Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS

1. Analisa grafik hubungan antara putaran dan BHP


Pada grafik terlihat bahwa semakin meningkatnya putaran maka nilai BHP akan semakin
besar. Akan tetapi kenaikan tersebut akan mencapai titik maksimum pada putaran 1610 rpm
dengan nialai BHP 1713,444 Watt dan cenderung mengalami penurunan jika putaran ditambah.
Hal ini disebabkan semakin meningkatnya putaran maka gaya pengereman akan semakin
berkurang sehingga dengan berkurangnya gaya pengereman akan semakin menurunkan torsi. Hal
ini sesuai dengan rumus :
T = F.L
Jika putaran semakin menurun maka gaya pengereman akan semakin besar sehingga
dengan bertambahnya gaya pengereman akan menaikkan torsi.
Pada L yang konstan, gaya pengereman (F) akan mempengaruhi torsi (T) sehingga nilai
putaran yang turun diikuti dengan pengurangan nilai torsi yang mengakibatkan kacilnya nilai
BHP tersebut.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS


2. Analisa grafik hubungan antara putaran dan WHP
Pada grafik terlihat bahwa semakin tinggi nilai putaran maka nilai WHP akan mengalami
penurunan. Nilai WHP cenderung naik hingga titik maksimum yaitu pada putaran 1150 rpm
dengan daya 2218,437 Watt. Kemudian grafik akan mnengalami penurunan. Hal ini disebabkan
semakin meningkatnya putaran maka debit yang dihasilkan akan semakin besar sehingga nilai
WHP akan semakin besar. Hal ini sesuai dengan rumus :
WHP=

.Q.H
3600

Jika putaran semakin menurun maka debit yang dihaslkan akan semakin kecil sehingga
nilai WHP akan semakin kecil. Dapat dilihat bahwa variable yang mempengaruhi WHP adalah
(berat jenis air), Q (debit air), dan H (head). Pada percobaan, dari ketiga variabel yang
mempengaruhi nilai WHP adaalah debit air (Q) sedangkan berat jenis air () dan head (H) dijaga
agar tetap konstan. Hal ini berarti debit air berbanding lurus dengan WHP.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS

3. Analisa grafik hubungan antar.a putaran terhadap efisiensi


Berdasrkan teori, efisiensi bergantung dari besarnya selisih antara BHP dan WHP.
Semakin besar nilai BHP dan semakin kecil nilai WHP maaka efisiensinya akan semakin besar.
Pada grafik terlihat bahwa semakin besar nilai putaran maka akan berpengaruh terhadap nilai
BHP sehingga efisiensinya akan naik. Hal ini sesuai dengan rumus :
BHP=
=

2 nT
60

BHP
100
WHP

2 nT
60

100
WHP

Dari rumusan tersebut manunjukkan bahwa nilai putaran (n) dan torsi (T) berbanding
lurus dengan efisiensi. Efisiensi meningkat seiring dengan kenaikan putaran hingga titik
maksimum yang terjadi pada putaran 2700 rpm dengan efisiensi 81,86 %. Namun apabila
putaran ditambah maka efisiensi akan menurun. Hal ini disebabkan oleh putaran yang tinggi
akan diikuti ndengan penurunan nilai torsi dimana pada putaran yang tinggi gaya pengereman
yang diperlukan semakin kecil sehingga nilai torsi akan menurun.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS

4. Analisa grafik hubungan antara putaran dan BHP pada bukaan guide vane berbeda
Pada grafik terlihat bahwa besarnya putaran turbin berbanding lurus dengan nilai BHP.
Daya guide vane tersebut pada bukaan guide vane 10 nilai BHP tertinggi terjadi pada 1713,44
Watt pada putaran turbin 1610 rpm. Pada bukaan guide vane 9 nilai BHP tertinggi terjadi pada
2145,529 Watt pada putaran turbin 1968 rpm. Dari grafik-grafik tersebut dapat disimpulkan nilai
BHP tertinggi pada head drop yang sama dengan bukaan guide vane berbeda terjadi pada bukaan
guide vane 12. Hal ini disebabkan karena semakin besar bukaan guide vane maka gaya
pengereman akan semakin kecil sehingga akan menaikkan nilai torsi. Jika nilai torsi semakin
besar maka nilai BHP akan semakin besar pula. Hal ini sesuai dengan rumus :
BHP=

2 nT
60

Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar bukaan guide vane maka nilai torsi akan
semakin besar. Jika nilai torsi semakin besar maka nilai BHP akan semakin besar pula.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS

5. Analisa grafik hubungan antara putaran dan WHP pada bukaan guide vane berbeda
Pada grafik dapat dilihat bahwa nilai WHP cenderung naik kemudian mengalami
penurunan. Daya grafik tersebut pada bukaan guide vane 9 nilai tertinggi WHP terjadi pada
20937,94 Watt pada putaran turbin 663 rpm. Pada bukaan guide vane 10 nilai tertinggi WHP
terjadi pada 2218,437 Watt pada putaran turbin 690 rpm. Pada bukaan guide vane 12 nilai
tertinggi WHP terjadi pada 2526,457 Watt pada putaran turbin 738 rpm. Dapat disimpulkan
bahwa pada head drop yang sama (18) nilai WHP tertinggi terjadi pada bukaan guide vane 12.
Hal ini disebabkan semakin besar bukaan guide vane maka luas penampang akan ikut membesar
dan menyebabkan debit yang masuk semakin besar sehingga nilai WHP menjadi besar. Hal ini
sesuai dengan rumus :
WHP=

.Q.H
3600

Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar bukaan guide vane maka debit yang masuk
akan

semakin

besar

sehingga

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

nilai

WHP

ikut

menjadi

besar.

LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS

6. Analisa grafik hubungan antara putaran

dengan efisiensi pada bukaan guide vane

berbeda
Pada grafik dapat dilihat bahwa semakin besar putaran turbin maka semakin besar
efisiensi. Hal ini disebabkan semakin besar putaran maka nilai BHP akan semakin besar pula dan
nilai BHP berbanding liurus dengan nilai efisiensi. Hal ini sesuai dengan rumus :

BHP
100
WHP

Pada bukaan guide vane 9 terjadi pada nilai 94,69 % pada putaran 1980 rpm. Nilai
efisiensi pada bukaan guide vane 10 terjadi pada 81,86 % pada putaran 2070 rpm. Pada bukaan
guide vane 12 nilai efisiensi tertinggi terjadi pada nilai 87,4085 % pada putaran 1960 rpm.
Jadi dapat disimpulkan bahwa efisiensi bergantung dari besarnya selisih antara BHP dan WHP.
Semakin besar nilai BHP dan semakin kecil nilai WHP maka efisiensinya akan semakin besar.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS

7. Analisa grafik hubungan antara putaran dan daya (BHP) pada head drop berbeda
Pada grafik hubungan putaran dan daya (BHP) pada head drop berbeda terlihat grafik
cenderung meningkat. Grafik dengan niali head drop 20 berada pada posisi paling atas. Hal ini
disebabkan semakin tinggi nilai head drop maka semakin tinggi pula kecepatan putar turbin dan
torsinya karena semakin tinggi niali head drop, fluida tersebut memiliki energy tekan yang
semakin besar. Jika kecepatan putar turbin dan torsi meningkat, maka nilai daya (BHP) semakin
meningkat pula. Hal ini sesuai dengan rumus :

BHP=

2 nT
60

Jika putaran semakin menurun maka gaya pengereman akan semakin besar sehingga
dengan bertambahnya gaya pengereman akan menaikkan torsi. Sebaliknya jika putaran semakin
naik maka gaya pengereman akan semakin kecil sehingga dengan berkurangnya gaya
pengereman akan menurunkan torsi.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS

8. Analisa grafik hubungan antara putaran dan daya (WHP) pada head drop berbeda
Pada gfrafik huibungan putaran dan daya (WHP) pada head drop berbeda, terlihat
gambar grafik cenderung menurun. Gambar grafik dengan nilai head drop 19 berada di posisi
paling atas. Kemudian di posisi tengah terdapat gambar grafik dengan nilai head drop sebesar
20. Gambar grafik dengan nilai head drop sebesar 18 berada di posis paling bawah.
variasi head drop pada aliran air di dalam turbin air mengakibatkan nilai tekanan (P) dan
kecepatan (v) pada tiap gambar grafik berbeda-beda. Semakin tinggi nilai head drop maka
semakin tinggi pula nilai daya (WHP)-nya, sesuai dengan rumus :
WHP=

.Q.H
3600

Namun pada grafik dengan nilai head drop sebesar 19 ternyata memiliki nilai daya
(WHP) lebih besar dari grafik dengan nilai head drop sebesar 20. Hal ini dikarenakan debit air
yang lewat pada gambar grafik dengan nilai head drop sebesar 19 lebih besar dari grafik dengan
nilai head drop sebesar 20.

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LAPORAN PRAKTIKUM TURBIN FRANCIS

9. Analisa grafik hubungan antara putaran dan efisiensi pada head drop berbeda
Pada grafik hubungan putaran dan efisiensi pada head drop berbeda terlihat cenderung
meningkat. Gambar grafik dengan nilai head drop sebesar 20 berada di posisi paling atas. Untuk
gambar grafik dengan nilai head drop 19 berada di atas grafik head drop 18.
Ketika kecepatan putar turbin meningkat, maka efisiensi yang dihasilkan semakin
meningkat pula. Hal disebabkan nilai output lebih besar dari nilai input. Sesuai dengan rumus :
=

output
input

BHP
WHP

2 nT /60
QH /3600

LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA


TEKNIK MESIN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Anda mungkin juga menyukai