Makalah Statistik
Makalah Statistik
Disusun Oleh :
Vebi
Mega Silvina
XI IPS 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga kami berhasil
menyelesaikan tugas makalah matematika yang berjudul STATISTIKA tepat
pada waktunya.
Penyusuni menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Seperti halnya pepatah tak ada gading yang tak retak , oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun
guna kesempurnaan makalah kami selanjutnya.
Akhir kata, penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Serta
berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Amin
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
........................................................................................
PENDAHULUAN ....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Statistik .........................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Secara etimologis kata statistic berasal dari kata status (bahasa latin) yang
mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris) atau kata staat
(bahasa belanda), dan yang dalam bahasa indonesia diterjemahkan menjadi
negara. Pada mulanya, kata statistic diartikan sebagai kumpulan bahan keterangan
(data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud
angka (data kualitatif), yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar
bagi suatu Negara.
Namun, pada perkembangan selanjutnya, arti kata statistic hanya di batasi
pada kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (data kuantitatif) dan
yang tidak berwujud angka (data kualitatif).
Istilah statistic juga sering diberi pengertian sebagai kegiatan statistic atau
kegiatan persetatistikan atau kegiatan pensetatistikan. Sebagaimana disebutkan
dalam undang-undang tentang statistic (lihat undang-undang No. 7 tahun 1960),
kegiatan statistic mencakup 4 hal, yaitu: (1) pengumpulan data, (2) penyusunan
data, (3) pengumuman dan pelaporan data, dan (4) analisis data.
BAB II
PEMBAHASAN
sebagai
data
2.2 Statistika
Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,
mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.
Statistika merupakan ilmu yg berkenaan dgn data sedang statistik adalah
data informasi atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Beberapa
istilah statistika antara lain: populasi sampel unit sampel dan probabilitas.
Ada dua macam statistika yaitu statistika deskriptif dan statistika
inferensial. Statistika deskriptif
menghitung
rata-rata
dan
varians
dari
data
mentah;
mendeksripsikan
menggunakan tabel-tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah dibaca
dan lbh bermakna. Sedangkan statistika inferensial lbh dari itu misal melakukan
pengujian hipotesis melakukan prediksi observasi masa depan atau membuat
model regresi.
Statistika deskriptif berkenaan dgn bagaimana data dapat digambarkan
dideskripsikan) atau disimpulkan baik secara numerik (misal menghitung rata-rata
dan deviasi standar) atau secara grafis (dalam bentuk tabel atau grafik) utk
mendapatkan gambaran sekilas mengenai data tersebut sehingga lbh mudah
dibaca dan bermakna.
Statistika inferensial berkenaan dgn permodelan data dan melakukan
pengambilan keputusan berdasarkan analisis data misal melakukan pengujian
hipotesis melakukan estimasi pengamatan masa mendatang (estimasi atau
prediksi) membuat permodelan hubungan (korelasi regresi ANOVA deret waktu)
dan sebagainya.
Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah
'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic).
Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah
data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari
kumpulan
data,
statistika
dapat
digunakan
untuk
menyimpulkan
atau
Skala interval berupa angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol
mutlak (misalnya: tahun, suhu dalam Celcius). Operasi matematikanya: =,
<, >, +, -, & bukan =
Skala rasio berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai nol mutlak.
Operasi matematikanya: =, <, >, +, -, x, bagi dan bukan =
2.4
validitas data yang dihasilkan, populasi dan sampel yang dijadikan objek
penelitian harus memiliki kejelasan baik dari segi scope, ukuran, maupun
karakteristiknya.
Populasi atau sering juga disebut universe adalah keseluruhan atau
totalitas objek yang diteliti yang ciri-cirinya akan diduga atau ditaksir (estimated).
Ciri-ciri populasi disebut parameter. Oleh karena itu, populasi juga sering
diartikan sebagai kumpulan objek penelitian dari mana data akan dijaring atau
dikumpulkan. Populasi dalam penelitian (penelitian komunikasi) bisa berupa
orang (individu, kelompok, organisasi, komunitas, atau masyarakat) maupun
benda, misalnya jumlah terbitan media massa, jumlah artikel dalam media massa,
jumlah rubrik, dan sebagainya (terutama jika penelitian kita menggunakan teknik
analisis isi (content analysis).
Populasi penelitian terdiri dari populasi sampling dan populasi sasaran.
Populasi sampling adalah keseluruhan objek yang diteliti, sedangkan populasi
sasaran adalah populasi yang benar-benar dijadikan sumber data.
Konsep lainnya yang harus dipahami-dan tidak boleh dikelirukan- adalah
jumlah populasi (population numbers) dan ukuran populasi (population size).
Jumlah populasi adalah banyaknya kategori populasi yang dijadikan objek
penelitian yang dinotasikan dengan huruf K.
Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti.
2.4.6 Sensus
Jika kita menggunakan seluruh unsur populasi sebagai sumber data, maka
penelitian kita disebut sensus. Sensus merupakan penelitian yang dianggap dapat
mengungkapkan ciri-ciri populasi (parameter) secara akurat dan komprehensif,
sebab dengan menggunakan seluruh unsur populasi sebagai sumber data, maka
gambaran tentang populasi tersebut secara utuh dan menyeluruh akan diperoleh.
Oleh karena itu, sebaik-baiknya penelitian adalah penelitian sensus. Namun
demikian, dalam batas-batas tertentu sensus kadang-kadang tidak efektif dan tidak
efisien, terutama jika dihubungkan dengan ketersedian sumber daya yang ada
pada peneliti. Misalnya, bila dikaitkan dengan fokus penelitian, keterbatasan
waktu, tenaga, dan biaya yang dimiliki oleh peneliti.
penonton di daerah itu. Ia harus mengetahui jenis film apa saja yang disenangi
penduduk agar dalam tiap pertunjukan gedung teaternya dibanjiri para penonton.
2. Pengusaha rumah makan hendaknya mengetahui macam atau rassa makanan
yang disenangi dan yang tidak disenangi oleh para langganannya. Jika disuatu
tempat, macam makanan bersari asam yang lebih disenangi, adalah kurang
bijaknsana jika terlalu banyak menyajikan makanan yang rasanya manis atau rasa
yang lain yang lakunya sangat diragukan.
3.
Untuk suatu daerah, andaikan telah diperkirakan bahwa ukuran kaki wanita
mengapa
tidak
membuatnya
berdasarkan
perbandingan
pengelompokan tersebut?
Ketiga contoh diatas, dan lain-lain contoh dapat dicari, melukiskan
pengelompokan
peristiwa-peristiwa
dimana
pada
tiap
kelompok
telah
10
Frekuensi
Muka G
diharapkan
500
Muka H
500
Frekuensi sebenarnya
480
Frekuensi diharapkan
500
520
500
Jika kita melakukan undian dengan dua macam uang jujur, maka peristiwa
yang dapat terjadi adalah :
HH, HG, GH, GG.
Atau berdasarkan nampaknya G masing-masing diperoleh sebanyak 0,1
dan 2. Sehingga peluang untuk 0 G = 1/4, peluang untuk 1 G=1/4+1/4=1/2 dan
peluang untuk 2 G = 1/4. Jika kita melakukan undian sebanyak 2.000 kali,
makakita mengharapkan memperoleh hasil sebagai berikut.
Nampak G
0
Frekuensi diharapkan
x 2.000=500
x 2.000=1000
x 2.000= 500
11
Frekuensi diharapkan
1/8 x 2.000 = 250
12
X
0
p(X)
1
Jumlah
X
0
p(X)
2
Jumlah
Rumus multinomial
Contoh multinomial
Fungsi peluang dibagi 5 yaitu :
1. Fungsi Peluang Diskret
2. Fungsi Peluang Kontinyu
3. Fungsi Peluang Bersama
P(x,y) = P(X=x dan Y=y)
4. Fungsi Peluang Marginal
5. Fungsi Peluang Bersyarat
2.6 Kombinasi dan Permutasi
2.6.1 Kombinasi
Adalah
menggabungkan
beberapa
objek
dari
suatu
grup
tanpa
13
Di mana n adalah jumlah objek yang bisa dipilih dan r adalah jumlah yang harus
dipilih.
Sebagai contoh, kamu mempunyai 5 pensil warna dengan warna yang
berbeda yaitu; merah, kuning, hijau, biru dan ungu. Kamu ingin membawanya ke
sekolah. Tapi kamu hanya boleh membawa dua pensil warna. Ada berapa banyak
cara untuk mengkombinasikan pensil warna yang ada? Dengan menggunakan
rumus di atas maka ada 5!/(5-2)!(2)! = 10 kombinasi.
2.6.1.2 Kombinasi pengulangan
Jika urutan tidak diperhatikan dan objek bisa dipilih lebih dari sekali,
maka jumlah kombinasi yang ada adalah:
Di mana n adalah jumlah objek yang bisa dipilih dan r adalah jumlah yang
harus dipilih. Sebagai contoh jika kamu pergi ke sebuah toko donat. Toko donut
itu menyediakan 10 jenis donat berbeda. Kamu ingin membeli tiga donat. Maka
kombinasi yang dihasilkan adalah (10+3-1)!/3!(10-1)! = 220 kombinasi.
2.6.2 Permutasi
Adalah menggabungkan beberapa objek dari suatu grup dengan
memperhatikan urutan. Di dalam permutasi, urutan diperhatikan.
{1,2,3} tidak sama dengan {2,3,1} dan {3,1,2}
Contoh: Ada sebuah kotak berisi 3 bola masing-masing berwarna merah,
hijau dan biru. Jika seorang anak ditugaskan untuk mengambil 2 bola secara acak
dan urutan pengambilan diperhatikan, ada berapa permutasi yang terjadi?
Solusi: Ada 6 permutasi yaitu; M-H, M-B, H-M, H-B, B-M, B-H.
Salah satu aplikasi kombinasi dan permutasi adalah digunakan untuk
mencari probabilitas suatu kejadian.
2.6.2.1 Permutasi pengulangan
Jika urutan diperhatikan dan suatu objek dapat dipilih lebih dari sekali
maka jumlah permutasinya adalah:
di mana n adalah banyaknya objek yang dapat dipilih dan r adalah jumlah yang
harus dipilih.
Sebagai contoh, jika kamu memiliki huruf A, B, C, dan D dan kamu ingin
mencari tahu ada berapa cara untuk menyusunnya dalam suatu grup yang berisi
14
tiga angka maka kamu akan menemukan bahwa ada 4 3 atau 64 cara untuk
menyusunnya. Beberapa cara untuk menyusunnya adalah: AAA, BBB, CCC,
DDD, ABB, CBB, DBB, dst.
2.6.2.2. Permutasi tanpa pengulangan
Jika urutan diperhatikan dan setiap objek yang tersedia hanya bisa dipilih
atau dipakai sekali maka jumlah permutasi yang ada adalah:
di mana n adalah jumlah objek yang dapat kamu pilih, r adalah jumlah yang harus
dipilih dan ! adalah simbol faktorial.
Sebagai contoh, ada sebuah pemungutan suara dalam suatu organisasi.
Kandidat yang bisa dipilih ada lima orang. Yang mendapat suara terbanyak akan
diangkat menjadi ketua organisasi tersebut. Yang mendapat suara kedua terbanyak
akan diangkat menjadi wakil ketua. Dan yang mendapat suara ketiga terbanyak
akan menjadi sekretaris. Ada berapa banyak hasil pemungutan suara yang
mungkin terjadi? Dengan menggunakan rumus di atas maka ada 5!/(5-3)! = 60
permutasi.
Umpamakan jika n = r (yang menandakan bahwa jumlah objek yang bisa
dipilih sama dengan jumlah yang harus dipilih) maka rumusnya menjadi:
karena 0! = 1! = 1
Sebagai contoh, ada lima kotak kosong yang tersedia. Kelima kotak
kosong itu harus diisi (tidak boleh ada yang kosong). Kelima kotak kosong itu
hanya boleh diisi dengan angka 1,2,3,4,5. Ada berapa banyak cara untuk mengisi
kotak kosong? Dengan menggunakan rumus n! maka ada 5! = 120 permutasi.
2.7 Deret
Deret adalah rangkaian bilangan yang ter susun, teratur dan memenuhi
kaidah-kaidah tertentu. Adapun untuk unsure dan pembentukan sebuah deret di
sebut dengan Suku. Dan keteraturan rangkaian bilangan yang membentuk sebuah
deret adalah Pola Perubahan.
Pembagian Deret
1) Berdasarkan jumlah suku yang membentuknya:
Deret Berhingga adalah deret yang jumlah suku-sukunya tertentu
15
Deret tak Berhingga adalah deret yang jumlah suku-sukunya tidak terbatas.
2) Berdasarkan pola perubahan
Deret hitung (Aritmatika) adalah deret yang perubahan suku-sukunya
berdasarkan penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang
membedakan suku-suku dari deret hitung di sebut Pembeda.
Deret ukur (Geometri) adalah deret yang perubahan suku-sukunya berdasarkan
perkalian terhadap sebuah bilangan tertentu. Bilangan yang membedakan sukusuku dari deret ukur di sebut Pengganda
Deret Harmoni
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada 2 pendekatan untuk menganalisis informasi berdasarkan jenis
informasi yang diperoleh, yaitu analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis
kuantitatif/analisis data kuantitatif adalah analisis yang berbasis pada kerja hitungmenghitung angka. Angka yang diolah disebut input dan hasilnya disebut output
juga berupa angka. Analisis kualitatif/analisis data kualitatif adalah analisis yang
berbasis pada kerja pengelompokan simbol-simbol selain angka. Simbol itu
berupa kata, frase, atau kalimat yang menunjukkan beberapa kategori. Input
maupun output analis data kualitatif berupa simbol, dimana outputnya disebut
deskripsi verbal.
Statistik adalah sebagai alat pengolah data angka. Stasistik dapat juga
diartikan
sebagai
data
17
Skala interval berupa angka kuantitatif namun tidak memiliki nilai nol
mutlak (misalnya: tahun, suhu dalam Celcius).
Skala rasio berupa angka kuantitatif yang memiliki nilai nol mutlak.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://marwajunia.blogspot.com/2012/02/makalah-statistik.html
19