Menurut terori akuntansi kritis akuntansi memiliki peran yang lebih dalam masyarakat
dan akuntansi harus objektif dan netral. Akuntansi tidak menunjukkan realitas ekonomi secara
objektif, tetapi menunjukkan tantangan ekonomi dan tatanan sosial dunia (Deegan,2004).
Akuntansi sendiri merupakan salah satu bentuk dari kapitalisme. Guthrie&Parker (1990) dalam
Deegen (2004) berdasar perspektif ekonomi politik, laporan akuntansi merupakan dokumen
sosial, politik, dan ekonomi. Informasi akuntansi sangat mendukung sistem sosial pada saat ini
serta menyelesaikan permasalahan sosial dan ketidakadilan. Informasi akuntansi tanpa
mempertimbangkan lingkungan sosial dan politik akan menghasilkan resolusi yang tidak
sempurna dan tidak lengkap.
Keterbatasan penelitian dalam ruang lingkup akuntansi dan sosial menurut Owen,
Gray&Bebbington (1997) dalam Deegen (2004) adalah perubahan akuntansi sosial berdasar
konflik sosial. Sehingga sulit untuk menguji kontradiksi yang terjadi dalam sistem sosial.
Berdasar kondisi tersebut, muncul berbagai bentuk baru akuntansi yang menyelesaikan
permasalahan sistem sosial, misalnya metode eksperimen yang berhubungan dengan biaya
akuntansi sosial. Oleh karena itu kita harus berperilaku bijaksana dalam menggunakan akuntansi
guna menyelesaikan masalah yang terjadi, bagaimana menghitung sosial dan lingkungan dalam
praktek bisnis.
Transformasi akuntansi dan praktek sosial telah berhasil dilakukan. Akuntan sering
menyediakan informasi untuk menyelesaikan permasalahan dalam masyarakat. Upaya akuntan
ini pun mendapat kritikan yang tajam dari beberapa pihak yang menganggap akuntan tidak
memberikan solusi dan akuntansi dipandang berperan antagonis.
Peran Negara
Negara (pemerintah) memegang kendali sistem kapitalis dengan mendukung kepentingan
pemilik modal (investor). Perusahaan diberi hak mayoritas dan kekuatan sepenuhnya.
Pemerintah melegitimasi sistem sosial masyarakat. Di sisi lain, pemerintah mengharuskan
perusahaan untuk mengungkapkan informasi perusahaan kepada pihak minoritas dan pihak
lainnya.