Anda di halaman 1dari 4

PEMBELAHAN MEIOSIS

Mitosis dan meiosis merupakan bagian dari siklus sel dan hanya mencakup 5- dari siklus
sel. Persentase waktu yang besar dalam siklus sel terjadi pada interfase. Interfase terdiri dari
periode G1, S, dan G2.Pada periode G1 selain terjadi pembentukansenyawa-senyawa untuk
replikasi DNA, juga terjadi replikasi organel sitoplasma sehingga sel tumbuh membesar, dan
kemudian sel memasuki periode S yaitu fase terjadinya proses replikasi DNA. Setelah DNA
bereplikasi,sel tumbuh (G2) mempersiapkan segala keperluan untuk pemisahan kromosom, dan
selanjutnya diikutioleh proses pembelahan inti (M) serta pembelahan sitoplasma (C). Selanjutnya
sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan sel baru(G1).
Terjelaskannya faktor Mendel dalam perilaku mitosis dan meiosis melahirkan dorongan
yang luar biasa untuk melakukan studi-studi genetika. Istilah-istilah baru kemudian muncul.
Yang muncul pertama kali adalah disiplin itu sendiri diberinama genetika (genetics), dan unit
bawaan dasar Mendel disebut gen (gene). Dua gen homolog imewakili dua bentuk alternatif
disebut allelomorf (allelomorphs) yang kemudian disingkat allela (alleles). Individu yang
berkembang darit elur yang dibuahi disebut zigot (zygote), individu homozigot (homozygote)
yaitu individu yang membawa sepasang allela identik, dan sebaliknya heterozigot (heterozygote)
bagian individu yang membawa sepasang allela yang berbeda dari gen tertentu. Jumlah
keseluruhan gen yang ada dalam satu individu, dengan kata lain seluruh kromosom disebut
genom (genome).
Meiosis adalah proses menghasilkangamet yang haploid dari diploid padameiosis sel
mengalami dua pembelahan berurutan, disebut meiosis I dan meiosisII. Meiosis mereduksi atau
mengurangi jumlah kromosom menjadi setengahnya. Selanakan yang dihasilkan adalah 4 sel,
bukan 2 selseperti mitosis.Dua pembelahan meiosis dilangsungkan olehhanya satu proses
duplikasi kromosom, sehingga hasilnya keempat sel anakan hanya memiliki separuh jumlah
kromosom induknya. Reduksi jumlah kromosom terjadi selama meiosis I. Di saat terjadi reduksi
dalam meiosis dari dua kromosom dalam sel-sel diploid menjadi masing-masing unit tunggal,
maka individu memberikan satu jiplakan tunggal dari setiap satuan hereditas ke sel-sel germ
haploid yang dengan memperanakan turunannya. Setiap fase pada meiosis memiliki ciri-ciri
tersendiri. Ciri-ciri itu berupa tingkah laku kromosom yang hampir sama dengan pembelahan
mitosis. Fase-fase dalam pembelahan meiosis adalah sebagai berikut:

Meiosis I
1. Profase I
a. Leptonema: benang kromatid menjadi kromosom.
b. Zigonema: kromosom homolog (sama) berdekatan dan bergandengan. Setiap pasang
kromosom homolog disebut Bivalen.
c. Pakinema: kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam satu ikatan sentromer
sehingga terbentuk tetrad.
d. Diplonema: kromatid memendekdan membesar.
e. Diakinesis: sentrosom membentuk dua sentriol yang masing-masing membentuk benang
gelendong pembelahan. Satu sentriol tetap, sentriol lainnya bergerak kekutub yang
berlawanan. Membrane dan inti nucleus menghilang.
2. Metafase I
a. Tetrad berkumpul di bidang ekuator.
3. Anafase I
a. Benang gelendong menarik kromosom homolog sehingga setiap pasangan kromosom
homolog berpisah kearah kutub yang berlawanan.
4. Telofase I
a. Kromatid memadat, selubung inti terbentuk, nucleus muncul lagi, sitokinesis
berlangsung.
b. Pada manusia terjadi duplikasi dua kromosom dari jumlah empat kromatid sehingga
terbentuk 23 kromosom yang diduplikasi setiap kutub.
c. Benang gelendong lenyap, kromatid muncul lagi, sentriol berperan sebagai sentrosom
kembali.
Meiosis II
1. Profase II
a. Sentrosom membentuk dua sentriol yang terletak pada kutub yang berlawanan dan
dihubungkan olehbenang gelendong.
b. Membrane inti dan nucleus lenyap.
c. Kromatin berubah menjadi kromosom yang terjerat oleh benang gelendong.
2. Metafase II
a. Kromosom berada di bidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua.
3. Anafase II
a. Kromosom melekat pada kinetokor benang gelendong, lalu ditarik oleh benang
gelendong kearah kutub yang berlawanan, menyebabkan sentromer membelah.
b. Tiap kromatid bergerak kearah yang berlawanan pula.
4. Telofase II
a. Kromatid berkumpul lagi pada kutub pembelahan lalu berubah menjadi kromatin
kembali.
b. Membrane inti dananak inti terbentuk lagi.

c. Sekat pemisah semakin jelas sehingga akhirnya terjadi dua sel anakan.
Pada meiosis, terjadidua kali pembelahan. Satu sel induk yang diploid (2n) menghasilkan
empat sel anakan yang bersifat haploid (n). meiosis disebut pula pembelahan reduki, yaitu terjadi
pengurangan kromosom.
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringan nuftah. Pada
meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah
kromosom induk

terhadap selanak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode

pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II). Meiosis I dan
meiosis II terjadi pada sel tumbuhan. Demikian juga pada sel hewan terjadi meiosis I dan meiosis
II.Baik pada pembelahan meiosis I dan II, terjadi fase-fase pembelahan seperti pada mitosis.
Oleh karena itu dikenal adanya profase I, metafase I, anafase I , telofase I,profase II, metafase II,
anafase II, dantelofase II. Akibat adanya dua kali proses pembelaha nsel, maka pada meiosis,
satu sel induk akan menghasilkan empat sel baru, dengan masing-masing sel mengandung
jumlah kromosom setengah darijumlah kromosom sel induk.

Refrensi
https://nusiati.files.wordpress.com/2008/06/microsoft-word-meiosis4.pdf
http://girlmenara.blogspot.com/2012/08/pembelahan-sel-secara-meiosis.html

Anda mungkin juga menyukai