Anda di halaman 1dari 18

REPLIKASI VIRUS

OLEH :
JATI WIYANDARI
JHUNISON
KRISMIA SAKTI D.A
MEILANDA PUSPITA S.
MINA NUR. U

JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES


YOGYAKARTA

PENEMPELAN/PELEKATAN
(ATTACHMENT)
PENYUSUPAN (PENETRATION)
PELEPASAN SELUBUNG GENOM
(UNCOATING)
SINTESIS KOMPONEN VIRUS
MORFOGENESIS & PELEPASAN

Lanjutan...

Bagian virus yang menempel/melekat ke membran sel


mengandung protein virus attachment yang bersifat
sangat spesifik (VIRAL ATTACHMENT PROTEIN /V.A.P.)
terhadap RESEPTOR dari membran sel.

Lanjutan...
Molekul Reseptor dapat berupa protein
umumnya glycoproteins - specific
molecules, atau residu gula yang ada di
molekul glycoproteins atau glycolipids
(less specific). Dua jenis interksi antara
VAP dengan reseptor yang banyak
dipelajari contohnya :

Lanjutan...
Beberapa virus yang bersifat
kompleks (e.g. Poxviruses,
Herpesviruses) bisa memiliki
lebih dari satu
receptor/receptor-binding
protein, oleh karenanya
memiliki beberapa alternatif
masuknya virus kedalam sel.

Lanjutan...
Specific receptor binding side dapat juga
ditempeli oleh antibodi spesifik yang telah
tertempeli partikel partikel virus di bagian Fc
reseptor dari permukaan sel monosit, kondisi ini
juga menyebabkan virus ditelan

Lanjutan...

Ada tidaknya reseptor dipermukaan sel


sebagian besar dideterminasikan sebagai suatu
TROPISM (kesukaan) dari beberapa
virus,misalnya pada beberapa tipe sel yang
membuat virus dapat bereplikasi berperan
penting sebagai faktor patogenesa virus
tersebut.

Lanjutan...
Attachment pada beberapa kasus bersifat
dapat balik(reversible), bila penitrasi tidak dapat
terjadi virus dapat dilepaskan dari permukaan
sel. Beberapa virus seperti virus influenza
mempunyai mekanisme spesifik untuk
melepaskan diri dari sel dengan adanya enzim
neuramidase, tetapi pelepasa dari sel ini
menyebabkan perubahan pada permukaan
virus yang berakibat penurunan kemampuan
virus untuk menempel lagi pada sel lain

PENYUSUPAN (PENETRATION)
1. Endositosis virus ke dalam vakuola
intraseluler
Proses endositosis merupakan mekanisme yang
sangat umum sebagai jalan masuk virus ke
dalam sel.Tidak diperlukan protein virus spesifik
selain yang telah digunakan untuk pengikatan
reseptor.

Lanjutan
2. Fusi dari envelope dengan membran sel
(untuk virus yang berenvelope)
Proses fusi virus berenvelop dengan membran
sel baik secara langsung maupun dengan
permukaan sel maupun mengikuti endositosis
dalam sitoplasma. Diperlukan adanya protein
fusi spesifik dalam envelop virus, misalnya :HA
influenza dan glikoproteintransmembran (TM)
Rhinovirus.

PELEPASAN SELUBUNG GENOM


(UNCOATING)
Pelepasan nucleic acid (NA) yang infektif dari protein
kapsid. Proses ini sangat dipengaruhi oleh suhu dan
pelepasan paling efisien terjadi padan suhu 37oC. Setelah
absorption, kapsid cukup untuk berubah maka kapsid akan
pecah didalam sitoplasma.

Enzim Lysosom diduga ikut

berperan dalam mekanisme ini Secara umum uncoating


adalah proses lanjutan dari penitrasi dimana kapsid
dihilangkan sehingga genom virus keluar biasanya berupa
kompleks nucleoprotein

Pelepasan coat protein (uncoating) virus bertujuan untuk


pelepasan RNA virus (genom virus),

SINTESIS KOMPONEN VIRUS


Sintesis komponen virus :
Transkripsi primer oleh enzim hospes
Translasi awal untuk protein pengatur
Replikasi genom
Translasi akhir untuk protein structural
(pembentukan nukleokapsid)

Protein virus ada dua macam


1. Struktural( protein yang membentuk
partikel virus)
Disintesis secara simultan dari asam
nukleat progeny virus polymerase inang
2. Non-struktural ( Enzim yang diperlukan
untuk replikasi genom virus)

MORFOGENESIS & PELEPASAN


Genom virus yang baru disintesis dan
polipeptida kapsid bergabung membentuk
turunan virus.
Sel-sel yang terinfeksi akhirnya mengalami
lisis dan melepaskan partikel-partikel virus.
Virus berselubung mengalami pematangan
melalui pertunasan

Sebagai akibat efek replikasi virus yang merusak,


muncul

tanda-tanda,

adalah

efek

sitopatik

(CPE=Cytopathic Effect) yang dapat mematikan


sel.
Tetapi kadang-kadang sel tidak dirusak oleh virus
yang

mengakibatkan

timbulnya

infeksi

jangka

panjang yang menetap.


Pematangan

virus

kadang-kadang

merupakan

proses yang tidak efisien. Komponen virus yang


berlebihan dapat terkumpul dan terlibat dalam
pembentukan benda inklusi (inclusion bodies) di

EFEK REPLIKASI VIRUS

LISIS
CPE

INKLUSION BODIES

SYNCITIA

gi

N)

pa

EFE
K

REP
LIK
ASI
VIR
US

Anda mungkin juga menyukai