Permintaandanpenawaranagregat 121118035111 Phpapp01
Permintaandanpenawaranagregat 121118035111 Phpapp01
Agregat
Dalam teori makroekonomi klasik, jumlah output bergantung pada
kemampuan perekonomian menawarkan barang dan jasa, yang sebalikya
bergantung pada suplai modal dan tenaga kerja serta pada ketersediaan
teknologi produksi. Ini adalah esensi dari model klasik dasar. Harga fleksibel
adalah asumsi penting dari teori klasik. Teori klasik menyatakan, yang kadangkadang secara emplisit, bahwa harga disesuaikan untuk menjamin bahwa
kuantitas output yang diinginkan sama dengan kuantitas yang ditawarkan.
Perekonomian bekerja cukup berbeda apabila harga bersifat kaku. Dalam
hal ini, sebagaimana kita lihat, outpu juga bergantung pada permintaan
terhadap barang dan jasa. Sedangkan permintaan dipengaruhi oleh pandangan
konsumen tentang prospek ekonomi, pandangan perusahaan tentang
keuntungan dari investasi baru serta kebijakan moneter dan fiskal. Karena
kebijakan moneter dan fiskal dapat mempengaruhi output perekonomian selama
horison waktu ketika harga bersifat kaku, kekuatan harga menyediakan dasar
pemikiran mengapa kebijkan moneter dan fiskal berguna untuk menstabilkan
perekonomian jangka pendek.
Pada materi sebelumnya penawaran dan permintaan adalah pandangan
yang paling sederhana dalam teori ekonomi, penawaran dan permintaan untuk
setiap barang yang menentukan harga barang serta jumlah yang dijual, dan
bagaimana penawaran dan permintaan ini mempengaruhi harga serta
jumlahnya. Tetapi kali ini penawaran dan permintaan dilihat dari ukuran ekonomi
yang yg jauh lebih besar. Model makroekonomi ini
membuat kita bisa
mempelajari bagaimana tingkat harga agregat dan jumlah output agregat
ditentukan dalam jangka pendek. Model ini juga memberikan cara membedakan
bagaimana kinerja perekonomian dalam jangka panjang dalam jangka pendek.
Meskipun model permintaan agregat dan penawaran agregat menyerupai
model penawaran dan permintaan untuk barang tunggal, namun analogi ini
tidaklah sama persis. Model penawaran dan permintaan untuk barang tunggal
hanya memperhatikan satu barang dalam perokonomian yang besar. Sebaliknya,
penawaran dan permintaan agregat adalah model canggih yang yang melibatkan
interaksi di antara banyak pasar.
Permintaan Agregat
Permintaan agregat/ aggregate demand (AD) adalah hubungan antara
tingkat harga agregat dengan jumlah ouput yang diminta. Dengan kata lain,
kurva permintaan agregat menyatakan jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli
orang pada setiap tingkat harga.
Tingkat
harga P
beredar berubah, maka kombinasi yang mungkin dari P dan Y berubah, yang
berarti kurva permintaan agregat bergeser.
Sebagai contoh, jika uang yang beredar berkurang. Persamaan kuantitas,
MV=PY, menyatakan bahwa pengurangan jumlah uang yang beredar
menyebabkan pengangguran proporsional dalam nilai nominal output PY. Untuk
setiap tingkat harga, jumlah output adalah lebih rendah, dan untuk jumlah
output apapun, tingkat harga adalah lebih rendah. Kurva permintaan kan
bergeser ke kiri.
Tingkat
harga P
AD1
AD2
Pendapatan, output, Y
Hal sebaliknya jika uang yang beredar meningkat. Persamaan kuantitas
menyatakan bahwa kenaikan dalam M menyebabkan kenaikan dalam PY. Untuk
setiap tingkat harga, jumlah output adalah lebih tinggi, dan untuk jumlah output
berapapun, tingkat harga adalah lebih tinggi. Kurva permintaan akan bergeser ke
kanan.
Tingkat
harga P
AD2
AD1
Pendapatan, output, Y
Meskipun teori kuantitas memberikan dasar yang sangat sederhana untuk
memahami kurva permintaan agregat, kenyataan sesungguhnya jauh lebih
rumit. Fluktuasi dalam jumlah uang beredar bukanlah satu-satunya fluktuasi
permintaan agregat. Meskipun jumlah uang yang beredar tetap konstan, kurva
Penawaran Agregat
Penawaran agregat/ aggregate supply (AS) adalah hubungan antara
tingkat harga dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Karena
perusahaan yang menawarkan barang dan jasa memiliki harga fleksibel dalam
jangka panjang tetapi harga kaku dalam jangka pendek, hubungan penawaran
agregat yang berbeda; kurva penawaran agregat jangka panjang (long-run
aggregate supply) LRAS dan kurva penawaran agregat jangka pendek (short-run
aggregate supply) SRAS. Dua faktor yang menentukan penawaran agregat, yaitu
keseimbangan di pasar tenaga kerja dan fungsi produksi. Keseimbangan di pasar
tenaga kerja akan menentukan jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam
kegiatan memproduksi barang dan jasa. Dan kemampuan dari tenaga kerja ini
menghasilkan produksi nasional tergantung kepada fungsi produksi yang
menerangkan hubungan diantara jumlah tenaga kerja dan faktor-faktor produksi
lain untuk mewujudkan produksi nasional.
Yang Memindahkan Kurva AD
Perubahan perubahan di pasar barang atau perubahan di pasar uang
akan memindahkan kurva AD. Perubahan perubahan dalam perbelanjaan
agregat, yang akan berlaku sebagai akibat perubahan dalam komponenkomponennya, seperti tabungan dan konsumsi, investasi, pengeluaran
pemerintah dan pajak, dan ekspor-impor akan memindahkan AD ke kanan atau
ke kiri. Begitu pula kedudukan AD akan berubah sebagai akibat perubahan
permintaan dan penawaran uang.
Bentuk Bentuk Kurva Penawaran Agregat
Kurva penawaran agregat yang berlainan disebabkan oleh pandangan ahliahli ekonomi yang berbeda mengenai adakah ekonomi yang telah mencapai
kesempatan kerja penuh dan implikasi pertambahan pendapatan nasional dan
kesempatan kerja ke atas tingkat harga serta cirri-ciri pasran tenaga kerja.
Menurut pendapat ahli-ahli ekonomi Klasik perekonomian akan selalu
mencapai kesempatan kerja penuh. Dengan demikian pendapatan nasional akan
selalu mencapai tingkat yang paling maksimum yaitu pendapatan nasional pada
kesempatan kerja penuh Yf. Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu
negara pada tahun tertentu yang digambarkan oleh Y f tergantung kepada faktor
faktor produksi yang tersedia. Jumlah faktor-faktor produksi inilah yang akan
menentukan kedudukan Yf. Dalam grafik (a) dari gambar 2.3 perpindahan AS 0
dan Yf menjadi AS1 dan Y1f menggambarkan bahwa jumlah faktor-faktor produksi
yang sudah semakin banyak dan memungkinkannya untuk menaikkan produksi
negara dari Yf menjadi Y1f.
AS AS1
Yo
Yf Yf1
(a) Klasik
Yf
(b) Keynesian sederhana
AS
Yo
(c) Keynesian bar
LRAS
SRAS
Yf
Yo
(d) Monetaris dan Ekspektasi Rasional
Inflasi
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya hargaharga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme
pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi
masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu
konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya
ketidaklancaran distribusi barang.[1] Dengan kata lain, inflasi juga merupakan
proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari
suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga
yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator
untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan
harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi.
Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang
yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak
cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah
CPI dan GDP Deflator.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang,
berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di
bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%30% setahun; berat
antara 30%100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi
apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
Pengaruh inflasi terhadap permintaan dan penawaran agregat adalah:
Inflasi akan menyebabkan suku bunga meningkat. Kenaikan suku bunga ini
pertama-tama menyebabkan investasi turun yang selanjutnya akan menurunkan
permintaan agregat dan pendapatan nasional.
Inflasi menyebabkan kemerosotan ekspor dan kenaikan impor yang juga akan
menyebabkan pengurangan ke atas permintaan agregat dan pendapatan
nasional
tingkat
harga
Kelebihan AS
Eo
B
ADo
Kelebihan AD
Y1
Yo
Y2
Pendapatan nasional riil
Daftar Pustaka
Sadono
Sukirno.2004.Makro
Ekonomi
Teori
Pengantar
Edisi