Anda di halaman 1dari 88

PENDAHULUAN

A. Mata Rantai Perdagangan Ritel


Ritel berasal dari kata retail (bahasa Inggris) yang berarti
eceran. Ada beberapa jenis institusi bisnis ritel, seperti gerai
tradisional (warung dan toko tradisional), gerai modern
(miniamarket, supermarket, dan kini mulai bermunculan
hypermarket). Perbedaan antara gerai tradisional dengan
gerai modern terletak pada tata ruang gerai modern terletak
pada tata ruang gerai, tekhnologi informasi, dan pelayanan.
Bisnis ritel merupakan mata rantai dari alur distribusi
barang dari produsen sampai pada konsumen akhir. Sebagai
mata rantai, maka bisnis ritel adalah perantara perdagangan
yang memiliki ketergantungan pasokan barang dan jasa
kepada produsen/pemasok.
PRODUSE
N
SUB.DISTRIBUT
OR

DISTRIBUTO
R
RITEL

Sebagai perantara perdagangan, maka institusi bisnis


KONSUMEN

ritel saling berhadapan AKHIR


untuk merebut konsumen akhir
dalam satu area perdagangan. Minimarket sebagai salah
satu institusi bisnis ritel berhadapan dengan hypermarket,
supermarket,

minimarket

lainnya,

toko,

dan

warung

tradisional.
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 1

B. Tren Minimarket
Tren minimarket muncul karena orientasi berbelanja
masyarakat berubah. Dulu konsumen dapat dikatakan selalu
mengejar

harga

Kenyamanan

murah.

dalam

Sekarang

berbelanja

itu

tidak

menjadi

daya

cukup
tarik

tersendiri. Hal ini yang membuat pilihan konsumen tertuju


untuk berbelanja

ke minimarket daripada ke warung atau

toko tradisional lainnya. Selain nyaman, minimarket memiliki


citra harga yang lebih murah, pelayanan yang baik,
keanekaragaman

barang

yang

lengkap,

serta

mudah

memilih dan menentukan barang yang diinginkan.


Perbedaan mendasar antara toko tradisional dengan
minimarket ada dalam pelayanan, bentuk gerai, dan tingkat
kenyamanan. Di warung atau toko tradisional, konsumen
masih harus menanyakan harga atas suatu barang yang
akan

dibeli.

Di

minimarket,

konsumen

dapat melihat,

memilih dan menentukan sendiri barang yang akan dibeli


berdasarkan harga yang tertera. Pada akhir yang dibeli tidak
sekadar

barang

yang

dibutuhkan

tetapi

juga

yang

diinginkan. Dengan demikian, maka lambat laun warung dan


toko

tradisional

akan

mati

sekarat

bila

tidak

segera

mengubah orientasi menjadi minimarket mandiri.


Kebutuhan dan keinginan sangat berbeda sekali. Motivasi
konsumen

dalam

membeli

kebutuhan

barang

sudah

direncanakan pada saat masih di rumah, tetapi keinginan


membeli barang yang tidak direncanakan bias saja secara
tiba-tiba muncul setelah melihat barang. Istilah kerennya
impuls buying. Sehingga di minimarket, pembelian dilakukan
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 2

oleh konsumen tidak saja berdasarkan kebutuhan, tetapi


juga berdasarkan keinginan.
Oleh karena itu, minimarket harus menyediakan produk
dalam berbagai jenis, merek, dan ukuran. Tentu dengan
tersedianya

keanekaragaman

produk

dan

jasa

yang

dibutuhkan dan diinginkan konsumen dapat mendorong


peningkatan

volume

penjualan.

Bisa

juga,

untuk

menyediakan pilihan yang lebih beragam, Anda bekerja


sama dengan pemilik bisnis jasa untuk membuka semacam
island outlet seperti jasa laundry.
Begitulah gagasan dasar membangun

minimarket.

Selebihnya, peta bisnis ini perlu disajikan untuk meyakinkan


Anda betapa bisnis ini sangat memiliki masa depan cerah.
Tidak ada matinya selama manusia masih membutuhkan
makanan, minuman, perlengkapan mandi, dan barangbarang kebutuhan sehari-hari lainnya. Sehingga bisnis ini
banyak dilirik oleh pemodal besar seperti Indofood Group
dengan mendirikan minimarket bernama Indomaret pada
tahun 1988. Indomaret bisa kita sebut berbagai pionir
berkembangnya minimarket di Indonesia. Kemudian disusul
PT. Hero Supermarket dengan mendirikan Startmart pada
tahun 1991, PT HM Sampoerna dan Alfa Group mendirikan
Alfamart tahun 1999.
Selain Indomaret, kini Indofood Group juga membangun
minimarket

dengan

merek

lain

yaitu

Citimart,

Omi

Minimarket, dan Ceria Mart. Menurut versi majalah Franchise


edisi 06/I/10 Juni-09 Juli 2006, lewat jaringan waralaba,
Indomaret berkembang biak mencapai 1400 gerai. Alfamart
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 3

dalam hitungan waktu 7 tahun mencapai 1100 gerai, dan


Star Mart 61 gerai.
Kini minimarket mandiri mulai bermunculan. Seperti
Aharmart di beberapa tempat di Jakarta yang kini mulai
dikembangkan

melalui

jaringan

waralaba.

Minimarket

Wahana di Serang, Minimarket Bintang di Pandeglang, dan di


setiap daerah lainnya sudah mulai berdiri minimarket
mandiri. Kesuksesan minimarket mandiri sangat tergantung
pada sumber daya manusia para pengelolanya. Selebihnya
adalah

kemampuan

membangun

sistem

operasional

minimarket, sehingga memiliki standar yang setara dengan


minimarket waralaba.
C. Peluang Pasar Minimarket Mandiri
Meskipun supermarket bermunculan

di

mana-mana,

bahkan saat ini hypermart pun berdiri di setiap kota besar


dengan promosi yang gila-gilaan, fantastis, dan terkadang
jauh di bawah harga beli bagi peritel kecil seperti warung
dan toko tradisional, namun minimarket tetap mempunya
posisi

yang

sangat

penting

sebagai

mata

rantai

perdagangan barang, khususnya kebutuhan sehari-hari.


Minimarket tetap dibutuhkan konsumen untuk pemenuhan
kebutuhan harian. Konsumen berkunjung ke hypermart atau
supermarket

hanya

untuk

berbelanja

bulanan

atau

mingguan. Tidak setiap hari.


Terbukti minimarket berlabel Indomaret dan Alfamart
tumbuh subur dimana-mana. Bak jamur di musim hujan.
Kedua merek minimarket tersebut berkembang dengan
jejaring waralaba. Harga jual yang ditawarkan atas barangMengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 4

barang promosi relative murah, dibawah harga pasar. Ini


yang

membuat

daya

tarik

konsumen

berkunjung

ke

minimarket di atas. Selain itu juga konsumen mendapatkan


kenyamanan berbelanja karena ruang gerai yang rapi,
bersih dan sejuk.
Lantas apakah

berbisnis

minimarket

mandiri

sudah

tertutup rapat-rapat? TIdak! Masih ada celah atau peluang


yang bisa kita bangun. Bisakah minimarket mandiri bersaing
di tengah maraknya minimarket waralaba? Bisa! Tetapi
bersaing

menjadi

kemungkinan

market

belum

bisa.

leader

(pemimpin

Peluang

yang

bisa

pasar)
diraih

minimarket mandiri untuk sementara waktu berada pada


posisi sebagai market follower (pengikut pasar).
Jika sekadar harga jual promosi yang sama dengan harga
jual promosi minimarket waralaba itu masih bisa kita
lakukan. Selama kita masih mau berpikir, maka tidak ada
yang tidak mungkin. Semua serba mungkin, termasuk
membangun

dan

mengembangkan

minimarket

dengan

modal pas-pasan.
Pangsa Pasar Gerai Ritel (Bukan Posisi Akhir Tahun, dalam %)
200

200

200

200

20,

21,

4,9

5,1

74,

73,

Hypermarket/Superma 16,7 20,5


rket
Minimarket
Pasar Tradisional

3,4

4,6

79,8 74,9

*) sumber AC Nielsen
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 5

Perkiraan Pangsa Pasar (Triliun Rp)

200

200

200

200

48,

56,1

Hypermarket/Superma 30,5 46,3


rket

Minimarket

6,2

10,4

11,

13,6

8
Pasar Tradisional

145, 169,
2

Jumlah

182, 226,
2

181 196,
,1

241 266,

,8

*)Sumber diolah dari Bisnis Indonesia


Hendri Marup, dalam buku Pemasaran Ritel menulis,
pasar ritel Indonesia pada tahun 2003 diperebutkan oleh
pengecer modern dan pengecer tradisional yang menurut
perkembangan pangsanya adalah seperti berikut ini:

Jika kita lihat table diatas, maka dari tahun ke tahun


pangsa

pasar

presentase

minimarket

maupun

nilai

terus

meningkat,

rupiah.

baik

Sementara

dari
pasar

tradisional (termasuk warung dan toko tradisional) secara


presentase mengalami penurunan, walaupun meningkat
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 6

dalam

nilai

rupiah.

Dengan

demikian

kecenderungan

konsumen untuk berbelanja ke gerai modern (termasuk


minimarket)

setiap

tahun

meningkat,

seiring

dengan

perubahan pola berbelanja. Karena itu dari sekian triliun


rupiah pangsa pasar ritel, peluang minimarket mandiri
masih terbuka lebar. Apalagi jika kita mau membangun
kolaborasi antar minimarket mandiri. Caranya?
Ya, kita duduk bareng mendiskusikan upaya-upaya yang
mesti

dilakukan

untuk

manghadapi

persaingan

tidak

seimbang antara minimarket mandiri dengan minimarket


waralaba. Kenapa mesti kolaborasi? Dengan berkolaborasi,
kita

bisa

membentuk

kerjasama

pengadaan

barang

dagangan. Karena pengadaan barang dagangan dengan


jumlah

pembelian

potongan

harga

yang
yang

besar
juga

pasti
lumayan

akan

mendapat

besar.

Untuk

selanjutnya, kolaborasi ini akan dikupas secara tuntas dalam


bab Strategi Bersaing.
D.Minimarket Mandiri vs Waralaba
Ada pun keuntungna mendirikan minimarket mandiri bila
dibandingkan dengan minimarket waralaba sebagai berikut:

Minimarket Mandiri
1. Bebas menentukan nilai
investasi awal, tidak perlu
harus ratusan juta rupiah.
2. Perubahan harga jual bisa
ditentukan setiap saat.
3. Laba usaha untuk pemilik

Minimarket Waralaba
1.Sudah memiliki standar
operasional
2.Merek sudah terkenal
3.Tidak direpotkan dengan
pengadaan barang
dagangan.
4.Tidak perlu promosi sendiri,

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 7

sendiri, tidak perlu

karena sudah dilakukan

membayar royalty.
4. Pemilik dituntut kreativitas

oleh pemilik merek


(pewaralaba)

dan inovasinya untuk


membangun bisnis,
sehingga dapat
mempertajam kemampuan
bisnis.
5. Bila sudah maju dan cukup
modal bisa dikembangkan
menjadi bisnis waralaba.

Dengan melihat berbagai keuntungan di atas maka


mendirikan

minimarket

mandiri

lebih

menarik

untuk

dijadikan alternative sebagai peluang usaha. Apalagi jika


dikaitkan

pada

factor

permodalan

maka

mendirikan

minimarket mandiri lebih fleksibel dalam menentukan nilai


investasi
mendirikan

awal.

Perlu

dicermati

minimarket

juga

mandiri

bahwa
tentunya

dengan
akan

mempertajam kemampuan bisnis karena dituntut untuk


selalu melakukan inovasi dan kreativitas dalam menjalankan
usaha.

MEMBUAT PERENCANAAN
A. Kenapa Harus Membuat Perencanaan
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 8

Perencanaan sangat penting dibuat untuk menentukan


orientasi

perjalanan

bisnis

yang

akan

kita

jalankan.

Perencanaan adalah langkah awal dalam memulai bisnis,


baik maupun dalam skala yang besar. Banyak di antara kita
sering

mengabaikan

langkah

awal

dalam

membangun

bisnis. Tanpa perencanaan maka kita akan mengalami


kesulitan dalam menjalankan usaha karena tidak memiliki
arah yang jelas. Blue print perencanaan ini juga berfungsi
sebagai alat pengendalian di saat kita menjalankan bisnis.
Hal-hal yang menjadi alas an kenapa perencanaan bisnis
minimarket sangat diperlukan adalah sebagai berikut:
1.Latar belakang dan tujuan bisnis minimarket akan semakin
jelas.
2.Arah perjalanan bisnis menjadi nyata dan terfokus karena
memiliki visi dan misi.
3.Memastikan kebutuhan modal yang perlu disediakan
dalam membangun minimarket.
4.Mempunyai target penjualan sehingga dapat memotivasi
untuk melakukan yang terbaik dalam pelayanan.
5.Pada akhirnya perencanaan akan menumbuhkan inovasi
kepada pebisnis.
Jadi jelaslah sudah bahwa perencanaan bisnis minimarket
sangat diperlukan. Berikut ini yang perlu dibuat dalam
perencanaan

adalah

menentukan

nama

atau

merek

minimarket, visi-misi dan motto, dan studi kelayakan.

B. Nama atau Merek


Apa pun bentuk usahanya terlebih di bidang ritel dengan
bentuk

gerai

minimarket

membutuhkan

nama

atau

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 9

selanjutnya

digunakan

istilah

merek.

Dengan

merek

konsumen mudah mengingat di mana tempat berbelanja


yang tepat dan nyaman sesuai dengan selera konsumen.
Oleh karenannya menentukan merek terhadap minimarket
yang akan dibangun sangat penting artinya bagi proses
perjalanan bisnis.
Beberapa pertimbangan

pemberian

merek

untuk

minimarket:
1.Mempunyai makna yang baik
2.Mudah diingat oleh konsumen
3.Cocok dengan bidan usaha yang dijalankan
4.Upayakan maksimal tiga kata, itu pun termasuk kata
Minimarket atau jika ingin menggunakan istilah mart
atau maret cukup dua kata.
Selanjutnya bila sudah berjalan, maka anda berkewajiban
untuk membangun merek minimarket agar posisi tawar
dalam benak konsumen cukup kuat untuk dijadikan tempat
berbelanja. Membangun merek dalam bisnis adalah sebuah
keharusan bila ingin maju dan berkembang.
C. Visi, Misi dan Motto
Visi adalah pandangan jauh ke depan mengenai bisnis
yang akan dijalankan. Mau seperti apa? Mau bagaimana?
Visi bisa kita sebut sebagai cita-cita tertinggi nantinya dalam
menggeluti bisnis minimarket. Kita ambil contoh Visi PT
SUmber Alfaria Trijaya, Menjadi jaringan distribusi retail
terkemuka yang dimiliki oleh masyarakat luas, berorientasi
kepada

pemberdayaan

pengusaha

kecil,

pemenuhan

kebutuhan dan harapan konsumen, serta mampu bersaing


secara global.
Sekarang tetapkan visi Anda, catat dalam agenda.
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 10

Sedangkan misi adalah langkah-langkah besar dalam


mencapai misi yang sudah ditetapkan. Misi adalah jalan. Misi
adalah arahan yang perlu ditempuh untuk mencapai citacita. Misi adalah kompas yang menjadi pemandu kita untuk
berjalan ke tempat tujuan. Buatlah misi Anda dengan
bahasa yang sederhana namun mampu dioperasinalkan.
Sekali lagi kita ambil contoh misi Alfamart, sebagai berikut:
1.Memberikan kepuasan kepada pelanggan/ konsumen
dengan berfokus pada layanan produk dan pelayanan
yang berkualitas unggul.
2.Selalu mejadi yang terbaik dalam segala hal yang
dilakukan dan selalu menegakkan tingkah laku/etika bisnis
yang tertinggi.
3.Ikut berpartisipasi dalam membangun Negara dengan
menumbuhkembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan
usaha.
4.Membangun organisasi global yang terpercaya, tersehat,
dan terus bertumbuh serta bermanfaat bagi pelanggan,
pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat
pada umumnya.
Paparan diatas menyimpulkan bahwa visi merupakan
landasan ideal dalam menjalankan bisnis. Sedangkan misi
merupakan

landasan

operasional

perusahaan.

Oleh

karenanya, maka gerak langkah dalam berbagai aktivitas


harus senapas dengan misi yang sudah ditetapkan.
Selain itu sekecil apa pun bisnisnya, minimarket perlu
membuat motto sebagai bentuk pencitraan yang baik sesuai
dengan harapan konsumen. Motto biasanya dicantumkan di
logo

merek

bisnis

kita.

Kalangan

pemasaran

kerap

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 11

menyebut motto sebagai tagline. Contoh motto Alfamart,


Belanja puas, harga pas.

D.Memilih Lokasi
Memilih lokasi untuk bisnis minimarket merupakan hal
yang sangat penting. Lokasi yang strategis merupakan
faktor utama yang dapat menjadi daya tarik calon konsumen
untuk berkunjung ke minimarket kita. Penentuan lokasi yang
terbaik untuk mendirikan minimarket mandiri mutlak harus
berdekatan

dengan

pemukiman

atau

di

dekat

pasar

tradisional.
Menurut artikel di www.indomaret.com yang berjudul
Sektor Ritel Makin menggiurkan (Swa Sembada No.01/XX/68 Januari 2005) bahwa, Yang mungkin sangat sengit
persaingannya adalah dalam hal perebutan lokasi. Pastinya
setiap pemain memperebutkan lokasi-lokasi yang dinilai
strategis. Apalagi di bisnis ini lokasi merupakan salah satu
faktor yang sangat penting. Perebutan lokasi strategis ini
bisa juga berpengaruh terhadap harga property. Bisa saja
harga

ruko

naik

karena

tingginya

demand

terhadap

minimarket.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih lokasi
untuk membangun minimarket mandiri adalah sebagai
berikut:
1.Dekat pemukiman/perumahan dengan jumlah minimal
2.500 KK atau 5000 jiwa, atau dekat dengan pasar
tradisional.
2.Banyaknya kendaraan bermotor yang berlalu lintas.
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 12

3.Jarak yang tidak berdekatan dengan minimarket waralaba.


4.Kondisi social ekonomi penduduk sekitar lokasi.
5.Sedikit banyak harus ada lahan parker minimal untuk
sepeda motor.
Selain itu, faktor harga sewa bangunan untuk gerai juga
harus menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan
lokasi. Harga sewa yang relative rendah memungkinkan
biaya operasional dapat ditekan seminimal mungkin.
MENGHITUNG KELAYAKAN USAHA
A. Membuat Studi Kelayakan
Kok njelimet ya? Mau bikin usaha kecil seperti minimarket
saja harus membuat studi kelayakan. Lha iya! Studi
kelayakan itu bagian dari perencanaan. Studi kelayakan
adalah kajian mengenai layak-tidaknya bisnis yang akan kita
jalankan. Tanpa studi kelayakan maka kita tidak akan tahu
sebeapa layaknya bisnis market.
Secara sederhana akan diberikan contoh studi kelayakan
untuk mendirikan minimarket, sebagai berikut:
Nama Usaha
: MINIMARKET BUNDA
Bentuk gerai
: Minimarket
Alamat usaha
: Perumnas BCK Blok C 17, Cilegon
Luas toko
: 60 M2
Tenaga kerja
: 3 orang
Jumlah calon konsumen
: 2.500 KK atau 6.500 jiwa
Pekerjaan calon konsumen : PNS/TNI/POLRI 250 orang
Pegawai Swasta 1750 orang
Wiraswasta 250 orang
Profesional 200 orang
Laing-lain 50 orang
Agama mayoritas konsumen
: Islam
Perkiraan rata-rata : 350 orang/hari
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 13

kunjungan calon konsumen


Perkiraan belanja harian
: Rp. 7.500/orang (minimal)
Target penjualan/bulan
: 350 orang x 30 hari x Rp.
Marjin keuntungan
Pesaing

7.500 = Rp. 78.750.000,: 12 %


: 2 Minimarket waralaba dan 5 gerai

tradisional
Marjin keuntungan pesaing : 12,5 %
Keunggulan
: Lokasi toko lebih

dekat

dengan

Risiko

permukiman calon konsumen.


: Rendah bila dibandingkan dengan

Kebutuhan Modal

usaha lain.
: Rp. 75.000.000,-

1.Perlengkapan dan Peralatan Toko


a.Rak pinggir 12bh @ Rp. 500.000*)
Rp. 6.000.000,b.Rak dobel 8bh @ Rp. 850.000*)
Rp. 6.800.000,c. Meja kasir 1 unit *)
Rp. 2.000.000,d.Keranjang snack 2bh @Rp. 250.000)
Rp. 500.000,e.Komputer 1 unit + printer LX 300
Rp. 4.500.000,f. Software POS/kasir (Pro Biz)
Rp. 1.000.000,g.Timbangan bebek
Rp. 200.000,h.Lori
Rp. 200.000,i. Etalase tinggi
Rp. 750.000,j. Instalasi telepon
Rp. 500.000,k. Kursi kasir
Rp. 200.000,l. Tabung gas 3bh @Rp.300.00
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 14

Rp. 900.000,m.
Galon 10bh @Rp.30.000
Rp. 300.000,n.Stempel toko + bak
Rp. 50.000,o. AC/penyejuk ruangan Rp. 2.000.000,p.Show case/cooler Rp. 2.000.000,q.Papan nam toko
Rp. 500.000,Jumlah
Rp. 28.400.000,*)Barang second
2.Modal Kerja
a.Barang dagangan (Awal)
Rp. 40.750.000,b.Biaya telepon 1 bln
Rp.
100.000,c. Biaya listrik 1 bln Rp.
500.000,d.Gaji 3 orang
Rp.
1.750.000,e.Asumsi sewa toko Rp.
1.000.000,Jumlah
Rp. 44.000.000,3.Perizinan
Rp.
2.500.000,Total kebutuhan modal untuk investasi sebesar

Rp.

75.000.000,- (Tujuh puluh lima juta rupiah).


Perkiraan Biaya Operasional
1.Biaya Penyusutan Perlengkapan/Peralatan Toko
Rp. 28.400.000,- : 60 bln =
Rp. 473.000,2.Biaya TK
Rp. 1.750.000,3.Biaya Telepon
Rp.
100.000,4.Biaya Listrik
Rp.
500.000,5.Biaya Administrasi
Rp.
50.000,6.Biaya Sewa Toko
Rp. 1.000.000,Jumlah Biaya Operasional Rp. 3.623.000,Perkiraan Rugi/Laba Usaha
Penjualan
Rp. 78.750.000,Harga Pokok Penjualan
Persediaan Awal
Rp. 40.750.000,Pembelian
Rp. 65.250.000,Persediaan Akhir
(Rp. 36.000.000,-)
Harga Pokok Barang Terjual
(Rp. 70.000.000,-)
Laba Kotor
Rp. 8.750.000,Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 15

Biaya Operasional
Laba Usaha

Rp. 3.623.000,Rp. 5.127.000,-

B. Evaluasi Perkiraan Keuangan


Sebelum memulai membuka minimarket, kita perlu
melakukan

evaluasi

terhadap

mengukur

rasionalitas

kelayakan

perkiraan

usaha

keuangan,

untuk
analisis

keuangan yang rasional dapat terukur dengan angka-angka


yang dapat tercapai sesuai kondisi dan situasi yang realistis.
Tingkat kewajaran merupakan sebuah keharusan yang perlu
menjadi pertimbangan dalam menentukan jumlah angka
perkiraan keuangan.
1.Target penjualan Rp. 78.750.000,-/sebulan
Menentukan angka penjualan tidaklah mudah. Tetapi
dalam perencanaan bisnis, targe yang realisitis dapat
dicapai. Seperti dalam perkiraan angka penjualan dalam
studi kelayakan di bab perencanaan, angka itu tidaklah
fantastis.

Target

rata-rata

konsumen

berkunjung

ke

minimarket sekitar 350 orang (dari 2500 KK) dengan ratarata pembelian

Rp.

7.500,-/orang dikalikan

30 hari,

merupakan angka perkiraan yang sangat realistis.


Angka 350 orang yang berkunjung ke minimarket jika
kita bandingkan dengan jumlah 2500 KK di lingkungan
sekitar lokasi berarti hanya 14% dengan asumsi sisanya
sekitar 2.150 berkunjung ke 2 mini waralaba, warung, toko
tradisional, dan supermarket. Belanja harian sebesar Rp.
7.500,- untuk orang yang sudah berkeluarga merupakan
perkiraan yang tidak dibesar-besarkan.
2.Perkiraan Biaya Operasiona (BO) Rp. 3.623.000,- didapat
dari:
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 16

a. Biaya

Penyusutan

473.000,-

Harga

28.400.000,-

Perlengkapan/peralatan
pokok

dengan

perlengkapan
asumsi

toko
toko

barang

rp.
Rp.

tersebut

mempunyai nilai manfaat selama 5 tahunan atau 60


bulan.

Maka

perhitungan

penyusutannya

sebagai

berikut:
Rp. 28.400.000,- : 60 bulan = Rp. 473.333 (dibulatkan
menjadi Rp. 473.000)
b. Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.750.000/bulan
- Gaji Kepala Toko
Rp. 750.000,- Kasir dan Pramuniaga
@Rp. 500.000 Rp. 1.000.000,c. Biaya Telpon Rp. 100.000,-/bulan
Angka Rp. 100.000,- untuk biaya telpon sebuah usaha
minimarket sangat wajar.
d. Biaya Listrik Rp. 500.000,-/bulan
Angka Rp. 500.000,- untuk biaya
kekuatan

2.200

watt

dengan

listrik

dengan

fasilitas

yang

menggunakan listrik 1 unit AC, 1 unit komputer, dan 1


unit cooler/show case juga wajar.
e. Biaya Administrasi Rp. 50.000,-/bulan
f. Biaya Sewa Rp. 1.000.000,-/bulan
Jika asumsi bangunan untuk minimarket kita sewa
sebesar

Rp.

1.000.000,-

sebulan

juga

wajar.

Dan

tentunya tarif sewa ini bisa berbeda-beda di setiap


daerah.
3.Perkiraan Laba (Rugi) Usaha Rp. 5.127.000,- didapat dari:
Target Penjualan Harga Pokok Penjualan
Biaya Operasional = Laba Usaha
Rp. 5.127.000,C. Analisis Keuangan
1. Analisis Profitabilitas (Marjin Laba Usaha/Operating Profit
Margin)
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 17

Rumus = Laba Usaha : Penjualan


Rp 5.127.000 : 78.750.000 = 0,065 atau 6,5%. Artinya
setiap penjualan Rp 1 akan mendapatkan laba usaha Rp
0,065. Atau setiap penjualan Rp. 1.000 maka akan
mendapatkan laba usaha sebesar Rp 65.
2. Analisa Investasi (ROI/Return on Investment/Laba atas
Investasi)
Rumus = Laba Usaha : Total Investasi
Rp 5.127.000 : Rp 75.000.000 = 0,068 atau 6,8%.
Artinya setiap investasi yang ditanamkan Rp 1.000 akan
mendapatkan keuntungan sebesar Rp 68 setiap bulannya.
ROI untuk bisnis minimarket sebesar Rp 6,8%. Bila
dibandingkan dengan tingkat suku bunga perbankan
untuk produk investasi atau deposito misalnya paling
tinggi berkisar 12% pertahun atau 1% perbulan, maka
laba atas investasi untuk bisnis minimarket memiliki
selisih 5,8% di atas bunga bank untuk produk investasi.
Atau bila kita bandingkan dengan suku bunga bank
untuk

produk

pinjaman

atau

kredit,

misalnya

24%

pertahun atau 2% perbulan, maka laba atas investasi


bisnis minimarket mempunyai selisih 4,8% diatas bunga
pinjaman/kredit

perbulan.

Sehingga

bila

kita

menggunakan modal dari pinjaman/kredit pun masih


layak untuk dijalankan. Menggiurkan bukan?
3. Break Even Point (BEP/Kembalinya Investasi)
Rumus = Total Investasi : Laba Usaha
Rp 75.000.000 : Rp 5.127.000 = 14,6 bulan. Artinya
investasi

sebesar

Rp

75.000.000

jika

mendapatkan

keuntungan Rp. 5.127.000 perbulan maka investasi akan


kembali dalam jangka waktu 14,6 bulan.
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 18

PERSIAPAN YANG DIPERLUKAN


Setelah membuat perencanaan dan mengevaluasi kelayakan
usaha, maka langkah selanjutnya adalah melakukan persiapan
untuk membuka usaha.
A. Menyiapkan Perizinan
Meski skala bisnis ini kecil, namun mengurus perizinan
tetap

dianjurkan.

Hal

ini

untuk

menghindari

adanya

persaingan yang tidak sehat. Intrik dalam dunia bisnis


sekecil

apa

pun

pasti

akan

ada.

Jik

perizinan

tidak

dipersiapkan secara dini, maka pesaing akan memanfaatkan


sebagai isu kelemahan yang kita miliki. Dan tidak menutup
kemungkinan minimarket mandiri yang sedang kita jalankan
akan ditutup oleh pihak yang berwenang.
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 19

Oleh karena itu, bebepa perizinan berikut ini sebaiknya


kita urus:
1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
2. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
4. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
5. Surat Keterangan Domisili
6. Akta Pendirian Perusahaan
B. Menyiapkan Gerai
Bila dalam bab perencanaan kita sudah menentukan
pilihan lokasi untuk mendirikan gerai minimarket, maka
selanjutnya

mempersiapkan

gerai

yang

sudah

disewa/kontrak. Tampilan gerai menunjukan citra kepada


konsumen. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menata gerai untuk minimarket adalah:
1. Suasana ruangan yang cukup penerangannya.
2. Interior menggunakan warna cat tembok yang cerah
(umumnya putih)
3. Kebersihan dan kerapian ruang gerai.
4. Lay out ruangan untuk meja kasir, rak barang show
case/cooler, AC, dan perlengkapan lainnya.
Oleh karena itu diupayakan seoptima mungkin gerai yang
kita siapkan harus ditata sedemikian rupa sehingga menjadi
daya tarik bagi konsumen untuk berkunjung.
C. Perlengkapan dan Peralatan
Perlengkapan dan peralatan minimarket sangat mahal
harganya bila membeli barang yang baru. Rak pinggir,
contohnya, seharga sekitar Rp 2juta. Untuk itu disarankan
agar membeli perlengkapan second yang sekarang banyak
dijual di pasaran. Sebagai referensi, anda bisa mencarinya di
Jalan Imam Bonjol, Karawaci, Tangerang. Disana banyak
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 20

berderet toko-toko yang menjual rak-rak dan meja kasir eks


supermarket yang bisa kita gunakan untuk minimarket.
Harganya hanya sekitar Rp 500 ribu per unit.
Untuk mesin kasir cukup sediakan 1 unit komputer yang
dilengkapi dengan printer LX 300. Program poin of sales
(POS) untuk kasir bisa Anda beli di outlet-outlet komputer di
Glodok, Mangga Dua, dan Cempaka Mas dengan harga mulai
dari Rp 250 ribu sampai diatas Rp 1 juta. Disarankan terlebih
dahulu

membeli

software-nya

agar

dapat

mengetahui

komputer dengan kapasitas apa yang harus dibeli untuk


menjalankan

programnya.

komputernya.

Gunakanlah

Baru
software

kemudian
probiz

mencari

smart

point

karena pengoprasiannya sangat mudah dan sederhana.


Peralatan dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk
operasional minimarket mandiri bisa Anda baca dalam
contoh studi kelayakan.
Bagi Anda yang memiliki modal yang cukup besar, Anda
bisa membeli perlengkapan dan peralatan minimarket yang
baru.

Untuk

mengetahui

barang

tersebut,

Anda

bisa

mengunjungi website perusahaan yang menjual barang


tersebut,

seperti:

www.mantarindo.com

dan

www.bostinco.com.
D.Persediaan Awal Barang Dagangan
Persiapan terakhir untuk dapat menjalankan

usaha

minimarket adalah menyediakan barang dagangan awal.


Bagi pemula langkah ini tidak mudah melakukannya karena
belum mengetahui hal berikut:
1. Supplier
2. Harga beli barang
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 21

3. Jumlah barang yang harus disediakan


4. Jenis, merek, dan ukuran barang
Oleh karenanya disarankan dalam menyediakan barang
dagagan untuk pertama kali Anda bisa berbelanja di pusat
perkulakan. Untuk barang-barang dagangan jenis minuman,
makanan, sikat dan pasta gigi, sabun mandi, deterjen, dan
sejenisnya Anda bisa berbelanja di toko grosir terdekat.
Karena di toko grosir memang segmentasi pasarnya adalah
pengecer. Untuk itu persediaan awal, setiap item barang
tidak perlu banyak. Yang terpenting adalah keanekaragaman
barang dapat disediakan. Sehingga dengan modal pas-pasan
kita

tetap

masih

bisa

melakukan

pembelian

barang

dagangan yang lebih variatif baik dari segi kategori, ukuran,


dan merek.
Untuk alat tulis, alat listrik, mainan anak-anak, kosmetik,
dan alat kecantikan bisa Anda dapatkan di Pasar Pagi
Asemka, Jakarta. Ada banyak toko yang menjual barang
tersebut dengan harga grosir. Sedangkan barang pecah
belah atau kelontong bisa Anda beli di kawasan Jembatan
Lima, Jakarta.
Bila minimarket kita sudah berjalan, bukan kita lagi yang
mencari barang. Tetapi barang yang akan mencari kita. Mini
market

kita

lambat

laun

akan

dikunjungi

banyak

supplier/distributor. Namun jangan berharap semua barang


bisa

tersedia

dari

keanekaragaman

supplier.

barang,

kita

Maka,

untuk

melengkapi

tetap

harus

berburu

di

tempat-tempat yang sudah disebutkan.


E. Uji Coba
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 22

Sebelum minimarket dibuka, sehari sebelumnya harus


dilakukan uji coba mulai dari proses penyambutan konsumen
yang berkunjung sampai pada proses transaksi pembelian.
Jangan

sampai

setelah

pembukaan,

para

pengelola

minimarket belum familiar dalam melakukan pelayanan


terhadap konsumen.
Uji coba terhadap program kasir pada komputer pun
mutlak dilakukan. Sebab bukan tidak mungkin software yang
dijual di pasaran masih memiliki kelemahan. Beruntung jika
ada layanan purna jual. Jika tidak, maka kita harus mencari
program pengganti.
Uang receh atau pecahan Rp 50 dan Rp 100 sangat
dibutuhkan untuk kembalian. Hal ini perlu dipersiapkan
sehari sebelum pembukaan. Selain itu lakukan pengecekan
terhadap semua jenis barang apakah sudah dipajang sesuai
kategori. Jangan sampai minyak goreng penempatannya di
dekat

sabun

mandi.

Label-label

harga

yang

biasanya

ditempel di rak harus di cek ulang, jagan sampai terjadi


kekeliruan atau harga yang tertera di rak display tidak sama
dengan harga pada master harga di program komputer. Oleh
karenanya lakukan pemeriksaan terhadap seluruh aspek
operasiona minimarket. Mulai dari aspek pegawai sampai
aspek fasilitas.
MENGOPTIMALKAN GRAND OPENING
A. Acara Pembukaan
Acara pembukaan menjadi sangat penting ketika kita ingin
memulai

usaha.

Selain

menjadi

ajang

perkenalan,

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 23

diharapkan acara tersebut dapat menjadi ajang promosi.


Pembukaan gerai minimarket dapat dimulai dengan acara
selamatan yang dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng
yang dibuat sederhana mungkin untuk efesiensi biaya.
Umumnya acara pembukaan minimarket dilakukan pada pagi
hari.
Buatlah undangan yang singkat dan jelas. Undanglah
Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) setempat
beserta

beberapa

penduduk

sekitar

lokasi

minimarket.

Berikan kesan pertama yang menyenangkan aga nanti dapat


berkunjung kembali ke minimarket untuk berbelanja.
Siang sampai sore hari alangkah baiknya jika ada sedikit
hiburan yang dapat menjadi daya tarik bagi penduduk
sekitar minimarket untuk berkunjung yang pertama kali.
Mungkin hiburan sederhana tapi dapat meramaikan suasana
sekitar lokasi bisa dilakukan dengan mengundang badut.
B. Harga Promosi
Untuk pertama kali pembukaan usaha minimarket perlu
dilakukan promosi harga yang fantastis untuk beberapa item
produk yang menjadi kebutuhan sehari-hari. Misalnya harga
mie instan, susu, telor, dan sejenisnya. Bila perlu harga jual
untuk beberapa item barang tersebut kita jual di bawah
harga pasaran.
Ini bisa membuat citra murah terhadap barang yang dijual
pada minimarket kita, walaupun sebetulnya tidak semua
barang dijual di bawah harga pasar. Harga promosi bisa
dilakukan selama sebulan berturut-turut. Bulan berikutnya
promosi harga bisa dilakukan dengan mengganti item
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 24

barang yang lain. Barang promosi bulan lalu kembalikan ke


harga jual normal. Dan begitu seterusnya.
Agar harga promosi dapat diketahui calon konsumen,
maka perlu membuat selebaran yang sederhana mengenai
item barang yang dijual di bawah harga pasar tersebut.
Tentunya hal ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi calon
konsumen untuk berbelanja ke minimarket kita. Sesedarhana
apa pun media promosi yang kita buat, pasti akan ada
manfaat dan dampak baik terhadap usaha kita. Yakinla itu.
C. Souvenir
Pemberian souvenir bisa dilakukan jika ada anggarannya.
Tidak perlu souvenir yang mahal. Kita bisa berikan kepada
pengunjung sebuah korek gas yang murah dan berilah
sablon logo minimarket atau gantungan kunci yang harganya
di bawah seribu rupiah. Belanja atau tidak belanja tetap
thank you.
D.Lucky Draw
Selain pemberian souvenir, lucky draw juga bis digunakan
sebagai media promosi. Hanya saja lucky draw biasanya
diberikan kepada pengunjung yang berbelanja. Dan bisa saja
kita

tetapkan

untuk

pembelian

minimal

Rp

20

ribu

mendapatkan 1 kesempatan lucky draw. Bentuknya bisa


potongan kertas yang sudah ditulis nama hadiah yang akan
diberikan. Gulung lalu masukkan ke sedotan minuman,
seperti kocokan arisan.

ORGANISASI DAN MANAJEMEN


Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 25

A. Struktur Organisasi
Organisasi adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang
memiliki tujuan yang telah ditetapkan. Minimarket bisa
disebut sebagai organisasi, karena tidak mungkin minimarket
dikelola seorang diri. Oleh karenanya jika kita hendak
mendirikan

minimarket

organisasi.

Organisasi

maka
memiliki

berarti

kita

struktur

mendirikan

kepengurusan,

begitu pun dengan minimarket harus memiliki struktur


organisasi untuk membagi habis tugas dan tanggung jawab
sesuai dengan kebutuhan. Ada pun struktur organisasi yang
ideal untuk sebuah minimarket adalah:
Tetapi kemudian, untuk minimarket
menyesuaikan

dengan

kebutuhan.

Bisa

mandiri
saja

bisa

beberapa

jabatan dirangkap oleh 1 orang atau dirangkap oleh kepala


toko. Hanya saja pembagian tugas dan tanggung jawab
harus jelas dan dijabarkan dalam deskripsi jabatan. Tentunya
hal ini akan memudahkan bagi pemilik untuk melakukan
pengendalian internal.
Kepala Toko

Gudang

Pramuniag

Kasir

Admin

B. Deskripsi Jabatana
Keuangan
1. Kepala Toko : biasanya dipegang oleh pemilik sendiri.
a. Membuka dan menutup toko
b. Membuat jadwal kerja untuk seluruh bagian
c. Memeriksa laporan penjualan harian, mingguan dan
bulanan
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 26

d. Menindaklanjuti permasalahan yang ada setiap saat


e. Memimpin pemeriksaan persediaan secara berskala
(stock opname)
f. Memesan pembelian barang dagangan
g. Bertanggung atas operasional minimarket
keseluruhan.
2. Bagian Gudang :
a. Memeriksa setiap

saat

jumlah

persediaan

secara

barang

dagangan di gudang
b. Mengajukan permohonan kepada Kepala toko untuk
melakukan

pemesanan

barang

dagangan

jumlahnya sudah dibatas minimal stok.


c. Memeriksa
tanggal
kadaluwarsa
barang

yang
untuk

kemudian dilaporkan kepada kepala toko untuk di-retur.


d. Melakukan stok opname yang didampingi satu orang
pegawai lain (administrasi/ keuangan)untuk kemudian
dilaporkan hasilnya kepada kepala toko.
e. Mengisi kekosongan barang dagangan di rak display
atas permintaan pramuniaga.
f. Bertanggung jawab atas persediaan barang dagangan
di gudang kepada Kepala Toko.
3. Pramuniaga:
a. Membukakan pintu masuk untuk konsumen yang akan
berkunjung ke gerai.
b. Melayani konsumen

dalam

mencari

barang

yang

dibutuhkan.
c. Membersihkan ruang gerai dan perlengkapan toko
bersama bagian lain yang sedang tidak sibuk.
d. Memeriksa setiap saat persediaan barang dagangan
yang ada di rak display.
e. Meminta pengisian kekosongan

barang

dagangan

kepada bagian gudang.


f. Bertanggung jawab kepada Kepala Toko.
4. Kasir:
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 27

a. Melayani konsumen yang akan melakukan transaksi


pembelian.
b. Meng-input data penjualan
c. Membuat laporan kas setiap hari
d. Menghitung jumlah uang kas pada awal jam buka
sampai tutup gerai
e. Bertanggung jawab kepada kepala toko.
5. Administrasi/Keuangan:
a. Mengelola surat-menyurat dan kearsipan
b. Membuat laporan keuangan secara berkala
c. Membantu kepala toko dalam memeriksa
penjualan dari kasir
d. Membantu kepala

toko

dalam

laporan

membuat

laporan

pembelian secara berkala


e. Membantu kepala toko memeriksa laporan persediaan
dari bagian gudang
f. Bertanggung jawab kepada kepala toko
C. Manajemen Minimarket
Manajemen merupakan

inti

dari

organisasi

bernama

minimarket. Manajemen minimarket adalah suatu sistem


yang terpadu dalam proses pengelolaan bisnis dalam
mencapai tujuannya. Tujuan melakukan bisnis minimarket
adalah memperoleh keuntungan yang optimal dari hasil
operasional.
Hasil operasional utama sebuah bisnis minimarket adalah
penjualan barang dagangan yang disediakan. Selain itu ada
pula penghasilan lain berupa penjualan barang bekas (eks
kemasan) berupa karto boz, hasil kompensasi atas space
(ruang) yang dipakai oleh pemasok untuk mempromosikan
barangnya, dan penyewaan space (ruang) teras kepada
pihak lain yang akan memanfaatkannya untuk usaha.
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 28

Adapun

fungsi

perencanaan,

manajemen

pengorganisasian,

biasanya

meliputi

penggerakan,

dan

pengendalian. Dari keempat fungsi tersebut dijabarkan


dalam

aktivitas

operasional

(proses

bisnis

internat)

minimarket yang dapat dibagi dalam beberapa aspek:


sumber daya manusia, keuangan, brang dagangan, dan
fasilitas. Selain itu kegiatan lain yang mendukung dan
mendorong berputarnya roda bisnis minimarket adalah
rencana pemasaran yang bersinggungan dengan konsumen.

SUMBER DAYA MANUSIA


Sumber

daya

manusia

(SDM)

merupakan

aspek

yang

terpentin dalam kegiatan bisnis ritel dengan gerai terpenting


dalam kegiatan bisnis ritel dengan gerai minimarket, karena
SDM inilah yang akan mengoperasionalkan usaha tersebut.
Memiliki SDM yang handal merupakan kunci utama untuk
meraih kesuksesan dalam menjalankan bisnis. Bila perlu
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 29

merekrut

SDM

yang

sudah

berpengalaman

di

bidang

minimarket.
Berikut ini kegiatan umum yang berkaitan dengan aspek
SDM:
A. Persiapan dan Pengadaan
Kegiatan ini perlu dilakukan sejak awal karena tidak
mungkin minimarket hanya dikelola seorang diri. Minimal
perlu 3 orang untuk mengurus minimarket. Semua SDM di
minimarket
sebagai

mandiri

kasir,

harus

bisa

pramuniaga,

melakukan
dan

tugas-tugas

gudang.

Karena

keterbatasan modal, diperlukan efesiensi di semua lini


termasuk biaya untuk tenaga kerja.
Kita sebagai pemilik minimarket

harus

mempelajari

seluruh aspek yang berkaitan dengan tugas-tugas SDM di


semua bagian. Bila perlu merekrut 1 orang tenaga kerja
yang sudah mempunya pengalaman di bidang minimarket.
B. Pengembangan dan Penilaian
Lakukan evaluasi secara berkala terhadap kinerja SDM
pengelola

minimarket.

Mulai

dari

kepala

toko

sampai

pramuniaga. Berikan masukan untuk memperbaiki kinerja


dari waktu ke waktu. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan
produktivitas

dan

kreativitas

SDM

dalam

melayani

konsumen. Sebab, semua SDM di minimarket menjadi ujung


tombak perusahaan. Mereka yang berhadapan langsung
dengan konsumen.
Untuk pengembangan perlu dilakukan pelatihan. Jika
belum memungkinkan adakan rapat-rapat internal untuk
membahas permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 30

mengelola minimarket. Tentunya langkah ini diperlukan guna


memberikan masukan semua pihak termasuk pemilik.
C. Kompensasi dan Perlindungan
Untuk mempertahankan dan memelihara semangat dan
motivasi kerja, para pegawai perlu diberi kompensasi yang
memadai.

Bila

kondisi

keuangan

perusahan

sudah

memungkinkan, berikan perlindungan masa depan dengan


fasilitas asuransi tenaga kerja. Berikan juga rangsangan
komisi bagi pegawai jika penjualan mencapai target. Sekecil
apa pun rangsangan tersebut, akan bermanfaat untuk
melakukan yang terbaik dalam meningkatkan pelayanan
guna mendongkrak penjualan.
D.Hubungan Timbal-Balik
Hubungan antara pemilik dengan pegawai atau antara
pegawai perlu dijaga dengan baik. Apalagi minimarket yang
kita

bangun

masih

berskala

kecil,

maka

perlu

dibina

hubungan kekeluargaan, bukan hubungan majikan dan


pegawai.

Tetapi penataan

tugas utama

masing-masing

pegawai perlu dibuat agar secara individu memiliki tanggung


jawab dalam bekerja.

MENGELOLA KEUANGAN
Aspek keuangan juga memegang peranan yang penting
dalam bisnis minimarket. Perlu kecerdasan dalam mengelola
keuangan,

karena

itu

jangan

campur

adukkan

dengan

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 31

keuangan keluarga. Artinya harus ada pemisahan antara


keuangan minimarket dengan keuangan keluarga, baik dalam
penerimaan maupun pengeluarang.
A. Administrasi Keuangan
Sekecil apa pun institusi bisnis kita, penataan administrasi
keuangan sangat dibutuhkan untuk lebih memahami arti dan
fungsi keuangan dalam menjalankan bisnis. Untuk itu
disarankan agar membuat administrasi keuangan yang
sederhana

seperti

Buku

Kas,

Buku

Pembelian,

Buku

Persediaan Barang, Buku Penjualan, Buku Utang, dan Buku


Piutang,

yang

dapat

digunakan

sebagai

sarana

untuk

mencatat transaksi keuangan minimarket. Jika ingin tahu


keuntungan dan kerugian usaha maka buatlah laporan
keuangan yang lengkap.
Berikut ini contoh-contohnya:
1. Buku Kas
Buku kas adalah buku untuk mencatat penerimaan dan
pengeluaran kas. Sumber data untuk mencatatnya adalah
bukti kas masuk (bisa dilihat dari laporan penjualan harian
di komputer kasir) dan bukti kas keluar (seperti faktur asli
pembelian).
BUKU PEMBELIAN (dalam rupiah)
Tangg
al

Uraian

Debet

4/1/06

Barang Dagangan

40.000.00
0

5/1/06

Barang Dagangan

5.000.00
0

Kredit

Keteranga
n

Keteranga
n

Tunai

Tunai

j/t19/1/06

j/t19/1/06

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 32

19/1/0
6

Barang Dagangan

10.000.00
0

20/1/0
6

Barang Dagangan

3.000.0
00

23/1/0
6

Barang Dagangan

10.000.00
0

24/1/0
6

Barang Dagangan

2.000.0
00

27/1/0
6

Barang Dagangan

10.000.00
0

Total

80.000.00
0

Tanggal

Uraian

Debet

Tunai

Tunai

j/t4/206

j/t4/206

tunai

tunai

j/t7/2/06

j/t7/2/06

Tunai

Kredit

Saldo

1/1/06

Saldo Awal

2/1/06

Perlengkapan/Alat
Toko

29.950.00
0

45.100.0
00

3/1/06

Perizinan

2.500.000

42.600.0
00

4/1/06

Barang Dagangan

40.000.00
0

2.600.00
0

15/1/06

Penjualan

1.900.00
0

4.500.00
0

16/1/06

Penjualan

2.100.00
0

6.600.00
0

17/1/06

Penjualan

2.300.00
0

8.900.00
0

18/1/06

Penjualan

1.900.00
0

10.800.0
00

19/1/06

Penjualan

2.100.00
0

12.900.0
00

19/1/06

Barang Dagangan

Keterang
an

75.000.0 Modal
00 Awal

10.000.00
0

2.900.00
0

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 33

20/1/06

Penjualan

2.300.00
0

5.200.00
0

21/1/06

Penjualan

2.400.00
0

7.600.00
0

22/1/06

Penjualan

2.750.00
0

10.350.0
00

23/1/06

Penjualan

1.900.00
0

12.250.0
00

23/1/06

Barang Dagangan

24/1/06

Penjualan

2.100.00
0

4.350.00
0

25/1/06

Penjualan

2.300.00
0

6.650.00
0

26/1/06

Penjualan

2.400.00
0

9.050.00
0

27/1/06

Penjualan

2.750.00
0

11.800.0
00

27/1/06

Barang Dagangan

28/1/06

Penjualan

1.900.00
0

3.700.00
0

29/1/06

Penjualan

2.100.00
0

5.800.00
0

30/1/06

Penjualan

2.300.00
0

8.100.00
0

31/1/06

Penjualan

2.400.00
0

10.500.0
00

10.000.00
0

10.000.00
0

Saldo Akhir

2. Buku Pembelian
Buku Pembelian

2.250.00
0

1.800.00
0

10.500.0
00

adalah

buku

pembelian

untuk

mencatat transaksi pembelian, baik tunai maupun kredit.


Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 34

Sumber data untuk mencatatnya adalah copy faktur


pembelian

(baca:

faktur

penjualan

supplier)

untuk

transaksi kredit faktur asli untuk transaksi tunai.


BUKU PEMBELIAN (dalam rupiah)
Tangg
al

Uraian

Debet

4/1/06

Barang Dagangan

40.000.00
0

5/1/06

Barang Dagangan

5.000.00
0

19/1/0
6

Barang Dagangan

10.000.00
0

20/1/0
6

Barang Dagangan

3.000.0
00

23/1/0
6

Barang Dagangan

10.000.00
0

24/1/0
6

Barang Dagangan

2.000.0
00

27/1/0
6

Barang Dagangan

10.000.00
0

Total

80.000.00
0

Kredit

Keteranga
n

Keteranga
n

Tunai

Tunai

j/t19/1/06

j/t19/1/06

Tunai

Tunai

j/t4/206

j/t4/206

tunai

tunai

j/t7/2/06

j/t7/2/06

Tunai

3. Buku Utang
Buku utang adalah buku untuk mencatat transaksi yang
dilakukan secara kredit, misalnya pembelian kredit untuk
barang

dagangan.

Sumber

data

untuk

mencatatnya

adalah copu faktur pembelian kredit.

BUKU UTANG (dalam rupiah)


Tangg

Uraian

Debet

Kredit

Keteranga

Keteranga

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 35

al

5/1/06

F2/1/FPL

5.000.000

j/t19/2/06

20/1/0
6

F5/1/TKL

3.000.000

j/t4/2/06

24/1/0
6

F7/1/L

2.000.0
00

j/t7/2/06

Total

10.000.00
0

4. Buku Stok/Persediaan
Buku stok/persediaan atau sering disebut kartu stok
adalah

buku

untuk

mencatat

persediaan

barang

dagangan. Untuk minimarket mandiri cukup digabung


menjadi 1 buku antara persediaan di gudang dengan
persediaan di toko. Buku stok jika dilakukan dengan
persediaan di toko. Buku stok jika dilakukan secara
manual akan membutuhkan banyak waktu dan biaya,
karena setiap item barang biasanya menggunakan 1 buku.
Oleh karena itu disarankan untuk menggunakan POS
Probiz Smart Point (program komputer untuk kasir). Dalam
program tersebut sudah ada laporan stok yang secara
otomatis

akan

menambah

jumlah

barang

jika

ada

pembelian dan mengurangi jumlah barang jika ada


penjualan. Jadi tidak lagi memerlukan buku stok secara
manual. Contoh Kartu Stok (Manual);
KARTU STOK
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 36

Nama Barang
: ABC Mack Chilli
425g
Max
Min
Pemasok
: Heinz ABC (serang 60

Satuan
12

Tanggal

Masuk

Uraian

Referensi

Kaleng
Keluar

saldo

1/1/06 Saldo Awal


4/1/06 Pembelian

0
F1/1/SMU

48

48

15/1/06 Penjualan

10

38

17/1/06 Penjualan

10

28

18/1/06 Penjualan

10

18

23/1/06 Penjualan

12

24/1/06 Pembelian

F7/1/L

48

60

27/1/06 Penjualan

12

48

31/1/06 Saldo Akhir

48

5. Buku Piutang
Buku Piutang adalah buku untuk mencatat piutangpiutang toko kepada pelanggan atas pinjaman ke pegawai.
Karena usaha yang akan kita bangun adalh minimarket
dengan

penjualan

secara

tunai,

maka

tidak

perlu

membuat buku piutang. Tetapi bisa saja dibuat kalau


misalnya ada pegawai kas bon. Buku piutang adalah
kebalikan dari buku utang.
BUKU PIUTANG
Tangg
al

Uraian

Debet

Saldo Awal

Kredit

Saldo

Keteranga
n

19/1/0
6

Kasbon
Karyawan

100.000

100.000

Udin

21/1/0
6

Kasbon
Karyawan

150.000

250.000

Fitri

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 37

Saldo Akhir

250.000

6. Buku Penjualan
Buku Penjualan adalah buku untuk mencatat transaksi
penjualan. Sumber data untuk mencatatnya dapat dilihat
pada komputer kasir. Dalam komputer versi software
Probiz sudah tersedia laporan penjualan harian dan
bulanan.
Laporan Penjualan Berdasarkan Produk
Mulai Tgl: 01/07/2006 sampai 31/07/2006
Jumlah

Harga
Satuan

20 klg

9.000

180.000

330314 Sari Murni MG Ref


1Ltr

30 pouch

7.000

210.000

330324 Telor A/Negri Kg

200 ktg

5.000

1.000.000

Kode Nama Barang

Total
Harga

Golongan: Bahan
Makanan/Kue
330313 ABC NAck Chilli 425g

Sub Total

1.390.000

Golongan: Makanan Ringan


212200 Chilli Ball 25gr

50 bks

1.000

50.000

212209 Tanggo Wafer Vanila


90gr

20 bks

2.500

50.000

Sub Total

100.000

Golongan: Minuman Ringan


412231 Coca Cola 1 Ltr Pet

30 btl

6.000

180.000

412333 Pocari Sweet 500ml

20 btl

5.000

100.000

Sub Total
Grand
Total

280.000
1.770.000

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 38

B. Efesiensi Keuangan
1. Efesiensi Kas
Kas adalah uang tuna yang tersedia untuk operasional
perusahaan. Minimarket mandiri yang didirikan dengan
modal terbatas memerlukan pengelolaan kas secara
efesien. Ada tiga strategi dasar yang dapat dijadikan
rujukan

untuk

efesiensi

kas,

yaitu

mengulur

waktu

pembayaran utang dagang sampai akhir jatuh tempo,


meminimalisir piutang, dan meningkatkan perputaran
persediaan barang dagangan.
Selain itu kas yang tersedia di minimarket tidak perlu
terlalu banyak. Karenanya kita harus menentukan jumlah
kas

untuk

minimum

perhari.

Kas

minimum

dapat

ditentukan dengan menghitung besarnya kewajiban yang


harus dipenuhi pada hari yang sama ditambah uang receh
untuk kembalian.
2. Minimalisir Piutang
Piutang adalah tagihan perusahaan terhadap pihak lain
(konsumen, karyawan, dan pemilik). Minimarket tidak
mengenal penjualan kredit, maka sewajarnya transaksi
dilakukan

secara

tunai.

Kalau

pu

ada

piutang,

kemungkinan yang terjadi adalah pinjaman (kas bon)


karyawan

atau pemilik minimarket. Tetapi kemudian

jumlah piutan harus diminimalisir. Bila perlu kebijakan


untuk kas bon ditiadakan kecuali darurat, misal untuk
keperluan berobat.
3. Meningkatkan Perputaran Persediaan
Dalam bisnis minimarket, yang harus dilakukan untuk
meminimalkan
meningkatkan

kebutuhan
perputaran

uang

tunai

persediaan.

adalah

Peningkatan

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 39

perputaran
jumlah

persediaan

kas

dilakukan

untuk

setiap

akan

mengurangi

operasional.

saat

terhadap

kebutuhan

Pemeriksaan
persediaan

yang
barang

dagangan baik yang berada di rak display maupun di


gudang adalah langkah awal dalam percepatan tingkat
perputaran.
4. Pentingnya Perencanaan Keuangan
Dalam bisnis minimarket, membuat

perencanaan

keuangan akan memudahkan kita untuk merencanakan


penerimaan dan pengeluaran keuangan. Perencanaan
keuangan

dapat

dibuat

secara

mingguan

dengan

menitikberatkan pada penerimaan dan pengeluaran uang


tunai atau kas.
Penerimaan uang

tunai

dalam

bisnis

minimarket

biasanya diperolhe dari hasil penjualan setiap harinya,


penjualan kardus bekas kemasan, kompensasi atas space
yang digunakan pemasok untuk media promosi, dan
kemungkinan

penyewaan

teras

depan

minimarket.

Sedangkan pengeluaran biasanya dipergunakan untuk


pembelian tunai barang dagangan, pembayaran utang
dagang, gaji karyawan, bayar listrik/telpon, dan biaya
operasional lainnya yang dibayar secara tunai.
Proyeksi Keuangan (dalam rupiah)
Asumsi :

Kredit Bank 450.000.000


Target Penjualan Tetap selama 3 tahun
Bunga 18% pertahun
Biaya Operasional tetap selama 3 tahun
Angsuran tetap (3 tahun)
Modal Saham (Modal Sendiri) Rp. 150.000.000,-

Perkiraan Arus Kas (Perbulan selama 6 bulan pertama)


Keterangan

Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5 Bulan ke-6

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 40

Saldo awal

600.000.000 180.750.000 169.000.000 157.250.000 145.500.000 133.750.000

Target Penjualan 600.000.000 600.000.000 600.000.000 600.000.000 600.000.000 600.000.000


Pembelian
Awal

Barang
(487.750.000)

Pembelian Barang(400.000.000)
(585.000.000)
(585.000.000)
(585.000.000)
(585.000.000)
(585.000.000)
Perlengkapan Toko(63.750.000)
Sewa Bayar dimuka
(40.000.000)
2 th
Biaya Gaji Pegawai(5.000.000) (5.000.000) (5.000.000) (5.000.000) (5.000.000) (5.000.000)
Biaya Promosi
Pajak
dimuka

(1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000)

Reklame
(1.000.000)

Biaya Administrasi(1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000) (1.000.000)


Biaya lain-lain

(500.000)

(500.000)

(500.000)

(500.000)

(500.000)

(500.000)

Angsuran Kredit

(19.250.000) (19.250.000) (19.250.000) (19.250.000) (19.250.000) (19.250.000)

Saldo Kas Akhir

180.750.000 169.000.000 157.250.000 145.500.000 133.450.000 122.000.000

Perkiraan Laba/Rugi (Perbulan selama 6 bulan Pertama)


Bulan ke-1Bulan ke-2Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5Bulan ke-6
Target Penjualan

600.000.000
600.000.000
600.000.000 600.000.000600.000.000
600.000.000

Harga Pokok Penjualan


Persediaan Awal

487.750.000
312.750.000
322.750.000 322.750.000342.750.000
352.750.000

Pembelian

400.000.000
585.000.000
585.000.000 585.000.000585.000.000
585.000.000

Persediaan Akhir 312.750.000


322.750.000
332.750.000 342.750.000352.750.000
362.750.000
Harga Pokok
Terjual

Barang
575.000.000
575.000.000
575.000.000 575.000.000575.000.000
575.000.000

Laba Kotor

25.000.00025.000.00025.000.000 25.000.000 25.000.00025.000.000

Biaya Operasional
Penyusutan
(1.062.500)(1.062.500)(1.062.500) (1.062.500) (1.062.500)(1.062.500)
perlengkapan
Biaya sewa

(1.666.667)(1.666.667)(1.666.667) (1.666.667) (1.666.667)(1.666.667)

Gaji Pegawai

(5.000.000)(5.000.000)(5.000.000) (5.000.000) (5.000.000)(5.000.000)

Biaya Promosi

(1.000.000)(1.000.000)(1.000.000) (1.000.000) (1.000.000)(1.000.000)

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 41

Pajak Reklame

(83.333)

(83.333)

(83.333)

(83.333)

(83.333)

(83.333)

Biaya Administrasi(1.000.000)(1.000.000)(1.000.000) (1.000.000) (1.000.000)(1.000.000)


Biaya Bunga Kredit(6.750.000)(6.750.000)(6.750.000) (6.750.000) (6.750.000)(6.750.000)
Biaya Lain-lain
Jumlah
Operasional

(500.000) (500.000) (500.000)

(500.000)

(500.000) (500.000)

Biaya
(17.062.500)
(17.062.500)
(17.062.500) (17.062.500)(17.062.500)
(17.062.500)

Laba Usaha

7.937.500 7.937.500 7.937.500

7.937.500

7.937.500 7.937.500

Perkiraan Neraca (Perbulan selama 6 bulan pertama)


Bulan ke-1Bulan ke-2Bulan ke-3 Bulan ke-4 Bulan ke-5Bulan ke-6
Aktiva
Kas Piutang

180.750.000
169.000.000
157.250.000 145.500.000133.750.000
122.000.000

Persediaan

312.750.000
322.750.000
322.750.000 342.750.000352.750.000
362.750.000

Perlengkapan
62.687.50061.625.00060.562.500 59.500.000 58.437.50057.357.000
(Harga Buku)
Pajak Bayar dimuka
916.667

833.333

750.000

666.667

583.333

500.000

Sewa Bayar dimuka


38.333.33336.666.66635.000.000 33.333.333 31.666.66630.000.000
Jumlah

595.437.500
590.857.000
586.312.500 581.750.000577.187.500
572.625.000

Pasiva
Utang Dagang
Utang Bank

437.500.000
425.000.000
412.500.000 400.000.000387.500.000
357.000.000

Modal Awal

150.000.000
150.000.000
150.000.000 150.000.000150.000.000
150.000.000

Laba ditahan
Jumlah

7.937.500 15.875.00023.812.500 31.750.000 39.687.50047.625.000


595.437.500
590.875.000
586.312.500 581.750.00 577.187.500
572.625.000
(0)

(0)

(0)

(0)

(0)

(0)

MENGELOLA BARANG DAGANGAN


Barang dagangan merupakan bauran produk yang menjadi
aset terbesar dalam sebuah bisnis minimarket. Sehingga
barang

dagangan

menyeluruh.

Ada

harus
pun

dikelola

secara

unsur-unsur

sistematis

pengelolaan

dan

barang

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 42

dagangan dalam bisnis minimarket adalah: pengadaan barang


dagangan, pengelompokan/penggolongan dan pemberian kode
barang, penjualan barang, dan penanganan barang.
A. Pengadaan Barang
1. Pemesanan Pembelian
Pengadaan barang dagangan dimulai dari

proses

pemesanan sampai pada penempatan barang dagangan


di rak-rak display. Proses pembelian dilakukan dengan
cara memesan, baik lewat telepon maupun kepasa sales
yang mengunjungi toko.
Pengadaan barang dagangan harus memiliki ketepatan
dalam jenis, model, warna, ukuran, merek, dan harga.
Selain itu, penempatan pada rak toko harus tepat sesuai
kategori/golongan

yang

sudah

disediakan,

tidak

bercampur baur antara golongan yang satu dengan yang


lain.
Pemesanan barang dagangan dapat dilakukan dengan
berbagai pertimbangan: perhitungan berapa lama waktu
yang dibutuhkan mulai barang dipesan sampai barang
datang, jumlah yang cukup untuk memenuhi konsumen
dalam satu periode penjualan, dan batas jumlah minimal
stok barang. Misalnya untuk kacang kulit Garuda 500gram
biasanya datang 5 hari setelah pemesanan, dan penjualan
rata-rata perhari 4 bungkus, maka stok minimal yang
harus ada pada saat pemesanan barang adalah 5 hari x 4
bungkus = 20 bungkus. Jadi pemesanan kacang kulit
Garuda

500g

harus

dilakukan

pada

saat

jumlah

persediaan minimal 20 bungkus.


2. Penerimaan Barang dan Retur
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 43

Saat barang dagangan yang dipesan datang, lakukan


pencocokan jumlah dan harga barang sesuai pesanan.
Pencocokan

selanjutnya

antara

faktur

dari

pemasok

dengan jumlah, harga, tipe, ukuran, dan lainnya. Selain


pencocokan,

pemeriksaan

harus

dilakukan

untuk

mengetahui kondisi barang apakah dalam keadaan baik


atau

ada

yang

cacat.

Juga

periksa

tanggal

kadaluwarsanya. Untuk kondisi yang kurang baik (cacat),


kembalikan (retur) kepada pemasok.
3. Penempatan
Tempatkan terlebih dahulu ke gudang untuk barang yang
kondisinya baik dengan tanggal kadaluwarsa yang masih
lama. Kemudian tempatkan ke rak display untuk barangbarang yang sudah kosong.
B. Penggolongan dan Kode Barang
1. Penggolongan
Penggolongan merupakan salah satu kegiatan untuk
memberikan klasifikasi barang. Untuk memudahkan kita,
klasifikasi dapat digolongkan berdasarkan fungsi dan
manfaat barang. Penggolongan ini dilakukan berkaitan
dengan kebutuhan input data terhadap kategori barang
pada program komputer (POS) yang berguna untuk
memudahkan kita dalam proses pencarian suatu barang
dalam golongannya.
Sebagai contoh, berikut kategorisasi golongan menurut
manfaat dan fungsinya:

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 44

DAFTAR KATEGORI BARANG


NOMO

GOLONGAN

R
1

Alat Tulis/Kantor

Alat
Kecantikan/Kosmetik

Alat Listrik/Elektronika

Alat Olah Raga

Alat Rumah Tangga

Bahan Makanan/Kue

Deterjen

Lain-lain

Mainan Anak-anak

10

Makanan Ringan

11

Minuman Ringan

12

Minuman Serbuk

13

Obat/Kesehatan

14

Pembasmi Serangga

15

Perlengkapan Laki-laki

16

Perlengkapan Wanita

17

Perlengkapan/Makana
n Baby

18

Susu

19

Dst

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 45

20

Dst

21

Dst

2. Pemberian Kode
Kode barang biasanya sudah tercantuk pada kemasan
berupa angka dan kode barisan. Kode barisan hanya dapat
dibaca dengan alat yang bernama scanner. Bila kita belum
menggunakan scanner, maka input data pembelian dan
penjualan dilakukan dengan cara manual. Sama halnya
dengan penggolongan, pemberian kode terhadap suatu
barang berkaitan dengan sistem komputerisasi transaksi
untuk memudahkan input data pembelian dan penjualan.
Sebagai contoh, kita menggunakan 7 angka belakang
pada kode beberapa barang berikut ini:
N
o

GOLONGAN

KODE

NAMA BARANG/JASA

Golongan : Alas Kaki

50000 Swallow Sendal


1

Golongan : Alat Listrik

60000 Meiwa M-189RD


1

Golongan : Alat
Olahraga

70000 Indo Cock


1

Golongan: Alat Tulis

31003 Punch Perforator No.


7
30

Golongan: Bahan
Makanan/Kue

19273 Royco Cair


4
Serbaguna 200ml

Golongan : Deterjen

39405 Rinso A/Noda 32g


9

Golongan : Khusus

42319 Gillete Goal II

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 46

Laki-laki

Golongan : Kosemetik
Perempuan

11066 Mustika Ratu Air Mwr


6
Pth 150ml

Golongan : Lain-lain

34789 Avanza Canebo


9

1
0

Golongan : Mainan
Anak

23796 Police Mobile No.


3
241

1
1

Golongan : Makanan
Ringan

1
2

Golongan : Minuman
Ringan

10105 NU Green Tea 500ml


4

1
3

Golongan : Minuman
Serbuk

41576 Nescafe Pas 20g


8

1
4

Golongan : Obat

02502 Decolgen 4s
1

1
5

Golongan : Alat Rumah


Tangga

03219 Calista GAyung


7

1
6

Golongan : Pembasmi

00106 Baygon
7
A/nymk&kecoa
600ml

1
7

Golongan :
Perlengkapan
Mandi/Gigi

70608 Pepsodent Pasta 75g


1

1
8

Golongan :
Perlengkapan Baby

54233 Promina Bbr Tim


2
1B&S 25gx4s

1
9

Golongan : Susu

10000 Bendera SKM Sct


2
40g

2
0

Golongan : Jasa

20011 Loundry Jas


1

6005 Cheetos Netshots


20
BBQ 8g

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 47

Penggolongan dan pemberian kode barang dilakukan


pada saat pertama kali pada program komputer (POS) di
data master. Sehingga ketika kita memasukkan kode
barang, maka di layak monitor komputer akan muncul
nama barang yang diinginkan berikut harga jualnya.
C. Penetapan Harga Jual Barang
Secara sederhana, penetapan harga jual dengan apa pun
istilahnya menggunakan rumus yang sama. Ada beberapa
jenis harga jual, yaitu harga promosi, harga normal, dan
harga tengah. Kebijakan harga jual dipengaruhi tiga faktor,
yaitu keuntungan yang ingin dicapai, harga pesaing, dan
harapan konsumen.

Ketiga faktor

inilah

yang menjadi

pertimbangan untuk menetapkan kebijakan harga jual.


Contoh penetapan harga jual sebagai berikut:
Harga beli minya goreng refill Tropical 1 Liter Rp 7.450,kita

menginginkan

marjin

keuntungannya

7%.

Maka

perhitungannya adalah Rp 7.450 + (Rp 7.450 x 7%) = Rp


7.971,5 (dibulatkan Rp 7.975,-) berarti harga jual minyak
goreng refill Tropical 1 liter adalah Rp. 7.975,Setelah menghitung harga jual, selanjutnya buatlah label
harga dan tempelkan pada rak di mana produk tersebut
ditempatkan. Contoh label harga sebagai berikut:

TROPICAL MG Ref
1Ltr
Rp 7.975,-

D.Stock Opname
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 48

Lakukan stock opname (pemeriksaan) secara berkala


untuk semua jenis barang yang ada di rak display maupun
yang masih tersimpan di gudang. Hasil pemeriksaan fisik
dicocokkan jumlahnya dengan saldo di komputer. Berikut
contohnya.

Kode

Nama Barang

Jumla
h

Harga
Beli

Total Harga

90012 Beras Rojolele


3
5kg

10

25.000

250.000

90013 Gula PAsir 1kg


4

20

5.900

118.000

90014 Segi 3 Biru


2
Terigu 1kg

15

4.000

60.000

90015 ABC SAus


3
Sambal 135ml

10

2.700

27.000

71056 Delmonte Ext


7
Hot 140 ml

10

2.800

28.000

18188 Sarimurni MG
8
Ref 2ltr

25

12.900

322.500

02614 Bimoli MG
7
250ml

40

2.175

87.000

08050 Kraft Cheddar


0
200g

13

11.000

143.000

1.700

42.500

51015 Simas
8
Margarine 200g

Pelaksana

325

Pendamping

Diperiksa

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 49

( Tanaya )

( Fitria )

( Kepala Toko )

OPTIMALISASI FASILITAS
A. Optimalisasi Fasilitas
Pentingnya aspek fasilitas pada bisnis minimarket karena
sebagian modal dibelanjakan untuk membeli perlengkapan
dan peralatan. Semua fasilitas yang ada harus dimanfaatkan
secara optimal dengan orientasi pada efesiensi biaya.
Perawatan secara berkala terhadap beberapa fasilitas seperti
komputer, AC, dan show case mutlak diperlukan agar tetap
bisa dimanfaatkan.
Program pemeliharaan dan cara menggunakan semua
fasilitas harus diajarkan pada pegawai minimarket. Latihlah
kepekaan

pengelola

untuk

senantiasa

memperhatikan

fasilitas yang ada. Bila fasilitas tidak berfungsi harus segera


mendapatkan penanganna. Jan gan dibiarkan terlalu lama.
Menerapkan sistem pemeliharaan lebih rendah biayanya
daripada nanti harus memperbaiki fasilitas jika rusak.
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 50

Selain perawatan dan pemeliharaan, fasilitas juga harus


dijamin keamanannya dari pencurian. Karenanya tempatkan
semua fasilitas di lokasi yang ama dari pencurian dengan
tetap

mengindahkan

kenyamanan

berbelanja

bagi

konsumen.
B. Fasilitas Minimarket
Fasilitas dipergunakan untuk istilah perlengkapan dan
peralatan toko plus ruang gerai yang menjadi tempat kita
menjalankan bisnis minimarket. Di bab terdahulu sudah
dibahas bahwa dengan modal pas-pasan kemungkinan untuk
membeli perlengkapan dan peralatan yang ideal tidak
mungkin didapat. Tetapi dengan fasilitas yang minimal kita
harus memaksimalkan pemanfaatan fasilitas yang dimiliki:
1. Gerai
Gerai minimarket mandiri yang kita gunakan harus dijaga
kebersihan dan kerapiannya baik eksterior dan interiornya.
Lantai dan dinding gerai setiap saat harus dibersihkan dari
debu apalagi jika di musim kemarau.
2. Rak
Untuk mendisplay barang dagangan diperlukan rak yang
tersusun. Ada dua jenis rak yaitu rak pinggir yang
bersinggungan dengan dinding biasanya disebut wall
gondala dan rak dobel yang berada di tengah biasanya
disebut island gondala.
3. Keranjang Snack
Keranjang snack digunakan untuk penempatan barang
dagangan sejenis makanan ringan. Keranjang ini terbuat
dari jaring-jaring kawat yang dibuat sedemikian rupa.
Biasanya keranjang snack ini diletakkan di depan rak
tengah.
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 51

4. Timbangan
Jika belum mampu membeli timbangan digital, maka perlu
disediakan

timbangan

bebek

(manual).

Timbangan

digunakan untuk menakar ukuran berat jika minimart kita


menjual barang curah seperti terigu, gula pasir, telor dan
lainnya.
5. Komputer dan Printer
Komputer dan Printer harus disediakan mengingat pada
minimarket yang ideal transaksi penjualan dan pembelian
dilakukan dengan komputerisasi. Nama barang dan harga
jual harus di-input berbarengan dengan kode barang pada
mster

saat

pertama

kali.

Kedua

fasilitas

ini

harus

diperhatikan secara khusus untuk mempercepat proses


transaksi. Jika kedua perlengkapan minimarket ini rusak,
maka akan menyulitkan kasir dalam transaksi.
6. Meja Kasir
Meja kasir biasanya ditempatkan dekat pintu keluar masuk
gerai. Selain untuk menempatkan perangkat komputer
dan printer, laci meja kasir digunakan untuk menyimpan
uang tunai. Oleh karena itu harus diperhatikan tingkat
keamanan dari pencurian.
7. Show Case/Cooler
Show Case/Cooler merupakan lemari pendingin yang
biasanya

digunakan

untuk

menempatkan

barang

dagangan jenis minuman ringan yang dikemas dengan


kaleng, botol plastik (PET) atau carton box. Setiap saat
harus dibersihkan dari bunga es yang membeku karena
kedua fasilitas ini 24 jam nonstop menggunakan daya
listrik.
8. AC
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 52

AC sebagai penyejuk ruangan harus dirawat secara


berkala.

Biasanya

ada

perusahaan

yang

khusus

menangani perawatan dan pemeliharaan AC.


9. Listrik
Pemakaian listrik perlu dilakukan upaya efesiensi untuk
menekan biaya operasional. Pada siang hari bila tidak
diperlukan pencahayaan yang banyak, maka lampu tidak
perlu dinyalakan semua.
10.
Telepon
Sama halnya dengan pemakaian

listrik,

pemakaian

telepon juga harus dilakukan efesiensi. Jika bukan untuk


kepentingan

minimarket

harus

diupayakan

tidak

memanfaatkan fasilitas telepon, kecuali darurat.


11.
Fasilitas lain
Selain kedelapan fasilitas di atas, ada fasilitas lain yang
harus dimiliki sebua minimarket seperti alat tulis dan
peralatan/perlengkapan administrasi lainnya.

ANALISIS LINGKUNGAN
Minimarket

mandiri

akan

dihadapkan

pada

beberapa

lingkungan. Lingkungan yang dihadapi ini baik secara langsung


maupun

tidak

langsung

akan

mempengaruhi

kinerja

perusahaan (minimarket). Sehingga perlu kita menemukenali


lingkungan

tersebut

dengan

cara

melakukan

pemetaan

(mapping) atau juga bisa menggunakan pisau analisis SWOT.


A. Internal

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 53

Lingkungan internal adala situasi dan kondisi yang nyata


dalam lingkungan perusahaan kita. Perlunya menemukenali
lingkungan internal untuk penguasan bidang kerja aspek
bisnis internal (operasional) juga untuk memahami masalahmasalah yang menjadi penghambat perjalanan usaha. Aspek
bisnis

internal

sudah

dibahas

dalam

beberapa

bab

sebelumnya, tetapi masalah yang sering dihadapi dalam


bisnis

minimarket

mandiri

perlu

kiranya

dilakukan

pembahasan dan cara mengatasinya.


Bisnis dalam bentuk apa pun pasti akan berhadapan
dengan kendala dan hambatan. Tentunya hambatan dan
kendala dalam membangun bisnis tidak perlu dijadikan
sebagai ancaman. Tetapi justru harus dijadikan sebagai ajang
pematangan konsep bisnis minimarket yang akan kita
bangun. Oleh karenannya hambatan dan kendala bisnis
minimarket mandiri harus dirubah menjadi peluang untuk
mempertajam kemampuan bisnis.
Hambatan dan kendala yang bisanya kita hadapi dalam
membangun minimarket mandiri adalah:
1. Menyiasati persoalan SDM
Dalam
merekrut
pegawai,
upayakan

salah

satu

diantaranya mempunyai pengalaman dalam mengelola


minimarket. Jika tidak ada seorang pun yang memiliki
pengalaman, maka pelatihan harus dilakukan oleh pemilik.
Pertanyaannya,
bagaimana
jika
pemilik
belum
berpengalaman dalam bisnis minimarket? Saat ini sudah
banyak lembaga pendidikan yang menawarkan kursus
program singkat

untuk manajemen

ritel.

Anda bisa

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 54

mengikuti pendidikan tersebut atau calon pegawai anda


yang diutus mengikuti program kursus tersebut.
Atau dengan cara lain, anda bisa membaca literaturliteratur yang berkaitan dengan bisnis yang mengulas
secara tuntas hal-hal yang berkaitan dengan bisnis
minimarket. Mulai dari manajemen ritel moderb sampai
pada pemasaran ritel. Atau Anda luangkan waktu untuk
berjalan-jalan
bagaimana

ke

minimarket

proses

minimarket

guna

mempelajari

atau

supermarket

dijalankan.
Saya kira, banyak cara yang bisa ditempuh untuk
memahami seluk-beluk membangun minimarket. Setelah
itu, Anda lakukan transfer of knowledge kepada calon
pegawai yang telah direkrut. Tentunya dengan metode
dua arah agar Anda tidak kehabisan bahan materi melatih
calon pegawai.
2. Memahami Cash Flow
Modal yang pas-pasan akan menjadi kendala dalam proses
transaksi pembelian barang dagangan. Oleh karenanya
pemilik dan pengelola minimarket mandiri perlu pengelola
minimarket mandiri perlu memahami cash flow (arus
keluar

masuk

uang

tunai).

Mudah

saya

sebetulnya

mempelajari cash flow dan tidak perlu mengernyitkan


dahi.
Pembelian kredit akan menjadi utang dagang yang harus
dibayar tepat pada waktunya. Oleh karena itu yang perlu
dibuat adalah target dan perkiraan (ramalan) penjualan
secara berkala, jadwal pembelian dan jadwal tagihan atas
utang

dagang.

Dengan

demikian,

kita

dapat

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 55

memperkirakan kemampuan pembayaran atas pembelian


barang

dagangan

secara

kredit

dan

memperkirakan

jumlah pembelian barang dagangan. Sehingga dapat


menganalisis prioritas pengeluaran uang tunai yang harus
segera dibayarkan.
3. Menyiasati Fasilitas Terbatas
Fasilitas yang terbatas juga menjadi kendala dalam
menjalankan

bisnis

minimarket.

Contoh

kecil,

di

minimarket waralaba sudah menggunakan timbangan


digital,

sementara

timbangan

bebek

kita

hanya

(manual).

mampu
Untuk

menyediakan
itu

menutupi

kelemahan ini, maka timbangan bebek tidak perlu di


tempatkan di area yang terliah oleh konsumen. Dan
jangan menjual barang yang belum di timbang, misalkan
telor sediakan yang sudah ditimbang dengan ukuran
kg. Sisihkan secara berkala keuntungan yang diperoleh
untuk membeli fasilitas perlengkapan yang dibutuhkan
minimarket. Dengan membuat skala prioritas kebutuhan.
4. Melengkapi Persediaan Barang Dagangan
Bila persediaan barang dagangan terbatas atau belum
lengkap,

karena

tidak

semua

supplier

masuk

ke

minimarket anda. Maka yang harus dilakukan adalah


berburu barang yang belum ada suppliernya ke pusatpusat perkulakan atau ke took-toko grosir. Dalam bab
pesiapan sudah dibahas kemana saja anda bias memburu
barang-barang persediaan minimarket. Atau anda bisa
bertanya kepada pemasok yang berkunjung ke minimarket
anda,

dengan

senang

hati

para

pemasok

akan

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 56

memberikan jalan keluar untuk mendapatkan barang yang


dibutuhkan.
B. Konsumen
Untuk melakukan

analisis

konsumen

maka

perlu

memahami karakter yang dimiliki konsumen. Menurut John E.


Kennedy dan R. Dermawan Soemanagara dalam buku
Marketing

Communication

Taktik

dan

Strategi,

Sifat

konsumen terbagi dua, konsumen rasional dan konsumen


irasional. Konsumen irasional memiliki karakteristik yang
berbeda dengan konsumen rasional, dilihat dari bagaimana
mereka mengambil keputusan pembelian terhadap pilihan
produk dan layanan. Konsumen irasional banyak ditemui di
masyarakat kita. Mereka memutuskan untuk menggunakan
produk cenderung tanpa menggunakan analisis mandalam,
yang penting kepuasan tercapai.
Selanjutnya dinyatakan bahwa,

Konsumen

rasional

cenderung melakukan analisis terhadap produk yang dipilih


berdasarkan sebuah proses penelusuran, untuk memperoleh
keyakinan bahwa produk yang dibeli betul-betul bermanfaat
dan memberikan dampak yang diinginkan, baik melalui
majalah atau buku, pendapat ahli, atau diskusi dengan
teman. Harga juga menjadi pertimbangan, jika diperoleh
harga yang hampir sama dengan produk-produk yang ada di
pasar.
Dari kedua karakter konsumen kita bisa membedakan
kecenderungan
Konsumen

dalam

rasional

menentukan

cenderung

pembelian

membeli

barang

barang.
sesuai

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 57

kebutuhannya, sementara konsumen irasional akan membeli


barang selain kebutuhan juga keinginannya.
Ada yang menarik untuk disimak bahwa harga menjadi
pertimbangan bagi konsumen rasional, bila harga hamper
sama untu produk sejenis. Dengan demikian bahwa ada
sebagian konsumen yang sensitive terhadap harga jual
barang yang disediakan minimarket.
Atau jika kita melihat pendapat Hendri Maruf dalam buku
Pemasaran Ritel bahwa, Setiap konsumen mempunyai dua
sifat motivasi pembeleian yang saling tumpang tindih dalam
dirinya, emosinal dan rasional.
Selanjutnya dinyatakan bahwa Motivasi yang dipengaruhi
emosi berkasitan dengan persaan, baik itu keindahan,
gengsi, atau perasaan lainnya termasuk bahkan iba dan rasa
marah. Factor indah atau bagus dan factor gengsi akan lebih
banyak pengaruhnya dibandingkan

rasa iba atau marah

karena saat berbelanja, umumnya para konsumen bukan


dalam keadaan iba atau marah.
Untuk konsumen rasional Hendri Maruf berpendapat,
Sikap belanja rasional dipengaruhi oleh alas an rasional
dalam pikiran seseorang konsumen. Cara berpikir seorang
konsumen bisa begitu kuat sehingga membuat perasaan
seperti gengsi menjadi amat kecil atau bahkan hilang.\
Kedua pendapat dari orang yang berbeda tersebut
sebetulnya

sama,

penjabarannya

saja

walaupun

pemerian

yang agak berbeda.

istilah

dan

Motivasi dan

karakteristik konsumen dalam menentukan pembelian biasa


disebut dengan istilah perilaku konsumen. Prilaku konsumen
adalah suatu proses yang mendorong konsumen melakukan
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 58

pembelian terhadap suatu barang. Sebab bisa saja dalam


membeli barang yang satu dengan barang yang lainnya
berbeda motivasi. Konsumen yang rasional akan membeli
sesuai tingkat kebutuhan, tetapi konsumen yang emosional
akan melakukan pembelian berdasarkan keinginan. Atau ada
pula konsumen yang melakukan pembelian terdorong oleh
motif keduanya.
Kebutuhan konsumen

terbagi

dalam

dua

tingkatan;

kebutuhan utama dan kebutuhan lanjutan. Kebutuhan utama


adalah kebutuhan yang mendesak untuk segera dipenuhi
misalnya; pada saat haus maka membutuhkan minuman.
Kebutuhan

lanjutan

adalah

kebutuhan

yang

bisa

dikesampingkan pemenuhannya setelah kebutuhan utama


misalnya; setelah minum biasanya bagi laki-laki yang
merokok punya keinginan untuk merokok, maka ini disebut
kebutuhan lanjutan dan mungkin bagi kaum perempuan
setelah minum ingin memakan cemilan.
Selain itu data-data yang dibutuhkan untuk analisis
konsumen

adalah

pendapatan

bulanan,

kepadatan
arus

lalu

penduduk,

pekerjaan,

lintas,

daya

dan

beli

konsumen. Dengan demikian kita dapat memperkirakan


barang-barang apa saja yang harus disediakan minimarket
sesuai dengan tingkat kebutuhan dan keinginan konsumen.
Seberapa

besar

permintaan

barang dan berapa

konsumen

jumlah suatu

terhadap

suatu

barang yang harus

disediakan dalam satu periode penjualan.


C. Pemasok

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 59

Melakukan analisis terhadap pemasok sangat dibutuhkan


untuk mengetahui sejauh mana pemasok barang dapat
mendukung kinerja minimarket kita secara keseluruhan.
Namun demikian kiranya karena posisi tawar kita masih
rendah artinya kita masih memiliki ketergantungan terhadap
pemasok,

maka

analisis

dapat

juga

dilakukan

untuk

mempertimbangkan berbagai hal dalam kaitannya dengan


pengadaan barang. Persoalan yang sering muncul adalah
kesalahan pengiriman baik dari segi jumlah, jenis barang,
dan ketepatan harga jual yang ditawarkan. Ini sangat sering
terjadi,

sehingga

mendapat

perhatian

yang

seksama

terhadap faktur pembelian dari pemasok.


Terkadang, pengalaman membuktikan ketika pemasok
menawarkan harga untuk suatu barang dengan janji diskon,
diskon, dan diskon. Tetapi kemudian diskon yang dijanjikan
pada faktur tidak tercantum. Oleh karena itu pengeceken
terhadap faktur sangat penting artinya untuk mengetahui
ketepatan data dan ketepatan janji pemasok kepada kita.
Ketepatan data dalam faktur tidak hanya diperlukan untuk
menetapkan

harga

mempengaruhi

jual,

proses

lebih
kinerja

jauh

dari

itu

minimarket

akan
secara

keseluruhan.
Pengecekan antara data yang disajikan di faktur dengan
fisik barang yang kita terima juga harus dilakukan, karena
sering juga terjadi barang yang dikirim pemasok tidak sesuai
dengan pesanan. Misalnya kita pesan minyak goreng refill
sarimurni

liter,

tetapi

yang

dikirim

minyak

goreng

sarimurni 2 liter. Memang tidak jadi masalah dari sisi jenis


Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 60

barang, tetapi akan menjadi masalah ketika barang yang


dikirim persediannya di gudang masih banyak. Tentunya hal
ini akan merugikan kita dalam perputaran persediaan barang
dagang dan juga terhadap cash flow. Bila kita terima barang
tersebut, maka pada saat jatuh tempo tetap harus dibayar.
Oleh karenannya hal-hal seperti ini sepatutnya kita tolah
penerimaan barang tersebut dan minta dikirim barang yang
dipesan.
Data-data yang diperlukan untuk analisis pemasok adalah;
1. Nama perusahaan
a. Pengurus perusahaan
b. Alamat kantor dan gudang
c. Salesman dan karakternya
d. Barang-barang yang tawarkan
e. Kondisi barang (harga, jenis, ukuran, kemasan, dll)
f. Kondisi pembelian (tunai atau kredit), bila kredit berapa
lama jangka waktunya.
g. Jumlah minimal pembelian

dan

diskon

yang bisa

diperoleh.
h. Konsistensinya terhadap janji atau antara pernyataan
dan kenyataan.
D.Pesaing
Michael E.
Menciptakan

Porter
dan

dalam

buku

Keunggulan

Mempertahankan

Bersaing

Kinerja

Unggul,

menyatakan bahwa, Pesaing biasanya dipandang sebagai


ancaman

oleh

kebanyakan

perusahaan.

Perhatian

perusahaan pada umumnya dipusatkan untuk mencari cara


memperbesar pangsa pasar dengan memperkecil pangsa
pasar pesaing untuk mencari cara mencegah masuknya
pesaing baru ke dalam pasar. Pesaing, demikian menurut
pandangan

ini,

merupakan

musuh

sehingga

harus

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 61

dimusnahkan. Semakin besar bagian pasar biasanya juga


dianggap sebagai hal yang lebih baik. Pandangan ini sangat
didukung oleh penganut kurva pengalaman.
Pernyataan di atas sangat menarik untuk kita simak.
Memang pesaing bisa menjadi pihak pengancam, tetapi
pesaing yang baik akan memotivasi kita dalam memperbaiki
kinerja

bisnis.

Melihat

kondisi

bisnis

minimarket

yang

dibangun oleh kita, tentunya pemikiran yang menyatakan


bahwa pesaing adalah ancaman sejujurnya memang ya
sudah pasti. Tetapi berpikir memusnakhan adalah hal yang
tidak mungkin, terlebih terhadap minimarket waralaba yang
sudah

memiliki

merek

yang

kuat

dibenak

konsumen.

Alangkah baiknya jika kita memikirkan upaya-upaya yang


harus dilakukan untuk memperbaiki kinerja minimarket
sehingga dapat memperbaiki keunggulan bersaing.
Adapun data-data mengenai pesaing dapat kita peroleh
melalui informasi dari mulut ke mulut, media massa, dan
mengunjung website. Sudah barang tentu pesaing yang baik
di bisnis minimarket adalah minimarket waralaba seperti
Indomaret dan Alfamart. Informasi mengenai dua minimarket
diatas

bisa

anda

dapatkan

dengan

mengunjungi

www.indomaret.co.id dan www.alfamartku.com.


Data-data yang diperlukan untuk menganalisis pesaing
antara lain;
1. Nama perusahaan
2. Alamat perusahaan
3. Group perusahaan atau berdiri sendiri
4. Model pengembangan bisnisnya
5. Keanekaragaman barang dagangannya
6. Strategi pemasarannya
7. Sumber daya manusi
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 62

8. Standar pelayanannya
9. Struktur permodalannya
10.
Pemasoknya
11.
Dan lain-lain yang

berkaitan

dengan

situasi

persaingan
Dengan data pesaing tersebut maka kita bisa melakukan
analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan
Threats). Menggunakan pisau analisis SWOT berarti kita
memperhitungkan pesaing dari sisi keunggulan/kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman.
Dengan demikian kita dapat
pesaing

sebagai

bentuk

mengetahui

pelajaran

dijadikan

rujukan

kekuatan

yang

bisa

diambil

untuk

memperbaiki

hikmahnya

guna

kekuatan

kita. Kelemahan pesaing dapat kita jadikan

sebagai peluang pesaing bisa dijadikan ukuran terhadap


peluang yang masih bisa kita manfaatkan. Ancaman pesaing
menjadi informasi buat kita dan tentunya juga adalah
ancaman buat bisnis kita.
Secara umum bahwa pesaing utama bisnis minimarket
mandiri
terlampir;

adalah

Indomaret

sumber

dan

ALfamart

(Data-data

www.indomaret.co.id

dan

www.alfamartku.com)

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 63

MENYUSUN RENCANA PEMASARAN


Pemasaran merupakan inti dari sukses tidaknya dalam
menjalankan

bisnis

menentukan

ketepatan

minimarket

mandiri.

Pemasaran

aktivitas yang dapat mendukung,

mendorong, dan meningkatkan kinerja minimarket dalam


penjualan. Strategi pemasaran adalah pencarian posisi yang
menguntungkan dalam suatu persaingan bisnis.
Rencana pemasaran minimarket mandiri perlu dibuat untuk
jangka waktu satu tahun. Membuat rencana pemasaran berarti
menetapkan;
A. Sasaran, Target, dan Posisi
1. Sasaran Pemasaran
Sasaran
pemasaran

dijabarkan

secara

kualitatif

contohnya; dalam jangka waktu satu tahu ke depan


meraih pangsa pasar 20% dari jumlah kepala keluarga
yang bermukim di sekitar lokasi.
2. Target Penjualan
Adapun target penjualan dapat

dinyatakan

secara

kuantitatif dengan menggunakan tolok ukur penjualan


tahun

lalu

ditambah

dengan

penambahan

jumlah

penduduk dan memperluas sasaran pasar penduduk yang


bermusim misalkan pada tahun 2006 radius 500meter dari
lokasi

ditingkatkan

sasarannya

menjadi

750

meter.

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 64

Diperkirakan

dengan

memperluas

sasaran

pasar

diharapkan target penjualan meningkat 10%.

Bulan

Penjualan
2006

Target 2007

Januari

70.000.000

77.000.000

Februari

69.000.000

75.900.000

Maret

75.000.000

82.500.000

April

80.000.000

88.000.000

Mei

85.000.000

93.500.000

Juni

65.000.000

71.500.000

Juli

62.000.000

68.200.000

Agustus

78.000.000

85.800.000

Septemb
er

85.000.000

93.500.000

Oktober

80.000.000

88.000.000

Nopembe
r

79.000.000

86.900.000

Desembe
r

85.000.000.

93.500.000

913.000.000

1.004.300.00
0

3. Posisi Pasar

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 65

Peluang bisnis minimarket sangat terbuka lebar, walau


pun sudah banyak berdiri minimarket waralaba. Apalagi
jika modal lebih besar atau sebanding dengan nilai
investasi awal minimarket waralaba. Tentunya kita lebih
leluasa memanfaatkan dana tersebut untuk membuat
minimarket yang bisa saja lebih ideal dari minimarket
waralaba. Bukan hanya itu, dalam penyediaan produk dan
jasa pun bisa saja lebih bervariasi.
Pada awal pembahasan sudah
minimarket

mandiri

dengan

dilukiskan

modal pas-pasan

bahwa
hanya

mampu mengejar sampai pada posisi market follower.


Karena itu harus cukup puas jika pun tidak mampu
menjadi pemimpin pasar, tetapi masih memiliki ceruk
pasar yang tetap bisa diraih minimarket mandiri. Sebagai
market

follower

tentunya

merasa

dibayang-bayangi

perjalanan bisnisnya oleh market leader.


B. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan inplementasi dari strategi
marketing mix (baurang pemasran) atau dikenal juga dengan
istilah 4 P (Produk, Place, Price, dan Promotion) atau dalam
istilah buku ini (barang dagangan, lokasa/gerai), harga jual,
dan promosi).
1. Strategi Lokasi/Gerai
Lokasi yang memungkinkan untuk mendirikan minimarket
adalah; berdekatan dengan perumahan yang jumlah
penduduknya

minimal

2500

kepala

keluarga

atau

berdekatan dengan pasar tradisional. Karena di lokasi


lainnya seperti di pusat perbelanjaan, di area pertokoan
atau

di

area

perkantoran,

biasanya

sudah

berdiri

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 66

minimarket waralaba. Terlebih di pusat perbelanjaan


kemungkinan

besar

ada

supermarket

atau

bahkan

hupermarket. Selain itu juga harga sewa di lokasi tersebut


sangat mahal harganya.
Atmosfir dalam ruang gerai tidak perlu yang mewah,
cukup dengan eksterior dan interior sederhana tetapi tidak
meninggalkan

unsure

kerapihan,

kebersihan,

kenyamanan, dan keindahan.


2. Strategi Produk
a. Selain
menyediakan
produk-produk

bermerek,

minimarket mandiri perlu menyediakan produk curah


untuk sembako atau kebutuhan pokok seperti beras,
gula, terigu, sagu, dll. Kenyatannya masih banyak
konsumen

yang

mencari

karenannya

minimarket

produk

mandiri

bisa

curah.

Oleh

menyediakan

produk curah dengan kemasan yang menarik. Karena


produk

curah

pasti

lebih

murah

harganya

bila

dibandingkan dengan produk bermerek.


b. Diversifikasi produk lebih mudah dilakukan dengan
berbagai merek, jenis dan ukuran atau bahkan tanpa
merek. Di minimarket waralaba yang berkaitan dengan
pengadaan barang dagangan ditentukan oleh pemberi
waralaba.
c. Minimarket mandiri lebih leluasa untuk menentuka
jumlah produk dan jenis produk yang bisa dijual.
Sedangkan minimarket waralaba terbatas yang disuplay
oleh

pusat.

Untuk

itu

minimarket

mandiri

bisa

menyediakan barang-barang yang tidak dijual oleh


minimarket waralaba.
3. Strategi Harga Jual
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 67

Minimarket mandiri sebetulnya bisa membuat kesan harga


murah, dengan cara melakukan promosi persis seperti apa
yang dilakukan minimarket waralaba. Coba saja anda
pelajari harga-harga yang tercetak dalam leaflet atau
brosur minimarket waralaba. Memang harganya relative
murah untuk barang yang tercantum di brosur, tetapi
harga untuk barang yang tidak tercantuk tidak jauh
berbeda dengan harga pasar.
Ada beberapa factor variabel yang dapat dijadikan
bahan

pertimbangan

dalam

diantaranya:
a. Harga beli suatu barang
Harga beli suatu barang
perhitungan

dalam

menetapkan

akan

menetapkan

harga

menjadi

harga

jual.

jual

dasar
Yang

menjadi pertanyaan, apakah kita membeli suatu barang


pada tingkat harga yang sama dengan pesaing? Untuk
mendapatkan harga yang baik, maka biasanya para
supplier memberikan persyaratan tertentu misalnya;
pembelian dalam jumlah yang besar, pembelian tunai,
atau kontrak pembelian untuk satu periode (bisa saja
bulanan atau tahunan) dengan jumlah pembelian yang
disepakati.
b. Laba yang ingin diperoleh
Laba yang ingin diperoleh merupakan factor marjin
yang menentukan harga jual. Keinginan memperoleh
laba semaksimal mungkin mempengaruhi penetapan
harga jual.
c. Harga jual pesaing

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 68

Harga jual pesaing tentu sangat berpengaruh terhadap


harga jual, karena biasanya konsumen membandingbandingkan harga jual minimarket mandiri dengan
minimarket waralaba atau gerai lainnya.
d. Keinginan konsumen
Keinginan konsumen tentunya harga yang serendah
mungkin. Hal itu dapat diketahui ketika konsumen
berbelanja di gerai kita. Bahkan seringkali menawar
harga pas yang sudah ditentukan dan deprogram
computer.
e. Tingkat perputaran persediaan barang
Kecepatan tingkat perputaran barang
mempengaruhi

harga

jual.

Keinginan

jua

akan

untuk

lebih

mempercepat tingkat perputaran dengan menekan


harga jual denan profit marjin seminimal mungkin.
Tanggal kadaluwarsa yang sebentar lagi, membuat kita
akan mempercepat perputaran persediaan.
f. Kebutuhan arus kas masuk
Kebutuhan arus kas masuk bisa disebabkan karena
adanya kewajiban yang harus segera dipenuhi atau
biasanya disebut dengan istilah mengejar setoran.
Mengejar setoran ini biasanya karena ada tagihan yang
sebentar lagi jatuh tempo.
Kebijakan harga jual dapat dibagi dalam tiga tingkatan
harga yaitu; harga tinggi, harga sedang, dan harga
rendah. Laba yang ingin dicapai oleh pemilk cenderung
semaksimal

mungkin.

Bila

perlu

setingi-tingginya.

Sementara pesaing umumnya cenderung menetapkan


harga berada di bawah harga pasar untuk menarik
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 69

konsumen agar berbelanja di tempatnya. Lain halnya


denagn konsumen yang cenderung menginginkan harga
serendah mungkin. Oleh karena itu dalam menentukan
kebijakan harga jual harus melakukan berbagai analisis
terhadap situasi harga pesaing, keinginan konsumen, dan
juga harapan memperoleh laba yang optimal.
Penetapan harga tinggi bisa dilakukan untuk barangbarang yang tidak dijual pesaing, barang yang jumlah
persediaannya

sudah

dalam

batas

minimal,

dan

pertimbangan biaya pembelian dan penempatannya, serta


tingkat perputaran barang yang tergolong lambat. Harga
sedang dapat ditetapkan untuk barang-barang yang juga
dijual oleh pesaing dengan tingkat perputaran barang
yang tidak cepat dan juga tidak lambat. Sedangkan harga
rendah dapat ditetapkan untuk barang-barang yang akan
dijadikan sebagai magnet, yang mampu menjadi daya
tarik konsumen untuk berbelanja. Maka harga rendah
sering juga disebut sebagai harga promosi.
Lalu bagaimana seharusnya minimarket

mandiri

menetapkan harga jual barang? Dengan merujuk paparan


diatas, maka tidak ada satu pun minimarket baik waralaba
maupun mandiri yang menetapkan harga

untuk suatu

barang dalam kondisi harga yang teteap. Maka alternatif


yang

bisa

dilakukan

adalah

dengan

mengikuti

perkembangan harga jual pesaing. Hal ini pun dapat


bermanfaat untuk memberikan masukan kepada supplier
tentang kondisi harga di minimarket pesaing.

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 70

4. Strategi Promosi Penjualan


Strategi promosi yang bisa dilakukan minimarket mandiri
adalah dengan;
a. Membuat papan nama toko
Papan nama toko dibuat dengan biaya seminimal
mungkin, tetapi bila anggarannya mencukupi buatlah
papan nama seperti di minimarket waralaba. Biasanya
pembuatannya

dilakukan

pada

saat

pertama

kali

pembukaan gerai.
b. Membuat brosur sederhana
Brosur sederhana dapat dibuat sedemikian rupa dari
hasil print out computer, dengan mencantumkan nama
dan kondisi barang, dan harga jual. Pencantuman jenis
barang dalam brosur harus yang harganya di bawah
harga pasar atau yang ditetapkan dengan tingkat harga
rendah.
c. Membuat pamphlet
Pamphlet bisa ditempel di papan informasi atau di kaca
gerai.
Promosi penjualan juga dapat dilakukan dengan cara
lain yaitu:
a. Menjaga kesetiaan konsumen, dengan tebar pesona
pramuniaga.
Kunci kesuksesan

adalah

pelayanan

yang

prima.

Menyapa konsumen adalah langkah awal dalam meraih


penjualan. Menyenangkan konsumen dengan meraih
penjualan. Menyenangkan konsumen dengan senyum
bagian dari strategi pemasaran. Jika kita tersenyum,
konsumen

pun

ikut

tersenyum.

Senyum

ada

perlambang kebahagiaan, kegembiraan.


Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 71

Penghargaan terhadap konsumen sangat berpengaruh


terhadap penilaian konsumen kepada minmarket kita.
Ucapan salam, selamat siang yang disampaikan oleh
kita akan terngiang di telinga konsumen. Pertanda
konsumen

merasa

dihormati

atas

kunjungannya.

Ucapan salam tentunya dibarengi dengan senyum yang


antusias.
Selain itu, konseumen harus diberi kesan yang nyaman
dalam ruangan minimarket saat memilih barang yang
akan dibeli. Ruangan yang nyaman dan bersih akan
memberikan

pengalaman

yang

mengesankan

bagi

konsumen. Sehingga merasa betah berbelanja dan


tidak menutup kemungkinan akan kembali berkunjung
di lain kesempatan.
b. Meraih konsumen baru
Meraih konsumen baru

dapat

dilakukan

dengan

berbagai cara berikut ini:


1. Memberi kupon hadiah bagi konsumen bisnis yang
tidak sejenih di lingkungan sekitar. Bisa saja hal ini
dilakukan dengan promosi silang contohnya; gerai
fotokopi memberikan kupon hadiah atauh vouvher
belanja di minimarket kita bagi konsumennya. Dan
minimarket kita melakukan hal yang sama.
2. Memberikan sumbangan ke tempat ibadah

di

lingkungan sekitar. Biasanya di tempat ibadah secara


berkala

diumumkan

para

donator/penyumbang,

disinilah letak promosi secara tidak langsung kita


dapatkan ketika sang pemimpin tempat ibadah
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 72

mengumumkan bahwa minimarket kita sebagai salah


satu donator.
3. Membuat banned di depan minimarket yang bisa
menjadi daya tadi bagi orang yang melintas di depan
gerai kita. Banned yang bagus mampu mendorong
calon konsumen potensial untuk berkunjung dan
berbelanja ke minimarket kita. Buatlah banner sebaik
mungkin dengan warna yang kontras dan desain
yang memukau. Kata-kata yang ditulis dalam banner
tidak perlu panjang, yang penting kata-kata yang
menjadi daya tarik tulis secara mencolok, contoh:
GRATIS

COCA

COLA 1 LITER,

untuk pembelian

minimal Rp.200.000,c. Membuat Konsumen Belanja Lebih Banyak


1. Membuat program gratis Minyak Goreng Refill 1 Liter,
misalnya bagi konsumen yang berbelanja di atas Rp
150ribu.

Hal

berbelanja
mencapai

ini

lebih

akan

mendorong

banyak

ketentuan

dari

dalam

konsumen

biasanya

untuk

memperoleh

gratis

minyak goreng refill.


2. Membuat program Belanja 4 gratis 1 (Buy 4 get 1).
Program ini bisa dilakukan dengan cara menaikkan
harga

jual

dari

mendapatkan

harga

normal

keuntungan,

sehingga

kalau

pun

masih
harus

memberikan hadiah 1pcs kepada konsumen yang


berbelanja 4 pcs untuk produk tertentu.
3. Kupon Undian Berhadiah akan mendorong konsumen
untuk berbelanja lebih banyak. Karena lebih banyak
mendapatkan kupon, maka kesempatan menang
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 73

akan

lebih besar.

Tentunya hadiah-hadiah

yang

diberikan harus menarik minat konsumen untuk


mendapatkan kupon lebih banayk. Lebih banyak
konsumen ingin mendapatkan kupon, maka makin
banyak berbelanja.
4. Berikan hadiah langsung berupa souvenir untuk
konsumen yang berbelanja di atas Rp 100.000,-. Bisa
saja souvenir yang diberikan itu berbentuk gunting
kuku, gantungan kunci, korek gas, atau barang
lainnya yang harganya murah meriah.
d. Membuat Konsumen Belanja Lebih Intensif
1. Berikan voucher belanja Rp 2ribu bagi konsumen
yang berbelanja minimal Rp 100ribu yang dapat
dibelanjakan pada kunjungan berikutnya. Maka pada
saat kunjungan berikutnya, biasanya konsumen tidak
saja hanya berbelanja dengan voucher tetapi juga
ada transaksi penjualan tunai.
2. Berikan 1 gelas air mineral untuk konsumsi yang
melakukan

kali

kunjungan.

Program

ini

bisa

dilakukan dengan cara memberikan tanda/kupon


dalam

setiap

kunjungan

konsumen.

Jika

sudah

mencapai 5 kali kunjungan maka berarti konsumen


memiliki 5 buah kupon yang bisa ditukarkan dengan
segelas air mineral.
3. Kartu Anggota Minimarket Club
Kartu ini akan membuat konsumen merasa memiliki
terhadap

minimarket.

Tetapi

harus

diberi

nilai

manfaat bagi pemegang kartu anggota. Bisa saja


manfaat itu berupa; potongan harga, cash back, atau
setahun sekali diberi bingkisan lebaran yang nilainya
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 74

disesuaikan

dengan

jumlah

pembelian

selama

setahun.
C. Jadwal Pelaksanaan
N
O

KEGIATAN

Brosur
Harga
Poster
Harga
Tebar
Pesona
Promosi
Silang
Sumbanga
n ke T4
Ibadah
Banned
Gratis
Coca Cola
Tropical
MG 1 Ltr
Gratis
Buy 4 Get
1

Souvenir
Gratis

1
0

Undian
Berhadiah

1
1

Voucher
Rp 2rb
Gratis 1
gelas
Aqua

1
2
3
4
5
6
7

1
2

JA
N

FE
B

M
AR

AP
R

M
EI

JU
N

JU
LI

A
GT

SE
PT

OK
T

NO
V

D
E
S

KETERANGA
N

1 bln 1 x
rotasi brg
s.d.a
setiap saat
dg gerai
foto copy
Al-amin,
Ikhlas &
Ikhsan
Belanja Rp
150rb
Belanja Rp
200rb
Mie Instan
Min.
belanja Rp
40rb
Rp 10rb
dpt 1
kupon
min.
belanja Rp
100rb
Setiap
kunj. Min
15rb

D. Biaya Pemasaran

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 75

No.

Kegiatan

Jumlah

Keterangan

Brosur Harga

240.000

Poster Harga

48.000

Tebar Pesona

240.000

2 org x 12 bln x Rp 10000

Promosi Silang

600.000

30 hr x 10 org x Rp2000

Sumbangan
Ibadah

T4

150.000

3 x Rp 50000

Banner
Cola

Coca

1.000.000

Bnr 250rb+(30hr x 10org x


Rp 2500)

Tropical MG 1 Ltr Gratis

1.106.250

30hr x 5 org x Rp 7375

Buy 4 Get 1

390.000

30hr x 20 org x Rp 650

Souvenir Gratis

900.000

30 hr x 30 org x Rp 1000

ke

Gratis

12 bln x 200 x Rp 100


12 bln x 4 lbr x Rp 1000

10

Undian Berhadiah

11

Voucher Rp 2rb

600.000

30hr x 10 org x Rp 2000

12

Gratis 1 gelas Aqua

270.000

30hr x 30 org x Rp 300

Total Biaya

5.000.000

Total Hadiah

10.544.250

STANDAR PELAYANAN MINIMARKET


A. Pengertian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995 bahwa
pelayanan adalah, Usaha melayani kebutuhan orang lain.
Adapun pelayanan dalam bisnis minimarket mandiri adalah
upaya

yang

dilakukan

manajemen

dalam

melayani

kebutuhan dan keinginan konsumen.


Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 76

Pelayanan prima secara harfish dapat diartikan sebagai


pelayanan

yang

terbaik.

Adapun

pengertian

standar

pelayanan adalah ukuran pelayanan yang baik sebagai suatu


proses yang harus dilakukan dalam melayani kebutuhan dan
keinginan konsumen.
B. Standar Pelayanan
Standar Pelayanan pada bisnis minimarket terkait dengan
berbagai fasilitas minimal dan kenyamanan berbelanja
antara lain:
1. Bentuk gerai yang bersih, rapih, dan indah walaupun
2.
3.
4.
5.
6.

sederhana.
Perlengkapan dan peralatan toko yang memadai.
Ruangan dalam gerai yang sejuk dan nyaman
Tempat parker yang memadai
Pramuniaga dan kasir yang ramah
Keanekaragaman produk dan jasa yang tersedia

C. Prinsip Pelayanan Prima


Prinsip pelayanan prima minimarket adalah:
1. Membangun persepsi yang baik di amata konsumen.
a. Kesan pertama harus menjadi perhatian
b. Ucapkan salam saat konsumen memasuki ruang gerai
c. Senyum setiap saat pada konsumen
d. Antusiasme dalam melayani
e. Ucapkan terima kasih saat konsumen meninggalkan
ruang gerai
2. Menemukenali karakteristik konsumen
1. Efektivitas dan efesiensi pelayanan
2. Berikan penghargaan kepada konsumen
3. Membina hubungan baik
4. Menyenangkan konsumen
D.Mengatasi Kekecewaan Konsumen
1. Mengubah keinginan konsumen
2. Dengarkan baik-baik apa yang menjadi keluhan konsumen
3. Cermati pembicaraannya
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 77

4. Tawarkan beberapa alternative solusinya


5. Menindaklanjuti kesepahaman yang dibangun.
Sukses tidaknya dalam pelayanan prima terkait dengan
integritas semua bagian dan termasuk kepala took dalam
memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen
dengan prinsip: kesederhanaan, transfaransi, efektif, efesien,
ketepatan, dan proporsional.

STRATEGI BISNIS
A. Keunggulan Bersaing
Yang perlu mendapat perhatian bagi pengelola minimarket
mandiri

adalah

bagaimana

menciptakan

bersaing yang terdiri dari:


1. Harus berada di atas pesaing
Baik
dalam
unsur
pelayanan,

keunggulan

kualitas

produk,

kenyamanan, kecepatan transaksi dan harga jual.


2. Harus berada di atas harapan stakeholders (pemilik dan
masyarakat konsumen)
Harapan-harapan konsumen biasanya meliputi, standar
pelayanan, harga jual yang kompetitif, kualitas produk
yang baik. Ada pun harapan pemilik modal biasanya
menyangkut keuntungan yang diperoleh.

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 78

3. Memperbaiki kedua hal di atas setiap saat sehingga


keunggulan bersaing diupayakan dapat meningkat dari
waktu ke waktu.
B. Masalah Kritis dan Program Pembaruan
Bisnis dalam bentuk apa pun pasti aka nada kendala dan
hambatan. Hal itu lumrah dalam proses peningkatan daya
saing

dan

penajaman

kemampuan

bisnis.

Tentunya

hambatan dan kendala dalam membangun bisnis tidak perlu


dijadikan sebagai halangan. Tetapi justru harus dijadikan
sebagai ajang pematangan konsep bisnis minimarket yang
akan kita bangun.
Nila hambatan dan kendala sudah menjadi masalah kritis
maka perlunya diantisipasi dengan melakukan program
pembaharuan dan perubahan yang biasa disebut dengan
istilah program 3 RE, yaitu Re-Engineering, Re-Inventing, dan
Result Program.
1. Re-Engineering;

memikirkan

dan

mendesain

kembali

struktur organisasi beserta para pegawainya.


2. Re-Inventing; mencari ide baru atau inovasi terhadap apa
yang menjadi permasalahan kritis.
3. Result Programs; para pengelola minimarket mandiri harus
berorientasi kepada hasil.
Bila konsep ini dipahami secara mendalam, maka akan
menghasilkan efek domino yang positif itu mungkin kita
hanya sekadar mengatasi masalah yang dihadapi, tetapi
kemudian

hasilnya

dapat

meningkatkan

keunggulan

bersaing.
C. Strategi Bisnis
1. Bangunlah Toko Grosir
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 79

Bila

bisnis

minimarket

kita

mendapatkan

keuntungan

yang

sudah

berjalan

memadai.

Itu

dan
bisa

ditandai dengan semakin banyaknya barang di gudang


karena volume pembelian semakin besar. Maka langkah
selanjutnya

menyisihkan

sebagian

keuntungan

untuk

menyewa toko lain di tempat yang lebih strategis atau


yang berdekatan dengan pasar.
Buat apa? Buat minimarket baru? Bukan. Jangan dulu
membuat minimarket baru, kalau belum memiliki standar
operasional minimarket yang ideal. Lebih baik gunakan
untuk membuat toko grosir.
Kenapa harus toko grosir?
1. Karena volume pembelian sudah semakin besar
2. Perputaran persediaan produk harus semakin cepat
3. Toko grosir tidak memerlukan investasi untuk
perlengkapan toko yang mahal.
Bila toko grosir sudah berjalan mapan, maka langkah
selanjutnya mengembangkan sayap di bidang minimarket.
Satu, dua, tiga buah minimarket dan seterusnya dengan
pasokan barang tidak lagi dari supplier langsung, tetapi
dari toko grosir yang kita miliki. Indah bukan?
2. Kolaborasi
Kolaborasi, koalisi, atau apa pun namanya bangunlah
kerjasama dengan minimarket mandiri lainnya. Kerjasama
bisa dibangun dengan berbagai cara;
1. Kerjasama terbatas dalam pengadaan barang bisa
dilakukan dengan pembelian produk dengan jumlah
yang besar untuk mendapatkan harga beli yang rendah.
2. Kerjasama modal dalam pengembangan bisnis dengan
membangun minimarket baru.
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 80

3. Kerjasama merek bisa dilakukan dengan membuat 1


nama/merek baru untuk minimarket yang dijalankan
secara mandiri. Ini bisa membuat perkuatan merek.
4. Kerjasama modal dalam pengembangan bisnis untuk
membangun perusahaan distribusi produk-produk yang
nantinya bisa di supply ke minimarket masing-masing
Tentunya kerjasama ini akan sulit untuk dibangun karena
masing-masing

memiliki

persepsi

yang

berbeda

dalam

membangun dan mengembangkan bisnis. Namun demikian


perlu kita camkan bersama bahwa di dunia ini tidak ada
yang tidak mungkin. Semua serba mungkin. Jika kita punya
keinginan, kemauan, dan kemampuan.
Kita
tidak
mungkin
bisa
menjadi

besar

tanpa

berkolaborasi. Tanpa koalisi. Tanpa melakukan kerjasama.


Kerjasama bisnis membutuhkan kejujuran dan ketulusan hati.
Gunung tidak akan besar jika hanya sekedar tumpukan tanah
yang bercerai berai.

KIAT MEMPEROLEH MODAL

Setiap

pengusaha

menginginkan

bisnisnya

berkembang

maju. Untuk dapat berkembang maka dibutuhkan permodalan


yang cukup. Modal terbagi dalam dua kategori yaitu mdal
sendiri

dan

modal

luar.

Modal

sendiri

terdiri

dari:

Laba/keuntungan, modal saham/uang sendiri. Sedangkan yang


Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 81

termasuk dalam kategori luar yaitu kredit bank dan kredit


pembelian dari supplier.
A. Modal Sendiri
1. Laba/Keuntungan
Modal sendiri bisa diperoleh dengan tidak mengambil
bagian dari laba/keuntungan usaha. Biasanya dalam
istilah akuntansi/keuangan disebut laba ditahan artinya
laba

yang

tidak

diambil

oleh

para

pemegang

saham/pemodal. Laba ditahan ini bisa digunakan untuk


dijadikan modal pengembangan usaha.
2. Modal Saham
Memperoleh
penambahan

modal
modal

sendiri
pemilik

bisa

dilakukan

usaha

atau

dengan
mengajak

orang/lembaga usaha lain untuk menanamkan modalnya


di usaha yang kita jalankan. Tentunya untuk meyakinkan
pihak lain aga mau menanamkan modalnya di perusahaan
kita,

maka

perlu

dibuat

proposal

atau

rencana

pengembangan bisnis.
B. Modal Luar
1. Kredit dari Perbankan
Kiat untuk mendapatkan kredit bank sebagai berikut;
a. Buku Rekening

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 82

Untuk dapat memperoleh kredit bank, maka langkah


awal adalah membuka rekening baik tabungan atau
rekening

Koran

di

bank

yang

menjadi

tujuan

permohonan kredit yang akan kita ajukan.


Karena biasanya salah satu persyaratan pengajuan
kredit adalah foto cvopy rekening bank selama 3 bulan
berturut-turut.
b. Menyusun Proposal Kredit
Jika pun biasanya pihak bank yang akan menyusun
proposal kredit, tetapi alangkah baiknya kita yang
membuat proposal kredit. Selain dapat menghemat
waktu, pihak bank akan berasumsi bahwa kita punya
nilai lebih dengan proposal yang kita susun. Artinya
pihak bank dapat menilain bahwa kita mempunyai
rencana yang jelas atas kredit yang diajukan. Contoh
proposal terlampir.
c. Membina Hubungan dengan Perbankan
Membina

hubungan

dengan

dibutuhkan

bagi

pengusaha

mendapatkan

kredit.

Beberapa

perbankan
dalam
langkah

sangat
rangka

ini

dapat

dijadikan referensi dalam membina hubungan;


1. Buatlah janji pertemuan dengan pihak bank yang
menangani kredit.

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 83

2. Alokasikan waktu yang cukup untuk saling mengenal


dan mendiskusikan segala hal yang berkaitan dengan
rencana anda.
3. Berikan proposal yang sudah dibuat dan berikan
gambaran yang singkat dan jelas.
4. Ajukan

pertanyaan

bila

ada

yang

perlu

anda

pertanyakan.
5. Berikan

kesan

profesionalisme

anda

pada

saat

pertemuan dengan pihak bank.


6. Biasanya orang bank menyukai kerapihan dalam
penampilan, maka jangan sekali-kali anda tampil
lusuh di hadapannya.
d. Beberapa factor yang dievaluasi bank
Hal lain yang perlu dipenuhi oleh pengusaha adalah
factor apa yang evaluasi bank bagi permohonan kredit
yaitu:
1. Character; karakter pemohon kredit
2. Capacity;

kapasitas

atau

kemampuan

pemohon

dalam menjalankan bisnis.


3. Capital; modal yang disetor oleh pemilik usaha
4. Condition; kondisi internal perusahaan pemohon dan
juga kondisi eksternal.

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 84

5. Collaterl; jaminan yang bisa diserahkan oleh pemilik


usaha/pemohon.
Kelima faktor di atas biasanya disebut konsep 5-c. oleh
karena

itu

maka

faktor-faktor

yang

menjadi

bahan

evaluasi pihak bank perlu dipenuhi persyaratannya oleh


pemohon kredit.
2. Lembaga Keuangan Non Bank
Lembaga keuangan non bank biasanya perusahaan
leasing/lease back/multi finance. (prosesnya lebih mudah
dari bank, yang penting ada jaminan dan kesanggupan
mengembalikan pinjaman yang dibuktikan dengan arus
keluar masuk transaksi rekening di bank). Biasanya
jaminan yang diminta perusahaan leasing adalah BPKB
Motor/Mobil.
3. Badan Usaha Milik Negara
BUMN umumnya menyediakan dana pinjaman/kredit
yang diambil dari sebagian laba usaha/keuntungannya
untuk

mengembangkan

masyarakat/community

development (CD). Program CD yang dilakukan BUMN


salah satunya memberikan fasilitas pinjaman kepada
usaha kredit hampir sama dengan Bank. Tetapi biasanya
bunga kredit lebih murah dari Bank.
4. Pemasoh/Supplier
Kredit yang diberikan para pemasok dalam bentuk
kredit

pembelian,

tidak

dalam

bentuk

urang

tunai.

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 85

Biasanya pemasok memberikan kredit pembelian setelah


kita melakukan tiga kali pembelian tunai.

CATATAN AKHIR

Bisnis minimarket tidak akan ada matinya selama dikelola


dengan baik. Berbagai referensi mengenai bisnis retail ini
sudah banyak ditulis untuk bahan perbandingan. Apa yang
ada dalam buku ini hanya terbatas pada pengalaman penulis
selama merencanakan dan menjalankan bisnis minimarket.
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 86

Beberapa pemikiran jauh ke depan kiranya perlu diwujudkan


oleh kita semua agar bisa bersaing dengan minimarket
waralaba yang sudah cukup kuat baik dari sisi permodalan,
tekhnologi, sumber daya manusia, standar pelayanan, dan
lainnya.
Persaingan tidak seimbang ini hanya dapat diantisipasi
dengan kolaborasi antar minimarket mandiri. Membentuk
usaha

patungan

dari

beberapa

pengusaha

minimarket

mandiri merupakan strategi ampuh untuk bisa bersaing.


Langkah strategis ini hanya dapat diwujudkan dengan
kesadaran penuh bahwa kekuatan melawan pemodal besar
harus bersatu dalam mengakumulasi kekuatan bisnis.
Langkah lain yang dapat ditempuh dengan mencari
tambahan modal. Tetapi persoalannya adalah bukan perkara
gampang

memperoleh

modal.

Dibutuhkan

sebuah

profesionalitas dari segi apapun dalam setiap asple bisnis.


Rencana bisnis dalam sebuag proposal harus dapat member
keyakinan pihak pemilik modal. Tentunya semua itu harus
dibarengi dengan membina hubungan baik.
Akhirnya tulisan ini mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi
kita semua khususnya para pembaca yang sedang mencari
peluang

usaha

yang

layak

dan

mudah

untuk

dioperasionalkan sesuai dengan kemampuan teknis dan


permodalan.
Rencana tindakan anda, dan bertindaklah sesuai rencana.
Niscaya kesuksesan akan mudah diraih. Jadikan sepenggal
Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011
Page 87

kalimat itu sebagai bara api yang membakar semangat juang


dalam membangun usaha. Karena kesuksesan hanya bisa
diraih dengan perjuangan dan doa.

Mengungkap Rahasia Bisnis Minimarket by Hadi Hartono, e-book edition, 2011


Page 88

Anda mungkin juga menyukai