Anda di halaman 1dari 8

Soal No.

Untuk dapat berguna/berkualitas, informasi harus didukung oleh tiga pilar/kriteria.


Jelaskan kriteria kualitas informasi berserta contoh yang anda ketahui sesuai dengan
pemahaman anda!

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia memproses informasi dari data-data yang ada. Seorang
individu dapat menerima dan memproses sebuah informasi bergantung pada kemampuan yang
dimiliki masing-masing individu. Namun, data yang berkualitas juga membantu individu dalam
menerima dan memproses sebuah informasi. Berikut adalah karakteristik data yang diperlukan
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas (Kroenke & Boyle, 2017):

a. Akurat

Informasi yang berkualitas berasal dari data yang benar, akurat, dan lengkap berdasarkan hasil
pengolahan data sesuai dengan yang diharapkan. Data yang akurat sangat diperlukan dalam
bisnis karena data sangat berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam strategi bisnis.
Pengambilam keputusan dari sebuah informasi yang tidak akurat tentunya akan memperoleh
hasil yang tidak sesuai dengan harapan.

Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah:

Kelengkapan (completeness) informasi Informasi yang komplit atau lengkap, berarti informasi
yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi
yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan
atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap
kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

Kebenaran (correctness) informasi. Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data,
haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut. Sebagai
contoh, jika sebuah informasi menunjukkan total nilai gaji yang harus dibayarkan pada seorang
pegawai, maka informasi tersebut haruslah sudah benar dan memuat perhitungan-perhitungan
matematis yang ada di dalam prosesnya seperti perhitungan tunjangan, perhitungan potongan dan
sebagainya.

Keamanan (security) informasi. Keamanan sebuah informasi, tergambar dari jawaban atas
pertanyaan”Did the message reach all or only the intended systems users?”

b. Tepat waktu

Informasi yang berkualitas membutuhkan data yang tepat waktu. Tepat waktu merujuk pada
ketersediaan data pada waktu yang diperlukan untuk dapat digunakan dalam kebutuhan tertentu.
Informasi yang berkualitas berasal dari data yang dapat diolah dan dihasilkan secara cepat dan
tepat agar pemanfaatannya tepat guna. Contohnya, ketika sebuah perusahaan memerlukan
laporan bulanan, maka data yang diproses adalah data yang dihasilkan oleh perusahaan dalam
sebulan dan laporan tersebut harus dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat karena laporan
tersebut akan menjadi pertimbangan manajemen dalam membuat sebuah keputusan bagi
keberlangsungan sebuah perusahaan.

c. Relevan

Data harus dapat relevan baik dalam konteks maupun subyek. Relevansi data berdasarkan
konteks merujuk pada data yang sesuai dengan penggunaan dalam bidang tertentu. Contoh, bagi
karyawan pada bagian payroll, daftar data jam kerja untuk setiap karyawan merupakan data yang
relevan terkait pekerjaan karyawan bagian payroll tersebut. Namun, daftar data jam kerja akan
menjadi tidak relevan berdasarkan konteks apabila diberikan kepada seluruh karyawan.

Relevansi data berdasarkan subyek merujuk pada data yang disusun berdasarkan subyek terkait.
Contoh, apabila dalam perusahaan memerlukan data tentang penawaran kredit oleh berbagai
bank, maka menampilkan data suku bunga merupakan sebuah relevansi data berdasarkan subyek.

Atau Misalnya : informasi tentang hasil penjualan barang mingguan kurang relevan jika
ditujukan pada manajer tehnik, tetapi akan sangat relevan jika disampaikan pada manajer
pemasaran.

Soal No. 2

Berdasarkan pemaparan diatas terdapat 5 sistem-sistem bagian dari Sistem Informasi


Manajemen (SIM) yang menerapkan sistem guna mendukung pengambilan keputusan.
Sebutkan dan berikan contoh informasi yang dihasilkan dari masing-masing sistem
berdasarkan kehidupan sehari-hari!

Komponen Sistem Informasi Manajemen

Komponen sistem informasi manajemen fungsional adalah elemen dan komponen yang memiliki
hubungan dengan pemrosesan data, teknik pengumpulan data, penyimpanan, dan juga pelaporan
informasi dimana sistem ini dibutuhkan manajemen.

Dalam SIM, terdapat lima komponen yang meliputi:

1. Sumber Daya Manusia

Komponen yang utama adalah sumber daya manusia. Manusia memiliki peran untuk
menjalankan sistem dan mengikuti prosedur yang telah ditentukan, sehingga informasi-informasi
yang tersedia dalam database besar dapat diintepretasikan dan dimanfaatkan untuk mengambil
keputusan di masa depan.

2. Prosedur
Prosedur adalah serangkaian aturan atau pedoman yang ditetapkan oleh suatu organisasi untuk
diterapkan dalam sistem informasi berbasis komputer. Prosedur yang digunakan dapat bervariasi
dari satu organisasi ke organisasi lain.

Bahkan, antar departemen dalam organisasi juga bisa memiliki prosedur yang berbeda,
tergantung kebutuhan dari departemen tersebut. Misalnya departemen penjualan menggunakan
prosedur yang dapat memberikan informasi mengenai jumlah barang yang perlu dijual,
sedangkan departemen produksi menggunakan prosedur yang dapat memberikan informasi
mengenai jumlah bahan baku.

Prosedur yang digunakan dalam sistem informasi manajemen disepakati berdasarkan prosedur
terbaik yang dapat memandu pengguna agar dapat bekerja lebih efisien. Prosedur ini biasanya
dikembangkan oleh pengguna, konsultan, dll.

3. Basis Data dan Gudang Data

Basis data adalah tempat pengumpulan data, sedangkan gudang data berisi semua data dalam
bentuk apa pun yang dibutuhkan organisasi. Basis data dan gudang data menjadikan data besar
dapat diolah dan dianalisis.

4. Software

Software atau perangkat lunak merupakan program komputer yang digunakan untuk melakukan
tugas yang spesifik sesuai dengan tujuan pembuatan software tersebut. Contoh software yang
mungkin akrab dalam kehidupan sehari-hari misalnya adalah Microsoft Office, aplikasi pesan,
dan lain sebagainya.

Dalam sistem informasi manajemen, terdapat juga berbagai jenis software yang tersedia untuk
memproses data yang dibutuhkan organisasi, misalnya saja software untuk merencanakan
sumber daya perusahaan seperti Enterprise Resource Planning (ERP) dan software untuk
mengelola hubungan dengan pelanggan seperti Customer Relationship Management (CRM).

5. Hardware

Hardware atau perangkat keras merupakan perangkat yang memiliki bentuk fisik, misalnya saja
komputer, keyboard, drive disk eksternal, dan router. Dalam sistem informasi manajemen,
hardware mencakup perangkat input dan output yang membantu untuk memberi perintah
terhadap data-data yang ada serta menampilkan informasi bila diperlukan.

Contoh Sistem Informasi Manajemen

Berikut ini merupakan contoh-contoh sistem informasi manajemen yang banyak digunakan oleh
perusahaan-perusahaan.
1. Enterprise Resource Planning (ERP)

Membantu perusahaan mengelola dan merencanakan sumber daya perusahaan, seperti manusia,
dana, mesin, suku cadang, material, waktu, dan kapasitas. Biasanya digunakan untuk melakukan
pengawasan yang terintegrasi terhadap berbagai unit bidang kerja, seperti keuangan, pemasaran,
sumber daya manusia, accounting, dan berbagai unit lainnya. Sistem TPS berfungsi mencatat dan
memproses data dalam transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan.

2. Supply Chain Management (SCM)

Menyajikan data-data terintegrasi mengenai manajemen suplai bahan baku, mulai dari supplier,
produsen, pengecer, sampai konsumen akhir.

3. Transaction Processing System(TPS).

Sistem TPS berfungsi mencatat dan memproses data dalam transaksi bisnis, seperti penjualan,
pembelian, dan perubahan persediaan.

Soal No. 3

Dalam pengambilan keputusan manajemen, setiap infomasi yang dibutuhkan oleh manajer
selalu berbeda tergantung dari tingkatan tipe kegiatan manajemen. Sistem informasi dapat
menyediakan 3 macam tipe informasi yang mempunyai arti yang berbeda untuk tingkatan
manajemen yang berbeda. Jelaskan 3 tipe informasi tersebut berdasarkan pemahaman
anda dan beserta contohnya.

Dalam penerapan ilmu manajemen kemudian dijalankan oleh beberapa orang dan dari beberapa
tingkatan berikut ini:

1. Manajemen Puncak (Top Management)

Pada tingkatan pertama akan muncul istilah Manajemen Puncak dan dalam bahasa Inggris
disebut dengan istilah Top Management. Manajemen Puncak merupakan level paling atas di
dalam manajemen yang diisi oleh kalangan petinggi dan eksekutif yang nantinya bertugas untuk
menjalankan ilmu manajemen.

Manajemen Puncak terdiri dari orang-orang yang memiliki keterampilan konsep yang baik
supaya bisa memimpin suatu organisasi atau perusahaan secara keseluruhan untuk bisa
membangun tim kerja yang baik. Sehingga siapa saja yang duduk di tingkatan manajemen ini
harus punya keterampilan memimpin.

Memimpin disini bisa memimpin suatu divisi di dalam perusahaan atau organisasi dan bisa pula
memimpin perusahaan tersebut secara keseluruhan. Kemampuan dalam memimpin terbukti dari
kepiawaiannya dalam membagi tugas dan tanggung jawab serta membangun tim yang cakap
dalam menjalankan tugas masing-masing.
Perhitungan seorang pemimpin harus tepat dengan melihat jenis pekerjaan yang ada, karyawan
mana yang punya keterampilan sesuai, jumlah karyawan yang akan ditempatkan di suatu
pekerjaan, perhitungan jangka waktu penyelesaian pekerjaan, dan lain-lain.

Adapun yang secara umum berada di Manajemen Puncak ini adalah seperti Dewan Direktur atau
Dewan Eksekutif, Presiden Direktur, Direktur, Kepala Perwakilan, Kepala Divisi, CEO (Chief
Executive Officer), CFO (Chief Financial Officer), dan juga COO (Chief Operating Officer).

Sedangkan untuk bentuk tugas dan juga fungsi dari para manajer di tingkat Manajer Atas ini
adalah sebagai berikut:

 Menentukan tujuan perusahaan, tugas dan fungsi yang pertama adalah menentukan tujuan
perusahaan. Seorang manajer di tingkat tertinggilah yang akan merumuskan tujuan suatu
organisasi atau perusahaan. Kemudian tujuan ini diusahakan untuk dicapai oleh
manajemen di tingkat bawahnya.
 Perumusan tujuan biasanya dalam bentuk target atau dipakai istilah target untuk
mendefinisikan tujuan perusahaan tersebut. Target ini penting untuk memastikan suatu
perusahaan atau organisasi bisa berjalan dengan sesuatu yang jelas. Punya target
pencapaian untuk bisa bertahan dan berkembang.
 Membuat kerangka rencana dan kebijakan perusahaan, yaitu menyusun rencana kerja dan
menetapkan sejumlah kebijakan di perusahaan atau organisasi untuk mendukung
pencapaian tujuan yang sudah dirumuskan tadi. Rencana kerja ini akan membantu
pencapaian tujuan menjadi lebih cepat.
 Sedangkan mengenai kebijakan perusahaan, nantinya bisa membantu setiap karyawan
fokus menjalankan tugasnya. Sekaligus lebih efisien, misalnya kebijakan terkait jam
kerja. Perhitungan jam kerja diusahakan maksimal dengan menyesuaikan ketentuan
pemerintah agar tidak ada karyawan yang kelelahan dan kerjanya menjadi tidak
maksimal.
 Mengorganisir kegiatan dan pekerjaan, yakni melakukan pengorganisasian terhadap tugas
dan tanggung jawab dari manajemen di tingkat menengah yang nanti dibahas di poin
selanjutnya. Sehingga setiap tugas dari manajemen tingkat menengah juga ditentukan
daftarnya oleh Manajemen Puncak.
 Mengumpulkan dan mengatur sumber daya, yakni memiliki fungsi untuk mengumpulkan
semua sumber daya yang dibutuhkan. Misalnya siapa saja yang akan masuk manajemen
tingkat menengah dan di bawahnya. Merekrut sejumlah karyawan yang akan
menjalankan berbagai tugas sesuai kebutuhan, dan lain-lain.
 Bertanggung jawab terhadap keberlangsungan perusahaan, yakni memiliki tanggung
jawab penuh untuk mencari cara agar suatu perusahaan bisa bertahan. Segala inovasi bisa
datang dari Manajemen Puncak dan dibantu pelaksanaannya oleh manajemen di tingkat
selanjutnya.
 Penghubung perusahaan dengan dunia luar, yakni meliputi semua usaha untuk
memperluas jangkauan pasar dan menjalin kerjasama dengan organisasi maupun
perusahaan lain. Sehingga Manajemen Puncak akan sering keluar untuk bertemu
Manajemen Puncak dari perusahaan lainnya.

2. Manajemen Menengah (Middle Management)


Pada tingkatan manajemen yang kedua disebut dengan istilah Manajemen Menengah dan dalam
bahasa Inggris disebut Middle Management. Manajemen Menengah pada dasarnya bertugas
sebagai penghubung antara Manajemen Puncak dengan Manajemen Lini Pertama yang dibahas
di bawah.

Siapa saja yang menjalankan profesi di bagian Manajemen Menengah bertanggung jawab untuk
membawahi dan juga mengarahkan kegiatan-kegiatan manajer lain dan juga para karyawan yang
menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Sehingga tugas dan tanggung jawab dari
Manajemen Menengah mencakup banyak hal dan menyentuh semua bagian dalam tubuh
perusahaan.

Adapun jabatan yang masuk ke dalam Manajemen Menengah ini mencakup Manajer Cabang,
Kepala Pengawas, Kepala Departemen, Kepala Bagian, Plant Manager, Factory Manager,
Regional Manager, dan lain sebagainya.

Tugas dan fungsi manajemen tingkat menangah

Sedangkan untuk detail tugas dan fungsi dari Manajemen Menengah ini antara lain:

 Memahami semua tugas dan tanggung jawab serta tujuan perusahaan yang sudah
dirumuskan oleh Manajemen Puncak untuk kemudian disampaikan ke manajemen di
bawahnya dan seluruh karyawan suatu perusahaan.
 Mengorganisir kegiatan di departemen atau divisi yang dipimpin oleh manajer yang
bersangkutan sebagai upaya untuk menjalankan rencana kerja dan juga kebijakan yang
sudah ditetapkan oleh Manajemen Puncak.
 Melakukan rekrutmen dan proses seleksi terhadap semua calon karyawan yang
mengirimkan aplikasi lamaran dan menentukan posisi mereka di bagian mana dan
menjalankan tugas seperti apa.
 Melakukan pengawasan terhadap kinerja dari karyawan yang berada di departemen
maupun divisi yang dipimpin.
 Melakukan kerjasama dengan departemen atau divisi lain sebagai upaya untuk
memudahkan dan mempercepat pencapaian tujuan perusahaan dari Manajemen Puncak.
 Melaksanakan semua rencana kerja dan rencana apapun yang disusun oleh pihak-pihak di
Manajemen Puncak.

3. Manajemen Lini Pertama (First Line Management)

Pada tingkatan akhir di dalam tingkatan manajemen nantinya akan dijumpai Manajemen Lini
Pertama yang juga disebut dengan istilah First Line Management. Pihak-pihak yang berada di
dalam Manajemen Lini Pertama perlu memiliki keterampilan teknis dalam memimpin dan
mengawasi tenaga operasional.

Tingkatan manajemen yang paling rendah adalah semua orang atau pihak yang berada di dalam
tingkat ini akan menjalin kontak atau hubungan langsung dengan tenaga operasional. Sehingga
pihak inipula yang bisa mengetahui langsung kendala yang dihadapi para tenaga operasional saat
kesulitan untuk mencapai target.
Selain itu, bagian ini pula yang akan menjadi penghubung antara tenaga operasional dengan
Manajemen Menengah. Setelah itu dari Manajemen Menengah akan langsung disampaikan ke
Manajemen Puncak. Sehingga untuk mengatasi suatu masalah kadang tidak bisa diselesaikan di
satu tingkat Manajemen.

Melainkan perlu dikoordinasikan dengan manajemen di tingkat lainnya, khususnya untuk


masalah yang pelik atau susah ditemukan solusinya dan punya dampak yang kompleks.
Prosedurnya pun jelas, yakni bertahap untuk disampaikan dulu ke bagian Manajemen Menengah
dan tidak bisa langsung ke Manajemen Puncak.

Adapun pihak-pihak yang secara umum bisa masuk ke dalam tingkatan manajemen satu ini
mencakup Kepala Produksi, Mandor Produksi atau Mandor Pabrik, Kepala Seksi untuk sebuah
perusahaan besar dan punya banyak administrasi, Pengawas Teknis untuk perusahaan otomotif,
Supervisor, dan lain-lain.

Tugas dan fungsi manajemen tingkat bawah

Sedangkan untuk tugas dan fungsi, sama seperti tingkatan lain juga memiliki beberapa poin khas.
Diantaranya adalah:

 Memahami sekaligus mempelajari masalah dan keluhan yang dialami dan disampaikan
oleh tenaga operasional sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya.
 Membantu dan memang bertugas untuk menciptakan suatu kondisi yang baik untuk
menjaga dan meningkatkan produktivitas dari tenaga operasional perusahaan.
 Menciptakan hubungan yang baik antara bawahan dengan atasan.
 Membantu Manajemen Menengah dalam merekrut karyawan dan membagi tugas atau
menempatkan calon karyawan baru tersebut di bagian yang tepat dengan melihat
pengalaman dan keterampilan yang dimiliki.
 Menjalin komunikasi dengan karyawan untuk mendengarkan saran mereka dalam
mendukung perkembangan dan pencapaian tujuan perusahaan, selain itu juga mendorong
kara karyawan untuk mengambil inisiatif.
 Bertanggung jawab dalam hal meningkatkan moral karyawan di tempat kerja, sekaligus
selalu berusaha meningkatkan semangat para karyawan untuk menjalankan tugasnya
dengan baik demi keberlangsungan perusahaan.
 Menjaga dan mempertahankan standar kualitas produk dan jasa dari perusahaan yang
kemudian disosialisasikan atau disampaikan ke tenaga operasional.
 Meminimalkan kemungkinan terjadinya pemborosan terhadap sumber daya perusahaan,
baik itu bahan baku maupun meminta penambahan tenaga operasional yang pada
dasarnya tidak dibutuhkan.

Dari penjelasan di atas maka bisa dipahami bahwa tingkatan manajemen ada tiga, dan kemudian
masing-masing tingkatan memiliki tugas dan wewenangnya sendiri. Namun semua memiliki
tujuan yang sama yakni menjaga agar suatu organisasi atau perusahaan tetap ada.
Sumber:

BMP EKMA4434 Sistem Informasi Manajemen

Kroenke, D., & Boyle, R. J. (2017). Using MIS. Boston: Pearson.

https://accurate.id/marketing-manajemen/sistem-informasi-manajemen-arti-fungsi-contoh-dan-
manfaatnya/

https://www.nesabamedia.com/pengertian-sistem-informasi-manajemen/

https://www.coursehero.com/file/p1bv2n8/TIPE-INFORMASI-Sistem-informasi-menyediakan-
3-macam-tipe-informasi-1-Informasi/

https://penerbitbukudeepublish.com/materi/tingkatan-manajemen/

Anda mungkin juga menyukai