Anda di halaman 1dari 6

Raudhatul Jannah

1301103010037

Financial Control
(Pengendalian Keuangan)
PENDAHULUAN
Bab ini dimulai dengan dilema control yang menggambarkan besarnya pengaruh
dari pengendalian akuntansi keuangan. Dilema ini diikuti oleh pemeriksaan tujuan dan
definisi yang berkaitan dengan desain control keuangan. Pertimbangan tujuan meliputi
konsep tradisional kontrol akuntansi dan audit, yang direkonsiliasi dengan tujuan
perilaku diidentifikasi untuk sistem pengendalian keuangan. Sistem pengendalian
keuangan yang komprehensif kemudian dianalisis dalam hal subsistem dirancang untuk
mendukung perencanaan, operasi, dan kebutuhan timbal balik. Analisis ini diikuti oleh
pertimbangan dampak variabel kontekstual terhadap efektivitas desain subsistem.

PENGENDALIAN DILEMA
Empat tahun lau Quality Products Inc, sebuah toko pabrikasi logam precisison,
menekankan desain inovatif dan kualitas produksi yang tinggi, dimulai dengan 3 metode
produksi berbasis komputer. Karena penekanan pada layanan, kualitas produksi, timbal
balik, dan tindak lanjut setelah penjualan, harga perusahaan lebih tinggi daripada para
pesaing. Dalam jangka panjang, keuntungan dari kualitas yang lebih tinggi dan layanan
yang lebih baik telah menarik banyak pelanggan setia, dan toko dengan cepat mendekati
kapasitas praktis. Pemilik telah sangat cerdas dan bijaksana dalam mengatur dan
mengelola perusahaan mereka dan bangga dengan keberhasilan mereka. Mereka juaga
mengakui bahwa ada banyak kesempatan untuk memperluas bisnis mereka yang ada
atau ke daerah lain. Dalam menilai kompeisi, mereka telah mencatat bahwa tidak ada
perusahaan nasional atau tingkat regional mengontrol porsi yang signifikan dari pasar.
Dengn mempertimbangkan tingginya aktifitas produksi dalam perusahaan,
bagaimana pemilik dapat menjaga fleksibilitas mereka dan melakukan pengendalian
pada saat yang sama dengan kualitas yang lebih tinggi jika pemilik bis perusahaan
diperluas?
DEFINISI PENGENDALIAN KEUANGAN
Umpan Balik Mekanik Versus Respon Perilaku
Perhatian utama dalam subsistem pengendalian keuangan yaitu perilaku dari
orang yang berada dalam perusahaan. Pengendalian keuangan dapat dipahami dengan
baik apabila memberi penekanan pada pentingnya asumsi keperilakuan. Tidak semua
pengendalian menyangkut perilaku manusia. Aplikasi mekanik kontrol, seperti alat
pengantur panas yang mengontrol suhu ruangan, membrikan tekanan pada umpan balik

Raudhatul Jannah
1301103010037

mekanik daripada respon perilaku. Tentu saja, peralatan mekanik dan elektrik juga dapat
digunakan untuk mempengaruhi perilaku manusia. Tujuan pengendalian juga untuk
mempengaruhi perilaku manusia. Jadi subsistem pengendalian didasarkan pada asumsi
keperilakuan.
Tujuan perilaku yang mendasari pengendalian keuangan dapat dirujukkan
dengan definisi umum dari pengendalian, yaitu sebagai inisiatif pilihan karena diyakini
bahwa kemungkinan akan mendapatkan hasil yang diinginkan akan meningkat. Dalam
pengendalian keuangan, hasil yang diinginkan didasarkan pada perilaku dan aplikasi
masalah keuangan.

Perluasan Konsep Tradisional


Konsep pengendalian akuntansi tradisional sering dianggap bahwa pembuatan
informasi akuntansi adalah langkah akhir dari peran akuntan. Dalam pendekatan
keperilakuan terhadap desain dan implementasi subsistem pengendalian keuangan,
pembuatan informasi bukan akhir dari keterlibatan akuntan. Sebaliknya, pembuatan
informasi dipandang sebagai penengah daripada langkah terakhir. Informasi akuntansi
digunakan sebagai proses signaling yang dirancang untuk membantu dalam mengelola
organisasin dengan mempengaruhi perilaku anggotanya.
Ketika merancang sistem pengendalian yang tepat untuk informasi akuntansi
yang akurat dan terpercaya, penekanan secara tradisional harus memperhatikan faktorfaktor berikut yaitu:
1. Anggota yang terlibat akan melaksanakan tanggung jawab mereka dengan
kompeten dan integritas.
2. Menghindari
3. Menjelaskan otoritas yang berhubungan dengan popisi mereka sehingga
kebenaran transaksi dapat dievaluasi
4. Menetapkan metode yang sistematik untuk memberi keyakinan bahwa transaksi
dicatat secara akurat
5. Menjamin bahwa dokumentasi telah memadai
6. Perlindungan aset dengan merancang prosedur untuk membatasi akses terhadap
aset
7. Merancang pengecekan independen untuk meningkatkan akurasi.

PENGENDALIAN KOMPREHENSIF

Raudhatul Jannah
1301103010037

Sistem pengendalian komprehensif merupakan kesatuan subsistem formal yang


mendukung proses administratif.
Sistem pengendalian yang komprehensif harus mencakup aktivitas perencanaan,
operasi, dan fungsi timbal balik.

Perencanaan
Proses perncanaan dalam organiasasi ditandai dengan istilah perilaku penetapan
tujuan. Aspek terpenting dari penetapan tujuan yaitu dasar dari organisasi dan
komunikasi. Suatu perencanaan yang terlalu teknis atau terlalu logis dapat menimbulkan
suatu kerusakan pada pengendalian bagi mereka yang kurang waspada, karena tidak ada
perhatian yang utuh pada implikasi pengendalian terhadap implementasi rencana. Pada
kondisi ini, pengendaalian membutuhkan sesuatu untuk dapat beroperasi sebagai suatu
rangkaian pembatasan bagi fungsi perencanaan.

Operasi
Pengendalian operasi merupakan suatu proses pemantauan dan implementasi
selama pelaksanaan rencana. Dalam organisasi, pengendalian operasi merupakan
tanggung jawab manajer pemilik, yaitu mereka yang ahli dalam mengendalikan
pengoperasian lewat sesuatu yang tidak formal dan berfokus pada manusia. Organisasi
yang lebih kompleks dan lebih besar dituntut untuk lebih memformalkan pengendalian
operasi guna menjamin suatu standar yang lebih efektif dan meningkatkan efisiensi
operasi.

Umpan balik
Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal dan informal yang
disusun dari komunikaso non-verbal. Suatu rancangan yang formal dan sistematis
dikumpulkan untuk penyaringan umpan balik. Proses umpan balik dalam subsistem
pengendalian keuangan jarang bisa dipahami. Dalam aplikasi manajemen, keberadaan
faktor manusia dan kompleksitas dari motivasi manusia mendukung pernyataan bahwa
hubungan antara umpan balik dan tindakan-tindakan berikutnya masih diwarnai dengan
ketidakpastian dan kerumitan.

Interaksi Pengendalian

Raudhatul Jannah
1301103010037

Suatu organisasi dapat menciptakan kumpulan yang besar jika menghubungkan


sub-subsistem pengendalian secara baik guna mendukung perencanaan, operasi, dan
fungsi umpan balik. Dimana, perencanaan lebih dahulu dilakukan daripada operasi dan
umpan balik berasal dari rencana-rencana operasi serta tujuan-tujuan yang diterapkan.
Tetapi hal tersebut tidak sesuai untuk kondisi yang kompleks. Manipulasi atas ukuranukuran umpan balik dapat menjadi lebih diutamakan dibandingkan dengan tujuantujuan yang hendak dicapai. Sebagai konsekuensinya, ukuran-ukuran umpan balik lebih
menekankan pada operasi dan bukan pada hal yang bersifat evaluasi terhadap operasi itu
sendiri.

FAKTOR-FAKTOR KONTEKSTUAL
Konteksl menjadi bagian yang sangat penting agar sukses dalam merancang dan
melaksanakan sistem pengendalian keuangan. Konteks merujuk pada kumpulan
karakteristik yang mengukur pengaturan empiris dimana sistem pengendalian akan
ditetapkan.

Ukuran
Ukuran dipandang sebagai suatu peluang dan suatu hambatan. Ukuran
dipandang sebagai peluang jika berfungsi sebagai pemberi manfaat ekonomi dan bukan
sebagai strategi pengendalian. Dan sebagai hambatan apabila pertumbuhan ekonomi
menyebabkan terjadinya eliminasi terhadap strategi pengendalian.

Stabilitas Lingkungan
Desain pengendalian dalam lingkuangan yang stabil berbeda dari lingkungan
yang selalu berubah-ubah. Stabilitas dalam lingkungan eksogen dapat dinilai dari
kekuatan gerakan yang secara ekternal menghasilkan produk-produk yang memerukan
suatu tanggapan. Derajat stabilitas lingkungan dapat ditingkatkan dengan memilih alat
yang tepat terhadpa perubahan lingkungan. Suatu lingkungan oksegen yang stabil
diasumsikan dalam banyak pembahasan sistem biaya standar dan analisis hubungan atas
varians biaya. Asumsi ini memunculkan fakta yang terpisah antara operasi yang
sementara dengan lingkungan bisinis yang menuntut adanya perubahan secara terus
menerus.

Motif keuangan

Raudhatul Jannah
1301103010037

Keberadaan dari motif keuangan bukan suatu penghalang untuk menggunakan


ukuran peniaian akuntansi terhadap produktivitas. Sistem pengendalian didasarkan pada
motif dan ukuran-ukuran profitabilitas.

Faktor-faktor Proses
Suatu faktor prose penting dalam pengendalian biaya yang tidak dapat dihindari
dan biaya untuk melakukan rekayasa adalah biaya variabel. Strategi pengendalian biaya
untuk proses strategi biaya variabel sering kali berbeda dengan strategi biaya yang
disesuaikan, seperti biaya tetap.

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN RANCANGAN
Untuk mendapatkan keberhasilan dari probabilitas, desainer akan berusaha
untuk menentukan hubungan sebab akibat yang diyakini berada pada di lingkungan,
sehingga memungkinkan mereka untuk mengantisipasi konsekuensi logis yang
menghasilkan bentuk penerapan pengendalian.

Antisipasi terhadap Konsekuensi Logis


Antisipaso terhadap konsekuensi logis merupakan komponen-komponen inti
dalam mendesain pengendalian. Kondisi ini merupakan hal yang penting bagi seorang
manajer keuangan yang terbiasa untuk membuat pertimbangan berdasarkan pada apakah
hasil itu baik atau buruk.

Relevansi dengan Teori Agensi


Teori keageanan memfasilitasi antisipasi terhadap konsekuensi logis dengan
menyediakan kerangka kerja untuk memahami dam memprediksi perilaku selanjutnya.
Agen adalah orang yang terlibat oleh prinsipal untuk melaksanakan tugas-tugas yang
ditunjuk oleh prinsipal tersebut. Agen memiliki set tujuan yang berbeda dari prinsipal.
Teori agensi menyangkut persoalan biaya dimana suatu pendelegasian dengan asumsi
keputusan-keputusan tertentu besifat tidak jelas atau dipengaruhi secara bersama-sama
agar menjadi tidak nyata.

Pengelolaan perubahan

Raudhatul Jannah
1301103010037

Pengelolaan perubahan adalah suatu yang penting dalam menentukan


rancangan-rancangan pengendalian. Para manajer melaksanakan pengendalian untuk
mencapai tujuan-tujuan yang sering kali dihadapkan pada satu atau ebih dilemma bisnis.
Pengendalian yang ada dalam perusahaan mungkin tidak berfungsi sebail yang pernah
mereka lakukan, tetapi manajer mungkin takut bahwa perubahan dalan pengendalian
biaya akan lebih dalam hal gangguan status quo dari nilai manfaat potensial.

Anda mungkin juga menyukai