Oleh karena itu, perolehan dan pencarian informasi sebanyak mungkin sangat
diperlukan untuk mencapai harapan-harapan yang direncanakan sejak awal. Informasi
juga sebagai sumber evaluasi terhadap perkembangan suatu organisasi, institusi,
perusahaan, dan departemen. Evaluasi yang dimaksud adalah untuk bahan
pembanding dengan pihak lain, sampai sejauh mana dapat mengimbangi, mendahului,
atau bahkan tertinggal dengan “pesaing” lain. Jika pesaing telah mengikuti arus
informasi, katakanlah informasi global sementara kita masih tetap “jalan di tempat” ,
maka disinilah letak penting dan bergunanya informasi.
Banyak persyaratan informasi yang meningkat begitu cepat, selain itu akhir-
akhir ini kuantitas dan kualitas informasi pelaporan meningkat sangat cepat. Tekanan
untuk mengevaluasi dan mengaudit sistem kinerja berasal baik dari LSM maupun
sumber insternal perusahaan tersebut. Kebutuhannya adalah untuk mengukur
evektivitas berkas personal individu. Sebuah rumah sakit
“merasa” pentingnya adanya pergantian atau mutasi tetapi tidak mempunyai cara
untuk mengumpulkan informasi untuk mendukung gagasan tersebut. Dalam hal ini,
para karyawan juga ingin terlibat untuk mendapatkan data-data karyawan pribadi
mereka. Dan perubahan yang terjadi ini mengakibatkan timbulnya tindakan yang lebih
dahsyat lagi antara satu karyawan dengan karyawan yang lainnya. Informasi yang
berkaitan dengan karier seperti: mulainya bekerja, perjalanan karier, persyaratan
pekerjaan dan bahkan gaji adalah merupakan dasar usaha manajemen karier
organisasi untuk melengkapi perencanaan dimasa lampau. Kadang kala usaha
pendekatan manajemen seperti ini menjadi karwayan frustasi disebabkan kurang
ketersediaan informasi. Sebagai contoh: sebuah perusahaan segera bisa mengisi
jabatan kosong dari orang-orang dalam perusahaan tersebut, tetapi karena””sistem
informasinya” tidak baik dan tidak bisa menempatkan jabatan dengan cepat orang-
orang yang kualified. Dalam hal ini, sepertinya orang-orang (karyawan) menginginkan
kekesongan jabatan tersebut diisi oleh orang-orang dari luar. Setelah pelaksanaan
perundingan gagal, di mana pengeluaran biaya dan tenaga yang begitu banyak, maka
sistem tersebut mengembangkan cara yang mengidentifikasi para karyawan yang
mempunyai kemampuan untuk mengisi kekosongan jabatan tertentu.
Namun dalam hal seperti ini, timbul permasalahan yang lain, yaitu adanya
ketidak konsistenan serta pemalsuan data. Banyak organisasi yang terus
memanfaatkan sedikit demi sedikit SISDM sehingga menunjukkan kepalsuan data dan
usaha pemorosotan ketidakkonsistenan antara data yang ada dan outputnya.
Berkaitan dengan uraian di atas maka beberapa pertanyaan kunci yang perlu
dicarikan jawabannya ketika kita mengkaji masalah sistem informasi SDM ini, yakni:
XIII-3
Didapatnya: Pemeliharaan;
Perekrutan Kopensasi
Penempatan Keuntungan
Peramalan Pelatihan
SISDM
Pemanfaatan: Evaluasi
Pertama:
Berorentasi manual;
Berbasis dasar pribadi SDM dan data ketenagakerjaan seperti:
Pendidikan
Pengalaman
Data pribadi
Kedua:
Ketiga:
Keempat:
Sistem ini pada tahap ketiga telah berkembang secara modern dan luas.
Hal ini biasanya dikembangkan dari database yang terpisah yang tidak
XIII-8
Keahlian khusus
Pekerjaan,struktur pekerjaan, tangga karier
Ketelitian analisis pekerjaan
Kelengkapan analisis pekerjaan
Transferabilitas keterampilan
Kunci skills how untuk berkembang
Definisi kemampuan
Pengetahuan tentang alur promosi
Akses kesistem
Para petugas
Para manajer
Para penyelia
Pimpinan puncak
Pemakaian pada sistem
Model ini merupakan model sistem biasa yang terdiri atas masukan-
masukan, transformasi, keluaran-keluaran, pengendalian, dan elemen-elemen
umpan balik. Model ini komprehensif, karena masukan-masukannya
mencakup data perihal gaya kepemimpinan dan struktur organisasi:
contohnya, ukuran departemen-departemen, cabang-cabang, dan seksi-seksi.
Juga data mengenai individu seperti pendidikan, keahlian-keahlian, dan
demografis. Data masukan ini kemudian ditransformasikan menjadi informasi
untuk pengambilan keputusan dalam bidang rekrutmen, kompensasi,
pelatihan, dan evaluasi.
kinerja karyawan yang diseleksi dibawah sistem yang baru dengan kinerja dari
sekelompok karyawan dibawah sistem yang lama.
Masukan Transformasi
Keluaran
Pengangkatan
Lain-lain
umpan balik
XIII-16
1) Menguji subsistem
2) Menguji kesehluruan sistem informasi sumber daya manusia
3) Menjalankan pengujian sistem paralel dan
4) Menerapkan sistem