Anda di halaman 1dari 37

Mata Kuliah KMB III

MATERI

PROFIL
Nama: Shelfi Dwi Retnani, S. Kep.
Ns
TTL : Kediri/ 01 Pebruari 1990
Alamat
: Dsn. Bendorejo Rt. 04
Rw. 01 Kec. Ponggok Kab. Blitar
Pendidikan Terakhir : S1
Keperawatan + Ners

Shelfi D. Retnani, S.Kep.,


Ns

Apakah HIV ?
H Human Virus hanya dapat menginfeksi
manusia
I Immuno deficiency Virus, membuat tubuh
manusia turun sistem kekebalannya, sehingga
tubuh gagal melawan infeksi
V Virus Virus karakteristiknya mereproduksi
diri sendiri di dalam sel manusia

Apakah AIDS ?
A Acquired ditularkan dari orang ke orang
I Immune merusak sistem kekebalan
manusia. Kekebalan adalah bagian tubuh
untuk mempertahankan diri dengan
melawan infeksi seperti bakteri atau virus
D Deficiency menurun atau berkurang
S Syndrome orang dengan AIDS
mengalami
berbagai
infeksi oportunistik dan
penyakit lainnya.

HIV dalam tubuh manusia


HIV harus masuk langsung kealiran darah
Di luar tubuh manusia, HIV sangat cepat mati
HIV mati oleh air panas, sabun, bahan pencuci
hama lain
HIV tidak dapat menular lewat udara spt virus
lain
HIV bersarang dalam sel darah putih tertentu yg
disebut sel T4
Sel T4 terdapat pada cairan tubuh, maka HIV
ditemukan terutama di : darah, air mani, cairan
vagina, ASI

HIV hidup didalam 4 cairan tubuh


manusia :
1.
2.
3.
4.

Cairan darah
Cairan semen
Cairan vagina
Air Susu Ibu

HIV DAPAT DITULARKAN


1. Hubungan seks dgn orang yg
terinfeksi
2. Tranfusi darah yg terkontaminasi
3. Penggunaan darah yg terkontaminasi
4. Penggunaan jarum, dan alat
pemotong atau pelubang yg tercemar
darah yg terkontaminasi
5. Darah ibu yg terinfeksi yg
mengkontaminasi bayi sewaktu
kehamilan atau persalinan
6. Susu ibu yang terinfeksi sewaktu
menyusui

HIV TIDAK DITULARKAN


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Cairan tubuh : air mata, liur, keringat dan air


seni
Kontak pribadi : ciuman dimulut, pelukan,
berjabat tanggan
Kontak sosial : sewaktu kerja, di sekolah,
bioskop, restoran, dan sauna
Air atau udara : bersin, batuk, kolam renang,
berenang dilaut
Barang barang : barang rumah tangga, pena,
toilet, handuk, selimut, sabun
Serangga : gigitan nyamuk atau serangga
lainnya.

FAKTOR RISIKO
Homoseksual
Laki-laki dengan biseksual atau heteroseksual
dengan berganti-ganti pasangan
Pengguna narkoba intravena
Resipien donor darah maupun komponen darah
tanpa tes penapisan terhadap HIV

Transmisi HIV ke dalam tubuh manusia


melalui 3 cara :
Secara transeksual (homoseksual dan
heteroseksual) sekitar 70% - 80%
Secara vertikal (dari ibu ke anak) : masa
kehamilan 0%-5%, persalinan 5%-10%, menyusui
5%-10%
Secara horizontal. Kontak antara darah
(pemakai jarum suntik secara bersama-sama
secara bergantian. Tatto. Tindik. Transfusi darah.
Transplantasi organ. Perawatan gigi dll) sekitar 3%5%

Glikoprotein 41

120

Siklus Hidup HIV


Ada 5 fase :
1. Masuk dan mengikat (pd sel T&sel B)
2. Reverse transkriptase
3. Replikasi
4. Budding
5. Maturasi

HIV

3. Dipadukan pada nukleus


3.

sel induk dengan integrase

4. Membuat

unsur virus

1. Ikat pada sel


CD4 induk

2. Reverse

transcriptase
membuat DNA
dari RNA virus

5. Virus baru dirakit


dengan protease

6. Virus
6.

baru
keluar

Perjalanan penyakit
Invasi HIV
Tahap AIDS
Penurunan derajat imunitas pasien
Peningkatan risiko dan derajat keparahan
Infeksi oportunistik serta keganasan
(Depkes RI, 2003)

Manifestasi Klinis (WHO 2006)

Derajat infeksi HIV :


Derajat RINGAN
Derajat SEDANG
Derajat BERAT

: bila CD4 500 sel/mm


: bila CD4 200-499 sel/mm
: bila CD4 < 200 sel/mm

DIAGNOSIS
Pemeriksaan Diagnostik
Tes untuk diagnosa infeksi HIV :
ELISA
P24 antigen test
Kultur HIV
Tes untuk deteksi gangguan system imun.
Hematokrit.
LED
CD4 limfosit
Rasio CD4/CD limfosit
Serum mikroglobulin B2
Hemoglobulin

Infeksi oportunistik pada AIDS


Tuberkulosis
Pneumonia
Infeksi jamur berulang di kulit, mulut dan
tenggorokan
Infeksi gastrointestinal
Diare kronis dengan penurunan berat badan
Infeksi neurologik (Cryptococcal), atau meningitis
sub-akut
Keganasan : Sarkoma Kaposi
Demam tanpa sebab yang jelas
Kelainan neurologis
IMS : Herpes Simplex, Condiloma Acuminata

STRATEGI
PENATALAKSANAAN
1. Terapi antiretroviral
2. Terapi infeksi sekunder atau infeksi
oportunistik serta malignansi
3. Dukungan nutrisi berbasis
makronutrient dan mikronutrien
4. Konseling terhadap penderita maupun
keluarga
5. Membudayakan pola hidup

PENGOBATAN
Beberapa jenis obat yang diperlukan :
1. Obat anti retroviral
2. Obat anti jamur
3. Obat untuk sarkoma kaposi
4. Obat TBC
5. Obat pneumonia
6. Obat untuk penyakit infeksi,dll

PENCEGAHAN
Jalur seksual

1. Berhubungan dg 1 partner yg
setia
2. Hindari berhubungan sex dg
orang beresiko tinggi
3. Penggunaan kondom

Jalur alat
suntik atau
darah

1. Test darah sebelum


ditransfusikan
2. Penggunaan alat dispossible
3. Mematuhi Universal
Precautions

Jalur ibu ke
anak

1. Tidak menyusui bayinya

Pengkajian
Keperawatan
Riwayat : tes HIV positif,
riwayat perilaku beresiko
tinggi, menggunakan obatobat.
Penampilan umum : pucat,
kelaparan.
Gejala subyektif : demam
kronik, dengan atau tanpa
menggigil, keringat malam
hari berulang kali, lemah,
lelah, anoreksia, BB menurun,
nyeri, sulit tidur.

Psikososial : kehilangan pekerjaan dan


penghasilan, perubahan pola hidup, ungkapkan
perasaan takut, cemas, meringis.
Status mental : marah atau pasrah, depresi,
ide bunuh diri, apati, hilang interest pada
lingkungan sekitar, gangguan proses pikir,
hilang memori, gangguan atensi dan
konsentrasi, halusinasi dan delusi.

Pernapasan : dyspnea, takipnea,


sianosis, SOB, menggunakan otot
Bantu pernapasan, batuk produktif atau
non produktif.
Kardiovaskuler ; takikardi, sianosis,
hipotensi, edem perifer
GI : intake makan dan minum menurun,
mual, muntah, BB menurun, diare,
inkontinensia, perut kram,
hepatosplenomegali, kuning.
Muskuloskletal : focal motor deifisit,
lemah, tidak mampu melakukan ADL.
Genital : lesi atau eksudat pada genital,
Integument : kering, gatal, rash atau
lesi, turgor jelek, petekie positif

Diagnosa keperawatan

Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan


imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup
yang beresiko.
Resiko tinggi infeksi (kontak pasien)
berhubungan dengan infeksi HIV, adanya
infeksi non opportunisitik yang dapat
ditransmisikan.
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelemahan, pertukaran oksigen,
malnutrisi, kelelahan.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh berhubungan dengan intake yang
kurang, meningkatnya kebutuhan
metabolic, dan menurunnya absorbsi zat
gizi.
Diare berhubungan dengan infeksi GI
Tidak efektif koping keluarga
berhubungan dengan cemas tentang
keadaan yang orang dicintai.

Peranan keluarga
pada penderita HIV
Sebagian

besar perawatannya
dilakukan oleh keluarga
Klrg/pendamping perlu memiliki
pengetahuan dan ketrampilan
Memahami cara penularan dan
pencegahan infeksi HIV

Hal-hal yg boleh dilakukan oleh keluarga


Memberi makanan, memandikan,

menggannti baju
Menyuntikkan, memasang infus, dan
tindakan medis lainnya dilakukan oleh
perawat atau dokter
Melakukan TTV
Mengetahui keadaan darurat, seperti
tanda2 kejang, penurunan tekanan darah,
dehidrasi.

Keadaan darurat yang sering terjadi :


1. Hipertermi : kompres, penurun panas
2. Diare : makanan diganti, tx. anti diare
3. Batuk : tx. Obat batuk, sputum dan darah di

buang didalam tempat tertutup diberi lysol


4. Perdarahan lewat anus : tekan anus dengan
kasa (pakai handscoon) selanjutnya dibawa
ke dokter
5. Kejang dan pingsan : mbawa ke dokter

Lihat Video Pembelajaran Hari ini !!!

Tugas Individu:
CariLah jurnaL tentang HIV, selanjutnya
kritisi jurnal tersebut
Menggunakan = Fakta Teori Opini

Segera dikumpulkan paling lambat Jumat, 20 Februari 2015

SELAMAT BELAJAR
BY:
Shelfi Dwi Retnani P.S., S.Kep.,Ns

Bacalah dengan sungguh doa berikut;

Alhamdulillah

Anda mungkin juga menyukai