KELOMPOK VIII
DEFINISI
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan
sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu (Abdul
Bari,2000). Masa nifas (Puerperium) adalah masa pulih
kembali, mulai dari persalinan sampai alat-alat kandungan
kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas ini yaitu : 6 8
minggu minggu (Mochtar, 2001).
Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai beberapa
jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah
melahirkan (Pusdiknakes, 2003). Wanita yang melalui
periode puerperium disebut puerpura.
ETIOLOGI
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori
menghubungkan dengan faktor hormonal,struktur rahim,sirkulasi
rahim,pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi(Hafifah, 2011)
Teori penurunan hormone
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone
progesterone dan estrogen. Fungsi progesterone sebagai
penenang otot otot polos rahim dan akan menyebabkan
kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila
progesterone turun.
Teori placenta menjadi tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan
kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
NEXT. . .
Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik
otot-otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus
franterrhauss). Bila ganglion ini digeser dan di tekan misalnya
oleh kepala janin akan timbul kontraksi uterus.
Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang
dimasukan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang
pleksus frankenhauser, amniotomi pemecahan ketuban),
oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin menurut tetesan
perinfus.
PATOFISIOLOGI
Dalam masa post partum atau masa nifas, alat-alat genetalia interna maupun
eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum
hamil. Perubahan-perubahan alat genetal ini dalam keseluruhannya disebut
involusi. Disamping involusi terjadi perubahan-perubahan penting lain yakni
memokonsentrasi dan timbulnya laktasi yang terakhir ini karena pengaruh
lactogenik hormon dari kelenjar hipofisis terhadap kelenjar-kelenjar mama.
Otot-otot uterus berkontraksi segera post psrtum, pembuluh-pembuluh darah
yang ada antara nyaman otot-otot uretus akan terjepit. Proses ini akan
menghentikan pendarahan setelah plasenta lahir. Perubahan-perubahan yang
terdapat pada serviks ialah segera post partum bentuk serviks agak
menganga seperticorong, bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri terbentuk
semacam cincin. Peruabahan-perubahan yang terdapat pada endometrium
ialah timbulnya trombosis, degenerasi dan nekrosis ditempat implantasi
plasenta pada hari pertama endometrium yang kira-kira setebal 2-5 mm itu
mempunyai permukaan yang kasar akibat pelepasan desidua dan selaput
janin regenerasi endometrium terjadi dari sisa-sisa sel desidua basalis yang
memakai waktu 2 sampai 3 minggu. Ligamen-ligamen dan diafragma palvis
serta fasia yang merenggang sewaktu kehamilan dan pertu setelah janin lahir
berangsur-angsur kembali seperti sedia kala.
MANIFESTASI KLINIS
Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya
wanita memasuki bulannya atau minggunya atau harinya yang disebut
kala pendahuluan (preparatory stage of labor) ini memberikan tandatanda sebagai berikut :
Lightening atau setting atau droping yaitu kepala turun memasuki
pintu atas panggul terutama pada primigravida pada multipara tidak
begitu kentara.
Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
Perasaan sering atau susah kencing (potakisurla) karena kandung
kemih tertekan oleh bagian terbawa janin.
Perasaan sakit perut dan dipinggang oleh adanya kontraksi lemah dari
uterus, kadang disebut false labor pains.
Serviks menjadi lembek, mulai melebar dan sekresinya bertambah dan
bisa bercampur darah (bloody shoe).
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC
Pemeriksaan post partum menurut Siswosudarmo, 2008:
Pemerikasaan umum: tensi,nadi,keluhan dan sebagainya
Keadaan umum: TTV, selera makan dll
Payudara: air susu, putting
Dinding perut, perineum, kandung kemih, rectum
Sekres yang keluar atau lochea
Keadaan alat kandungan
KOMPLIKASI
Klien post partum komplikasi perdarahan
Perdarahan post partum adalah perdarahan dalam kala IV lebih dari 500-600 cc dalam 24 jam setelah
anak dan plasenta lahir(Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH, 1998). Perdarahan Post partum diklasifikasikan
menjadi 2, yaitu:
Early Postpartum : Terjadi 24 jam pertama setelah bayi lahir
Late Postpartum : Terjadi lebih dari 24 jam pertama setelah bayi lahir
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam menolong persalinan dengan komplikasi perdarahan post
partum :
Menghentikan perdarahan.
Mencegah timbulnya syok.
Mengganti darah yang hilang.
PENCEGAHAN
PENATALAKSANAAN
Observasi ketat 2 jam post partum (adanya komplikasi perdarahan)
6-8 jam pasca persalinan : istirahat dan tidur tenang, usahakan miring kanan
kiri
Hari ke- 1-2 : memberikan KIE kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan
perawatan payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas,
pemberian informasi tentang senam nifas.
Hari ke-2 : mulai latihan duduk
Hari ke-3 : diperkenankan latihan berdiri dan berjalan
hidroksikkloroquin digunakan untuk manifestasi kulit dan discoid lupus sistemik,
tetapi harus hati-hati karena potensi toksisitasnya pada retina.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
A. Identitas klien
B. Status kesehatan saat ini
Keluhan utama
Lama keluhan
Kualitas keluhan
Faktor pencetus
Faktor pemberat
Diagnosa medis
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nyeri akut b/d agen injuri fisik (trauma jalan lahir, epiostomi)
Perubahan pola eleminasi BAK (disuria) b/d trauma perineum dan saluran
kemih.
Gangguan pemenuhan ADL b/d kelemahan; kelelahan post partum.
Resiko infeksi b.d. episiotomi, laserasi jalan lahir, bantuan pertolongan
persalinan
INTERVENSI
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Nyeri akut berhubungan
dengan trauma mekanis,
pembesaran jaringan atau
distensi efek-efek hormonal
NOC
NIC
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NOC
NIC
Kaji haluaran urine,
keluhan serta keteraturan
pola berkemih.
Anjurkan pasien
melakukan ambulasi dini.
Anjurkan pasien untuk
membasahi perineum
dengan air hangat
sebelum berkemih.
Anjurkan pasien untuk
berkemih secara teratur.
Anjurkan pasien untuk
minum 2500-3000 ml/24
jam.
Kolaborasi untuk
melakukan kateterisasi
bila pasien kesulitan
berkemih.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
NOC
NIC
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
NOC
NIC
THANK YOU