Bergerak aktif Tidak cacat Sisik utuh b. Pakan
Pakan alami berasal dari jasad mikroorganisme
akuatik yaitu fitoplankton, zooplankton, dan bentos. Pakan buatan dibuat dari campuran bahan baku hewani dan nabati. Berdasarkan jenis pakan yang digunakan, proses pembesaran ikan dibedakan menjadi 3, yaitu: 1)Pembesaran ikan secara ekstensif, yaitu mengutamakan pakan alami. Dilakukan pada kolam tergenang dan sawah. 2)Pembesaran ikan secara semi intensif, yaitu mengutamakan pakan alami dengan tambahan pakan buatan. Dilakukan di kolam air tenang. 3)Pembesaran ikan secara intensif, yaitu mengandalkan pakan buatan dan tambahan pakan alami. c. Pupuk
1)Pupuk alami/kandang adalah pupuk yang berasal dari
kotoran hewan sapi, kerbau, itik, dan ayam yang sudah dikeringkan. 2)Pupuk buatan berupa bahan-bahan kimia yang dibuat di pabrik, seperti urea, ZA, TSP, KCL, dan NPK. d. Air
Kriteria air yang baik:
Adanya pertumbuhan plankton sebagai indikator budidaya ikan. pH kisaran 6-8 Suhu 25°C - 32°C Salinitas 0 ppt – 5 ppt (air tawar), 6 ppt – 29 ppt (air payau), dan 30 ppt – 35 ppt (air laut). e. Kapur
Kapur digunakan untuk mempertahankan kestabilan
keasaman pH tanah dan air sekaligus memberantas hama penyakit. Jenis kapur diantaranya kapur pertanian (kalsit dan dolomite) serta kapur aktif. f. Obat-obatan
1)Obat alami berasal dari ekstrak tumbuhan (tembakau,
akar tuba, kipait, dan daun pepaya) 2)Obat buatan berasal dari zat kimia yang harus larut dalam air. 2. Peralatan
1) Tradisional/Ekstensif, keseluruhan kolam dari tanah.
2) Semi Intensif, kolam yang bagian dinding dan pematangnya terbuat dari tembok, sedangkan dasarnya dari tanah. 3) Intensif, keseluruhan kolam terbuat dari tembok. b. Bak, terbuat dari plastik atau terpal c. Akuarium, terbuat dari kaca d. Keramba jaring apung dan keramba jaring tancap, terbuat dari bambu. Persiapan Wadah Budidaya Ikan Konsumsi: 1.Perbaikan Pematang 2.Pengolahan Dasar Kolam 3.Perbaikan Saluran Air Masuk dan Keluar 4.Pengeringan Dasar Kolam 5.Pemupukan 6.Pengapuran 7.Pengisian Air Kolam