Informasi Manusia Purba
Informasi Manusia Purba
: http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_dunia
HOMO SAPIENS
NEANDERTHAL
HOMINID
H. sapiens menyebar secara cepat dari Afrika menuju kawasan bebas es di Eropa dan Asia sekitar
60.000 tahun yang lalu. Mereka mencapai pemutakhiran perangai sekitar 50.000 tahun yang lalu.
Mereka mencapai Eropa sekitar 43.000 tahun yang lalu, dan akhirnya mereka menggantikan
populasi Neanderthal yang lebih dahulu menduduki kawasan tersebut. Pada masa itu terjadi
periode glasial akhir, ketika suhu kawasan di belahan utara Bumi sangat tidak layak huni.
Akhirnya umat manusia menghuni hampir dari seluruh bagian bebas es di muka Bumi sampai
akhir glasial, sekitar 12.000 tahun yang lalu. Asia Timur dicapai sekitar 30.000 tahun lalu.
Perkiraan waktu migrasi ke Amerika Utara masih diperdebatkan; kemungkinan terjadi sekitar
30.000 tahun lalu, atau mungkin di masa berikutnya, sekitar 14.000 tahun lalu. Kolonisasi
Polinesia di samudra Pasifik bermula sekitar 1300 SM, dan berakhir sekitar 900 M. Leluhur
bangsa Polinesia meninggalkan Taiwan sekitar 5000 tahun lalu
Meganthropus Paleojavanicus,
Homo Soloensis
Homo Sapiens
PINTHECANTROPUS LATIANENSIS
(unknow)
Australipothecus Robustus
Australopithecus Boisli
Homo Hanilis
(unknow)
dll
Homo Hidelbergonsis
Homo Cramogn
: http://nationalgeographic.co.id/berita/2012/09/bagaimana-manusia-menyebar-di-
Dari sebuah studi yang dilakukan oleh tiga tim peneliti dari Wake Forest Baptist, Johns
Hopkins University School of Medicine, dan University of Washington School of Medicine,
diketahui bahwa sebuah mutasi genetik yang terjadi ribuan tahun lalu merupakan jawaban
bagaimana manusia purba mampu bermigrasi ke berbagai belahan dunia.
Seperti diketahui, menurut ilmu arkeologi dan genetika, Homo sapiens muncul di bumi
sekitar 180 ribu tahun lalu. Namun, mereka tetap tinggal di satu kawasan saja, tepatnya di sekitar
perairan di Afrika tengah selama hampir 100 ribu tahun lamanya. Namun, setelah itu, manusia
purba kemudian menyebar ke seluruh dunia, atau dikenal juga dengan the great expansion.
Untuk mencari jawaban atas kekuatan evolusioner yang mampu mengubah pola variasi
genetika tersebut, ketiga tim peneliti mengamati genetika dari populasi manusia yang berbeda.
Sebanyak 1.092 individu, mewakili 15 populasi manusia yang berbeda diamati dalam studi yang
disebut sebagai 1000 Genome Project. Selain itu, 1.043 database individu dari 52 populasi yang
ada di Human Genome Diversity Panel juga diteliti.
Setelah ketiga tim peneliti melakukan analisis terhadap pola variasi urutan genetika pada
berbagai populasi manusia di seluruh dunia, mereka mendapati bahwa varian genetik penting
muncul di kluster genetika utama pada kromosom 11 yang dikenal dengan fatty acid desaturase
cluster (FADS) pada sekitar 85 ribu tahun lalu. Variasi ini memungkinkan manusia awal
mengembangkan otak mereka menjadi berukuran lebih besar, memiliki kompleksitas tinggi dan
fungsi yang lebih banyak.
Menurut Floyd Chilton, peneliti dari Center for Botanical Lipids and Inflammatory
Disease Prevention, Wake Forest Baptist, manusia purba membutuhkan asam dokosa heksanoat
(DHA) yang biasa ditemukan pada ikan dan kerang untuk mendukung fungsi otak yang
kompleks.
Kemungkinan inilah yang membuat manusia purba berkumpul di perairan di Afrika
tengah di mana banyak ditemukan sumber makanan yang mengandung DHA, kata Chilton.
Setelah mereka mengalami perubahan genetika, dan otak mereka mulai memiliki ukuran yang
lebih besar, kompleksitas tinggi dan fungsi yang lebih banyak, mereka kemudian menyebar ke
seluruh penjuru benua Afrika, ucapnya.
Pada laporannya yang dipublikasikan di jurnal PLoS One, Joshua Akey, salah satu
peneliti dari University of Washington menyebutkan, konversi genetika yang terjadi tersebut
membuat manusia tidak lagi hanya perlu mengandalkan satu sumber makanan saja (ikan) untuk
mendapatkan pertumbuhan dan perkembangan otak mereka.
KESIMPULAN :
Jadi, perkembangan manusia purba di dunia ini berawal dari manusia purba jenis
hominid. Yang hidup sejak 2,5-0,6 juta tahun yang lalu. Tetapi peradaban ini berlangsung
sangat sederhana. Dikarenakan peradaban Homo Sapiens lebih cepat berevolusi. Mengapa
homo sapiens lebih cepat berevolusi? Karena homo sapiens itu memiliki otak yang lebih
pintar dibandingkan manusia purba lainnya.
Menurut penemuan para ilmuan, saya dapat mengerti bahwa semakin tua manusia
tersebut, semakin mirip simpanse. Walaupun teori Darwin itu tidak tahu kebenarannya, tetapi
beberapa manusia purba yang hidup lebih lama (dilihat dari foto-fotonya) itu memiliki bulu
yang lebat seperti simpanse dan memiliki tulang hidung yang tidak muncul ke permukaan
wajah.