Oleh :
I Putu Bandem Arista Putra
P07134013045
maka dapat menurunkan nilai pH plasma darah (ketoacidosis) sehingga dapat menghabiskan
cadangan basa (mis. bikarbonat, HCO3) dalam tubuh dan menyebabkan asidosis.
Pada ketoasidosis diabetik, keton serum meningkat hingga mencapai lebih dari 50
mg/dl. Keton memiliki struktur yang kecil dan dapat diekskresikan ke dalam urin. Namun,
kenaikan kadarnya pertama kali tampak pada plasma atu serum, kemudian baru urin.
Ketonuria (keton dalam urin) terjadi akibat ketosis. Benda keton yang dijumpai di urine
terutama adalah aseton dan asam asetoasetat.
Aceton merupakan zat keton yang terpenting diantara benda-benda keton tersebut, dan
bersifat mudah menguap. Karena sifat itulah pada pemeriksaan ini, urin yang digunakan
harus segar. Kalau urin dibiarkan, maka asam aceto acetat akan berubah menjadi aceton.
Begitu pula asam beta-hidroksibutirat akan menjadi asam aceto acetat, yang akhirnya menjadi
aceton. menguapnya aceton karena urin yang dibiarkan dapat mengurangi kemungkinan hasil
yang positif menjadi negative.
Pada test Rothera sangat peka untuk mendeteksi adanya asam aceto acetat, sedangkan
asam beta-hidroksibutirat tidak dapat terdeteksi.
B. Sintesis Keton Bodies
Sintesis keton bodies terjadi di dalam hati.
2 | Keton Bodies
(2) Untuk mengangkut acetyl-coa menuju jaringan lain untuk dioksidasi menjadi CO2 dan
H2O (salah satu cara distribusi bahan bakar ke bagian lain dalam tubuh).
C. Ketosis Pada Keadaan Lapar Atau Masa Puasa
Jika seseorang dalam keadaan puasa, ketersediaan karbohidrat sangat rendah sehingga
produksi insulin juga sedikit. Karena rendahnya kadar insulin akan menyebabkan asam lemak
banyak terdapat di dalam darah dan akhirnya membentuk ketone bodies. Jantung, otot, dan
bagian tertentu dari buah pinggang menggunakan ketone bodies sebagai bahan bakar.
Sesudah beberapa hari dalam keadaan ketosis, otak juga mulai memetaboliser ketone bodies
untuk energi. Ini adalah suatu respon penyesuaian (adaptive response) yang penting terhadap
puasa. Karena semakin banyak sel-sel tubuh mulai menggunakan ketone bodies untuk sumber
energi, kebutuhan akan glukosa sebagai sumber energi makin berkurang. Hal ini kemudian
mengurangi kebutuhan bagi buah pinggang dan hati untuk menghasilkan glukosa dari asam
amino, akan menghemat protein yang dimanfaatkan sebagai sumber energi.
Penghematan jumlah protein dengan cara seperti ini merupakan kunci utama
kemampuan utntuk melewati masa puasa atau keadaan lapar. Kematian dapat terjadi bila kirakira separoh dari protein tubuh berkurang, biasanya sesudah kira-kira 50-70 hari puasa total.
D. Proses Ketogenesis.
Proses ketogenesis merupakan proses pembentukan badan-badan keton di mana
proses ini terjadi akibat pemecahan lemak dan karbohidrat tidak seimbang. Proses
ketogenesis sering terjadi pada keadaan kelaparan dan DM yang tak terkontrol.
Asetil KoA yang terbentuk pada oksidasi asam lemak akan memasuki daur asam sitrat
hanya jika pemecahan lemak dan karbohidrat terjadi secara berimbang. Karena masuknya
3 | Keton Bodies
asetil KoA ke dalam daur asam sitrat tergantung pada tersedianya oksaloasetat untuk
pembentukan sitrat. Tetapi konsentrasi oksaloasetat akan menurun jika karbohidrat tidak
tersedia atau penggunaannya tidak sebagaimana mestinya. Oksaloasetat dalam keadaan
normal dibentuk dari piruvat.
Pada puasa atau diabetes, oksaloasetat dipakai untuk membentuk glukosa pada jalur
glukoneogenesis dan demikian tidak tersedia untuk kondensasi dengan asetil KoA. Pada
keadaan ini asetil KoA dialihkan kepembentukan asetoasetat dan D-3hidroksibutirat.
Asetoasetat, D- 3- hidroksibutirat dan Aseton disebut dengan zat keton.
Asetoasetat dibentuk dari asetil KoA dalam tiga tahap. Dua molekul asetil KoA
berkondensasi membentuk asetoasetil KoA. Reaksi yang dikatalisis oleh tiolase ini
merupakan kebalikan dari tahap tiolisis pada oksidasi asam lemak. Selanjutnya astoasetil
KoA bereaksi dengan asetil KoA dan air untuk menghasilkan 3 - hidroksi- 3 metilglutaril
KoA ( HMG - KoA ) dan KoA. Kondensasi ini mirip dengan kondensasi yang dikatalisis oleh
sitrat sintase.Keseimbangan yang tidak menguntungkan bagi pembentukan asetoasetil KoA
diimbangi oleh reaksi ini, yang keseimbangannya menguntungkan karena hidrolisis iaktan
tioester. 3 - Hidroksi - 3 - metilglutaril KoA kemudian terpecah menjadi asetil KoA dan
asetoasetat. Hasil dari keseluruhan reaksi adalah:
2Asetil
KoA
H20
Asetoasetat
+2
KoA
H+
dipecah oleh tiolase menjadi dua molekul asetil KoA, yang selanjutnya memasuki daur asam
sitrat. Hati dapat membekali organ-organ lain dengan asetoasetat karena hati tidak memiliki
KoA transferase spesifik ini.
Asam lemak dilepaskan oleh jaringan adiposa dan diubah menjadi unit- unit astil oleh
hati, yang kemudian mengeluarkannya sebagai asetoasetat. Kadar asetoasetat yang tinggi
dalam darah menandakan berlimpahnya unit asetil yang menyebabkan berkurangnya laju
lipolisis di jaringan adiposa.
Asetoasetat atau keton bodies
Diet rendah karbohidrat atau tinggi lemak dapat menyebabkan temuan positif palsu.
Urin disimpan pada temperature ruangan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan
hasil uji negaif palsu
5 | Keton Bodies
Daftar Pustaka
Anggun,
Sri.
2014.
Percobaan
Keton
https://id.scribd.com/doc/218604627/Percobaan-Keton-Bodiess
Bodiess
(Diakses
27
November 2014)
Citra,
Maulidania.
2013.
Pembentukan
Badan
https://www.scribd.com/doc/179580676/Pembentukan-Badan-Keton
Keton.
(Diakses
27
November 2014)
Edi.
Rina.
2012.
Makalah
Biokimia
Ketogenesis
http://edisukarman.blogspot.com/2012/06/makalah-biokimia-ketogenesis.html
(Diakses 27 November 2014)
2011.
Pemeriksaan
Badan
Keton
6 | Keton Bodies
7 | Keton Bodies