Anda di halaman 1dari 5

BAB 2

Tinjauan pustaka
Manusi primitif sering kali menggunakan ekstrak akar, kulit, kayu, daun,
bunga, buah dan biji-bijian sebagai obat. Penggunaan tumbuhan untuk maksud
pengobatan tidak mesti berdasarkan ketahayulan atau khayalan. Banyak tumbuhan
mengandung senyawa yang berdampak taali yang nyata . Zat-zat aktif dalam banyak
bahan tumbuhan ini telah di isolasi dan diketahui berupa senyawa nitrogen
heterosiklik. Banyak senyawa nitrogen dalam tumbuhan mengandung atom hidrogen
basa dan karena itu dapat diekstrak dari dalam bahan tumbuhan itu dengan asam
encer. Setelah diekstraksi ,dapat diperoleh dengan pengolahan lanjutan dangan basa
dalam air.
H2O

Ekstrksi

= R3N: + HC1

Regenerasi

= R3NH+ C1- + OH

R3NH+ + ClR3N: H2O + Cl-

Simplisia dibedakan menjadi simplisia nabati, hewani, mineral. Simplisia


adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami
pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain simplisia merupakan bahan yang
telah dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani, dan
simplisia pelican atau mineral. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman
utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman. Simplisia hewani adalah simplisia yang
berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat yang berguna dihasilkan oleh hewan
dan belum berupa zat kimia murni. Simplisia pelican atau mineral adalah simplisia
yang berupa bahan pelican atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan
cara yang sederhana dan yang belum berupa zat kimia murni.
Asam sinamat diperoleh dari fenilalanin berdasarkan eliminasi amonia secara
enzimatik dilanjutkan dengan hidroksilasi aromatik dan metilasi. Mula pertama
dipercayai bahwa biosintesis melalui jalan asam fenil piruvat yang direduksi dan

didehidrasi, tetapi saat asam sinamat ditemukan terlihat bahwa dapat mengeliminasi
amonia secara langsung dari asam amino, maka jalan tersebut dinyatakan sebagai
reaksi berkesinambungan eleminasi -, dengan adanya pusat basa pada enzim yang
mengikat -proton.
Eliminasi terjadi yang paling tepat secara stereoelektronik adalah konformasi
trans planar dengan pelepasan pro 35 hidrogen yang langsung menghasilkan asam
trans sinamat. Reaksi analog dengan eliminasi Hoffmann. Penemuan fenilalanin
amonialiase, PAL, mengungkap bahwa reaksi adalah dapat balik yang berarti bahwa
readisi amonia harus langsung berlawanan terhadap polaritas ikatan rangkap.
Penghambat kimia enzim dilakukan dengan pereaksi karbonil seperti natrium sianida
dan natrium borohida. Reduksi enzim dengan natrium borohida yang mengandung
tritium pada serangkaian hidroksialanin dengan tritium menunjukkan pre dominan ke
arah gugus metil. Pengamatan tersebut menyatakan bahwa bagian aktif dari enzim
adalah gugus amino serin membentuk basa schiff dengan sub unit lain enzim yang
diaktivasi oleh proton dan menghasilkan eliminasi air. Karbon -sisa dehidroalanin
bereaksi dengan nukleofil sesuai dengan reaksi tipe michael, seperti ion hidrida dari
natrium borohidria atau ion sianida yang meredam aktivitasnya.
Gugus amonia substrat terikat dengan cara yang sama pada sisa dehidroalanin
dan keadaan lain ini dapat menunjukkan kemampuannya sebagai gugus pergi (leaving
group).
Asam Sinamat dan Benzoat
Asam sinamat diperoleh dari fenilalanin berdasarkan eliminasi amonia secara
enzimatik dilanjutkan dengan hidroksilasi aromatik dan metilasi. Mula pertama
dipercayai bahwa biosintetis melalui jalan asam fenil piruvat yang direduksi dan di
dehidrasi, tetapi saat asam sinamat ditemukan terlihat bahwa enzim dapat
mengeliminasi amonia langsung dasi asam amino, maka jalan tersebut dinyatakan
sebagai langkah utama. Realisi ini dikategorikan sebagai reaksi berkesinambungan
eliminasi , p dengan adanya pusat basa pada enzim yang mengikat proton.

Eliminasi terjadi yang paling tepat secara stereoelektronik adalah konformasi transplanar dengan pelepasan pro-35 hidrogen yang langsung menghasilkan asam trans
sinamat.
Pemendekan rantai samping asam sinamat oleh oksidasi merupakan salah
satu jalan utama untuk menghasilkan asam benzoat. Waktu yang tepat terjadinya
hidroksilasi aromatik sangat bervariasi biasanya tergantung tanaman. Hidroksilasi
lebih efektif pada tingkat C6C3 daripada tingkat C6C1 pada tanaman yang tinggi. Pada
dasarnya kita dapat sampai pada asam vanilat, baik melalui jalan yang panjang , asam
kumarat asam kapeat asam ferulat atau melalui jalan asam koumarat p-OH
benzoat asam protokatekkuat (yang terdapat dibawah ini ). Juga ada jalan pendek
menjadi asam benzoat terhidroksilasi. Dehidrasi dan Dehidrogenasai asam 3 dehidro
skikimat langsung menghasilkan asam protokatekuat dan asam gullat. Berikut ini
adalah jaringan kerja biosintesis asam sinamat dan bennzoat dan biosintesis
andrenalin.
Asam sinamat dalam jaringan tumbuhan biasanya berpadu dengan molekulmolekul yang mengalami polihidroksilasi, hal ini menyebabkan mereka mempunyai
kelarutan yang besar dalam air. Konjungansi pada asam sinamat yang terhidrokdilasi
dapart melibatkan gugus karboksilat atau gugus hidroksi fenoliknya. Senyawa
konjugasi yang paling banyak ditemukan adalah asam kuinat dengan Dglukopiranosa. Hasil persatuan dengan asam-asam monokafeiltartrat dan asam
sikorst.
Peristiwa konjugasi tersebut mungkin mempunyai arti fisologis karena
beberapa transformasi dari asam sinamat, misalnya hidroksilasi, berlangsung pada
asam yang diencerkan pada asam kuinat. Ester-ester sejenis ini mempunyai kelarutan
yang lebih besar dan kemungkinan lebih mudah mencapai tempat hidroksilasi.Berikut
terkonjugasi dari beberapa asam sinamat.
Tranformasi rantai samping asam sinamat yaitu bagian akrilat yang dari asam
sinamat dapat mengalami berbagai jenis perubahan, yang dapat digolongkan dalam
empat jenis utama, antara lain :

Perubahan tingkat oksidasi , tanpa perubahan dalam panjang rantai karbon


( sinamil alkohol dan alil dan propenil tenol ).

Pembentukan ikatan c-c baru antara unit fenil propana yang berlainan ( bisaril
propanol = ugnan dan neolignan , lignin ).

Reduksi dalam ukuran rantai karbon ( stirena , asitotenon, asam asam


benzoat ).

pembesaran ukuran rantai karbon ( stibena, flavonoid, isoflavonoid,


rotenoid ).

( Manito, Paolo ,1992 ).


Kencur (kaempferia galanga L) adalah salah satu jenis jamu-jamuan atau
tanaman obat yang tergolong dalam suku ramu-ramuan (zingi beraceae). Rimpang
atau rhizoma tanaman ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang
dimangfaatkan sebagai stimulan. Dalam pustaka internasional (bahasa Inggris) kerap
terjadi kekacauan dalam menyebut kencur sebagai lesser galangal (Alpinia
officinarum) maupun zedoary (temu putih), yang sebetulnya spesies berbeda dan
bukan merupakan rempah-rempah pengganti.
Tumbuhan ini tumbuh baik pada musim penghujan. Kencur dapat ditanam
dalam pot atau di kebun yang cukup sinar matahari dan tidak lembab. Komposisi
kimia rimpang kencur :
-

pati ( 4,14 % )

mineral ( 13,73 % )

minyak atsiri ( 0, 02% )


Berupa sineol, asam metil kavil, asam sinamat, etil ester, kamphene, asam
anisat, alkaloid, borned dan gom.
Biasanya digunakan sebagai jamu dan masakan tradisional dan sebagai

tonikum untuk menambah nafsu makanPemendekan rantai samping asam sinamat


oleh - oksidasi merupakan salah satu jalan utama untuk menghasilkan asam
benzoat. Waktu yang tepat terjadinya hidroksilasi aromatik sangat bervariasi biasanya

tergantung tanaman. Hidroksilasi lebih efektif pada tingkat C 6C3 daripada tingkat
C6C1 pada tanaman yang tinggi. Pada dasarnya, kita dapat sampai pada asam vanilat,
baik melalui jalan yang panjang asam koumarat asam kafeat asam ferulat
atau melalui
asam koumarat p-OH-benzoat asam protokatekuat. Juga ada jalan pendek
menjadi asam benzoat terhidroksilasi. Dehidrasi dan dehidrogenasi asam 3 dehidro
shikimat langsung menghasilkan asam protokatekuat dan asam gallat.
Telah diperoleh bahwa glukosa yang berlabel merupakan prekursor yang lebih
baik untuk asam gallat daripada fenilalanin berlabel Geranium Pyrenaicum. Pada sisi
lain fenilalanin mengalami metabolisme lebih efektif bila dibandingkan dengan
glukosa menjadi asam gallat dalam Rhuss typhina. Berdasarkan hal tersebut, maka
diusulkan bahwa perubahan fenilalanin asam sinamat asam p-OH-sinamat
asam kafeat asam 3, 4, 5 trihidroksi sinamat asam gallat merupakan jalan yang
sesuai. Pada sisi lain, Epicoccum nigrum menghasilkan asam gallat dari asam orilinat
melalui pintas poliketida dengan cara dekarboksilasi dan oksidasi.
Asam sinamat dan benzoat kebanyakan terdapat sebagai ester glikosida
karbohidrat, flavanoid, dan asam hidroksi karboksilat. Asam 3 kafeoilquinat (asam
klorogenat) telah diisolasi oleh Payen pada tahun 1846 dalam bentuk kristal dari kopi
yang ternyata senyawa itu terdapat sebagai metabolit ynag umum dalam tanaman.
Asam vanilat biasanya terdeteksi dalam urine mamalia. Senyawa tersebut diperoleh
secara biosintesis dari adrenalin
Beberapa pendukung untuk mekanisme ini dinyatakan oleh pengamatan
bahwa pada reaksi dengan anhidrida yang berbentuk (R2CHCO)2O, dimana tidak ada
H- untuk dipindahkan ke dalam zat antara yang berkaitan pada atom oksigen aloksi,
dimungkinkan untuk memisahkan analog sebagai produk akhir yang sebenarnya dari
reaksi ini.

Anda mungkin juga menyukai