Anda di halaman 1dari 7

Hal hal yg perlu diperhatikan pada lansia

Klien lanjut usia terutama adalah yang berhubungan dengan kebersihan perorangan (personal
hyghiene),. Yakni antara lain..

KEBERSIHAN MULUT DAN GIGI


Kebersihan mulut dan gigi harus tetap dijaga dengan menyikat gigi dan kumur secaara
teratur.meskipun sudah ompong bagi yang masih aktif dan masih masih mempunyai gigi agak
lengkap dapat menyikat giginya sendiri sekurang kurangnya 2 kali dalam sehari, pagi bangun
tidur dan malam sebelum tidur.bagi lansia yang menggunakan gigi palsu dapat dipelihara seperti
berikut:
1; Gigi palsu dikeluarkan dari mulut mennggunakan kain bersih atau saputangan yang bersih.
Bila kesulitan bisa di bantu oleh keluarga atau perawat.
2; Gigi palsu kemudian disikat perlahan lahan dibawah air mengalir sampai bersih. Bila perlu
dapat digunakan pasta gigi.
3; Pada waktu tidur, gigi palsu tidak perlu dipakai dan direndam di dalam air bersih memiliki
gigi lagi dan tidak meakai gigi palsu lagi setiap kali sehabis makan harus melakukan kumur
kumur untuk mengeluarkan sisa sisa makanan dalam mulut.
Bagi yang masih memiliki gigi tetapi karena kondisinya lemah atau lumpuh, usaha
membersihkan gigi atau mulut perlu mendapat bantuan dari keluarga atau jika tinggal di panti
bisa dibantu oleh petugas atau perawatnya. Yang perlu disediakan dalam usaha membersihkan
gigi antara lain:
1; Pasta gigi, sikat gigi(oleskan pasta gigi di atas sikat gigi secukupnya)
2; Air bersih dalam gelas untuk kumur secukupnya.
3; Kom plastic sedang untuk membuang air kumur

4; Handuk untuk alas didada agar tidak basah,dan untuk lap mulut setelah sikat gigi selesai.
Caranya:
a; Alat alat seperti kom, sikat gigi, pasta gigi dan handuk diletakkan diatas meja kecil atau kursi
di dekat tempat tidur.
b; Usahakan klien duduk dengan posisi yang enak, bila tidak dapat duduk usahakan agar dapat
duduk setengah miring dengan cara meninggikan bantal untuk menahan punggungnya.
c; Handuk direntangkan melebar sehingga menutup dada, gunanya menjagga agar tidak basah.
d; Sikatlah gigi secara perlahan lahan mulai daerah luar , lalu kedalam dan kebelakang gigi.
e; Berikan air bersih untuk kumur kumur sampai bersih
f; Sisa air kumur di tamping dalam kom plastic
g; Bersihkan daerah mulut dengan handuk hingga bersih dan kering.
KEBERSIHAN KULITDAN BADAN
Guna kulit
1; Melindungi bagian tubuh/ jaringan di bawahnya terhadap pukulan untuk mencegah
masuknya kuman-kuman penyakit, kedinginan dan lain-lain.
2; Sebagai panca indera peraba dan perasa.
3; Mengatur suhu badan
4; Mengeluarkan ampas-ampas berupa zat-zat yang tak terpakai, misalnya keringat
5; Tempat memasukkan obat injeksi
Pentingnya pemeliharaan kulit
Kulit menerima berbagai rangsangan (stimulus) dari luar. Kulit merupakan pintu masuk kedalam

tubuh. Kebersihan kulit mencerminkan kesadaran seseorang akan pentingnya arti kebersihan.
Kebersihan kulit dan kerapihan dalam berpakaian pada klienlanjut usia perlu tetap diperhatikan
agar penampilan mereka tetap segar . usaha membersihkan kulit dapat dilakukan dengan mandi
tiap hari secara teratur, paling sedikit dua kali sehari. Guna mandi ialah: menghilangkan bau,
menghilangkan kotoran, merangsang peredaran darah dan memberikan kesadaran pada tubuh.
Pengawasan yang perlu dilakukan adalah:
a; Ada tidaknya lecet
b; Mengoleskan minyak pelembab kulit setip selesai mandi
c; Mempergunakan air hangat untuk mandi
d; Menggunakan sabun yang halus dan lembut
Bantuan perawatan bagi yang keadaan fisiknya memerlukan bantuan orang lain. Persiapannya
adalah:
a; Sediakan air hangathangat kuku dalam dua buah Waskom
b; Sediakan waslap dua buah
c; Sabun mandi
d; Bedak talk
e; Body lotion
f; Pakaian bersih
Penatalaksanaanya
a; Jaga privacy
b; Inform consent
c; Buka pakaian bagian atas bentangkan handuk pada dada dan mulai menyeka bagian

muka
d; Dibilas dengan waslap hingga bersih kering
e; Kemudian berturut-turut hingga tanggan dan lengan. Mulailah dengan tangan yang jauh
dari penolong. Selanjutnya bagian dada di seka lalu diberi talk
f; Setelah selesai dada ditutup dengan selimut kemudian diberi lotion atau talk
g; Bagian akhir adalah membersihkan daerah bagian bawah
h; Yang terakhir membersihkan daerah kemaluan
i; Ganti pakaian yang bersih, tempat tidur dibersihkan
KEBERSIHAN KEPALA RAMBUT DAN KUKU
Rambut seperti juga kuku tumbuh diluar epidermis. Perrtumbuhan ini terjadi karena rambut
mendapat makanan dari pembuluh-pembuluh darah di sekitar rambut
Tujuan membersihkan kepala untuk menghilangkan debu-debu dan kotoran-kotoran yang
melekat di rambut dak kulit kepala, klien lanjut usia yang masih aktif dapat mencuci
rambutnya sendiri.
Cara mencuci rambut:
a; Sediakan air hangat di Waskom.
b; Bilas rambut dengan air tersebut lalu beri sampo sedikit demi sedikit.
c; Usapkan dan gosokkan sampo itu di kepala.
d; Kenudian bilaslah sampai bersih lau keringkan dengan handuk.
Cara pemeliharaan kuku:
Kuku yang panjang mudah menyebabkan berkumpulnya kotoran dan bahkan kuman
penyakit.oleh karena itu harus selalu disarankan lanjut usia secara teratur memotong kuku.bagi

yang tidak mampu melakukan sendiri, hendaklah perawat atau keluarga memotongnya.
KEBERSIHAN TEMPAT TIDUR DAN POSISI TIDUR
Tempat tidur yang bersih dapat memberikan kenikmatan atau perasaan nyaman pada waktu
tidur.oleh karena itu kebersihan tempat tidur perlu sekali di perhatikan.namun perlu di ingat dan
di sadari bahwa kondisi fisik untuk lanjut usia perlu mendapat bantuan orang lain oleh karena itu
bagi klien lanjut usia yang masih aktif di berikan pengarahan cara membersihkan tempat tidur.
Bantuan kepada klien lanjut usia yang masih aktif, misalnya :
a; Bila keadaan kasir cekung ditengah, hendaknya dibalik tiap kali membersihkan tempat
tidur.
b; Alas kasur ditarik kencang dan ujung-ujungnya dilipat dan di serongkan kebawah kasur
sehingga tidak mudah menimbulkan lipatan-lipatan yang mungkin menyebabkan lecetlecet.
c; Alat kasur/ sprei diganti tiap tiga hari sekali, kecuali kalau kotor.
d; Bagi klien lanjut usia yang mengalami inkotinensia urine, alas kasur diganti tiap kali
basah.
Bantuan pertolonganbagi yang positif
Bagi usia yang lanjut usia yang terus menerus beristirahat ditempat tidur harus selalu diusahakan
dapat beristirahat atau tidur dalam keadaan atau posisi yang menyenangkan atau
nyaman.Usahakan pula bantal jangan terlalu lembek atau terlalu keras.Letak atau posisi harus
diatur sedemikian rupa sehingga klien merasa enak, dan harus sering di buat selang seling agar
tidak timbul luka lecet-lecet atau dekibitus akibat penekanan yang terus menerus.
Letak atau posisi tidur dapat diatur, antara lain:
1; Letak guling dibawah kedua lututnya usahakan agar kakinya tidak tergilincir jatuh ke
samping dan tidak dalam posisi drop foot.

2; Untuk mencegah luka lecet (dekubitus) tumit dan bokong diberi bantal angin (windring).
3; Agar dapat tidur terlentang dengan punggung dan bokong lurus hendaknya diberi papan
dibawah kasurnya, jika tempat tidur tersebut terdiri dari kawat-kawat (springbet).
4; Pada letak atau posisi setengah duduk di bagian kepala tempat diberi sandaran kursi
papan.
Catatan:
1; Bagi klien yang mengalami inkontinensia urin sebaiknya diberi alas perlak karet/ plasatik
untuk melindungi kasur.
2; Kebersihan mutlak diperhatikan untuk mencegah adanya semua atau binatang-binatang
kecil lainnya.
3; Jika tidak dalam keadaan tidur sebaiknya diberikan suatu akfitifas untuk melatih
pergerakan ototnya supaya tidak kaku ataupun merasa gelisah.
4; Kesabaran serta ketekunan kelurga yang merawat klien lanjut usia mutlak perlu
ditunjukkan agar klien lanjut usia tetap merasa diperhatikan. jarang dipublikasikan.
AREA

PRIORITAS

1. Pelayanan, evaluasi dan efektivitas intervensi terhadap individu maupun kelompok atau
metode baru dalam pelayanan keperawatan. Sub area prioritas: Ventilasi dan sirkulasi, Nutrisi,
Ekskresi, Aktifitas dan istirahat, Stimulasi mental, Tidur, Masalah kardiovaskuler, Masalah
penyakit vaskulerisasi perifer, Masalah respiratori, Masalah gastrointestinal, Masalah diabetes,
Masalah muskuloskeletal, Masalah genitourinary, Masalah neurology, Masalah menurunnya
fungsi

sensorik

Masalah dermatology, Masalah kesehatan mental, Tindakan operatif & dampaknya, Paliative
care, Manajemen nyeri, Rehabilitasi, Perawatan diri dan higienitas, Pengawasan menelan obat
2. Parameter & hasil (outcome) intervensi klinis yang spesifik. Sub area prioritas: Diagnosis
keperawatan yang spesifik, Pengembangan alat ukur geriatrik (contoh Iowa Index of Geriatric
Assessment

Tools

dapat

diakses

di

http://www.uiowa.edu)

3. Faktor-faktor organisasi yang berdampak pada sistem pelayanan dan kinerja, Sub area
prioritas: Peran kolaborasi, Model perawatan di rumah (home care), Model perawatan di rumah
sakit (hospital care), Model perawatan di panti jompo (institutional care), Model perawatan
jangka

panjang

(long-term

care),

Nursing

agency,

Team

work

4. Faktor-faktor sosial yang berdampak pada tingkat kesehatan lansia. Sub area prioritas: Aspek
legal : kebijakan & regulasi, Kelenturan kesehatan yang berbasis budaya & kepercayaan, Sosial
ekonomi, Konsep-konsep gerontologi (aspek kesehatan, aspek spiritual, aspek etika dan moral,
aspek

nutrisi,

aspek

psikologis,

aspek

fisiologis,

&

aspek

sosial)

5. Kualitas hidup (quality of life) dan intervensi kesehatan psikososial. Sub area prioritas:
Penilaian

status

fungsional,

Psikologis,

Senile

dementia

,Olah raga, Rekreasi, Upaya preventif terhadap risiko kecelakaan, Interaksi sosial, Spiritual,
Manajemen Stress, Sakaratul maut, Support keluarga, Aktifitas dan disfungsi seksual
6.

Promosi

kesehatan.

Sub

area

prioritas:

Pesan,

Teknologi

Penutup
Mengingat proyeksi penduduk lansia pada tahun 2020 akan meningkat menjadi 11,37 %
penduduk Indonesia, maka keperawatan gerontik memiliki potensi kerja yang cukup besar di
masa mendatang. Perawat perlu membudayakan kegiatan penelitian dan pemanfaatan hasilhasilnya dalam praktik klinik keperawatan untuk mempersiapkan pelayanan yang prima. Praktik
yang bersifat evidence-based harus dibuat sebagai bagian integral dari kebijakan organisatoris
pelayanan kesehatan pada semua tingkatan agar langkah-langkah tersebut dapat diaplikasikan
untuk meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan tersebut . Budaya ilmiah juga dapat
dimanfaatkan sebagai strategi akuntabilitas publik, justifikasi tindakan keperawatan, dan bahan
pengambilan keputusan. Kesadaran menejer keperawatan terhadap nilai penelitian yang potensial
akan memberikan dampak yang menguntungkan bagi organisasi, misalnya kinerja keperawatan
yang meningkat dan out come klien yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai