Anda di halaman 1dari 20

SISTEM INFORMASI GLOBAL DAN RISET PEMASARAN

1.1 TINJUAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN


Tujuan dari system informasi manajemen (SIM) adalah memebri para manajer dan
pengambilan keputusan lainnya arus informasi yang berkelanjutan mengenai pasar,
pelanggan, pesaing, dan operasi perusahaan. SIM seharusnya berarti pengumpulan analisis,
klasifikasi, mneyimpan (storing), mendapatkan kembali (retrieving), dan melaporkan datadata yang relevan menganai pelanggan, pasar, saluran (channel), penjulan, dan pesaing. SIM
suatu perusahaan seharusnya juga mencangkup aspek-aspek penting lingkungan eksternal
perusahaan. Hasil operasi yang jelek sering ditemukan untuk data dan informasi yang tidak
cukup mengenai kejadian-kejadian yang terjadi di dalam dan di luar perusahaan.
Tugas mengorganisasi, mengimplementasikan, dan memonitor informasi pemasaran
global dan strategi serta program riset itu tidaklah mudah. Terlebih lagi, ini bukanlah isu
pemasaran yang sederhana: mereka merupakan perintah organisasional tugas ini harus
dikoordinasikan secara koheren sehingga berkontribusi terhadap seluruh arah strategis
organisasi. Fungsi SIM dan riset harus menyediakan informasi yang relevan dalan hal waktu,
efisiensi biaya, dan cara bertindak.
Dalam beberapa tahun terakhir terlihat perubahan yang dramatis di dunia politik dan
kejadian-kejadian ekonomi. Meningkatnya integrasi ekonomi global antar negara, matinya
komunisme, perubahan tingkat pertukaran mata uang, dan faktor-faktor lainnya yang
mendorong permintaan terhadap akses informasi bisnis dan politik menuntut informasi berita
dunia berdasarkan harian. Umunya perusahaan geosentris dan global mempunyai sistem
intelijen yang memenuhi tantangan-tantangan ini. Secara khusus, departemen perencanaan
strategis atau riset pasar membawahi informasi dari sistem informasi global yang berorientasi
pada lingkungan eksternal. Dibawah ini akan dibahas secara lebih rinci mengenai agenda
subjek, modus scanning, dan karakteristik sumber-sumeber informasi dari sistem informasi
global yang berorientasi pada lingkungan eksternal, sebagai berikut :
1.Agenda Subjek Informasi
Sebuah daftar subjek yang informasinya diperlukan, merupakan elemen dasar dari
sistem informasi global. Akibatnya agenda subjek harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
sasaran spesifik perusahaan. Kerangka kerja seperti yang diusulkan terdiri dari enam bidang
informasi yang luas, seperti yang terlihat tabel dibawah ini :
Kategori Agenda Subjek untuk Sistem Inteligen Bisnis Global
No Kategori

Cakupan

Pasar

Persaingan

Mata Uang Asing

Informasi yang memberi Petunjuk

Informasi sumber daya

Kondisi umum

Pekiraaan permintaan, perilaku konsumen,


produk, saluran, ketersediaan media
komunikasi dan biaya, tanggapan pasar.
Korporasi, bisnis dan fungsional strategi
serta perencanaan
Neraca pembayaran, tingkat suku bunga,
daya tarik mata uang negara, harapan para
analis
Hukum,
regulasi,
peraturan
yang
menyangkut pajak pendapatan, deviden di
Negara tuan rumah dan Negara asal
Ketersediaan
manusia,
keuangan,
informasi dan sumber-sumber fisik
Keseluruhan tinjauan terhadap lingkungan
sosiobudaya, politik, teknologi.

Kerangka kerja diatas memuaskan dua kriteria pokok. Pertama, kerangka kerja ini
menampung semua bidang informasi yang relevan dengan operasi global perosahaan. Kedua,
kategori dalam kerangka kerja itu tidak tumpang tindih. Informasi apapun yan gdiliput oleh
kerangka kerja ini dapat ditempatkan secara tepat dalam satu dan hanya satu kategori.
2. Modus Scanning : Pengamatan dan Pencarian (Surveillance and Search)
Langkah berikutnya adalah pengumpulan informasi yang aktual. Ini dapat
diselesaikan dengan menggunakan pengamatan dan pencarian. Dalam modus pengamatan,
pemasar terlibat dalam mencari informasi informal. Pemasar yang berorientasi global secara
konstan mencari informasi mengenai peluang dan ancaman potensial di berbagai bagian di
dunia ini. Mereka ingin mengetahui segala sesuatu mengenai industri, bisnis, pasar, dan
konsumen. Keinginan besar ini ditunjukkan dalam cara mereka menjalankan fungsi telinga
dan mata terhadap petunjuk, desas-desus kumpulan informasi, dan wawasan berdasarkan
pengalaman orang lain. Membaca koran dan majalah serta meluncur di internet mrupakan
salah satu cara untuk memastikan mendapatkan informasi secara regular. Pemasar global juga
dapat membiasakan menontotn program-program berita dari seluruh dunia melalui satelit.
Modus pencarian dikarakteristikan oleh lebih banyak aktifitas formal. Pencarian
dikarakteristikan dengan mencari informasi yang spesifik secara sengaja. Pencarian sering
melibatkan investigasi, jenis pencarian yang relatif terbatas dan informal. Investigasi sering
melibatkan pencarian dibuku-buku dan artikel-artikel yang mempublikasikan perdangangan
atau mencari di internet topik atau isu khusus. Pencarian juga dapat terdiri dari reset, upaya
mengorganisasikan secara formal guna memperoleh informasi tertentu untuk tujuan tertentu
pula.

Salah satu studi menemukan bahwa hampir 75 persen informasi yang diperoleh
eksekutif di kantor pusat perusahaan global A.S terutama diperoleh melalui pengamatan dan
kurang dengan cara riset. Walaupun demikian, modus sekedar melihat hanya menghasilkan
13 persen informasi eksternal yang penting, sedangkan pemantauan menghasilakan informasi
eksternal sebanyak 60 persen.
Kurangnya informasi yang dihasilkan dengan sekedar melihat adalah akibat dair dua
faktor. Pertama adalah sejauh mana eksekutif dihadapkan pada informasi yang tidak termasuk
dalam agenda subjek yang ditentukan secara jelas. Kedua, adalah kepekaan merek terhadap
informasi di luar agenda ini. Setiap eksekutif membatasi kontak dengan informasi yang
mempunyai peluang kecil relevan dengan pekerjaannya atau perusahaannya.
Sekalipun demikian kepekaaan orgnasasi secara keseluruhan terhadap informasi tidak
secara nyata diakui sebagai sesuatu yang vital. Sistem scanning yang ekfektif harus
memastikan bahwa organisasi memandang bidang di mana perkemabngan yang mungkin
penting bagi perusahaan mungkin terjadi. Inovasi dalam teknologi informasi telah
meningkatkan

kecepatan

transmisi

informasi

sementara

pada

waktu

yang

sama

memperpendek umur keguanaan bagi perusahaan. Langkah maju dalam teknologi juga teleh
menempatkan permintaan baru pada perusahaan global dalam arti menyusutkannya waktu
reaksi sejak informasi diperoleh.
Jadi, secara keseluruhan organisasi global dihadapkan dengan kebutuhan-kebutuhan
berikut :

Sistem yang efisien dan efektif dapat menapis dan menyarikan sumber-sumber yang
dipublikasikan dan jurnal-jurnal teknis di negara tempat kantor pusat berada seperti
halnya di seluruh negara tempat perusahaan beroperasi atau pelanggan berada

Secara harian menapis, menerjemahkan, menyarikan, menigkatkan, dan memasukan


informasi secara elektronik ke dalam sistem intelijen pasar. Meskipun kemajuan dalam
hal informasi global, penerjemahnya dan elektroniknya kebanyankan masih masukan
secara manual. Hal ini kakan berlanjut untuk beberapa tahun mendatang, khususnya di
negara-negara berkembang.

Perluasan cakupan informasi terhadap wilayah dunia lainnya.

3. Sumber Informasi Pasar


a. Manusia Sebagai Informasi

Meskipun scanning merupakan sumber informasi yang vital, riset menunjukan bahwa
eksekutif kantor pusat perusahaan global memperoleh dua per tiga informasi yang mereka
butuhkan dari sumber perorangan. Sumber informasi eksternal yang paling besar adalah
eksekutif perusahaan yang ditempatkan di luar negri dalam anak perusahaan, afiliasi, dan
cabang. Para eksekutif inin kemungkinan besar akan membangun komunikasi dengan
distributor, konsumen, pelanggan, pemasok, dan pejabat pemerintah. Sifat yang mencolok
dari korporasi global dan smber utama kekuatan bersaing adalah peran para eksekutif di luar
negri dalam memerpoleh dan menyebarkan informasi mengenai leingkungan dunia. Dari
eksekutif di kantor pusat umunya mengakui bahwa eksekutif perusahaan di luar negeri adalah
orang-orang yang paling mengetahui apa yang sedang terjadi di bidang mereka.
Sulit untuk menekankan dengan keras pentingnya perjalanan dan kontak untuk
membangun hubungan dan pertalian pribadi. Terlebih lagi, sutu studi menemukan bahwa tiga
perempat dari informasi yang diperoleh dari sumber manusia didapat dalam percakapan tatap
muka. Hal ini disebabkan beberapa informasi sensitif untuk dikemukankan dengan cara lain.
Dalam kasus-kasus tertentu, cara paling aman utnk menyampaikan informasi adalah dengan
bertatapan langsung daripada tertulis. Informasi yang menyangkut perkiraan perkembangan
di masa depan atau bahakan penghargaan akan pentingnya hal-hal yang terjadi saat ini
seringkali dipertimbangkan terlalu tidak pasti untuk ditegaskan dalam bentuk tulisan.
Pentingnya komunikasi tatap muka terletak pada dinamikan interaksi pribadi. Kontak
pribadi memebrikan kesempatan kepada eksekutif utnk berada bersama cukup lama sehingga
memungkinkan komunikasi yang cukup mendalam. Diskusi tatap muka juga mengungkapkan
bentuk yang amat penting dari komunikasi non-verbal.
b. Persepsi Langsung
Persepsi panca indta langsung memberikan latar belakang vital utnuk informasi yang
datang dari manusia dan dokumen. Persepsi langsung melibatkan semua panca indera. Itu
berati penglihantan, perasaan, pendengaran, penciuman, atau selera sebagai suatu kesatuan
untuk mengetahui apa yang sedang tejadi di negara tertentu, daripada mendapatkan informasi
dati tangan kedua dengan mendengar atau membaca isu tertentu. Beberapa inforamsi dengan
mudah tersedia dari sumber-sumber lain tetapi membutuhkan pengalaman panca indera untuk
meresapinya. Perbedaan budaya dan bahasa perlu ditangani pertama untuk pasar-pasar yang
penting guna memperoleh landasan berpijak. Perjalanan tidak hanya dilihat sebagai alat
kontrol manajemen utnuk operasi yang sudah eksis tetapi juga sebagai alat vital dan sangat
diperlukan dalam scanning informasi.

1.2 RISET PEMASARAN FORMAL


Informasi merupakan bahan baku yang amat penting dalam merumuskan dan
mengimplementasikan strategi pemasaran yang sukses. Di sisi lain, riset pemsaran
merupakan proyek yang spesifik, pengumpulan data yang sistematis dalam modus scannign
pencarian. Ada dua cara utnuk melakukan riset pemasaran. Perrtama adalah mendesain dan
mengimplementasikan suatu studi dengan staf dalam perusahaan. Kedua adalah
menggunakan perusahaan luar yang memkhususkan diri dalam riset telah menigkat secara
pasti dalam tahun-tahun belakangan ini.
Proses pengumpulan data dan menubahnya ke dalam informasi yang bermanfaat dapat
dibagi dalam lima tahapan dasar yaitu sebagai berikut :
Tahap 1: Mengidentifikasi Permasalahan Riset
Riset sering dilakukan setelah permasalahan atau peluang ada. Perusahaan berharap
dapat menentukan apakah negara tertentu atau pasar regional mempunyai pertumbuhan
barang yang potensial. Ini merupakan kebenaran yang tidak bdapat disangkal lagi dari riset
pasar bahwa permasalahan yang telah didefinisikan dengan baik, separuh jalan sudah
dipecahkan jadi terlepas dari bagaimana situasi yang dirancang terhadap upaya riset itu
dalam pelaksanaannya pertama-tama, dua pertanyaan ini harus dilontarkan oleh pemasar,
informasi apakah yang benar-benar saya butuhkan? dan Mengapa saya membutuhkan
informasi ini?
Permasalahan riset sering melibatkan penilaian terhadap sifat dasar dari peluang pasar
itu sendiri. Hal ini pada gilirannya, akan tergantung pada apakah pasar yang merupakan focus
dari usaha riset itu dapat diklasifikasikan sebagai pasar yang sudah ada (existing) atau
potensial. Pasar yang sudah ada adalah pasar dimana kebutuhan-kebutuhan pelanggannya
telah dilayani oleh satu atau lebih perusahaan. Pasar potensial lebih jauh dapat dibagi-bagi ke
dalam pasar tersembunyi dan pasar yang baru mulai. Pasar tersembunyi, pada intinya adalah
segmen yang belum ditemukan. Ini adalah pasar di mana permintaan akan terwujud jika
produk yang sesuai tersedia. Di pasar tersembunyi, permintaannya adalah nol sebelum
produk tersebut ditawarkan. Dalam hal pasar yang sudah ada, tantangan utama dari riset
adalah memahami keluasan tersebut di mana persaingan sepenuuhnya memenuhi kebutuhankebutuhan pelanggan. Dengan pasar tersembunyi, sukses awal tidak didasarkan pada daya
saing perusahaan. Sepertinya hal ini tergantung pada keunggulan penggerak utama.

Kemampuan perusahaan peluang dan meluncurkan program pemasaran yang membuka


permintaan tersembunyi itu.
Tahap 2: Mengembangkan Rencana Riset
Setelah mendefinisikan masalah yang akan dipelajari atau pertanyaan yang harus
dijawab, pemasar hahrus mebuat serangkaian pertanyaan baru.
1. Apakah informasi ini bagi saya bernilai, yang berarti dalam bentuk uang?
2. Apa yang akan kita dapatkan dengan mengumpulkan data tersebut?
3. Apakah biaya dari data yang tidak mdiperolah itu dapat diubah menjadi informasi
yang bermanfaat?
Riset membutuhkan investasi baik dari segi uang maupun waktu manajerial, dan
karenanya

perlu analisis biaya keuntungan sebelum diproses lebih lanjut.selama tahap

mentodologi perencanaan, anggaran dan parameter waktu semuanya diuraikan secara rinci
,apabiula rencana itu sudah lengkap, tahap selanjutnya dapat dilakukan.
Tahap 3: Mengumpulkan Data
1. Data Sekunder
Data sekunder merupakan struktur data histories mengenai variabel-variabel yang
telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data sekunder bisa
diperoleh dari dalah suatu perusahaan (sumber internal), berbagai internet website,
perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan, membeli dari perusahaan-perusahaan
yang memeng mengkhususkan diri untuk menyajikan data sekunder, dan lain-lain.

Jenis data sekunder


Pada dasarnya ada dua data sekunder: (1) Data Sekunder Internal (Internal Secondary
data) dan (2) Data Sekunder Eksterna (External Secondary Data)
Data sekunder internal merupakan data yang dikumpulkan oleh perusahaan secara
individual untuk tujuan akunting, laporan kegiatan pemasaran dan customer
knowledge (data base)
Data sekunder eksternal merupakan data yang dikumpulkan oleh lembaga-lembaga
eksternal seperti: Pemerintah (misalnya Biro Pusat Statistik, Dep. Perdagangan/
Perindustrian dan lain-lain), asosiasi-asosiasi perdagangan, periodical.

2. Data Primer

Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk
menjawab masalah atau tujuan peneliitian yang dilakukan penelitian eksploratif,
deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey
ataupun observasi observasi. Secara umum ada tiga cara untuk mendapatkan data primer
dalam penelitian bisnis (1) survey; (2) observasi; (3) eksperimen.
Survey merupakan prosedur peneliatian untuk mengumpulakan data mentah dalam
jumlah besar dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Selanjutnya dapat
dikelompokan lagi menjadi empat metode; (1) dilakukan secara personal atau tatap muka;
(2) dilakukan melalui telepon; (3) dilakukan sendiri oleh responden; (4) dilakukan secara
online.
Observasi merupakan metode pengumpulan data primer mengenai perilaku manusia
serta fenomena kegiatan bisnis tanpa mengajukan pertanyaan interaksi dengan individuindividu yang diteliti.
Eksperimen merupakan desain penelitian yang mengidentifikasi hubungan kausal.
Tujuan dari eksperimen adalah mengukur pengaruh varibel-variabel eksplanatori atau
variabel bebas terhadap variabel terikat dengan mengendalikan variabel-variabel lain
yang mungkin membingungkan peneliti dalam melakukan inferensi kausal.
3. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan sejumlah elemen dari
populasi hingga dengan mempelajari sampel, suatu pemaham karakteristik subyek
sampel, akan memungkinkan untuk menggenaralisasi elemen populasi, dua metode dasar
pengambilan sampel yang dipergunakan sekarang ini adalah

Pengambilan sampel probabilitas


Pengambilan sampel probabilitas merupakan suatu prosedur obyektif yang dalam hal ini
probabilitas pemilihan diketahui terlebih dahulu untuk setiap unit elemen populasi.

Pengambilan sampel nonprobabilitas.


Pengambilan sampel nonprobabilitas merupakan suatu prosedur penarikan sempel
yang bersifat subyektif, dalam hal ini probabilitas pemilihan elemen-elemen populasi
tidak ditentukan. Hal ini disebabkan setiap elemen populasi tidak memiliki peluang yang
sama untuk dipilih sebagai sampel.

Tahap 4: Mengumpulkan Data Riset

Analisis Pola permintaan


Pola pertumbuhan industri dapat membantu pemahaman mengenai permintaan pasar. Pola
produksi, karena biasanya mengungkapkan poal konsumsi, amat mebantu dalam menilai
peluang pasar. Sebagai tambahan, kecendrungan dalam produksi manufaktur menunjukan
pasar potensial bagi perusahaan untuk pasokan input ke proses manufaktur. pada tahap
awal dari pertumbuhan dalam sebuah negara, ketika pendapatan per kapita rendah,
manufaktur memusatkan pada: manufaktur makanan, minuman, tekstil, dan listrik.
Dengan meningkatkan pendapatan, semua industri ini relative menurun dan
kepentingannya digantikan oleh industri berat. Karena pendapatan terus naik, industri jasa
menyusul manufaktur tadi.

Pengukuran Elastisitas Pendapatan


Elastisitas pendapatan menguraikan hubungan antara permintaan akan suatu
barang dan perubahan dalam pendapatan. Telaah elastisitas permintaan akan
barang

konsumsi

menunjukan

bahwa

kebutuhan

akan

barang

konsumsi

menunjukan bahwa kebutuhan akan barang seperti makanan dan pakaian dicirikan
oleh permintaan elastic. Dengan kata lain, pengeluaran untuk produk-produk
dalam kategori ini meningkat tapi dalam persentasi lebih rendah ketimbang
peningkatan penghasilan. Hal ini memperkuat hukum engel, yang menunjukan
bahwa dengan peningkatan pendapatan, lebih sedikit bagian dari pendapatan total
yang dibelanjakan untuk makanan. Permintaan akan barang-barang yang tahan
lama seperti mebel dan alat-alat rumah tangga cenderung menjadi elastis
pendapatan, artinya lebih cepat meningkat dibandingkan peningkatan dalam
pendapatan.

Perkiraan dengan Analogi


Salah satu takhnik yang menggunakan akal panjang adalah memperkirakan dengan
analogi. Terdapat dua cara untuk menggunakan tekhnik ini. Salah satu cara adalah
membuat perbandingan lintas bagian, dan yang lain adalah menggeser urutan waktu
kejadian. Metode pertama, perbandingan lintas bagian, dilakukan dengan mengasumsikan
bahwa terdapat analogi antara hubungan suatu faktor dengan permintaan untuk produk
atau komoditi tertentu dalam dua negara. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut,
XA

= permintaan untuk produk X di Negara A

YA

= faktor yang berkaitan dengan permintaan akan produk X di Negara A, data dari
Negara A

X-B

= permintaan untuk produk X di negara B

YB = faktor yang berkaitan dengan permintaan akan produk X di negara A, data

dari negara B
Bila kita mengasumsikan

XA XB

dan bila X A , Y A , serta YB diketahui, kita dapat


YA
YB

mencari X B dengan rumus berikut: X B

( X A )(YB )
YA

Pada dasarnya, perkiraan analogi menggunakan indeks faktor tunggal yang


mempunyai nilai hubungan diperoleh dari satu negara untuk dipakai di suatu pasar
sasaran. Ini merupakan metode analisis yang sederhana, tetapi dalam berbagai kasus,
metode untuk memperkirakan secara kasar sangat berguna jika paling sedikit tersedia data
penjualan produk di satu pasar analog potensial untuk penjualan produk dan faktor
korelasi tunggal.
Menggantikan urutan waktu merupakan metode analisis pasar yang bermanfaat jika
data tersedia di dua pasar dengan tingkat perkembangan yang berbeda, dengan kata lain
pasar yang ingin diketahui datanya akan melewati tahap-tahap perkembangan pasar yang
sama. Metode ini mengasumsikan bahwa tingkat permintaan untuk produk X di negara A
dalam periode waktu 1 berada pada tahap yang sama dengan permintaan dalam periode 2
di negara B, yang digambarkan sebagai berikut:
X A1

= permintaan untuk produk X di negara A dalam periode waktu 1

Y A1

= faktor yang berkaitan dengan permintaan akan produk X di negara A dalam


periode waktu 1

X B2

= permintaan untuk produk X di negara B dalam periode waktu 2

YB 2

= faktor yang berkaitan dengan permintaan akan produk X di negara A, data


dari negara B dalam periode waktu 2

Bila kita mengasumsikan

X A1
X
B 2 dan bila X A1 , Y A1 , serta YB 2 diketahui, kita
Y A1
YB 2

dapat mencari X B 2 dengan rumus berikut: X B 2

( X A1 )(YB 2 )
Y A1

Penggunaan merode menggeser waktu mengharuskan orang membuat pekiraan


mengenai kapan dua pasar berada pada tingkat perkembangan serupa.

Analisis Perbandingan
Salah satu peluang unik dalam pemasaran global adalah membandingkan potensi pasar
dan kinerjapemasaran di pasar negara yang berbeda dalam titik waktu yang sama.
Terdapat tiga kategori dasar dari perbadingan yang dapat dibuat dalm pemasaran
internasional. Bentuk analisis perbandingan pertama adalah perbandingan intraperusahaan lintas nasional. Bentuk kedua dari analisis perbandingan didasarkan pada
nasional-subnasional.

Analisis Kelompok
Objektif dari analisis kelompok (cluster analysis) adalah mengelompokkan variabel ke
dalam kelompok-kelompok untuk memaksimalkan persamaan dalam kelompok dan
perbedaan antar kelompok. Tujuan ini cocok untuk riset pemasaran global karena
persamaan dan perbedaan regional di dunia ini.

Tahap 5: Menyajikan Hasil Penemuan


Laporan yang didasarkan pada riset pemasaran harus bermanfaat bagi para manajer
sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan, apakah lapora itu didajikan dalam
bentuk tulisan, lisan atau secara elektronik seperti melalui videotape, laporan tersebut jelas
harus berkaitan dengna permasalahan ataupun peluang yang telah diidentifikasi dalam tahap
pertama. Banyak manajer merasa tidak nyaman dengan jargon riset dan analisis kuantitatif
yang kompleks.
Hasil riset tersebut harus secara jelas dapat merumuskan dan menyedikan dasar bagi
tindakan yang akan diambil pihak manajerial. Sebaliknya, laporan tersebut dapat menjadi siasia, hal tersebut terjadi dikarenakan data yang disediakan oleh sistem informasi korporasi dan
riset pemasaran ketersediaannya di dunia ini meningkat, menagnalisis keefektifan
pengeluaran riset melintasi batas nasional merupakan hal yang mungkin untuk dilakukan.
Selanjutnya manajer dapat memutuskan di mana mereka akan mencapai keefektifan marjinal
yang tertinggi untuk pengeluaran pemasaran mereka dan dapat menyesuaikan pengeluaran
tersebut.

1.3 ISU-ISU TERKINI DALAM PENELITIAN PEMASARAN GLOBAL


Para pemasar yang terlibat di pemasaran global menghadapi permasalahan dan kondisi
khusus yang membedakan tugas mereka dari para peneliti pasar domestik. Pertama, peneliti

pasar global harus menganalisis banyak pasar nasional daripada menganalisis pasar nasional
tunggal, dimana setiap pasar mempunyai karakteristik yang unik yang tentunya harus dikenali
dalam melakukan analisis. Seperti hal yang terlihat sebelumnya, bahwa ketersediaan data di
banyak negara sangatlah terbatas.
Kedua, pasar yang kecil di seluruh dunia mempunyai permasalahn khusus bagi penelti.
Potensi keuntungan yang relatif rendah di pasar yang lebih kecil hannya memungkinkan
pengeluaran riset pemasaran yang sederhana, karena itu peneliti global harus memikirkan
teknik dan metode yang tetap mempertahankan pengeluaran itu sejalan dengan potensi
keuntungan pasar. Dalam pasar yang lebih kecil, terdapat tekanan bagi para peneliti untuk
menemukan hubungan antara ekonomis dan demografis, sehingga hal tersebut dapat
mengestimasi permintaan berdasarkan informasi yang minimum. Mungkin perlu digunakan
penelitian survei yang murah yang menggunakan beberapa kehebatan dan kekakuan statistik
untuk mecapai hasil dalam keterbatasan-keterbatasan akibat anggaran penelititan pemasaran
yang lebih kecil.
Permasalahan lain yang sering dihadapi di negara-negara berkembang adalah bahwa
data yang ada mungkin dilebih-lebihkan atau dikurangi, baik dengan kurang hati-hati ataupun
untuk kebijakan politik.
Permasalahan lainnya yaitu adanya tingkat komparabilitas pada statistik internasional
yang sangat beragam. Tidak adanya teknik pengumpulan data standar dapat menimbulkan
permasalahan. Bahkan dengan teknik pengumpulan data standar, perbedaan definisi masih
dijumpai di berbagai tempat di dunia ini. Dalam beberapa perbedaan ini kecil, namun dalam
kasus lain perbedaan ini dapat menjadi sangat signifikan.
Kendali Kantor Pusat atas Penelitian
Pemasaran Global
Isu penting untuk perusahaan global ialah di mana meletakkan kendali dari
kemampuan organisasi penelitian. Perbedaan antara perusahaan multinasional, perusahaan
polisentris dan global, serta perusahaan geosentris mengenai isu ini sudah jelas. Perusahaan
multinasional bertanggung jawab atas penelitian yang didelegasikan kepada anak perusahaan
operasional. Perusahaan global mendelegasikan tanggung jawab untuk penelitian kepada
anak perusahaan operasional tetapi mempertahankan tanggung jawab keseluruhan dan
mengendalikan penelitian sebagai fungsi kantor pusat. Dalam prakteknya, hal ini diartikan
bahwa perusahaan global akan memastikan bahwa penelitian dirancang dan dilaksanakan
sehingga menghasilkan data yang dapat dibandingkan.

Agar dapat dibandingkan, maka skala, pertanyaan dan metodologi penelitian harus
standar. Untuk mencapainya perusahaan harus memperkenalkan tingkat pengendalian dan
meninjau riset pemasaran pada tingkat global. Direkur dari penelitian pemasaran yang
mecakup seluruh dunia harus memberikan respon pada kondisi lokal saat dia mencari
program penelitian yang dapat diimplementasikan di seluruh dunia. Kemungkinan besar
direktur pemasaran tersebut akan menemukan sejumlah program yang disesuaikan dengan
kelompok negara yang mempunyai persamaan dalam kelompok. Agenda dari program
penelitian terorganisasi yang mencakup seluruh dunia mungkin akan terlihat seperti dalam
Tabel di bawah ini:
TABEL RENCANA RISET DAN PEMASARAN
Tujuan Riset
Menentukan potensi pasar
Menilai maksud kompetitif
Mengevaluasi daya tarik produk
Studi respons pasar terhadap harga
Menilai saluran distribusi

Negara
Kelompok A
X
X
X

Negara
Kelompok B
X
X

Negara
Kelompok C
X
X
X

Direktur penelitian global seharusnya tidak hanya mengarahkan usaha dari manajer
penelitian negara. Termasuk tugasnya untuk memastikan bahwa korporasi mencapai hasil
maksimum di seluruh dunia dari alokasi total dari sumber penelitiannya. Untuk mencapainya
direktur tersebut harus memastikan bahwa setiap negara menyadari mengenai penelitian apa
saja yang sedang dilaksanakan di negara lain, dan setiap negara terlibat dalam mempengaruhi
desain program penelitian dari negaranya sendiri di samping program penelitian secara
keseluruhan.
Walaupun setiap anak perusahaan akan mempengaruhi program negara dan program
keseluruhan, direktur penelitian global harus bertanggung jawab atas desain dan program
riset keseluruhan, sudah merupakan tugasnya untuk mengambil masukan dari seluruh dunia
dan membuat strategi penelitian terkoordinasi yang akan menghasilkan informasi yang
dibutuhkan oleh manajer untuk mencapai penjualan global dan tujuan-laba.
Sistem Informasi Pemasaran sebagai Aset Strategis
Batas-batas antara perusahaan dan dunia luar menghilang perlahan-lahan dan
pemasaran secara historis bertanggung jawab untuk mengelola banyak hubungan melewati
batas tersebut. Batas-batas antara pemasaran dan fungsi yang lain juga menghilang, sehingga

menyebabkan orang berkesimpulan bahwa pengertian tradisional mengenai pemasaran


sebagai bidang fungsional berbeda di dalam perusahaan, menjadi suatu pandangan yang
ketinggalan zaman. Proses membuat keputusan pemasaran juga berubah. Hal ini disebabkan
oleh perubahan peran informasi dari alat yang mendukung menjadi informasi sebagai aset
stratejik yang menghasilkan kemakmuran.
Beberapa perusahaan mencoba dengan struktur organisasi yang lebih datar,
maksudnya jumlah hirarki dikurangi, struktur pengambilan keputusan yang kurang
tersentralisasi. Tipe organisasi seperti ini mempermudah pertukaran dan arus informasi
diantara departemen yang dulunya tidak komunikatif. Semakin intensif informasi di sebuah
perusahaan, semakin besar keterlibatan pemasaran dalam kegiatan yang secara tradisional
berkaitan dengan bidang fungsional lain dan sebaliknya. Dalam perusahaan seperti itu
terdapat pemrosesan informasi secara paralel.
Intensitas informasi dalam perusahaan memberi dampak daya tarik pasar, posisi
persaingan, serta struktur oeganisasi. Semakin besar intensitas informasi dari sebuah
perusahaan, batas-batas pasar produk semakin bergeser sedemikian rupa sehingga perusahaan
tersebut semakin menghadapi sumber persaingan baru dari beberapa perusahaan, yang secara
historis bukan industri yang kompetitif tadi juga intensif dalam informasi. Munculnya super
industri yang menggabungkan telekomunikasi, komputer, jasa keuangan dan perdagangan
eceran menjadi apa yang pada dasarnya suatu industri informasi mungkin merupakan contoh
yang paling jelas dan dramatis.
1.4 PENDEKATAN TERPADU UNTUK PENGUMPULAN INFORMASI
Kegiatan organisasi yang terorganisasi dan dibutuhkan untuk terus mengawasi aspekaspek lingkungan yang ingin diinformasikan oleh organisasi. Tujuan kegiatan ini yang akan
dikenal dengan istilah intelijen terorganisasi (organized intelligence) adalah untuk
mensistemasi

pengumpulan

dan

penganalisasian

intelijen

kompetitif

(competitive

intelligence) agar dapat memenuhi kebutuhan organisasi secara keseluruhan. Untuk


mengorganisasikan intelijen diperlukan lebih dari sekedar mengumpulkan dan menumbuhkan
intelijen yang baik. Banyak perusahaan yang sekedar menugaskan seorang analis dengan
tugas untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan intelijen menghadapi masalah
dalam membujuk agar para manajer mau menggunakan hasil karyanya dalam memperoleh
kredibilitas dari hasil karya dan fungsinya, serta dalam menetapkan relevansi untuk
pemakainya.

Peranan intelijen yang kompetitif yang diorganisasikan dalam membentuk strategi akan
tergantung pada kemampuannya untuk memperkaya, bukan menggantikan, kegiatan informal
karyawan, terutama manajemen puncak. Salah satu kendala untuk sistem informasi
pemasaran yang benar-benar terpadu mencakup teknik mengumpulkan informasi formal dan
informal adalah memonitor kegiatan biasanya tidak benar-benar terpadu dengan proses
pembuatan keputusan. Tanpa masukan informasi yang dipergunakan, usaha memonitor pasti
akan gagal untuk membuat sebuah perusahaan tertentu berdaya saing lebih.
Menurut Michael Porter yang berpengaruh besar mengenai strategi daya saing ditambah
dengan tekanan persaingan global yang semakin meningkat, serta hilangnya dominasi pasar
bagi banyak perusahaan Amerika telah membantu mengalihkan scanning lingkungan ke
fokus yang baru. Penekanan pengamatan beralih menjadi intelijen persaingan, bukan lagi
pada mengamati lingkungan yang lebih luas. Dalam memikirkan kemungkinan mendirikan
sistem intelijen yang terorganisasi, sebuah perusahaan lebih baik terlebih dahulu meneliti
beberapa pertanyaan mengenai:
-

Apakah eksekutif puncak memperoleh informasi secara memadai mengenai kondisi


kompetitif di pasar, atau apakar mereka sering kali menngerut mengenai pengetahuan
yang tidak memadai

Apakah proposal dan presentasi oleh manajemen menengah menunjukan pengetahuan


yang mendalam mengenai pesaing dan pemain industri yang lain, apakat para manajer ini
tampaknya mengetahui lebih banyak daripada yang diterbitkan dalam literatur
perdagangan

Apakah manajer dalam satu departemen atau divisi mengetahui mengenai kegiatan
intelijensi di unit lain, apakah mereka saling berbagi pengetahuan secara reguler

Berapa kali dalam enam bulan terakhir manajemen dikejutkan dengan perkembangan
yang terjadi di pasar, berapa keputusan membuahkan hasil yang kurang memuaskan dan
berapa presentase yang disebabkan oleh kurang akuratnya penilaian respons kompetitif

Apakah tekanan kompetitif bertambah dalam industri yang dipermasalahkan, apakah


manajemen merasa puas mengenai tingkat pengenalan mereka terhadap pesaing asing

Berapa banyak pengeluaran perusahaan untuk database online, berapa banyak penggunan
yang mengetahui adanya sistem itu dan cara menggunakannya

Apakah pengguna informasi dirugikan akibat kelebihan data tetapi kurangnya analisis
yang baik dan perkiraan implikasi terhadap perusahaan.

Studi kasus: Galileo dan Fidelio

GALILEO
Satelit Galileo merupakan sistem satelit navigasi global Eropa yang pertama dengan
tingkat akurasi yang tinggi dan dikontrol dan dikelola oleh pihak sipil Uni Eropa. Adapun
tujuan Uni Eropa untuk menciptakan satelit baru ini adalah untuk mengurangi ketergantungan
terhadap pemakaian GPS dan untuk dapat bersaing dalam dunia persatelitan dengan negaranegara maju seperti Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan
kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu secara kontinyu di seluruh dunia
tanpa bergantung pada waktu dan cuaca kepada banyak orang secara simultan. Satelit ini
masih baru dan mulai diluncurkan pada tahun 2005, dan akan beroperasi secara penuh pada
tahun 2008. Pada prinsipnya penentuan posisi dengan satelit Galileo hampir sama dengan
penentuan posisi dengan GPS. Kedua satelit navigasi ini hanya berbeda pada spesifikasi dan
kemampuannya.
Komponen Sistem Satelit Galileo
Secara umum ada tiga komponen penyusun sistem Galileo yaitu komponen angkasa
(space segment), komponen kontrol bumi (ground segment), dan komponen pengguna (user
segment).
Segmen angkasa Galileo terdiri dari 30 satelit, dimana terdapat 27 satelit yang aktif
dan 3 satelit cadangan (spare) dalam Medium Earth Orbit (MEO) pada ketinggian 23600 km.
Satelit akan melakukan perjalanan sepanjang tiga orbit sirkular pada inklinasi 56. Dengan
waktu orbit 14 jam, konfigurasi dari konstelasi akan menjamin sekurang-kurangnya 10 satelit
yang kelihatan akan memberikan informasi posisi dan waktu untuk semua lokasi, termasuk
daerah kutub. Wahana Satelit Galileo diharapkan akan dapat bertahan selama 10 tahun.
Segmen angkasa akan diatur lewat dua stasiun kontrol yang dipilih di suatu
tempat di Eropa, yang didukung oleh 20 stasiun sensor Galileo (GSS). Pertukaran data antara
stasiun kontrol dan satelit akan dikerjakan melalui stasiun penghubung khusus. Sebanyak 15
stasiun penghubung akan dipasang di sekitar permukaan bumi untuk memudahkan dalam hal
transfer data. Sebagai komponen kontrol bumi (ground segment), stasiun kontrol akan
bertanggungjawab memanajemen satelit, mengintegrasikan sinyal, dan sinkronisasi jam atom
pada satelit.

Segmen pengguna terdiri dari para pengguna satelit Galileo, baik di darat, laut,
udara, maupun di angkasa. Dalam hal ini alat penerima sinyal Galileo diperlukan untuk
menerima dan memproses sinyal -sinyal dari satelit Galileo untuk digunakan dalam
penentuan posisi, kecepatan dan waktu. Komponen utama dari suatu receiver Galileo secara
umum adalah antena dengan pre-amplifier, bagian RF dengan pengidentifikasi sinyal dan
pemroses sinyal, pemroses mikro untuk pengontrolan receiver, data sampling dan pemroses
data ( solusi navigasi ), osilator presisi , catu daya, unit perintah dan tampilan, dan memori
serta perekam data.
Sinyal Satelit Galileo
Satelit Galileo akan menstransmisikan 10 sinyal yang berbeda. Dari sini, 6 sinyal akan
digunakan untuk keperluan sipil (Open Service) dan Safety of Life Service, 2 sinyal untuk
keperluan komersial dan sisanya 2 untuk keperluan Public Regulated Service. Selain
pelayanan navigasi dan transmisi waktu, Galileo akan menyediakan informasi mengenai
akurasi dan status sinyal tersebut.
Tipe Receiver Satelit Galileo
Mengenai receiver Galileo, belum ada keputusan akhir tentang spesifikasi dan
kemampuan receiver Galileo melainkan sekarang sedang dikembangkan untuk dapat bersaing
dengan GPS. Analisis pasar memberikan klasifikasi pendahuluan tentang tipe receiver
Galileo yaitu: Tipe konsumen, Tipe profesional, dan Tipe Safety of Life.
Tipe konsumen sendiri terdiri dari dua jenis yaitu A1 dan A2. Jenis A1 berdiri sendiri
yang merupakan receiver navigasi utama Galileo, dan A2 digunakan untuk bantuan
komunikasi (NAV/COM).
Tipe profesional terdiri dari empat jenis yaitu B1 (Single frequency ditambah Local
Element (LE)), B2 (Dual frequency ditambah LE), B3 (Triple frequency ditambah LE), dan
B4 (Single frequency ditambah bantuan komunikasi).
Sementara itu Tipe Safety of Life terdiri dari dua jenis yaitu C1 dan C2. Jenis C1 merupakan
receiver yang memiliki spesifikasi Dual frequency plus LE (+EGNOS) with integrity. Jenis
C2 memiliki spesifikasi Triple frequency plus LE (+EGNOS) with integrity.
Kemampuan layanan Sistem Satelit Galileo
Ada 5 macam layanan atau jasa yang rencananya akan diberikan sistem satelit Galileo ini,
yaitu:

1. Pelayanan Terbuka (Open Service atau OS) OS ini adalah bebas dan menyediakan
pelayanan seperti GPS tetapi dengan akurasi yang lebih tinggi. Dalam hal ini, ESA
berperan aktif dalam mengintegrasikan Galileo dengan sistem GSM/UMTS. OS ini
ditetapkan sebagai pasar sinyal besar-besaran untuk informasi waktu dan posisi yang
tersedia dengan gratis. OS ini dapat diperoleh oleh semua orang yang dilengkapi dengan
receiver tanpa pemberian hak.
2. Pelayanan Keselamatan Hidup (Safety of Life Service atau SLS) SLS ini akan digunakan
untuk aplikasi transportasi yang mana dapat membahayakan hidup jika penampilan sistem
navigasi menurun tanpa pemberitahuan dengan real-time.
3. Pelayanan Komersial (Commercial Service atau CS) CS ini diperuntukkan untuk aplikasi
pasar (komersial) dengan pelayanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang
ditawarkan oleh Open Service. Layanan ini tidak gratis melainkan user harus membayar
jasa pelayanan artinya jika pengguna ingin mendapatkan informasi posisi dan waktu
secara real-time, maka pengguna harus membayar sebesar biaya yang telah ditetapkan.
4. Pelayanan Publik (Public Regulated Service atau PRS) Galileo ini merupakan suatu
system sipil yang memuat layanan pengontrolan akses untuk aplikasi pemerintahan. PRS
ini akan digunakan oleh suatu badan atau instansi seperti kepolisisan dan departemendepartemen
5. Layanan Pencarian dan Pertolongan (Search and Rescue Service atau SAR) SAR ini
memberikan kontribusi Eropa dalam dunia internasional dalam usaha pemberian bantuan
dan pertolongan kemanusiaan.
Kelebihan dan Keuntungan Sistem Satelit Galileo
Galileo ini merupakan satelit yang dirancang khususnya untuk keperluan non-militer. Bila
dibandingkan dengan satelit navigasi lainnya seperti GPS dan GLONASS, satelit Galileo ini
mempunyai beberapa keuntungan dan kelebihan antara lain:
Satelit Galileo didesain dan dikembangkan untuk aplikasi non-militer, sebaliknya GPS
didesain terutama untuk aplikasi militer.

Galileo didasarkan pada teknologi yang sama seperti GPS dan menyediakan informasi
posisi dan waktu dengan tingkat presisi yang lebih tinggi.

Galileo lebih dapat dipercaya meliputi suatu signal pesan yang memberitahu user
dengan seketika apabila terjadi suatu kesalahan Satelit Galileo terbuka dan meluas ke
seluruh pasar yang meliputi seluruh dunia dan perusahaan-perusahaan komersil Eropa

Galileo memberikan pelayanan nyata bagi publik seperti pemberian garansi yang
kontinyu yang ditetapkan untuk aplikasi khusus

Galileo telah menciptakan 140 000 job dan mampu menggerakkan pasar yang
Diperkirakan mencapai 9 billion per tahun. Ini lebih rendah dibandingkan
ketergantungan Eropa terhadap GPS untuk keperluan ekonomi.

Aplikasi Teknologi Satelit Galileo


Sistem Satelit Galileo dibangun mirip dengan sistem GPS, oleh karenanya aplikasi
dari sistem Galileo akan menyerupai aplikasi dari sateli GPS. Gambaran umum yang
diberikan sistem satelit Galileo untuk bidang aplikasi diantaranya diperuntukan bagi
kepentingan transportasi, keperluan penerbangan (aviation), aplikasi maritim, pekerjaan
teknik sipil, perikanan, pertanian (precise farming), monitoring lingkungan. referensi waktu
dan telekomunikasi.
Bidang-bidang lainnya yang menjadi aplikasi sistem Galileo, sama halnya dengan
sistem GPS yaitu: survai pemetaan, geodinamika, geodesi, geologi, geofisik, pemantauan
deformasi, , dan bahkan juga bidang olahraga dan rekreasi

Fidelio
Di kalangan para pengelola bisnis perhotelan, nama aplikasi Fidelio tidak asing lagi.
Tak terkecuali di Indonesia, software buatan Micros System Incorporation ini mendominasi
pasar. Tengok saja. Di Jakarta, hotel-hotel bintang lima seperti Grand Hyatt, Mandarin
Oriental, Le Meridien, Intercontinental, Nikko, Aston, Shangri-La Mulia, JW Marriot hingga
Ritz Carlton, telah memakai aplikasi Fidelio untuk menunjang aktivitas bisnis mereka.
Hampir 80% hotel bintang empat dan lima sudah menggunakan aplikasi Fidelio. Dan, kami
memang belum konsentrasi untuk menggarap hotel bintang tiga ke bawah, kata Feri
Kurniawan, General Manager PT Micros-Fidelio Indonesia.
Berdasarkan data keanggotaan Persatuan Hotel dan Resort Indonesia, dari 72 hotel
bintang lima yang menjadi anggota, 51 hotel telah memakai aplikasi Fidelio. Sementara hotel
bintang empat, dari 138 hotel sudah 48 yang berhasil digaet. Sementara itu, untuk hotel
bintang tiga, dari 205 hotel, baru 8 yang telah menggunakan aplikasi tersebut. Memang,
untuk aplikasi perhotelan hampir tidak ada pilihan, ya Fidelio. Kemampuan teknologinya
terdepan dibandingkan software lainnya, meskipun harganya mahal Fidelio tetap dibutuhkan.

Biasanya, hotel akan memerlukan sistem untuk mendukung semua departemennya,


dari urusan front office (misalnya customer service) hingga back office (purchasing,
inventory, dsb). Selain itu, hotel juga menjual produk, yakni kamar dan restoran. Semua
kebutuhan itu, mampu dilayani oleh aplikasi Fidelio. Fideliao menyediakan total solution
untuk memenuhi semua kebutuhan di hotel.
Dapat dikatakan hampir tidak ada aplikasi yang mampu menangani kebutuhan untuk
1.000 kamar seperti di Hotel Mulia. Padahal, dalam sehari ada 200-300 tamu yang check in
dan check out. Hotel membutuhkan kecepatan dan ketepatan. Untuk memperbarui dan
mengimplementasi aplikasi tersebut membutuhkan waktu 2-3 bulan. Adapun dana yang
dibenamkannya lebih dari US$ 400 ribu. Antara lain, sekitar US$ 200 ribu untuk membeli
peranti lunaknya dan sisanya untuk membeli hardware, seperti server dan 100 unit PC baru.
Sebenarnya untuk mengimplementasi Fidelio hanya butuh waktu empat minggu,
mulai dari Planning Configuration System selama lima hari, pelatihan selama 10 hari hingga
go live. Untuk implementasi ini tidak lama, karena produk kami sudah jadi. Hanya dalam
waktu empat minggu, maka hotel sudah siap menggunakan sistem secara online
Harga mahal bukan kendala bagi Fidelio untuk tetap perkasa di pasar. Selain
kelengkapan modulnya, boleh jadi lantaran aplikasi ini melenggang sendirian di pasar
perhotelan kelas bintang empat ke atas. Sebenarnya, ada pemain lokal yang juga menggarap
pasar peranti lunak hospitality ini, antara lain Realta Cakradharma, tetapi relatif masih baru
dibandingkan dengan MFI. Mereka tidak melakukan promosi. Brand produk mreka sudah
sangat kuat di pasar. Marketing tools paling efektif yang mereka lakukan adalah word of
mouth. Namun, dalam praktiknya, MFI sangat mengandalkan pula kekuatan sales force-nya
yang terdiri dari 30 tenaga penjual yang disebut sebagai konsultan.
Selain aplikasi untuk perhotelan, sebenarnya MFI juga menawarkan produk untuk
resto, baik yang terintegrasi dengan hotel maupun yang berdiri sendiri. Software-nya disebut
Micros, yang tediri atas beberapa versi, yakni Res 2000, LES 9000 dan E7. Sejumlah resto
dan kafe yang diklaim telah menggunakan aplikasi tersebut, antara lain jaringan Dome Cafe,
Happy Day Restoran, Hard Rock Cafe, Kafe Pisa, Nandos, Pain de France dan Puri Intisari
Group. Secara keseluruhan, jumlah resto dan kafe di Indonesia yang menggunakan aplikasi
Micros, seperti diklaim Ainur, mencapai 112 gerai.
Sejatinya, kedua aplikasi tersebut, Micros dan Fidelio, masuk ke Indonesia pada 1991
melalui sistem distributorship. Penjualan aplikasi Micros dilakukan PT Ometraco
Aryasamanta dan aplikasi Fidelio didistribusikan PT Filosof Indo System. FMI sendiri mulai
dibentuk pada 2005. Dalam aplikasi restonya, ditargetkan pertumbuhannya di atas 30%.

Pasalnya, aplikasi untuk resto ini jangkauan pasarnya sangat luas, mencakup resto atau kafe
berukuran kecil. Potensi pasarnya masih sangat besar, baik di hotel maupun restoran.

Anda mungkin juga menyukai