Defnisi Kebudayaan
Defnisi Kebudayaan
NIM
: 121514153022
DEFINISI KEBUDAYAAN
1. Menurut Edward B. Taylor (1871) dalam Pujileksono (2006:19-20), kebudayaan adalah
keseluruhan yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum,
moral, adat dan istiadat, serta berbagai kemampuan dan kebiasaan yang diperoleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
Pujileksono, Sugeng. (2006). Petualangan Antropologi: Sebuah Pengantar Ilmu
Antropologi.UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang:Malang.
2. Alfred Weber dalam Pujileksono (2006:20), mendefinisikan kebudayaan sebagai suatu
bentuk ekspresional spiritual dan intelektual dalam substansi kehidupan, atau suatu sikap
spiritual dan intelektual terhadap substansi kehidupan itu.
Pujileksono, Sugeng. (2006). Petualangan Antropologi: Sebuah Pengantar Ilmu
Antropologi.UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang:Malang.
3. The Willobank Report dalam Pujileksono (2006:20), mendefinisikan kebudayaan sebagai
sutu sistem terpadu dari kepercayaan-kepercayaan tentang Tuhan atau kenyataan, atau
makna hakiki, dari nilai-nilai mengenai apa yang benar, baik, indah, normatif, dari adat
istiadat bagaimana seseorang berperilaku dalam berhubungan dengan orang lain,
berbicara, bekerja, berpakaian, bermain, berdagang, bertani, makan dan sebagainya, dan
dari lembaga-lembaga yang mengungkapkan kepercayaan-kepercayaan, nilai-nilai, dan
adat istiadat ini seperti pemerintahan, hukum, pengadilan, masjid, kuil, gereja, keluarga,
sekolah, rumah sakit, pabrik, toko, serikat, klub, dsb, yang mengikat suatu masyarakat
bersama-sama dan memberikan kepadanya suatu rasa memiliki jati diri, martabat,
kemanan dan kesinambungan.
Pujileksono, Sugeng. (2006). Petualangan Antropologi: Sebuah Pengantar Ilmu
Antropologi.UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang:Malang.
4. Cliffort Geertz (1973) dalam Pujileksono (2006:20), mendefinisikan kebudayaan sebagai
suatu sistem simbol dari makna-makna. Kebudayaan merupakan sesuatu yang dengannya
kita memahami dan memberi makna pada hidup kita. Kebudayaan mengacu pada suatu
: 121514153022
: 121514153022
: 121514153022
13. Gundikunst dan Kim (1992) dalam Pujileksono (2006:22), mendefinisikan kebudayaan
sebagai sistem pengetahuan yang dipertukarkan oleh sejumlah orang dalam sebuah
kelompok yang besar.
Pujileksono, Sugeng. (2006). Petualangan Antropologi: Sebuah Pengantar Ilmu
Antropologi.UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang:Malang.
14. Adler dalam Pujileksono (2006:22), menjelaskan bahwa kebudayaan sebenarnya segala
sesuatu yang dimiliki bersama oleh seluruh atau sebagian anggota kelompok sosial.
Segala sesuatu yang coba dialihkan ole anggot tertua dari sebuah kelompok kepada
anggota yang muda. Segala sesuatu yang dimaksud bisa berupa moral, hukum, adat
istiadat, yang mempengaruhi perilaku atu memberntuk struktur persepsi manusia tentnag
dunia.
Pujileksono, Sugeng. (2006). Petualangan Antropologi: Sebuah Pengantar Ilmu
Antropologi.UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang:Malang.
15. Iris Varner dan Linda Beamer dalm Pujileksono (2006:23), menjelaskan bahwa
kebudayaan sebagai pandangan yang koheren tentang sesuatu yang dipelajari, yang
dibagi atau yang dipertukarkan oleh sekelompok orang. Pandangan tersebut berisikan
apa yang mendasari kehiduapan, apa yang menjadi derajt kepentingn, tentang sikap
mereka yang tepat terhadap sesuatu, gambaran sesuatu perilku yang harus diterima oleh
sesama atau yang berkaitan dengan orang lain.
Pujileksono, Sugeng. (2006). Petualangan Antropologi: Sebuah Pengantar Ilmu
Antropologi.UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang:Malang.
16. Kroeber dan Kluckhohn dalam Pujileksono (2006:23), mendefinisikan kebudayaan
sebagai keseluruhan pola-pola tingkah laku dan pola-pola bertingkah laku, baik eksplisit,
maupun implisit, yang diperoleh dan diturunkan melalui simbol, yang akhirnya mampu
membentuk
suatu
yang
khas
dari
kelompok-kelompok
manusia,
termasuk
: 121514153022
: 121514153022