Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan referat pada bagian
radiologi sebagai syarat untuk mengikuti ujian ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan referat ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar dalam penyusunan karya tulis berikutnya dapat lebih baik lagi.
Akhir kata kami berharap referat ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan
kepada para pembaca pada umumnya dan pada penulis pada khususnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Dunia kedokteran saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat
anatomis
dari
kolon
sehingga
dapat
membantu
Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan teknik pemeriksaan barium enema pada
anak ?
b. Apa saja indikasi dan kontra indikasi pemeriksaan barium enema pada
anak ?
c. Bagaimana persiapan dan teknik pemeriksaan barium anema pada anak
?
I.3
Tujuan
I.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui teknik pemeriksaan barium enema pada anak
I.3.2 Tujuan Khusus
a. Mengetahui definisi teknik pemeriksaan barium enema pada
anak.
b. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi pemeriksaan barium
enema pada anak
c. Mengetahui persiapan dan prosedur pemeriksaan barium enema
pada anak.
I.4
Manfaat
Penulisan referat ini diharapkan dapat membantu menambah wawasan
kepada semua pihak yang membacanya mengenai teknik pemeriksaan
barium enema pada anak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1
Definisi
Teknik Pemeriksaan Collon In Loop (barium enema) Pediatrik adalah
Spesifikiasi
Untuk pasien pediatrik umumnya menggunalan waktu eksposure yang
6.
7.
8.
9.
yang lain
Invagination : Melipatnya bagian usus besar ke bagian usus itu sendiri
Intussusception
Stenosis
: Penyempitan saluran usus besar
Mega colon : Suatu kelainan kongenital yang terjadi karena tidak
adanya sel ganglion di pleksus mienterik dan submukosa
pada segmen colon distal menyebabkan feses sulit melewati
segmen ganglionik.
sulfat
Tabung
Penjepit
Air hangat
sulfat.
Beberapa diantaranya, kateter di design agar tidak
II.5.1.2
II.5.1.3
Jelly
Hypoallergenic tape
Sarung Tangan
Lap pel atau Tissue
II.5.2 Pasien
Persiapan pasien yang perlu dilakukan meliputi :
pemneriksaan
Tanyakan riwayat penyakit pasien. Hal ini sangat penting untuk
mengevaluasi keadaan anak yang akan diperiksa. Karena ini akan
membantu
radiolog
dalam
memutuskan
instruksi
dan
prosedur
Untuk bayi sampai 2 tahun : Tidak ada persiapan khusus yang diperlukan.
Untuk anak 2 tahun sampai 10 tahun :
Pada malam hari sebelum pemeriksaan hanya makan-makan yang
rendah serat. Malam sebelum pemeriksaan minum satu tablet bisacodyl atau
laxative atau sejenisnya. Jika setelah diberi laxative tidak menunjukan
pengeluaran yang cukup, maka dilakukan enema pedi fleet (Urus-urus) atas
petunjuk dokter.
II.6 Teknik Pemasukan Media Kontras
Pemeriksaan colon in loop (barium enema) pada bayi dan anak-anak biasanya
hanya menggunakan metode kontras tunggal yang menggunakan media kontras
BaSO4 (barium sulfat) saja, sedangkan metoda kontras ganda tidak dianjurkan.
II.7 Proyeksi
Proyeksi pemeriksaan yang digunakan adalah :
AP Plan Foto
AP dengan Kontras
Lateral dengan Kontras
AP Post Evakuasi
kaset.
Kedua tangan diletakkan diatas kepala pasien dan diberi
pengganjal untuk fiksasi. kedua kaki lurus kebawah dan diberi
pengganjal juga.
Posisi Objek
kaset.
Kedua tangan diletakkan diatas kepala pasien dan kedua kaki lurus
kebawah dengan di pegang oleh orang tuanya yang telah
menggunakan apron.
Posisi Objek
dipegang oleh orang tuanya yang terlebih dahulu diberi Apron, hal
ini dikarenakan pasien selalu bergerak dan menangis.
Posisi Objek
Arah sinar ; tegak lurus terhadap film. Titik bidik ; Pada Mid
kaset.
Kedua tangan diletakkan diatas kepala pasien dan diberi
pengganjal untuk fiksasi. kedua kaki lurus kebawah dan diberi
pengganjal juga.
Posisi Objek
II.8
Nilai Pemeriksaan :
Hasil pemeriksaan ditentukan oleh study dari X-ray dan gambaran
fluoroscopy.
Nilai Normal :
Tidak tampak adanya abnormalitas pada X-ray colon.
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan :
a. Persiapan bowel yang tidak adekuat, sehingga mengganggu
kualitas dari X-ray film .
b. Pemeriksaan barium swallow / Upper GI
/ Ba Follow
barium enema.
c. Ketidak mampuan penderita menahan selama pemeriksaan
barium enema sehingga pemeriksaan tidak komplit.
Gambar 3. Film A,B,C foto polos abdomen film D,E,F foto barium enema.
II.9
transversum, kolon descendens, kolon sigmoideum dan rektum serta anus. Mukosa
usus besar terdiri dari epitel selapis silindris dengan sel goblet dan kelenjar
dengan banyak sel goblet, pada lapisan submukosa tidak mempunyai kelenjar.
Otot bagian sebelah dalam sirkuler dan sebelah luar longitudinal yang terkumpul
pada tiga tempat membentuk taenia koli. Lapisan serosa membentuk tonjolan
tonjolan kecil yang sering terisi lemak yang disebut appendices epiploicae.
Didalam mukosa dan submukosa banyak terdapat kelenjar limfa, terdapat lipatanlipatan yaitu plica semilunaris dimana kecuali lapisan mukosa dan lapisan
submukosa ikut pula lapisan otot sirkuler. Diantara dua plica semilunares terdapat
saku yang disebut haustra coli, yang mungkin disebabkan oleh adanya taenia coli
atau kontraksi otot sirkuler. Letak haustra in vivo dapat berpindah pindah atau
menghilang.
Vaskularisasi kolon dipelihara oleh cabang-cabang arteri mesenterica
superior dan arteri mesenterica inferior, membentuk marginal arteri seperti
periarcaden, yang memberi cabang-cabang vasa recta pada dinding usus. Yang
membentuk marginal arteri adalah arteri ileocolica, arteri colica dextra, arteri
colica media, arteri colica sinistra dan arteri sigmoidae. Hanya arteri ciloca
sinistra dan arteri sigmoideum yang merupakan cabang dari arteri mesenterica
inferior, sedangkan yang lain dari arteri mesenterica superior. Pada umumnya
pembuluh darah berjalan retroperitoneal kecuali arteri colica media dan arteri
sigmoidae yang terdapat didalam mesocolon transversum dan mesosigmoid.
Seringkali arteri colica dextra membentuk pangkal yang sama dengan arteri colica
media atau dengan arteri ileocolica. Pembuluh darah vena mengikuti pembuluh
darah arteri untuk menuju ke vena mesenterica superior dan arteri mesenterica
inferior yang bermuara ke dalam vena porta. Aliran limfe mengalir menuju ke nn.
ileocolica, nn. colica dextra, nn. colica media, nn. colica sinistra dan nn.
mesenterica inferior. Kemudian mengikuti pembuluh darah menuju truncus
intestinalis.
Colon ascendens panjangnya sekitar 13 cm, dimulai dari caecum pada
fossa iliaca dextra sampai flexura coli dextra pada dinding dorsal abdomen
sebelah kanan, terletak di sebelah ventral ren dextra, hanya bagian ventral ditutup
peritoneum visceral. Jadi letak colon ascendens ini retroperitoneal, kadang kadang
dinding dorsalnya langsung melekat pada dinding dorsal abdomen yang ditempati
muskulus quadratus lumborum dan ren dextra.
Arterialisasi colon ascendens dari cabang arteri ileocolic dan arteri colic
dextra yang berasal dari arteri mesentrica superior.
Colon transversum panjangnya sekitar 38 cm, berjalan dari flexura coli
dextra sampai flexura coli sinistra. Bagian kanan mempunyai hubungan dengan
duodenum dan pankreas di sebelah dorsal, sedangkan bagian kiri lebih bebas.
Flexura coli sinistra letaknya lebih tinggi daripada yang kanan yaitu pada polus
cranialis ren sinistra, juga lebih tajam sudutnya dan kurang mobile. Flexura coli
dextra erat hubunganya dengan facies visceralis hepar (lobus dextra bagian
10
11
12
diabsorpsi
secara
aktif
melalui
NA-K-ATPase.
Kolon
dapat
mengabsorpsi sebanyak 400 mEq perhari. Air diserap secara pasif mengikuti
dengan natrium melalui perbedaan osmotik. Kalium secara aktif disekresikan ke
dalam lumen usus dan diabsorpsi secara pasif. Klorida diabsoprsi secara aktif
melalui pertukaran klorida-bikarbonat.
Asam lemak rantai pendek
Asam lemak rantai pendek seperti asetat, butirat dan propionat diproduksi
oleh fermentasi bakterial yang berasal dari karbohidrat. Asam lemak rantai pendek
ini berguna sebagai sumber energi bagi mukosa kolon dan metabolisme usus
seperti transportasi natrium. Kekuranga nsumber penghasil Asam lemak rantai
pendek atau kolostomi, ileostomi akan menyebabkan atrofi mukosa.
13
14
sirkular.
Gerakan massa. Terjadi 3-4 kali sehari dan dikarakteristikkan dengan
II.11
Invaginasi (Intususepsi)
Invaginasi disebut juga intususepsi adalah suatu keadaan dimana segmen
usus masuk ke dalam segmen lainnya; yang bisa berakibat dengan obstruksi /
strangulasi. Umumnya bagian yang peroksimal (intususeptum) masuk ke bagian
distal (intususepien). Kelainan ini umumnya ditemukan pada anak anak di
bawah 1 tahun dan frekuensinya menurun dengan bertambahnya usia anak.
Umumnya invaginasi ditemukan lebih sering pada anak laki laki, dengan
perbandingan antara laki laki dan perempuan tiga banding dua .
15
Gejala Klinis
Gejala klinis yang menonjol dari invaginasi adalah suatu trias gejala yang
terdiri dari :
nyeri perut yang datangnya secara tiba tiba, nyeri bersifat serang
serangan., nyeri menghilang selama 10 20 menit, kemudian
16
17
18
Penatalaksanaan
Reduksi dengan barium enema
Reduksi dengan operasi
Reduksi Dengan Barium Enema
19
20
II.12 Kolitis
Kolitis jarang terjadi pada bayi dan anak anak dan kalau terjadi maka
gambarannya menyerupai orang dewasa. Kolitis pada bayi yang sering merupakan
bagian
dari
Nekrotizing
Enterokolitis
dan
enterokolitis
dari
penyakit
iskemik,
dan
radiasi.
Penyakit
Crohn
atau
Kolitis
pengobatan
yang
tepat
dan
cepat
untuk
sering
disertai
dengan
artritis,
infeksi
mata,
yang
menghilang,
ulkus
yang
kecil
21
memperlihatkan
seperti
gigi
gergaji
(saw
teeth)
Pada
dan
transversal
sehingga
menjadi
gambaran
22
dibagian
proximal
dari
tempat
penyempitan
tampak
terjadinya
infeksi
pada
divertikula
masih
belum
pasti.
Infeksi mungkin terjadi jika tinja atau bakteri terperangkap di dalam divertikula.
Gejala awalnya adalah nyeri, nyeri tumpul (biasanya pada bagian kiri bawah
perut) dan demam.
23
Diagnosis
ditegakkan
berdasarkan
gejala-gejalanya.
II.14
Polip
Polip adalah petumbuhan jaringan yang menonjol ke dalam lumen traktus
gastrointestinal. Secara umum ,terdapat 2 tipe polip jinak yaitu polip nonneoplastik dan polip neoplastik. Polip non-neoplastik terdiri dari hamartoma,
polip hyperplastik dan polip inflamasi. Polip neoplastik terdiri dari berbagai
macam polip adenomatous dan poliposis coli herediter.
Polip non-neoplastik
Hamartoma
a. Polip Juvenil
24
II.18
Stenosis Kolon
Stenosis kolon adalah suatu kondisi di mana bagian dari usus besar
sangat sempit , sehingga sebagian penyumbatan . Penghalang lain dari usus yang
mempengaruhi bayi baru lahir meliputi berikut ini :
penyakit Hirschsprung
Kecil sindrom usus kiri
obstruksi obturasi
ileus mekonium
mekonium steker
Kontras enema dapat dilakukan sebelum pengobatan operasi, pada
kebijaksanaan ahli bedah, dan dapat berguna dalam mengesampingkan adanya lesi
lainnya hilir dari atresia tersebut. Ini mengungkapkan microcolon dengan ujung
proksimal bulat (lihat gambar pertama di bawah). Dalam kongenital stenosis
kolon, kontras enema mengungkapkan penyempitan usus besar, dengan mengisi
terbatas kolon proksimal melebar (lihat gambar kedua di bawah ini)
25
BAB III
PENUTUP
III.1
Kesimpulan
Teknik pemeriksaan barium enema pada anak adalah suatu teknik
26