Anda di halaman 1dari 30

SEDIAAN SABUN CAIR ANTISEPTIK

UNTUK BAYI DENGAN ZAT AKTIF


DARI BAHAN ALAM

Oleh :
Nur Aji, S. Farm., Apt
NPM. 5413220025
PROGRAM MAGISTER FARMASI
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2014

Daftar Isi

Pendahuluan

Anatomi kulit

Sabun Bayi

Formula Sabun

Formulasi Sabun Cair Antiseptik Bayi


dengan Zat Aktif dari Bahan Alam

PENDAHULU
AN

PENDAHULUAN

Kulit Bayi
Kulit, yang mualai berkembang selama
minggu ke 11 kehamilan, terdiri dari 3
lapisan ( Epidermis, Dermis dan
jaringan subkutan )4.
pH kulit yang normal adalah asam, (pH
<5), pelindung terhadap beberapa
mikroorganisme.
Saat lahir, bayi baru lahir cukup bulan
memiliki pH permukaan kulit yang lebih
tinggi dengan pH rata-rata 6.34. Dalam
waktu 4 hari pH turun dengan rata-rata
4,95.

Kulit Bayi
Mandi dan perawatan kulit lainnya
mengubah pH kulit; dan itu mungkin
memakan waktu satu jam atau lebih
lama untuk menumbuhkan mantel
asam setelah mandi dengan sabun
alkali16.
Bayi pH kulit bayi lebih tinggi, kulit
lebih tipis, dan sekresi keringat dan
sebum sedikit. infeksi kulit dari pada
anak yang lebih besar dan orang
dewasa.

Sabun
Sabun adalah garam alkali karboksilat (RCOONa).
Gugus R bersifat hidrofobik karena bersifat
nonpolar dan COONa bersifat hidro-filik (polar).
Proses yang terjadi dalam pembuatan sabun
disebut sebagai saponifikasi.

Pada pembuatan sabun, bahan dasar yang biasa


digunakan adalah : C12 C18. Jika : < C 12 : Iritasi pada
kulit & > C 18 : Kurang larut (digunakan sebagai
campuran).

Bahan pembuatan sabun : bahan baku dan


bahan pendukung.

Bahan Baku Sabun


Masing masing lemak mengandung sejumlah molekul
asam lemak dengan rantai karbon panjang antara C12
(asam laurik) hingga C18 (asam stearat) pada lemak
jenuh dan begitu juga dengan lemak tak jenuh.

Campuran trigliserida diolah menjadi sabun melalui


proses saponifikasi dengan larutan natrium hidroksida
membebaskan gliserol.

Lemak yang Dapat


Digunakan.

Tallow.
Lard
Palm Oil (minyak kelapa sawit).
Coconut Oil (minyak kelapa).
Palm Kernel Oil (minyak inti kelapa sawit).
Palm Oil Stearine (minyak sawit stearin).
Marine Oil.
Castor Oil (minyak jarak).
Olive oil (minyak zaitun).
Campuran minyak dan lemak.

Alkali yang Dapat


Digunakan
NaOH,
KOH,
Na2CO3,
NH4OH,
dan ethanolamines.

Sabun Cair
Keberadaan sabun mandi cair (body foam) sedikit
banyak telah menggeser sabun mandi padat,
dikarenakan beberapa kelebihan dari sabun mandi
cair dibanding sabun mandi padat sebagai berikut
:
1. Praktis, karena sabun mandi cair dapat dikemas
dalam kemasan botol, sehingga mudah dibawa
kemana saja.
2. Mudah larut dalam air (misalnya bathtube),
diaduk sebentar, langsung berbusa dan
digunakan untuk mandi berendam.
3. Kesehatan, kontaminasi terhadap kuman bisa
dihindari, dan menjamin bila dibandingkan sabun
mandi padat yang dipegang banyak orang alias
dipakai bersama.

Sabun Cair..Lanjutan
Jenis sabun mandi cair ada dua yaitu : Jenis S :
sabun mandi cair dengan bahan dasar sabun.
Jenis D : sabun mandi cair dengan bahan dasar
deterjen.
Bahan-bahan yang biasa terdapat dalam sabun
mandi adalah :

Minyak atau lemak


NaOH/KOH
Air
Essensial dan fragrance
Pewarna
Zat aditif

Metode Pembuatan
Metode Dingin
Metode Panas
Metode Campuran

Metode Dingin
Lye

Minyak dan lemak

Saponifikasi

Base soap
Gambar 2.1. Pembuatan sabun metode dingin.

Metode Panas
Minyak & lemak

Lye
Saponifikasi
Larutan dan
pencampuran

Molding

Coloring, parfum, cutting,


stamping n packaging

Chip soap
Gambar 2.2. Pembuatan sabun metode panas.

Metode Campuran/ Semi


Hot Process
Semi Hot Process/ Pembuatan sabun mandi
padat dengan pemanasan hanya untuk
mencairkan lemak atau minyak yang
berbentuk padat ( stearic acid, tallow )
sesudah mencair minyak direaksikan dengan
alkali
untuk
saponifikasi.
Dan
tahap
selanjutnya seperti proses cara dingin

Sabun Padat untuk Bayi


Sabun mandi bayi adalah senyawa natrium atau
kalium dengan asam lemak yang digunakan sebagai
bahan pembersih tubuh, berbentuk padat, berbusa,
dengan atau tanpa bahan tambahan lain serta tidak
menyebabkan iritasi pada kulit, mata dan selaput
lendir.6

Sabun bayi tidak jauh berbeda dari sabun


biasa, tetapi relatif kemurnian tinggi. Kulit
bayi yang lembut dan sensitif. Oleh karena itu
minyak yang digunakan untuk membuat
sabun bayi harus bersih dan diputihkan.

Syarat Sabun untuk Bayi


Berikut persyaratan sabun mandi bayi yang
dipersyaratkan dalam SNl 16-4768-1998 dapat
dilihat pada Tabel 2.1.

Syarat sabun cair

Minyak Biji Alpukat


Minyak biji alpukat yang diperoleh dari
pemerasan atau pengekstrakan dari biji
tanaman alpukat Persea Americana. Minyak biji
alpukat mengandung lemak dan asam lemak
seperti dijabarkan pada Tabel. 2.2.19

Tabel 2.2. Hasil analisis kimia minyak biji alpukat19


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Kandungan kimia
oleic acid
linoleic acid
palmitic acid
stearic acid
lauric acid
myristic acid
palmitoleic acid
margaroleic acid
Fenolat
Aldehid
Chlorofil

( % w/w)
73,265
15,602
6,177
1,248
0,132
0,733
0,633
0,044
0,292
0,942
0,910

Chamomile Oil
Chamomile (Chamaemelum nobile (L.)) atau
Chamomile Jerman adalah tumbuhan semusim dari
keluarga bunga Matahari Asteraceae. 3
Kandungan kimia utama yaitu, (-)-alpha-bisabolol
and chamazulene, yang terkandung 50-60 %
minyak. Beberapa khasiat farmakologi yang
terdapat pada tanaman Chamaemelum nobile (L.)
yaitu : anti-bakteri (>0,05% v/v) terhadap
Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis dan Candida
albicans, anti-fungi, anti-inflamasi, anti- spasmodik,
anti ulser, anti-viral dan sedative.14

Formula Sabun Bayi Padat


(Pembahasan)
Formula sabun bayi padat dapat dilihat pada
Tabel 3.1

Tabe 2.3.Formula sabun bayi cair

Formulasi, Pengemasan &


Penandaan
Prosedur yang dipilih oleh penulis adalah pembuatan
sabun dengan proses pemanasan. Adapun tahapan
kerjanya yaitu :
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Timbang bahan,
Reaksikan fase minyak ( olive oil & Coconut oil) dengan KOH dan
panaskan 60- 70 oC aduk hingga rata hingga terbentuk basis sabun
(optimasi waktu reaksi). Setelah terbentuk sabun dinginkan .
Buat larutan pengental Na CMC 1 g dengan 20 ml air, setelah
terbentuk mucilage tambahkan asam sitrat & K 2CO3.
Siapkan fase minyak avocado seed oil Vit E, Methyl Paraben dan
PropHyl Paraben dan Chamomile oil.
Campurkan Fase sabun dengan fase mucilage aduk rata kemudian
tambahkan fase minyak sedikit demi sedikit hingga terbentuk
korpus emulsi, setelah semua tercamput tambahkan air hingga 100
ml.
Masukan kedalam kemasan tidak tembus cahaya dan tertutup rapat.

Formulasi, Pengemasan &


Penandaan
Pengemasan- pengemasan harus
tertutup rapat dan bahan kemas yang
akan digunakan berdasarkan persetujuan
antara suplaier dan pembeli, dengan
memperhatikan stabilitas sediaan.
Penandaan diberi label yang sesuai
yaitu :
Nama produk
Nama industry yang memproduksi dan
alamatnya.
Bobot bersih
Komposisi bahan
No. Batch, Lot
Tanggal dan tahun pembuatan/
Kasaluarsa
Cara pemakaian

Pengujian Sabun
Bentuk sediaan: homogen tidak ada
partikel kasar & tajam
Kadar alkali bebas/ asam lemak bebas
Alkali/ Acidimetri. SNl 16-4768-1998
Kadar fraksi tak tersabunkan Alkali/
Acidimetri. SNl 16-4768-1998
Nilai pH 1 gram sabun tambahkan 9 ml
aquadest, kemudian kocok secukupnya.
Ukur pH contoh menggunakan kertas pH
atau pHmeter.
Uji cemaran mikroba. SNl 16-4768-1998

Pengujian Sabun
Stabilitas busa Timbang contoh sebanyak 1 gram, kemudian
dimasukkan ke dalam tabung ulir. Tambahkan 9 ml aquadest
kedalamnya, kemudian kocok selama 1 menit. Hitung tinggi busa
setelah pengocokkan, diamkan selama 1 jam dan hitung tinggi busa
akhir setelah didiamkan.
Stabilitas busa = Tinggi busa akhir x 100 %
Tinggi busa awal
Daya bersih Kain bersih ukuran 10 x 10 cm. Timbang mentega
sebanyak 1 gram kemudian oleskan secara merata pada seluruh
permukaan kain. Tempatkan air sabun sebanyak 200 ml dalam gelas
piala kemudian diukur kekeruhannya ( A turbidimetri). Masukkan
kain yang telah diolesi mentega ke dalam gelas piala yang telah
berisi air sabun tersebut dan diamkan selama 10 menit. Air yang
telah didiamkan tersebut diukur kekeruhannya ( B turbidimetri).
Daya bersih = B-A
Uji organolepti Skala penilaian yang digunakan adalah 1-5 dengan
jumlah panelis 30 orang.

Pengujian Sabun
Uji Iritasi Menggunakan kelinci yang
diamati eritema. Dimana punggung
kelinci dicukur dibuat kotak 2 x2 cm,
bersihkan menggunakan kapas basah
kemudian olesi dengan cairan sabun.

Kesimpulan

Sabun biasa dengan sabun bayi


sangatlah
berbeda
formulanya
terutama
dalam
hal
sifat
dan
kemurnian dari sabun bayi. Sabun bayi
tidak boleh meng iritasimata dan
mukosa, sedangkan pada sabun biasa
masih bias ditoleransi.
Dari hasil
penelaahan formula sabun bayi bahwa
sabun bayi tidak perlu terlalu berbusa
namun dapat membersihkan kotoran
begitu
pula
dengan
perkiraan
karakteristik
pada
formula
F4
dikarenakan kandumgan lemak yang
cukup tinggi dan penambahan zat aktif

Daftar Pustaka
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

11.

12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

Perdanakusuma, DS. Anatomi Fisiologi Kulit Dan Penyembuhan Luka. Airlangga University School of Medicine.
2007.
Tersedia
:
http://www.fk.unair.ac.id/attachments/1705_ANATOMI%20FISIOLOGI%20KULIT%20DAN%20PENYEMBUHAN%2
0LUKA%20Agustus%202007.pdf
. Diakses pada [8 April 2014].
Muliyawan, D. dan Suriana, N. A-Z Tentang Kosmetik. Penerbit PT Eleksmedia Komputindo. Jakarta. 2002
Tranggono, RI, dan Latifah, F. Buku Pengantar Ilmu Pengetahuan Kosmetik. PT. Gramedia. Jakarta. 2007.
Goeser,
AL.
Kulit,
Rambut
dan
Kuku.
Tersedia
:
http://lyrawati.files.wordpress.com/2008/07/kulit-rambut-kuku-goeser-yohan.pdf. Diakses pada [8 April 2014]
Hernani dkk. Formula Sabun Transparan Antijamur Dengan Bahan Aktif Ekstrak Lengkuas (Alpinia galanga
L.Swartz.). Bul. Littro. Vol. 21 No. 2, 2010.
BSNI.
Sabun
Mandi
Bayi,
SNl
16-4768-1998.
Tersedia
:
http://pustan.bpkimi.kemenperin.go.id/files/SNI%2016-4768-1998.PDF. Diakses pada [15 Mei 2014].
Andhira, F, Sabun [Makalah]. Tersedia : http://fairuz-juwel.blogspot.com/2012/06/makalah-sabun.html .
Diakses pada [15 Mei 2014 ]
Iin, D. Pembuatan Sabun Transparan (Makalah). Diakses pada [15 Mei 2014].
________.Belajar Membuat Sabun .Tersedia : http://belajarbuatsabun.wordpress.com/. Diakses pada [15 Mei
2014].
Janardhanan,
K.
R.
Soaps
and
Detergents.
Tersedia
:
http://www.vigyanprasar.gov.in/chemistry_application_2011/briefs/soaps_and_detergents.pdf. Diakses pada
[ 16 Mei 2014].
_________.
Natural
Baby
Bath
With
Vit
E.
Tersedia
:
http://www.botaneco.ca/Documents/Formulations_NOV2013/Natural_Baby_Bath_Shea_Oil_VitaminE_011_093.p
df
. Diakses pada [16 Mei 2014].
Ditjen POM. 1985. Formularium Kosmetik Indonesia. Jakarta.Departemen. Kesehatan RI
________. Chamomile. Tersedia : http://www.herbalsafety.utep.edu/herbs-pdfs/chamomile.pdf. Diakses pada [16
Mei 2014].
_________. Matricaria chamomilla (German chamomile). Alternative Medicine Review Volume 13, Number 1
2008.
Miller,K Design *Your Own* Soap Recipe. Tersedia : http://millersoap.com/soapdesign.html. Diakses pada [6
Juni 2014].
Lund, carolin et. al. Neonatal Skin Care: The Scientific Basis for Practice. Tersedia :
http://sonhs.umkc.edu/documents/nnp/neonatalskincare.pdf. Diakses pada [6 Juni 2014].
Hambali, Eliza.et al Kajian Pengaruh Penambahan Lidah Buaya Terhadap mutu Sabun Transparanran. J. Tek.
Ind. Pert. Vol. 14.2 Hal. 74-79.
A.P Handayani, HC. Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Ekstrak Etanol 96% Biji Alpukat (Perseae Americana

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai