Anda di halaman 1dari 6

Daftar Kriteria Ketuntasan Belajar

No

Mata Pelajaran

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


/ Kelas
I
II
III
IV
V
VI

Pendidikan Agama Islam

75

75

75

75

75

75

75

Pendidikan Kewarganegaraan

75

75

75

75

75

75

75

Bahasa Indonesia

70

70

70

70

70

70

70

Matematika

70

70

70

70

70

70

70

Ilmu Pengetahuan Alam

70

70

70

70

70

70

70

Ilmu Pengetahuan Sosial

75

75

75

75

75

75

75

Seni Budaya dan Ketrampilan

75

75

75

75

75

75

75

Pendidikan
Kesehatan

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

75

Jasmani,Olahraga

dan

Rata
rata

Mulok
9

a. Pendidikan Lingkungan
Jakarta (PLBJ)

10

b. Bahasa Inggris

70

70

70

70

70

70

70

11

d. Teknologi Informasi dan Komunikasi

70

70

70

70

70

70

70

Jumlah

800

800

800

800

800

800

800

Rata-rata

72.7

72.7

72.7

72.7

72.7

72.7

72.7

G.

Budaya

KRITERIA KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN


1. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran dengan Kriteria sebagaiberikut:

Siswa dinyatakan naik kelas setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran


dua semester di kelas yang diikuti.

Tidak terdapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) maksimal 3 (tiga) Mata
Pelajaran yang diajarkan di sekolah

Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian pada semester yang diikuti sesuai
dengan aturan tambahan bobot poin reward dan funisme yang berlaku

pada

2. Kelulusan
Siswa dinyatakan lulus / tamat belajar jika :

Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

Memperoleh nilai minimal Baik untuk seluruh kelompok Mata Pelajaran ; Agama dan Akhlaq
mulia, Kewarganegaraan dan kepribadian, Estetika, Jasmani Olahraga dan kesehatan sesuai
dengan aturan bobot point

Lulus Ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Lulus Ujian Nasional sesuai dengan Standar Kelulusan Minimal ( SKM ) dan Standar
kelulusan yang telah ditentukan oleh sekolah.

134

3. Strategi Penanganan Siswa yang Tidak Naik Kelas dan Tidak Lulus
a.

Penanganan Siswa yang tidak naik kelas


1) Siswa yang tidak naik dapat melanjutkan dengan mengulang dikelas tingkat yang sama
2) Orang tua berhak untuk memindahkan anaknya ke sekolah lain dengan catatan tetap tidak
naik sesuai dengan kelas yang ditinggalkan

b.

Penanganan siswa yang tidak lulus


1) Siswa yang tidak lulus berhak untuk mengulang di kelas tingkat yang sama
2) Siswa yang tidak lulus berhak untuk pindah sekolah dengan catatan mengulang dikelas
yang sama

H. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP


Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan
kecakapan vokasional.Pendidikan kecakapan merupakan bagian integral dari semua mata pelajaran atau
paket. Pendidikan kecakapan hidup di Sekolah Dasar Negeri ...................................... lebih menekankan
kepada kecakapan non vokasional.
a. Kecakapan Pribadi (Personal )
Kecakapan Pribadi dapat dikembangkan dan ditanamkan melalui kegiatan rutinitas antara lain :
1) Memberi salam dan bersalaman kepada teman, guru, dan karyawan ketika tiba di sekolah
2) Membaca doa sebelum dan sesudah belajar
3) Membaca Al Quran
4) Praktik Sholat
5) Doa bersama hari Jumat sebelum masuk kelas
6) Memelihara tanaman di depan kelasnya
7) Mengumpulkan amal Jumat untuk kegiatan keagamaan
8) Mengadakan operasi semut, setelah jam istirahat
9) Mengadakan pelatihan tari bagi siswa yang berbakat
10) Mengadakan pelatihan musik organ , angklung , pianika dan suling
11) Praktik ketrampilan membuat lampu hias /tidur, taplak meja, meronce, membuat bunga kertas,
membuat boneka dari berbagai bahan bekas
b. Kecakapan Sosial
Untuk membekali dan menumbuhkembangkan kecakapan sosial siswa, sekolah
mengadakan kegiatan antara lain :
1)

Mengumpulkan dana untuk teman sakit atau teman yang tertimpa musibah

2)

Menjenguk teman yang sakit

3)

Mengadakan kerja bakti ( Jumat Bersih )

4)

Menghargai pendapat teman dalam berdiskusi di kelas

5)

Melaksanakan tugas piket kelas

135

c. Kecakapan Akademik
Kecakapan akademik ditanamkan dengan melalui berbagai kegiatan sbb :
1) Menerapkan pendekatan belajar aktif (PAKEM)
2) Membina kaderisasi calon lomba ketrampilan agama ( Loketa )
3) Praktik bekomunikasi berbahasa Inggris ( English Day )
4) Membina kaderisasi lomba Festival Kompetensi dan Kreativitas Siswa
5) Mengadakan wajib baca di perpustakaan
6) Mengadakan wajib baca senyap ( 10 menit ) sebelum bel masuk sekolah

I.

PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL


Jakarta sebagai Daerah Khusus Ibukota memiliki kekhususan dibandingkan dengan kota-kota
besar lainnya di Indonesia , Jakarta sebagai ibukota Daerah Provinsi berfungsi sebagai pusat
pelayanan masyarakat. Sebagai kota Metropolitan, Jakarta berfungsi sebagai pusat kegiatan
perdagangan , sedangkan sebagai ibukota Negara, Jakarta merupakan pusat pemerintahan Republik
Indonesia. Oleh karena itu muatan lokal yang dikembangkan disesuaikan dengan ciri khas daerah
yang terdiri dari Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta ( PLBJ ) dan Bahasa Inggris yang
berfungsi sebagai upaya memberi bekal kemampuan dan sikap mental untuk mengelola lingkungan
alam secara bertanggung jawab, melestarikan nilai-nilai dan mengembangkan budaya Jakarta. Oleh
karena itu sekolah mengembangkan :

1. Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta ( PLBJ )


Mata Pelajaran ini dimaksudkan untuk mengenal , memahami , dan membiasakan berperilaku
hidup sehat , disiplin, aman , tertib, akrab, serta menghargai seni dan budaya Jakarta. Mengingat
kondisi yang ada di sekolah dan sumber daya manusia yang tersedia , maka kegiatan yang
dapat dikembangkan di Sekolah Dasar Negeri .........................................
a.

Tari Betawi

b.

Musik Betawi ( memahami dan melestarikan musik Betawi )

c.

Pariwisata ( mengadakan kunjungan ke obyek wisata di Jakarta, untuk melestarikan dan


mengenalkan obyek wisata kepada siswa )

2. Bahasa Inggris
Mengingat saat ini Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional , walaupun sudah
tidak masuk dalam kurikulum namun SDN .................................. mengadakan pembelajaran
Bahasa Inggris dari Kelas I sampai dengan Kelas VI dan English Day setiap hari Rabu yang
bertujuan untuk mengenal , memahami, dan terampil berkomunikasi secara sederhana.
3. Teknologi Informasi Komunikasi
Mengingat pentingnya teknologi Informasi Komunikasi maka sejak kelas I sampai
dengan kelas VI sudah dibekali IT untuk menuju persaingan globalisasi bidang IT. E-Learning
dengan menggunakan CMPC sangat menunjang untuk menjelajah dunia melalui jaringan
internet.

136

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu
tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif dan hari libur.
A.

Alokasi Waktu
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal khusus.
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

untuk setiap tahun

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal
pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk harihari besar nasional, dan hari libur
B.

Penetapan Kalender Pendidikan


1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir bulan Juni tahun
berikutnya.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Mendiknas dan atau Menteri Agama
dalam hal terkait dengan hari raya keagamaan.
3. Pemerintah pusat dan daerah dapat menetapkan hari libur untuk sekolah.
4. Kalender Pendidikan ini disusun oleh Sekolah Dasar Sumbangsih Grogol

Tabel 1: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan


NO

KEGIATAN

ALOKASI WAKTU

1.

Minggu efektif belajar

Minimum 34 minggu
maksimum 38 minggu

2.

Jeda tengah semester

Maksimum 2 minggu

Satu minggu setiap semester

3.

Jeda antar semester

Maksimum 2 minggu

Antara semester I dan II

4.

Libur
akhir
pelajaran

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan


administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran

2 4 minggu

Daerah khusus yang


keagamaan
lebih
mengaturnya sendiri
jumlah minggu efektif
pembelajaran efektif

5.

tahun

Hari libur keagamaan

KETERANGAN
dan Digunakan untuk kegiatan pembelajaran
efektif pada setiap satuan pendidikan

memerlukan libur
panjang
dapat
tanpa mengurangi
belajar dan waktu

137

NO

KEGIATAN

ALOKASI WAKTU

6.

Hari libur umum/nasional Maksimum 2 minggu

KETERANGAN

Disesuaikan dengan
Peraturan Pemerintah

7.

8.

Maksimum 1 minggu

Untuk satuan pendidikan sesuai dengan


ciri kekhususan masing-masing

Kegiatan
khusus
Maksimum 3 minggu
sekolah/madras ah

Digunakan
untuk
kegiatan
yang
diprogramkan
secara
khusus
oleh
sekolah/madrasah
tanpa
mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

Hari libur khusus

138

139

Anda mungkin juga menyukai