Proses penyucian dalam wudhu tak sekedar siraman air yang tanpa makna,namun
hakikatnya melebihi dari ritualnya itu sendiri, karena wudhu yang sebenarnya
merupakan proses pembersihan jiwa dari segala noda dan cela yang dilakukan oleh
nafsu-nafsu dunia yang telah memperalat tangan, wajah, kepala dan kaki.
proses pembersihan diri yaitu wudhu dari adab batin menuju wudhu sampai proses
wudhu itu sendiri, dengan lebih menitik beratkan kepada proses penyucian dari
noda-noda batin manusia
Dalam Wudhulah segala masalah dunia hingga akhirat disucikan, diselesaikan dan
dibangkitkan kembali menjadi hamba-hamba yang siap menghadap kepada Allah.
Dari Abu Hurairah, dimana Nabi SAW pernah bersabda :
"Allah tidak akan menerima shalat seseorang diantara kalian apabila berhadats,
sehingga ia berWudhu"
(HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan At Tirmidzi)
Sabda Rasululloh SAW :
"Maukah kalian aku beritahukan tentang sesuatu yang dengannya Allah akan
menghapuskan dosa-dosa kalian dan meninggikan derajat kalian ? Para sahabat
menjawab : Mau, ya Rasululloh. Kemudian beliaupun berkata : Yaitu, dengan cara
menyempurnakan Wudhu dari hal-hal yang bersifat makruh, banyak melangkahkan
menuju masjid dan menunggu waktu setelah (tahiyatul masjid). Yang demikian itu
adalah ikatan (perjanjian )"
(HR. Muslim)
Wudhu memiliki falsafah yang tinggi, dimana air yang bersifat materi, mampu
membasuh dosa-dosa dari anggota tubuh kita.
Sebagaimana hadits yang berbunyi :
Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda : Jika seorang muslim
atau mumin bersuci (wudhu) kemudian membasuh wajahnya, maka keluarlah
dari wajahnya semua dosa yang ia lihat dari matanya, mengalir bersama air yang
membasuhnya atau bersama tetesan-tetesan air usai basuhan, jika ia membasuh
kedua tangannya maka dari tangannya keluarlah tiap dosa yang ia lakukan dengan
tangannya, bersama air yang membasuhnya atau bersama tetesan-tetesan air usai
basuhan, dan jika ia membasuh kedua kakinya maka keluarlah dari kedua kakinya
dosa-dosa yang telah ia tempuh, bersama air yang membasuhnya atau
bersama tetesan-tetesan air usai basuhan, sehingga akhirnya tuntas dosa-dosanya
(HR.Muslim)
Allah SWT berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat,
maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu
junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali
dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih);
sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendakmenyulitkan
kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya
bagimu, supaya kamu bersyukur."
(QS.Al Maidah : 6)
Setelah terbersihkan dari segala noda baru si hamba diperbolehkan mulai
memasuki halaman halaman untuk menghadiri pertemuan agung dari segala
keagungan bahkan jauh jauh melebihi batas keagungan yang terbersit oleh
fikiran dan akal manusia itu sendiri.
Mari kita hayati :
"Wudhu Merupakan Proses Penyucian Agung"
Kalau kita tahu, mulut dan hidung kita ini merupakan sarang bakteri berbahaya.
Bila kita tidak rajin membersihkannya bisa menimbulkan berbagai macam
penyakit. Bakteri-bakteri tersebut semakin subur oleh bekas-bekas makanan yang
ada disela-sela gigi yang tidak kita bersihkan.
Penelitian pernah membuktikan bahwa 90% dari mereka yang menderita kerusakan
gigi, adalah karena keteledoran dalam melakukan kebersihan mulut.
Penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri yang ada di mulut kita tidak hanya
mengancam gigi dan gusi, tetapi juga mengancam sistem pencernaan kita, ini
karena air liur yang kita telan berasal dari mulut.
Ada beberapa penyakit yang dapat disebabkan kurang diperhatikannya
kesehatan gigi dan mulut dan efeknya adalah timbul penyakit pada organ lain,
misalnya sinusitis causa kerusakan gigi (geraham atas).
Akhirnya, marilah kita senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan badan kita
dengan rajin berwudhu dengan air yang suci dan bersih, dan dengan tata cara yang
benar.