Anda di halaman 1dari 10

Penggerak Hidrolik

1. Pengertian Hidrolik
Dalam sistem hidrolik fluida cair berfungsi sebagai penerus
gaya. Minyak mineral adalah jenis fluida cair yang umum dipakai. Pada
prinsipnya mekanika fluida dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

1. Hidrostatik
:
yaitu mekanika fluida dalam keadaan diam disebut juga teori
persamaan kondisi dalam fluida diam. Energi yang dipindahkan dari
satu bagian ke bagian lain dalam bentuk energi tekanan. Contohnya
adalah pesawat tenaga hidrolik.
2. Hidrodinamik :
yaitu mekanika fluida yang bergerak, disebut juga teori aliran fluida
yang mengalir. Dalam hal ini kecepatan aliran fluida cair yang
berperan memindahkan energi. Contohnya Energi pembangkit listrik
tenaga turbin air pada jaringan tenaga hidro elektrik.
Jadi perbedaan yang menonjol dari kedua sistem diatas adalah
keadaan fluida itu sendiri.

Prinsip dasar dari hidrolik adalah sifat fluida cair yang sangat
sederhana dan sifat zat cair tidak mempunyai bentuk tetap, tetapi selalu
menyesuaikan bentuk yang ditempatinya. Karena sifat cairan yang
selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya, sehingga akan

mengalir ke berbagai arah dan dapat melewati dalam berbagai ukuran


dan bentuk, sehingga fluida cair tersebut dapat mentranferkan tenaga
dan gaya. Dengan kata lain sistem hidrolik adalah sistem pemindahan
dan pengontrolan gaya dan gerakan dengan fluida cair dalam hal ini oli.
Fluida yang digunakan dalam sistem hidrolik adalah oli.
Syarat-syarat cairan hidrolik yang digunakan harus memiliki
kekentalan (viskositas) yang cukup, memiliki indek viskositas yang
baik, tahan api, tidak berbusa, tahan dingin, tahan korosi dan tahan
aus, minimla konpressibility.

Sistem hidrolik juga memiliki kelemahan dan kelebihan.


Kelemahan sistem hidrolik sebagai berikut :
a. Fluida yang digunakan (oli) harganya mahal.
b. Apabila terjadi kebocoran akan mengotori sistem, sehingga
sistem hidrolik jarang digunakan pada industri makanan
maupun obat-obatan.
Sedangkan kelebihan sistem hidrolik diantaranya adalah ;
Penggerak Hidrolik
a. Tenaga yang dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyak
diaplikasikan pada alat berat seperti crane, kerek hidrolik dll.
b. Oli juga bersifat sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran
lebih jarang dibandingkan dengan sistem pneumatik.
c. Tidak berisik.

Komponen-komponen sistem hidrolik sebagai berikut :


a. Pompa hidrolik
Pompa hidrolik berfungsi mengisap fluida oli hydrolik
yang akan disirkulasikan dalam sistim hydrolik. Macam-macam
pompa hidrolik diantaranya adalah pompa roda gigi, pompa sirip
burung, pompa torak aksial, pompa torak radial dan pompa
sekrup.
komponen-komponen Penyusun Sistem Hidrolik
a. Motor
Motor berfungsi sebagai pengubah dari tenaga listrik menjadi tenaga
mekanis. Dalam sistem hidrolik motor berfungsi sebagai penggerak utama dari
semua komponen hidrolik dalam rangkaian ini. Kerja dari motor itu dengan cara
memutar poros pompa yang dihubungkan dengan poros input motor. Motor
yang digunakan adalah motor AC satu phasa PK.
b. Kopling ( Coupling )
Fungsi utama dari kopling adalah sebagai penghubung putaran yang
dihasilkan motor penggerak untuk diteruskan ke pompa. Akibat dari putaran ini
menjadikan pompa bekerja (berputar).

Aktuator hidrolik
Aktuator hydrolik dapat berupa silinder hydrolik, maupun
motor hydrolik. Silinder hydrolik bergerak secara translasi
sedangkan motor hydrolik bergerak secara rotasi.
Aktuator Hydrolik
Seperti halnya pada sistim pneumatik, aktuator hydrolik dapat
berupa silinder hydrolik, maupun motor hydrolik. Silinder Hydrolik
bergerak secara translasi sedangkan motor hydrolik bergerak secara
rotasi. Dilihat dari daya yang dihasilkan aktuator hydrolik memiliki
tenaga yang lebih besar (dapat mencapai 400 bar atau 4x107 Pa),
dibanding pneumatik.
Aktuator Rotasi
Motor Hydrolik merupakan alat untuk mengubah tenaga
aliran fluida menjadi gerak rotasi. Motor hydrolik ini prinsip kerjanya
berlawanan dengan roda gigi hydrolik. Aliran Minyak hydrolik yang
bertekanan tinggi akan diteruskan memutar roda gigi yang terdapat
dalam ruangan pompa selanjutnya akan dirubah menjadi gerak rotasi
untuk berbagai keperluan.

Penggerak Hidrolik
Pompa Sirip Burung
Pompa ini bergerak terdiri dari dari banyak sirip yang dapat
flexible bergerak di dalam rumah pompanya. Bila volume pada ruang
pompa membesar, maka akan mengalami penurunan tekanan, oli
hydrolik akan terhisap masuk, kemudian diteruskan ke ruang
kompressi. Oli yang bertekanan akan dialirkan ke sistim hydrolik.
Pompa Torak Aksial
Pompa hydrolik ini akan mengisap oli melalui pengisapan yang
dilakukan oleh piston yang digerakkan oleh poros rotasi. Gerak putar
dari poros pompa diubah menjadi gerakan torak translasi, kemudian
terjadi langkah hisap dan kompressi secara bergantian. Sehingga aliran
oli hydrolik menjadi kontinyu.
Pompa Torak Radial
Pompa ini berupa piston-piston yang dipasang secara radial,
bila rotor berputar secara eksentrik, maka piston2 pada stator akan
mengisap dan mengkompressi secara bergantian. Gerakan torak ini
akan berlangsung terus menerus, sehingga menghasilkan alira oli
/fluida yang kontinyu.
Pompa Sekrup
Pompa ini memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau
bertautan (engage), yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan
lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat memindahkan fluida oli
secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang
roda gigi helix yang saling bertautan.

Cairan Hydrolik
Cairan hydrolik yang digunakan pada sistem hydrolik
harus memiliki ciri-ciri atau watak (propertiy) yang sesuai dengan
kebutuhan. Property cairan hydrolik merupakan hal-hal yang dimiliki
oleh cairan hydrolik tersebut sehingga cairan hydrolik tersebut dapat
melaksanakan tugas atau fungsingnya dengan baik.
Adapun fungsi/tugas cairan hydolik: pada sistem hydrolik antara
lain:
Sebagai penerus tekanan atau penerus daya.
Sebagai pelumas untuk bagian-bagian yang bergerak.
Sebagai pendingin komponen yang bergesekan.
Sebagai bantalan dari terjadinya hentakan tekanan pada akhir
langkah.
Pencegah korosi.
Penghanyut bram/chip yaitu partikel-partikel kecil yang
mengelupas dari komponen.
Sebagai pengirim isyarat (signal)
Syarat Cairan Hydrolik
Kekentalan (Viskositas) yang cukup.
Cairan hydrolik harus memiliki kekentalan yang cukup
agar dapat memenuhi fungsinya sebagai pelumas. Apabila viskositas
terlalu rendah maka film oli yang terbentuk akan sangat tipis sehingga
tidak mampu untuk menahan gesekan. Demikian juga bila viskositas
terlalu kental, tenaga pompa akan semakin berat untuk melawan gaya
viskositas cairan

Indeks Viskositas yang baik


Dengan viscosity index yang baik maka kekentalan cairan
hydrolik akan stabil digunakan pada sistem dengan perubahan suhu
kerja yang cukup fluktuatif.
Tahan api (tidak mudah terbakar)
Sistem hydrolik sering juga beroperasi ditempat-tempat yang
cenderung timbul api atau berdekatan dengan api. Oleh karena itu perlu
cairan yang tahan api.
Tidak berbusa (Foaming)
Bila cairan hydrolik banyak berbusa akan berakibat banyak
gelembung-gelembung udara yang terperangkap dlam cairan hydrolik
sehingga akan terjadi compressable dan akan mengurangi daya
transfer. Disamping itu, dengan adanya busa tadi kemungkinan terjilat
api akan lebih besar.
Tahan dingin
Tahan dingin adalah bahwa cairan hydrolik tidak mudah
membeku bila beroperasi pada suhu dingin. Titik beku atau titik cair
yang dikehendaki oleh cairan hydrolik berkisar antara 10-15 C
dibawah suhu permulaan mesin dioperasikan (star-up). Hal ini untuk
menantisipasi terjadinya block (penyumbatan) oleh cairan hydrolik yang
membeku.
Tahan korosi dan tahan aus
Cairan hydrolik harus mampu mencegah terjadinya korosi
karena dengan tidak terjadi korosi maka kontruksi akan tidak mudah

aus dengan kata lain mesin akan awet.

Demulsibility (Water separable)


Yang dimaksud dengan de-mulsibility adalah kemampuan cairan
hydrolik, karena air akan mengakibatkan terjadinya korosi bila
berhubungan dengan logam.
Minimal compressibility
Secara teoritis cairan adalah uncomprtessible (tidak dapat
dikempa). Tetapi kenyataannya cairan hydrolik dapat dikempa sampai
dengan 0,5 % volume untuk setiap penekanan 80 bar oleh karena itu
dipersyaratkan bahwa cairan hydrolik agar seminimal mungkin dpat
dikempa.

TUGAS PNEUMATIK
HIDROLIK DAN AKUMULATOR

Disusun oleh
Leonardo Hience T NIM :

:
3.21.07.6.14

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2009

Anda mungkin juga menyukai