Anda di halaman 1dari 13

Pengelolaan Pembuangan Kotoran Manusia

Untuk mencegah sekurang- kurangnya mengurangi kontaminasi


tinja terhadap lingkungan, maka pembuangan kotoran manusia
harus dikelola dengan baik, maksudnya pembuangan kotoran harus
di suatu tempat tertentu atau jamban yang sehat.
Suatu jamban disebut sehat untuk daerah pedesaan apabila
memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1. Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban tersebut.
2. Tidak mengotori air permukaan di sekitarnya.
3. Tidak mengotori air tanah di sekitarnya.
4. Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa,
dan binatang-binatang lainnya.
5. Tidak menimbulkan bau.
6. Mudah digunakan dan dipelihara (maintanance).
7. Sederhana desainnya.
8. Murah.
9. Dapat diterima oleh pemakainya.

Agar persyaratan-persyaratan ini dapat dipenuhi, maka perlu


diperhatikan antara lain hal-hal sebagai berikut:
1. Sebaiknya jamban tersebut tertutup, artinya bangunan jamban
terlindungi dari panas dan hujan, serangga dan binatangbinatang lain, terlindungi dari pandangan orang (privacy) dan
sebagainya.
2. Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat,
tempat berpijak yang kuat dan sebagainya.
3. Bangunan jamban sedapat mungkin ditempatkan pada lokasi
yang tidak mengganggu pandangan, tidak menimbulkan bau,
dan sebagainya.
4. Sedapat mungkin disediakan alat pembersik seperti air atau
kertas pembersih.

Teknologi Pembuangan Kotoran Manusia Secara


Sederhana
Teknologi pembuangan kotoran manusia untuk daaerah pedesaan
sudaah barang tentu berbeda dengaan teknologi jamban didaera
perkotaan. Oleh karena itu, teknologi jamban didaerah pedesaan
disamping harus memenuhi persyaratan-persyaratan jamban
sehat seperti telaaah diuraikan di atas juga harus didasarkan
pada social budaya dan ekonomi masyarakat pedesaan.
Tipe-tipe jamban yang sesuai dengan teknologi pedesaan antara
lain sebagai berikut :
1. Jamban cemplung, kakus (pit latrine)
Jamban cemplung ini sering kitaa jumpai didaerah pedesaan
di jawaa. Tetapi sering di jumpai jamban cemplung yang kurang
sempurna, misalnya tanpa rumah jamban dan tanpa tutup.
Sehingga serangga mudah masuk dan bau tidak bisa di hindari.
Di saamping itu karena tidak ada rumah jamban, bila musim
hujan tiba maka jamban itu akaan penuh oleh air.

Skema jamban cemplung adalah sebagai berikut :

Hal lain yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa kakus cemplung
itu tidak boleh terlalu dalam. Sebab bila terlalu dalam akan mengotori
air tanah di bawahnya. Dalamnya pitlatrine berkisar antara 1,5-3
meter saja. Sesuai dengan daerah pedesaan maka rumah kakus
tersebut dapat dibuat dari bambu. Dinding bambu dan atap daun
kelapa ataupun daun padi. Jarak dari sumber air minum sekurangkurangnya 15 meter.

2. Jamban Cemplung Berventilasi (Ventilasi Improved Pit Latrine = VIP


Latrine)
Jamban ini hampir sama dengan jamban cemplung, bedanya lebih
lengkap,yakni menggunakan ventilasi pipa. Untuk daerah pedesaan
pipa ventilasi ini dapat dibuat dengan bambu. Skema Vip Latrine
tersebut adalah sebagai berikut :

3) Jamban Empang (fishpond latrine)


Jamban ini di bangun di atas empang ikan. Di dalam sistem
jamban empang ini terjadi daur-ulang (recyling), yakni tinja dapat
langsung dapat di makan ikan, ikan dimakan orang, dan
selanjutnya orang mengeluarkan tinja yang di makan. Demikian
seterusnya.
Jamban empang ini mempunyai fungsi yaitu di samping
mencegah tercemarnya lingkungan oleh tinja, juga dapat
menambah protein bagi masyarakat (menghasilkan ikan).
4.Jamban pupuk (the compost privy)
Pada dasarnya jamban ini sama seperti kakus biasa nya
tetapi lebih dangkal.dan digunakan untuk membuang kotoran
binatang,sampah daun-daunan.

Prosedurnya sebagai berikut


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mula-mula membuat jamban cemplung biasa


Dilapisi bawahsendiri ditaruh sampah daun-daun
Diatasnya ditaruh kotoran dan kotoran binatang
Setelah kurang lebih 20 inchi diatasnya ditaruh sampah daundaunan,setelah itu ditutup lagi dengan kotoran
Demikian selanjutnya sampai penuh
Setelah penuh ditimbun tanah dan mebuat jamban baru
Lebih kurang 6 bulan kemudian dipergunakan pupuk tanaman

5. Septic tank
Septic tank terdiri dari tangki sedimentasi yang
kedap,air,diman tinja dan air buangan masuk dan
mengalami dekomposisi.

Selama waktu tersebut tinja akan mangalami 2 proses,yakni:


a. Proses kimiawi
Akibat penghancur tinja akan direduksi dan sebagai besar(60%70%)zat-zat padat akan mengendap di dalam tanki sebagai
sludge. Zat-zat yang tidak dapat hancur bersama-sama dengan
lemak dan busa akan mengapung dan membentuk lapisan yang
menutupi permukaan air dalam tanki tersebut. Lapisan ini disebut
scumyang berfungsi mempertahankan suasana anaerob dari
cairan di bawahnya,yang memungkin bakteri-bakteri anaerob dan
fakultatif anaerob dapat tumbuh subur,yang akan berfungsi pada
proses berikutnya.
b. Proses biologis
Dalam proses ini terjadi dekomposisi melalui aktivitas bakteri
anaerob dan fakultatif anaerob yang memakan zat-zat organik
alam sludge dan scum. Hasilnya,selain bentuknya gas dan zat cair
lainnya,adalah juga pengurangan volume sludge,sehingga
memngkinkan septic tank tidak cepat penuh. Kemudian cairan
enfluent sudah tidak mengandung bagian-bagian tinja dan
mempunyai BOD yang relatif rendah

E. Sampah dan Pengelolaannya


Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah
tidak digunakan lagi oleh manusia, atau benda padat yang sudah
digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Para ahli
kesehatan Amerika membuat batasan, sampah adalah (waste)
adalaah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai , tidak
disenangi atau sesuatu yang di buang yang berasal dari kegiatan
manusia dan tidaak terjadi dengan sendirinya.
Dari batasan ini jelas bahwa sampah adalah sesuatu yang hasil
suatu kegiatan manusia yang dibuang karena sudah tidak berguna
lagi. sehingga bukan semua benda padat yang tidak digunakan dan
dibuang disebut sampah misal nya : benda-benda alam, bendabenda yang keluar dari bumi akibat dari gunung meletus, banjir,
pohon dihutan yang tumbang akibat angin ribut dan sebagainya.
Dengan demikian sampah mengandung prinsip:
1.Adanya benda atau bahan padat
2.Adanya hubungan langsung/tak langsung dengan kegiatan
manusia
3.Benda atau bahan tersebut tidaak dipakai lagi

Sumber-Sumber Sampah
1. Sampah berasal dari pemukiman (domestic waste)
Sampah terdiri dari bahan padat sebagai hasil daari kegiatan
rumah tangga yang sudah dipakai dan dibuang, seperti : sisa
sisa makanan baik yang dimasak atau tidak, bekas
pembungkus baik kertas, plastik, daun dan sebagai nya,
pakaian-pakaian bekas, bahan bahan bacaan, perabot rumah
tangga, daun-daunaan dari kebun atau taman.
2. Sampah yang berasal dari tempat umum
Sampah ini berupa kertas, plastik, botol, daun dan
sebagainya.
3. Sampah yang berasal dari perkantoran
Sampah ini berupa kertas-kertas, plastik, karbon, klip dan
sebagainya. Umumnya sampah ini bersifat kering dan mudah
terbakar (rabbish).

4. Sampah yang berasal daari jalan raya


Umumnya terdiri dari kertas-kertas, kardus-kardus, debu, batubatuan, pasir, sobekan ban, onderdil-onderdil kendaraan yang
jatuh, daun-daunan, plastik dan sebagainya.
5. Sampah yang berasal dari industri
Terdiri dari sampah pengepakan baraang, logam, plastik, kayu,
potongan tekstil, kaleng dan sebagainya.
6. Sampah yang berasal dari pertanian/perkebunan
Misal jerami, sisa sayur-mayur, batang padi, jagung, ranting kayu
dan sebagainya
7. Sampah dari petambangan
Sampah ini terdiri dari baatu-baatuaan tanah/cadas,pasir, sisasisa pembakaran dan sebagainya.
8. Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan
Berupaa kotoran-kotoran ternak, sisa-sisa bangkaai binatang dan
sebagainya

3. Karakteristik Bacteriologis
kandungan bakteri patogen serta organisme golongan coli
terdapat juga dalam air limbah tergantung dari mama
sumbernya , namun keduanya tidak berperan dalam proses
penggolahan air buangan.
Sesuai dengan zat-zat yg terkandung di dalam air limbah ini,
limbah yg tidak di olah terlebih dahulu akan menyebabkan
berbagai gangguan kesehatan yaitu :
1. Menajadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit,
terutama kholera, typhus abdominalis, desentri baciler.
2. Menjadi media berkembang biaknya bakteri patogen.
3. Menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk atau tempat
tinggal larva nyamuk
4. Menimbulkan bau yg tidak enak dan tidak sedap di pandang.
5. Merupakan sumber pencemaran air, permukaan tanah, dan
lingkungan hidup lainya.
6. Mengurangi produktivitas manusia, karena orang bekerja
dengan tidak nyaman dll.

Untuk mencegah atau mengurangi akibat-akibat buruk


tersebut perlu dilakukan upaya-upaya sehingga
limbah air tersebut :
1. Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber
air minum.
2. Tidak mengakibatkan pencemaran terhadap
permukaan tanah.
3. Tidak menyebabkan pencemaran air untuk mandi,
perikanan, air sungai ataupun tempat rekreasi.
4. Air tidak dihinggapi serangga dan tikus sehingga
tidak menjadi tempat berkembangbiaknya berbagai
bibit penyakit dan vektor.
5. Air tidak terkena udara luar dan tidak dapat di
jangkau anak
6. Baunya tidak mengganggu.

Anda mungkin juga menyukai