PENDAHULUAN
Bagi beberapa orang, informasi adalah sesuatu yang mereka tidak ketahui atau miliki
dan dapat digunakan dalam solusi satu permaslahan. Data sering dapat menjadi dasar yang
lebih yang mengacu pada angka-angka, orang atau sesuatu. Dalam pengertian ini, data
menjadi informasi ketika diakses oleh orang yang memerlukannya dan dapat
menggunakannya dalam solusi permaslahan. Ketika data dan informasi diorganisir, sistematis
dan terpadu, kita mengacu padanya sebagai suatu sistem informasi. Teknologi komputer
memungkinkan organisasi mengkombinasikan data dan informasinya dalam lokasi-lokasi
pusat secara efisien yang dinamakan database. Dan kemudian membuatnya tersedia untuk
penggunaan oleh orang lain tanpa melihat lokasinya.
Ketika database ini mengandung data dan informasi untuk mengatur sumber daya
manusia, kita menamakannya sistem informasi sumber daya manusia Sumber Daya Manusia
(SDM) dalam konteks bisnis, adalah orang yang bekerja dalam organisasi yang sering pula
disebut karyawan. Sumber Daya Manusia merupakan aset yang paling berharga dalam
perusahaan, tanpa manusia maka sumber daya perusahaan tidak akan dapat mengahasilkan
laba atau menambah nilainya sendiri. Manajemen Sumber Daya Manusia didasari pada suatu
konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia, bukan mesin, dan bukan semata menjadi
sumber daya bisnis. Manajemen Sumber Daya Manusia berkaitan dengan kebijakan dan
praktek-praktek yang perlu dilaksanakan oleh manajer, mengenai aspek-aspek Sumber Daya
Manusia dari Manajemen Kerja.
1.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Fungsi SDM memiliki empat kegiatan utama perekrutan dan penerimaan, pendidikan
dan pelatihan, pengelolaan data yang berhubungan dengan pegawai, serta penghentian dan
administrasi benefit. Sistem konseptual yang membantu manajer perusahaan mengelola
sumber daya personil adalah HRIS. Beberapa perusahaan tidak memiliki HRIS berbasis
komputer, tapi perusahaan yang memiliki HRIS biasanya menempatkannya dalam SDM. Di
beberapa perusahaan HRIS adalah bagian dari suatu unit lain seperti SI atau akuntansi. Di
dalam SDM, HRIS biasanya melapor kepada direktur SDM. Personil dalam HRIS meliputi
para manajer dan segala jenis spesialis informasi.
Tahun-tahun belakangan ini, dua pengaruh berdampak besar pada HRIS. Pertama,
peraturan pemerintah menyadarkan manajemen puncak perlunya sistem sumber daya
manusia konseptual yang baik. Kedua, komputer mikro memungkinkan unit SDM memiliki
perangkat keras dan perangkat lunaknya sendiri gambaran dari end-user computing. Kedua
pengaruh ini telah meningkatkan HRIS pada tingkat manajemen strategis, dan telah memacu
perpindahan aplikasi sumber daya manusia dari SI ke SDM.
Model HRIS meliputi tiga subsistem input: SIA, penelitian sumber daya manusia, dan
intelejen sumber daya manusia. SIA menyediakan data personil berkaitan dengan keuangan.
Penelitian sumber daya manusia memperkaya database dengan data dan informasi yang
diperoleh melalui proyek penelitian khusus. Intelejen SDM mengumpulkan data dan
informasi dari semua elemen lingkungan kecuali pemegang saham dan pemilik, serta
pelanggan.
Database HRIS berisi bukan hanya data mengenai pegawai tetapi juga mengenai
perorangan dan organisasi di lingkungan perusahaan yang mempengaruhi arus personil. Di
banyak perusahaan, database HRIS dikelola di SI. DBMS yang paling populer berada di
mainframe. Data dapat dimasukkan baik oleh manajer maupun oleh nonmanajer dalam
perusahaan, atau pada tingkat yang lebih sedikit, oleh elemen lingkungan.
Ouput HRIS paling sedikit berbentuk laporan periodik dan database queries, tapi
model matematika dan sistem pakar dapat juga digunakan. Output itu dihasilkan oleh
perangkat lunak pesanan atau siap pakai, dan perangkat lunak pesanan sering merupakan
hasil kerja sama SI dan SDM.
Dari enam subsistem output, kompensasi paling luas diterapkan, dengan 88%
perusahaan HRSP melaporkan penggunaanya. Subsistem manajemen angkatan kerja paling
sedikit digunakan, dengan 65% penggunaan. Pelaporan lingkungan dan subsitem benefit juga
sering dipakai, dengan 85% dan 84% penggunaan. Perencanaan angkatan kerja dan subsistem
perekrutan menggambarkan penerapan yang tidak seimbang; aplikasi seperti pembuatan
bagan organisasi, peramalan gaji dan penelurusan pelamar telah digunakan karena satu dan
lain alasan. Lebih separuh perusahaan HRSP melaporkan bahwa hampir semua aplikasi
mereka terintegrasi.
Pada tahun 1980-an HRIS muncul sebagai sistem informasi fungsional yang sah,
tetapi masih berjuang bagi pengakuannya. Sebagian besar eksekutif tampaknya menganggap
HRIS kurang bernilai dibandingkan sistem fungsional lain. Terdapat potensi yang besar bagi
HRIS, tetapi agar potensi tersebut tercapai, manajemen puncak harus meningkatkan
dukungannya.
BAB III
PEMBAHASAN
SDM mendukung area fungsional lain dengan membantu mendapatkan personil baru,
mempersiapkan personil untuk melakukan tugasnnya, dan semua pencatatan yang
berhubungan dengan pegawai dan mantan pegawai. Dalam memenuhi tanggung jawabnya,
SDM melaksanakan empat kegiatan uatama seperti :
Saat pegawai bekerja untuk perusahaan, mereka tidak dikeloa oleh SDM,
tetapi oleh manajer area tempat mereka bekerja. SDM karena itu melaksanakan fungsi
pendukung, memudahkan arus sumber daya personil melalui perusahaan.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Tiap perusahaan memiliki suatu sistem, sistem untuk mengumpulkann dan memeihara
data yang menjelaskan sumber daya mansia, mengubah data tersebut mebjadi informasi, dan
melaporkan informasi itu kepada pemakai. Sistem ini dinamakan sistem infformasi sumber
daya manusia (human resource information system), atau HRIS. Istilah sistem manajmen
sumber daya manusia (human resource management system), atau HMRS semakin populer,
tetapi kita akan menggunakan istilah HRIs karena mamsih digunakan secara luas.
Walau mudah menggagap HRIS sebagai sistem berbaisis komputer, pandangan ini
dapat menyesatkan, karena ada dua alasan. Pertama, sejumlah besar HRIS tidak berbasis
komputer, dan kedua, istilah ini juga diterapkan pada orang orang yan bekerja dengan
kompueter. Organisasi SDm umumnnya mancakup suatu seksi HRIs yang bertanggung jawab
mengelola sistem kenseptual dari data dan informasi sumber daya manusia.
2.2 Evolusi HRIS
Sampai akhir-akhir ini, manajemen kurang memberikan perhaian pada data personil
dibandingkan dengan perhatian yang diberikan pada data yang menjelaskan uang dan arus
material. Data jeuangan da material dapat dilihat sebagai kunci keberhasilan perusahaan,
sehingga data pegawai dianggap tidak lebih sebagai tugas yang seperlunya. Rangsangan
untuk menaikkan status data personalia diberikan oleh peraturan pemerintah seperti EEO
(equal Employment Opportinity), OSHA (Occupational Safety and Health Administration)
dan AAP (Affirmative Action Program).
Satu hal dari sistem informasi sumber daya manusia yang membedakannya dari
sistem informasifungsional lain adalah beragamnya aplikasiyang dimungkinkan. Keragaman
ini tercermin dalam enam subsistem output pada model yang diilustrasikan dalam gambar
dibawah ini.
Data yang ditangani oleh HRIS merupakan csmpuranelemen-elemen data personil dan
akuntansi.
Elemen data personil relatif lebih permanen dan versifat non-keuangan. Contohnya
adalah nama pegawai, jenis kelamin, tanggal lahir, pendidikan dan jumlah
tanggungan. Elemen data personil ini diciptakan oleh SDM pada waktu penerimaan
dan diperbarui selama pegawai bekerja pada perusahaan.
Elemen data akuntansi terutama bersifat keuangan dan cenderung lebih dinamis
dibandingkan data personil. Contohnya elemen data akuntansi adalah upah per jam,
gaji bulanan, pendapatan kotor saat ini dan pajak penghasilan tahunan berjalan.
SIA menyediakan data akuntansi bagi HRIS sehingga database berisi gambaran yang lengkap
dari sumber daya personil keuangan dan non keuangan.
Subsistem peneliatan sumber daya manusia mengumpulkan data melaui proyek penelitian
khusus. Contohnya adalah penelitian suksesi, analisis dan evaluasi jabatan dan penelitian
keluhan.
Analisis dan evaluasi jabatan (job analysis and evaluation) mempelajari setiap jabatan
dalam suatu area untuk menentukan lingkup dan mengidentifikasi pengetahuan dan
keahlian yang diperlukan.
Penelitian keluhan (grievance studies) membuat tindak lanjut atas keluhan yang
disampaikan pegawai untuk berbagai alasan.
Intelejen Pemasok. Para pemasok ini mentediakan data dan informasi yang
memungkinkan perusahaan melaksanakan fungsi perekrutan dan penerimaan.
Intelejen Serikat Pekerja. Serikat pekerja memberikan informasi yang digunakan
dalam mengatur kontrak kerja antar serikat pekerja dan perusahaan.
Database HRIS
Isi Database
Database HRIS dapat berisi data yang menjelaskan tidak hanya pegawai, tetapi juga
organisasi dan perorangan di lingkungan perusahaan. Elemen-elemen mempengaruhi sumber
daya manusia dalam beberapa cara.
Data Pegawai. Kebanyakan database HRIS data yang berhubungan dengan pegawai.
Perusahaan yang ada. Di 82,5% perusahaan HRSP yang menjawab survei 1990-91,
data pegawai merupakan satu-satunya data yang disimpan, tetapi untuk tiap pegawai
dapat tersimpan ratusan elemen data
Dalam perusahaan HRSP, sebagian besar database HRIS ditempatkan pada komputer
sentral perusahaan, tetapi database yang lain berada di SDM, pada divisi operasi lain, dan di
luar pusat pelayanan. Seiring berlanjutnya kecenderungan end-user computing
organisasional, diperkirakan semakin banyak database yang berpindah dari lokasi sentral ke
SDM.
Pemasukan data. Data dimasukan ke dalam database dari beberapa sumber, menurut
penelitian HRSP. Non-manajer dalam SDM adalah sumber paling populer (86,9%
perusahaan), diikuti oleh non-manajer di luar SDM (36,1%), manajer dalam SDM (30,8%)
dan manajer di luar SDM (7,8%). Pemasukan data dari lingkungan relatif jarang, dilaporkan
hanya oleh sekitar 24,2% perusahaan.
Output HRIS
Pemakai HRIS biasanya menerima output dalam bentuk laporan periodik dan jawaban
atas database queries. Model matematika digunakan dalam beberapa hal, dan ada yang
menggunakan sistem pakar. Gambar E.5 menunjukan persentase perusahaan yang
melaporkan tiap jenis output.
Perangkat lunak sistem output yang digunakan oleh perusahaan HRSP kadang
berbentuk siap pakai (Prewritten) yang dibeli dari pemasok perangkat lunak, atau kadang
dikembangkan sendiri oleh perusahaan. Lebih banyak perangkat lunak pesanan (custom)
yang dikembangkan bersama oleh sumber daya manusia dan jasa informasi daripada oleh
SDM atau jasa informasi sendiri, dan tampaknya sedikit yang diproduksi oleh perusahaan
luar.
Subsistem Output
Model HRIS meliputi enam subsistem output, masing-masing berisi sejumlah aplikasi.
Dalam beberapa bagian berikut ini, kita menggambarkan beberapa aplikasi tersebut dengan
sejumlah table dan komentar atas hal-hal diluar kebiasaan.
Dari tabel diatas kita dapat melihat bahwa aplikasi perencanaan angkatan kerja yang
paling populer adalah pembuatan bagan organisasi, peramalan gaji, dan analisis atau evaluasi
kerja. Sebagian besar usaha pengembangan tertuju pada analisis atau evaluasi kerja
perencanan dan pembuatan bagan organisasi. Dari semua aplikasi, dua yang paling sedikit
diperhatikan, perencanaan dan pemodelan angkatan kerja, nampaknya mendasar bagi
perencanaan angkatan kerja. Penggunaan kedua hal ini yang rendah secara relatif
menunjukkan bahwa masih banyak tempat untuk pengembangan aplikasi dalam subsistem
ini.
2. Subsistem Perekrutan
Relokasi 121 33
disiplin 63 39
Seseorang dapat berspekulasi mengenai penyebab penerapan yang relatif rendah. Relokasi
misalnya, sangat sulit dicapai dan aplikasi pendisiplinan mungkin tidak cocok dengan sistem
berbasis komputer. Tetapi, secara keseluruhan berbagai aplikasi terebut kelihatannya tidak di
luar jangkauan spesialis informasi HRIS
4. Subsistem Kompensasi.
Aplikasi kompensasi telah dicapai pada tingkat tertinggi seperti terlihat pada tabel di bawah
ini. Aplikasi peningkatan penghargaan telah diterapkan lebih luas daripada aplikasi HRIS lain
di 404 dari 503 perusahaan HRSP. Semua aplikasi lain juga menikmati tingkat penerapan
yang tinggi. Kehadiran satu-satunya area yang paling besar usaha pengembangannya.
Mungkin salah satu alasan popularitas berbagai aplikasi ini adalah mereka mudah
diterapkan. Mereka semua berbau gaji dan gaji mungkin merupakan aplikasi komputer yang paling
mapan dalam bisnis. Walau SDM telah menyerahkan gaji pada SIA di banyak perusahaan, jelaslah
bahwa banyak pemrosesan yang masih dilakukan.
Gaji 389 21
Kehadiran 191 69
Pemrosesan Klaim 88 11
Catatan Beracun 80 32
Keluhan 66 31
Anehnya, responden HRSP melaporkan bahwa hanya 70,9% aplikasi mereka berbasis
komputer. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak yang dilakukan secara manual atau
dengan teknologi nonkomputer. Di sebagian besar perusahaan, aplikasi yang berada di
komputer terintegrasi dalam bentuk HRIS inti. Dalam HRIS inti (core HRIS), aplikasi itu
berfungsi sebagai suatu unit, berbagi databse bersama dan output dari suatu sistem
merupakan input bagi yang lain. Struktur ini bertolak belakang dengan aplikasi HRIS yang
berdiri sendiri, yang beroperasi terlepas dari yang lain. Lima puluh tiga perusahaan (10,3%)
melaporkan bahwa semua aplikasi terintegrasi dan 227 perusahaan (44,2%) mengaku bahwa
hampir semua terintegrasi. Ukuran perusahaan tidak berdampak pada integrasi, tetapi umur
sistem HRIS mempengaruhi, HRIS yang lebih baru lebih terintegrasi
Karena HRIS relatif terlambat bergabung dalam komputer, HRIS dapat menjadi area
fungsional berpotensi terbesar dalam menerapkan komputer untuk pemecahan masalah. HRIS
ditujukan bagi fungsi manajemen pengorganisasian, penyusunan staf dan pengarahan
menurut Fayol, yang selama ini diabaikan oleh sistem informasi lain. Mungkin jika
manajemen puncak melihat bagaimana HRIS dapat membantu dalam area ini, statusnya akan
meningkat.
HRIS serupa dengan sistem informasi keuangan dalam hal isinya yang menjadi perhatian
manajer di seluruh perusahaan. Seperti halnya semua manajer berminat pada sumber daya
uang mereka, manajer juga berminat pada sumber daya personil mereka.
Gambar: Pemakai sistem sumber daya manusia
BAB IV
KESIMPULAN
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (HRIS) adalah sebuah sistem berbasis
komputer yang berfungsi mengatur, menganalisa dan mengelola sumber daya manusia
sehingga diperoleh informasi yang tepat guna pengambilan keputusan. Dalam kegiatannya,
HRIS mengelola dan menjalankan sistem administrasi SDM mulai dari perekrutan dan
penerimaan, pendidikan dan pelatihan, manajemen data sampai dengan pemberhentian dan
administrasi tunjangan. Sedangkan dalam penerapannya, terdapat model HRIS yang
didalamnya meliputi subsistem input (berupa SIA, Penelitian SDM dan Intelijen SDM), serta
Output (berupa Subsistem Perencanaan Kerja, Perekrutan, Manajemen Angkatan Kerja,
Tunjangan, Benefit dan Pelapor Lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Raymond Mcleod, Jr 2001 Management Information System, 8th Edition, New Jersey:
Prentice-Hall