Avm
Avm
malformasi vaskuler.
Malformasi vaskuler (MV) adalah
kelainan anomali vaskuler yang
disebabkan oleh gangguan pada fase
akhir angiogenesis yang berakibat
persistennya anastomosis arteri-vena. 3
Kelainan ini dapat terjadi pada pembuluh
kapiler, limfatik, vena, arteri, dan
campuran. 1,2,3 Pada malformasi vaskuler
tidak ditemukan hyperplasia seluler, tapi
terdapat ektasia progresif pada pembuluh
darah yang dilapisi endotel datar pada
lamina basalis yang tipis. Hal ini berbeda
dengan hemangioma yang terdapat
hyperplasia endotel dan terus membesar
dengan adanya proliferasi sel. MV terjadi
pada saat lahir, dapat bermanifestasi
pada saat kapan saja semasa hidup dan
tumbuh proporsional sesuai
pertumbuhan badan. 3 Bagaimana proses
AVM terbentuk masih belum diketahui
secara pasti, diduga karena adanya
gangguan produksi vasoaktif yang
berhubungan dengan angiogenesis. 1
Berdasarkan alirannya, MV
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.Definisi
Malfomasi Arteri Vena (AVM) adalah
kelainan kongenital yang terbentuk dari
kumpulan arteri dan vena yang
terhubungkan oleh satu atau lebih fistula.
Bagian dimana vaskulernya
berkumpulnya dinamakan nidus. Nidus
tidak memiliki kapiler, dan arteri langsung
terhubung ke vena. Arterinya memiliki
defek pada lapisan muskularis dan vena
seringkali terdilatasi karena adanya aliran
darah yang cepat dari fistula. AVM
merupakan salah satu kelainan
malformasi vaskuler.
Malformasi vaskuler (MV) adalah
kelainan anomali vaskuler yang
disebabkan oleh gangguan pada fase
akhir angiogenesis yang berakibat
persistennya anastomosis arteri-vena. 3
Kelainan ini dapat terjadi pada pembuluh
kapiler, limfatik, vena, arteri, dan
campuran. 1,2,3 Pada malformasi vaskuler
tidak ditemukan hyperplasia seluler, tapi
localized
Arteriovenous Truncular Deep
Superficial
Extratruncular Diffuse/
infiltrating
Limited/
localized
Combined,
mixed
Truncular Venous and
arterial
Hemolymphatic
Extratruncular Diffuse
Limited/
localized
Tabel 1. Hamburg Classification of Vascular Anomalies and Malformations
(Menon S, Chowdhurry R, Mohan C. Arteriovenous malformation in mandible.
MJAFI 2005;61:295-6. Diunduh pada tanggal 20 Juni 2009)
Gambar. 2 : Gambaran Angiography menunjukkan AV malformation dengan
venous filling dari pterygoid plexus (Menon S, Chowdhurry R, Mohan C.
Arteriovenous malformation in mandible. MJAFI 2005;61:295-6. Diunduh pada
tanggal 20 Juni 2009)
Klasifikasi AVM berdasarkan kriteria
Schobinger 1
I (quiescence) Lesi berwarna
pink, hangat, dan
terdapat shunt
arteriovaskular
II (expansion) Sama dengan
stadium I,
ditambah
pembesaran,
pulsasi, thrill, bruit,
dan vena yang
berkelok-kelok
III (destruction) Sama dengan
stadium II,
ditambah
perubahan
distrofik pada kulit,
ulserasi,
perdarahan, nyeri
persisten, atau
nekrosis jaringan
IV
(decompensation)
Sama dengan
stadium III,
ditambah gagal
jantung
Tabel 2. Schobinger menetapkan stadium
klinis yang berguna untuk
mendokumentasikan AVM
3.Patogenesis
Pada gestasi minggu ke-3, mulai tampak
system vaskuler yang terdiri dari jaringan
yang menjalin ruang-ruang darah pada
mesenkim primitif. Saat ini darah belum
bersirkulasidan pembuluh arteri dan vena
belum dapat diidentifikasi. 1,2 Selanjutnya
system vaskuler berkembang secara
bertahap dengan proses penggabungan
dan diferensiasi seluler dan sebagai
klimaks terjadi pemisahan arteri-vena.
Menurut Wallard (1922) proses ini terjadi
melalui tiga tahapan:
1. Undifferentiated Stage (Stage I)
Ruang-ruang darah yang ada
pada mesenkim primitif
bergabung menjadi jaringan
kapiler yang lebih terorganisir.
Arteri dan vena belum bisa
dikenali.
2. Retiform Stage (Stage II)
Jaringan kapiler yang terbentuk
pada Undifferentiated Stage
bergabung menjadi struktur
120/80
mmHg
Nadi 88x/mnt,
reguler, isi
cukup
Pernapasan 18x/mnt,
kedalaman
cukup
Suhu 36,4 0 C
(aksila)
Kepala : deformitas
(-) wajah
asimetris
Mata :
konjungtiva
pucat,
sklera
ikterik (-)
Telinga : serumen /Hidung : sekret (-)
Tenggorokan : faring
tidak
hiperemis
Mulut : Higiene
turgor baik,
hati dan
limpa tidak
teraba
Ekstremitas : akral
hangat,
edem -/-,
capillary
refill < 2
detik
Status lokalis regio mandibula sinistra
12112008073.jpg
DSC02181.JPG
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan Nilai
normal
22/02/
09
11/05/
09
20/05/
09
21/05/
09
detik
14,5
(12,8)
15,1
(12,4)
13,7
(13,3)
APTT
(kontrol)
30,941,9
detik
37,1
(31,0)
41,5
(37,8)
37,3
(34,2)
Diff count 0/0-1/13/52-76/
20-40/
2-8
0/0/0/
80/18/2
KIMIA DARAH
Ureum 10-50
mg/dL
9 20 16
Kreatinin 0,5-1,3
mg/dL
0,4 0,4 0,5
GDS 70-200
g/dL
70 76
IMUNOLOGI
HbSAg Negatif Negatif
Pemeriksaan Radiologis
Gambar Foto thoraks pasien
Gambar foto waters (atas) dan foto
schedel AP (kiri) dan lateral (kanan)
Ro Waters Sinus Paranasal (22/04/2009)
Tampak massa soft tissue luas di
regio coli kiri mengerosi os
zygoma kiri ke superior
Sinus paranasal tervisualisasi
dengan baik
Septum nasi di tengah
Konka nasalis baik
Kesan: tidak tampak tanda sinusitis
Soft tissue mass colli sinistra