Penelitian menggunakan PID Fuzzy Gain Schedulling juga telah dilakukan untuk
mendapatkan performansi pengendalian yang diinginkan [2] namun metode ini memerlukan
langkah trial and error untuk mendapatkan performansi yang diinginkan dengan merubah
parameter-parameter gain schedulling.
Hal-hal di atas yang melatarbelakangi penelitian mengenai pengendalian kadar oksigen
terlarut pada fermentasi ragi roti dengan menggunakan pengendali Robust PID. Tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mensimulasikan pengendalian kadar oksigen
terlarut dengan metode Robust PID pada proses fermentasi ragi roti.
2. TEORI DASAR
Pemodelan Fermentor Ragi Roti
d VOo
KLa N V O * O qo VX
(1)
dt
Konstribusi dari aliran masuk dan keluar diabaikan karena kelarutan oksigen dalam air
sangat rendah [2]. Argumen yang sama bisa digunakan untuk mengabaikan konsentrasi karena
pengaruh pengenceran dan persamaan oksigen dapat ditulis ulang sebagai berikut :
dO
KLa N O * O qo X
dt
(2)
Dalam praktek, kebanyakan sensor tidak mengukur konsentrasi oksigen tapi tekanan
oksigennya, jumlahnya sebanding dengan tekanan parsial oksigen. Tekanan dari oksigen
terlarut 100% berhubungan dengan larutan dimana tekanan parsial O2 berkesetimbangan
dengan udara dengan kata lain larutan jenuh O2.
Tensi O2 terlarut dihubungkan dengan konsentrasi O2 terlarut dengan Hukum Henry :
O H Oo
(3)
di mana konstanta H tergantung pada kelarutan O2. Pada literatur nilai H untuk air H = 14000
(%l/g) [1]. Pada fermentor laboratorium juga mengkonsumsi bahwa O * cukup 100%.
Dinamika oksigen dapat ditulis sebagai berikut :
dO
KLa N O O q o HX
dt
(4)
Dimana qo, H,X adalah sebagai gangguan. Karena O(t) dipengaruhi oleh beberapa variabel
yang berubah, menyebabkan sistem membentuk sistem yang nonlinear. Oleh karena itu sistem
harus dilakukan linearisasi disekitar titik kesetimbangan. Dan syarat untuk melakukan
linearisasi adalah :
f ( N, O, X ) = 0
O = O Oo
N = N - No
(5)
f
KLa (N )
O
f
KLa *
(O O ) N
N
N
dO
KLa *
KLa O
(O O) N
dt
N
KLa *
(O O)
e td s
N
Gon ( s )
s KLa
Tp s 1
(6)
X (s) s 1
(7)
1
Y ( s)
12
X ( s) 68 s 1
(8)
Ts
Ts
(9)
e(t )
Input
+
Umpan
Balik
1
.K P e(t )dt
TI
K P .TD
+
+
m(t )
de(t )
dt
R(s)
Input
Prefilter
+
Gp(s)
Controller
Plant
Gc(s)
G(s)
C(s)
Output
ITAE
e .t.dt
(10)
s 2 1.4 n n
s 3 1.75 n s 2 2.15 n2 s n3
s 4 2.1 n s 3 3.4 n2 s 2 2.7 n3 s n4
s 5 2.8 n s 4 5.0 n2 s 3 5.5 n3 s 2 3.4 n4 s n5
s 6 3.25 n s 5 6.60 n2 s 4 8.60 n3 s 3 7.45 n4 s 2 3.95 n5 s n6
Koefisien tersebut untuk memperkecil indeks performansi ITAE pada pemberian input step,
dan secara umum analog dengan fungsi transfer dari loop tertutup :
T (s)
b0
C (s)
n
R( s ) s bn 1 s n 1 .... b1 s b0
(11)
Penentukan tiga parameter PID untuk memperkecil indeks performansi ITAE, sesuai
prosedur perancangan sebagai berikut :
Memilih n dari sistem loop tertutup dengan settling time yang spesifik.
Frekuensi natural ( n ) dari loop tertutup diperoleh dengan menggunakan persamaan :
Ts
4
n
(12)
Menentukan tiga koefisien PID dengan menggunakan persamaan optimum seperti pada
Tabel 1 dan n yang diperoleh diatas untuk mendapatkan Gc(s).
Menentukan Prefilter Gp(s) sesuai dengan persamaan (11,13,14)
GC ( s ).G ( s )
TI ( s )
(13)
1 GC ( s )..G ( s ).
T ( s ) G P ( s ).TI ( s )
G P ( s ).GC ( s ).G ( s )
1 GC ( s ).G ( s ).
(14)
3.
PERANCANGAN
Menentukan n dari Sistem Loop Tertutup dari Settling Time yang Spesifik
Untuk mendapatkan ( n ) dapat ditentukan dari settling time (Ts) loop tertutup dengan
gain pengendali dan gain prefilter sama dengan 1 (Gc(s) = 1 dan Gp(s) = 1).
2.088.10 6 s 717.922
H m ( s) 2
s 31.98875s 918.457
Pada hasil simulasi diperoleh settling time sebesar 0.3 detik. Dalam perancangan ini
digunakan koefisien damping ratio sebesar 0.6 ( 0.6 ) karena akan memberikan redaman
yang cukup bagi sistem dan respon yang cepat, sehingga dengan menggunakan persamaan
(12) diperoleh n = 22.22.
Menentukan Tiga Parameter PID Menggunakan Metode ITAE
Untuk menentukan harga Kp, Ki dan Kd digunakan koefisien indeks performansi ITAE
untuk input step. Kemudian dengan memasukkan harga n akan didapat harga Kp, Ki dan
Kd.
Pengendali PID (Gc)
Plant (G)
R(s)
C(s)
+
KDs2 KPs KI
2.088 *10 6 s 717.922
s 2 31.98875s 173.535237
s
_
(16)
GC ( s )
TI ( s )
(18)
(17)
Menentukan Prefilter
Dengan menggunakan persamaan dengan persamaan (10, 12,13) maka fungsi tranfer
dari prefilter GP(s), dapat ditentukan dari persamaan berikut :
G ( s ).GC ( s ).G ( s )
T ( s ) G P ( s ).TI ( s ) P
1 GC ( s ).G ( s ).
dengan T(s) sesuai persamaan 8 adalah :
10973.9
T ( s) 3
2
s 38.9 s 1061.7 s 10973.9
dan GP(s).dan TI(s) sesuai persamaan 10 dan 11 adalah :
10973.9
G P ( s ).TI ( s ) G P ( s) 3
2
s 38.9 s 1061.7 s 10973..9
maka GP(s) yang diperoleh adalah :
10973.9
G P ( s)
8 3
2.0067 * 10 s 6.899 s 2 888.069 s 10974.1557
4.
KESIMPULAN
Dari hasil simulasi dan analisa yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
sistem pengendali Robust PID mempunyai karaktristik stabil dan sensitifitas rendah, sehingga
memenuhi syarat pengendalian Robust. Dari hasil uji step sistem robust PID memiliki
performansi yang baik, selain itu robust PID mudah untuk dirancang sesuai kebutuhan proses.
DAFTAR PUSTAKA
[1.]kesson, M, Probing control of glucose feeding in Escherichia coli cultivations, PhD
Thesis SRN LUTFD2/TFRT1057SE. Department of Automatic Control, Lund
Institute of Technology, Lund, Sweden, 1999.
[2.] Biyanto, TR., Prismawati, L., Controlling of Dissolved Oxygen using PID Fuzzy Gain
Scheduling Control, The 4th National Conference Design and Application of Technology
2005, Widya Mandala University, Surabaya, June 27th 2005
[3.]Donald R. Coughanowr, Process Systems Analysis And Control, Mc. Graw Hill Company.
Inc, 1991.