885
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
158
= 0,81
b. Hitung Korelasi Parsial
= 0,685
= 0,609
c. Uji Signifikansi
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
159
= 2,488
= 2,031
Dengan db = 7 (dari n - 3 ) diperoleh harga t teoritik sebesar 2,36 pada
taraf 5% dan 3,00 pada taraf 1%, sedangkan nilai t hitung yang kita peroleh
adalah t1 = 2,488 dan t2 = 2,031. Hal ini berarti harga t 1 empirik lebih besar
daripada harga t teoritiknya, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara kondisi ekonomi (X 1) dengan prestasi belajar (Y), dengan
tingkat kecerdasan dikontrol. Sedang harga t 2 lebih kecil daripada harga t
teoritiknya, yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara X 2 dengan
Y, jika X 1 dikontrol.
Apabila dikehendaki penelitian dapat menggunakan 2 atau lebih
variabel kontrol. Untuk yang menggunakan 2 variabel kontrol rumusnya
adalah sebagai berikut :
ry123 =
ry 2 13 =
ry 3 12 =
(1 ry 3 2 )(1 r132 )
ry 2 1 ( ry 3 1 )( r231 )
2
(1 ry 3 1 )(1 r23 1 )
ry 3 1 (ry 2 1 )( r231 )
2
(1 ry 2 1 )(1 r231 )
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
160
Keterangan :
r y1-.23
r y2-31
r y3-12
r y1-2
r y1-3
r y2-1
r y2-3
r y3-1
r y3-2
r 13-2
r 32-1
r 21-3
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
Korelasi
Korelasi
Korelasi
Korelasi
Korelasi
Korelasi
Korelasi
Korelasi
Korelasi
Korelasi
Korelasi
Korelasi
antara
antara
antara
antara
antara
antara
antara
antara
antara
antara
antara
antara
X1
X2
X3
X1
X1
X2
X2
X3
X3
X1
X3
X2
dengan
dengan
dengan
dengan
dengan
dengan
dengan
dengan
dengan
dengan
dengan
dengan
Y mengendalikan X 2 dan X 3
Y mengendalikan X 1 dan X 3
Y mengendalikan X 1 dan X 2
Y mengendalikan X 2
Y mengendalikan X 3
Y mengendalikan X 1
Y mengendalikan X 3
Y mengendalikan X 1
Y mengendalikan X 2
X 3 mengendalikan X 2
X 2 mengendalikan X 1
X 1 mengendalikan X 3
t =
ry 3 12 . n 4
1 ry 3 12
rumus 12.3
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
161
C. Perlatihan 12
1. Peneliti akan menguji hubungan antara banyaknya literatur (X1) dengan
indeks prestasi (Y) dengan mengendalikan variabel motivasi berprestasi (X2)
mahasiswa. Data yang diperoleh dari penelitian adalah sebagai berikut :
X1
X2
Y
: 5
: 20
: 2,0
7
21
2,3
10
25
2,7
8
20
2,5
9
22
2,5
15
27
3,3
4
15
2,0
3
10
1,8
5
11
2,0
6
13
1,7
:
:
:
7
8
14
10
8
20
15
9
25
8
7
16
12
7
20
17
7
30
18
8
32
20
8
36
9
9
17
6
10
12
Tugas anda :
a. Hitung koefisien korelasi parsial
b. Uji signifikansi
c. Buat kesimpulannya
S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTIK II
162