I.
2.
Tujuan Percobaan
3.
: Sabtu,
4.
Alat Percobaan
Mikroskop
5.
Kaca Objek
Bahan Percobaan
6.
Dasar Teori
Pipet Tetes
:
Alkohol
Tisu
Air Selokan
Air Sungai
Air Sumur
:
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas
dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat
tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada
tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 C). Zat kimia ini merupakan
suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat
kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak
macam molekul organik. Air juga sangat dibutuhkan untuk kebutuhan sebagai air
minum, karenanya kita harus mengetahui kandungan air bersih yang layak untuk
dikonsumsi oleh tubuh kita.
Dengan melakukan pengamatan terhadap bermacam jenis sampel air, yaitu air
selokan, air keran, air dalam kemasan, kita dapat mengetahui ada tidaknya bakteri
dalam air tersebut.
7.
Prosedur Percobaaan
:
1. Siapkan alat mikroskop dengan kaca objek dan alat
lainnya,
2. Siapkan 3 jenis air yaitu air selokan, air sungai dan air
sumur,
3. Bersihkan kaca preparat, bilas pakai alkohol lalu
keringkan,
4. Ambil air masing-masing teteskan ke preparat, lalu tutup
dengan kaca penutup,
5. Amati dengan menggunakan pembesaran tertentu, amati
jika terdapat mikroorganisme ,
6. Gambarkan apa yang anda lihat untuk perkiraan gambar
mikroba dengan mengggunakan literature.
No Percobaan
: 1.1
Nama Preparat
: Air Selokan
Objektif
Occulair
Dinding Sel
Warna Dasar
: Krem
Bentuk Sel
: Bulat (cocus)
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Kesimpulan :
Pada pembesaran 4 x 0,10; 10 x 0,25; 40 x 0,65 dan 100 x 1,25 semuanya terdapat bakteri
karena sampel air selokan tersebut mengalami pencemaran yang cukup tinggi dari sisa
pengolahan atau pembuangan pembuatan tempe. Dan didalam air selokan ini saya menemukan
bakteri yang terbentuk bulat (cocus).
Saran :
Pada percobaan ini kaca preparat yang digunakan untuk melihat sampel harus dalam keadaan
bersih.
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah , ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui,
Kepala Laboraturium Bioproses
No Percobaan
: 1.2
Nama Preparat
: Air Sungai
Objektif
Occulair
Dinding Sel
Warna Dasar
: Krem
Bentuk Sel
: Bulat
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Kesimpulan :
Bakteri E.Coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negative didalam kandungan
air, biasanya bakteri ini timbul akibat kualitas air yang sangat rendah bisa saja karena sampah
dan kotoran lainnya. Sehingga bahaya yang ditimbulkan akibat bakteri E.Coli ini bisa
menyerang kulit manusia dan pencernaan atau diare.
Saran :
Pada percobaan ini kaca preparat yang digunakan untuk melihat sampel harus dalam keadaan
bersih.
Mengetahui,
Palembang,
Asisten Laboratorium
Praktikan,
Sri Kuswatun
November 2015
( 12 2013 012 )
Sahidah , ST
Rini Anggraini
Menyetujui,
Kepala Laboraturium Bioproses
No Percobaan
: 1.3
Nama Preparat
: Air Sumur
Objektif
Occulair
Dinding Sel
Warna Dasar
: Krem
Bentuk Sel
: Bulat kecil
Gambar
( 12 2013 032 )
Besaran 4 x 0,10
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Kesimpulan :
Air sumur pada pembesaran 4 x 0,l0; 10 x 0,25; dan 40 x 0,65 ini memiliki kandungan kolifrom
yang paling kecil dan jenis air sumur ini cocok untuk diolah menjadi air minum dengan sistem
dan suhu yang tinggi agar bakteri yang ada nantinya mati.
Saran :
Pada percobaan ini kaca preparat yang digunakan untuk melihat sampel harus dalam keadaan
bersih.
Mengetahui,
Palembang,
November 2015
Asisten Laboratorium
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah , ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui,
Kepala Laboraturium Bioproses
I.
Nama Percobaan
II.
Tujuan Percobaan
III.
IV.
Alat Percobaan
Mikroskop
V.
Bahan Percobaan
Kaca Objek
:
Alkohol
Pipet Tetes
V.
Tisu
Bulu Ayam
Bulu Bebek
Bulu Burung
Kapuk
Kapas
Dasar Teori
Mikroskop adalah Alat bantu untuk melihat sebuah bentuk dengan cakupan satuan
ukuran kecil.
Fungsi mikroskop untuk nemperbesar benda berukuran kecil dan besar (1000x /
10000x&10-40x)
Guna mikroskop untuk melihat jasad renik / benda kecil ( 0,2 m/ 0,0002 m ) dan
memperjelas benda besar
Saat ini banyak sekali penyakit yang disebabkan oleh mikrorganisme seperti virus,
bakteri, protozoa, ataupun mikro fungi. Dengan menggunakan mikroskop maka kita
akan mengetahui morfologi dari mikroorganisme tersebut sehingga dapat menentukan
langkah selanjutnya seperti pembuatan antibiotik ataupun langkah-langkah dalam dunia
medis. Dari dunia biologi saat ini yang paling maju dari ilmu-ilmu lainnya adalah ilmu
mikrobiologi
meskipun
sebenarnya
bukan
hanya
dunia
mikrobiologi
yang
menggunakan aplikasi dari mikroskop. Dunia hewan dan tumbuhan pun sering
menggunakan mikroskop sebagai alat bantu dalam mempelajari studi ilmu tersebut.
Misalnya saja untuk melihat sel-sel yang menyusun suatu jaringan dari hewan dan
tumbuhan ataupun melihat bagaimana morfogi sel yang berbeda dari hewan dan
tumbuhan.
VI.
Prosedur Percobaaan
:
1. Siapkan alat mikroskop dengan kaca objek dan alat lainnya,
2. Siapkan 5 jenis sampel yaitu Kapuk, Kapas, Bulu Ayam, Bulu
Bebek, dan Bulu Burung
3. Bersihkan kaca preparat, bilas memakai alkohol lalu
keringkan,
No Percobaan
: 2.1
Nama Preparat
Objektif
Occulair
Dinding Sel
: Tebal
Warna Dasar
: Krem
Bentuk Sel
: Batang
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Kesimpulan :
Pada percobaan di atas dapat terlihat bentuk atau struktur dari bulu ayam, tetapi pada
pembesaran 40 x 0,65 dan 100 x 1,25 tidak terlihat struktur bulu ayamnya.
Saran :
Pada percobaan ini semua alat yang digunakan untuk melihat sampel harus dalam keadaan
bersih, terutama kaca preparat.
Mengetahui,
Palembang,
Asisten Laboratorium
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah , ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui,
Kepala Laboraturium Bioproses
November 2015
No Percobaan
: 2.2
Nama Preparat
: Bulu Bebek
Objektif
Occulair
Dinding Sel
: Tebal
Warna Dasar
: Krem
Bentuk Sel
: Batang
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Kesimpulan :
Pada percobaan diatas dapat terlihat bentuk atau struktur dari bulu bebek, tetapi pada besaran
40 x 0,65 dan 100 x 1,25 tidak terlihat struktur bulu bebeknya.
Saran :
Pada percobaan ini semua alat yang digunakan untuk melihat sampel harus dalam keadaan
bersih, terutama kaca preparat.
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah , ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui,
Kepala Laboraturium Bioproses
No Percobaan
: 2.3
Nama Preparat
: Bulu Burung
Objektif
Occulair
Dinding Sel
Warna Dasar
: Krem
Bentuk Sel
: Batang
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Kesimpulan :
Pada percobaan di atas dapat terlihat bentuk atau struktur dari bulu burung, tetapi pada
pembesaran 40 x 0,65 dan 100 x 1,25 tidak terlihat struktur bulu burungnya.
Saran :
Pada percobaan ini semua alat yang digunakan untuk melihat sampel harus dalam keadaan
bersih, terutama kaca preparat.
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah , ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui,
Kepala Laboraturium Bioproses
No Percobaan
: 2.4
Nama Preparat
: Kapuk
Objektif
Occulair
Dinding Sel
: Tipis
Warna Dasar
: Putih
Bentuk Sel
: Bulat
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Kesimpulan :
Pada percobaan di atas bentuk serat kapuk atau struktur dari kapuk dari seluruh pembesaran
terlihat seperti benang-benang yang panjang.
Saran :
Pada percobaan ini semua alat yang digunakan untuk melihat sampel harus dalam keadaan
bersih, terutama kaca preparat.
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah , ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui,
Kepala Laboraturium Bioproses
No Percobaan
: 2.5
Nama Preparat
: Kapas
Objektif
Occulair
Dinding Sel
: Tipis
Warna Dasar
: Putih
Bentuk Sel
: Bulat
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Kesimpulan :
Pada percobaan di atas bentuk serat kapas atau struktur dari kapas dari seluruh pembesaran
terlihat seperti bulatan=bulatan kecil yang menggumpal.
Saran :
Pada percobaan ini semua alat yang digunakan untuk melihat sampel harus dalam keadaan
bersih, terutama kaca preparat.
Mengetahui,
Asisten Lab
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah , ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui,
Kepala Laboraturium Bioproses
I.
Nama Percobaan
II.
Tujuan Percobaan
III.
IV.
Alat Percobaan
Mikroskop
Kaca Objek
Pipet Tetes
1.
V.
VI.
Bahan Percobaan
Alkohol
Tisu
Larutan susu :
- Susu segar
- Susu Basi
Dasar Teori
:
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia.
Susu secara alami mengandung nutrisi yang sangat penting, seperti bermacam-macam
vitamin, protein, kalsim, fosfor, dan zink. Proses susu menjdi basi mempunyai banyak
tahapan dan hal ini terjadi karena mikroorganisme memecah karbohidrat, protein dan
lemak sehingga memicu kebusukan dan biasanya ciri-ciri susu basi dapat diketahui dari
aromanya yang mengeluarkan bau yang tidak sedap, dari rasanya, dan tekstrurnya
sendiri yang agak menggumpal...
VII.
Prosedur Percobaaan
:
1.
2.
3.
4.
No Percobaan
: 3.1
Nama Preparat
: Susu Segar
Objektif
Occulair
Dinding Sel
: Tipis
Warna Dasar
: Putih
Bentuk Sel
: Lactobasilus
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Kesimpulan :
Pada susu segar mikroba yang ada di dalam kaca preparat sedikit terlihat jika menggunakan
mikroskop dengan pembesaran 40 x 0,65 dan 100 x 1,25. Tetapi pada pembesaran 4 x ; 0,10 dan
10 x 0,25 tidak terlihat dan nampak gambar putih kosong. Dapat disimpulkan bahwa bakteri
yang terdapat pada susu segar sangatlah sedikit, untuk bakteri yang berbahaya. Untuk bakteri
yang terdapat pada susu ini adalah bakteri Lactobasilis yang merupakan bakteri baik untuk
pertahanan tubuh.
Saran :
Pada percobaan ini semua alat yang digunakan untuk melihat sampel harus dalam keadaan
bersih, terutama kaca preparat.
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah , ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui,
Kepala Laboraturium Bioproses
No Percobaan
: 3.2
Nama Preparat
: Susu Basi
Objektif
Occulair
Dinding Sel
Warna Dasar
: Putih
Bentuk Sel
: Batang
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Kesimpulan :
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Terdapat banyak bakteri pada susu basi yang berbentuk lonjong dan panjang pada besaran 4 x
0,10 dan 10 x 0,25. Sedangkan pada pembesaran 40 x 0,65 dan 100 x 1,25 tidak terlihat bakteri.
Bakteri ini merupakan bakteri yang berbahaya dalam tubuh dan dapat menyebabkan sakit.
Saran :
Pada percobaan ini semua alat yang digunakan untuk melihat sampel harus dalam keadaan
bersih, terutama kaca preparat.
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah , ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui,
Kepala Laboraturium Bioproses
I.
NamaPercobaan
II.
Tujuan Percobaan
III.
Hari/Tanggal Percobaan
IV.
Alat Percobaan
Mikroskop
IV.
Bahan Percobaan
Kaca Objek
Pipet Tetes
:
Roti Basi
Roti Bagus
V.
Dasar Teori
Jamur memiliki ciri-ciri sebagai berikut : mempunyai inti sel, membran inti sel
sempurna, tidak mempunyai klorofil, bentuk uniseluler atau multiseluler, berkembang
biak dengan spora.
Kualitas roti secara umum disebabkan karena variasi dalam penggunaan bahan baku
yang digunakan mempunyai kualitas yang baik dan proses pembuatannya benar maka
roti yang dihasilkan akan mempunyai kualitas yang baik pula. Setiap bahan mempunyai
kualitas yang baik pula serta memiliki karakter fisik dan kimia yang berbeda.
Rhizupus sering disebut juga kapang roti karena sering tumbuh dan menyebabkan
keruskan pada roti, selain itu kapang ini juga sering tumbuh pada sayuran dan buahbuahan. Spesies Rhizopus yang umum ditemukan pada roti adalah R. Stolonifer dan R.
Nigicans juga digunakan dalam pembuatan beberapa makanan fermentasi tradisional,
misalnya R. Oligosporus dan R. Oryzae yang digunakan dalam fermentasi berbagai
macam tempe dan oncom hitam.
VI.
Prosedur Percobaaan
:
1. Siapkan alat mikroskop dengan kaca objek dan alat
lainnya,
2. Siapkan
sampel-sampel
yang
akan
diteliti(
Roti
No Percobaan
: 4.1
Nama Preparat
: Roti Berjamur
Objektif
Occulair
Dinding Sel
: Tipis
Warna Dasar
: Putih Kehijauan
Bentuk Sel
: Bulat / Coccus
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Kesimpulan :
Penjamuran pada roti diakibatkan oleh susu dalam kemasan roti. Karena lembab, jamur pun
tumbuh dan berkembang pada roti. Jamur yang terdapat pada roti yaitu Rhizopus nigricans.
Jamur ini tidak dapat dimakan karena jamur ini beracun dan dapat menyebabkan alergi jika
memakannya. Bakteri dapat dilihat pada pembesaran 4 x ; 0,10 dan 10 x ; 0,25 sedangkan pada
pembesaran 40 x ; 0,65 dan 100 x ; 1,25 tidak terlihat.
Saran :
Pada percobaan ini semua alat yang digunakan untuk melihat sampel harus dalam keadaan
bersih, terutama kaca preparat.
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah , ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui,
Kepala Laboraturium Bioproses
No Percobaan
: 4.2
Nama Preparat
: Roti Bagus
Objektif
Occulair
Dinding Sel
: Tipis
Warna Dasar
: Putih
Bentuk Sel
: Basilus
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Kesimpulan :
Pada percobaan diatas terlihat adanya jamur atau bakteri berbentuk basilus pada besaran
4 x ; 0,10 dan 10 x ; 0,25.
Saran :
Pada percobaan ini semua alat yang digunakan untuk melihat sampel harus dalam keadaan
bersih, terutama kaca preparat.
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah , ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui,
Kepala Laboraturium Bioproses
I.
Nama Percobaan
II.
Tujuan Percobaan
III.
Hari/Tanggal Percobaan
IV.
Alat Percobaan
Mikroskop
Penggiling
Kaca Objek
Spatula
Pipet Tetes
IV.
Bahan Percobaan
:
Alkohol 96%
Tisu
Kacang Ijo
Kacang es / merah
Kacang Tanah
Biji Jagung
Kentang
V.
Dasar Teori
VI.
Prosedur Percobaaan
1.
4.
5.
terdapat mikroorganisme ,
Gambarkan apa yang anda lihat untuk perkiraan gambar mikroba
dengan mengggunakan literature.
No Percobaan
: 5.1
Nama Preparat
: Kacang Hijau
Objektif
Occulair
Dinding Sel
: Tipis
Warna Dasar
: Krem
Bentuk Sel
: Cocus
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Kesimpulan :
Pada percobaan kacang hijau struktur yang terlihat dengan jelas pada 4 x ; 0,10 dan 10 x ; 0,25
dengan bentuk sel coccus dan berwarna bening bulat.
Saran :
Pada percobaan ini semua alat yang digunakan untuk melihat sampel harus dalam keadaan
bersih, terutama kaca preparat.
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah , ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui,
Kepala Laboraturium Bioproses
No Percobaan
: 5.2
Nama Preparat
: Kacang Merah
Objektif
Occulair
Dinding Sel
: Tipis
Warna Dasar
: Hitam
Bentuk Sel
: Cocus
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Kesimpulan :
Pada percobaan kacang merah struktur yang terlihat dengan jelas pada pembesaran 4 x ; 0,10
dan 10 x ; 0,25 dengan bentuk sel coccus dan mempunyai dinding sel bening bulat.
Saran :
Pada percobaan ini semua alat yang digunakan untuk melihat sampel harus dalam keadaan
bersih, terutama kaca preparat.
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah , ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui,
Kepala Laboraturium Bioproses
No Percobaan
: 5.3
Nama Preparat
: Kacang Tanah
Objektif
Occulair
Dinding Sel
: Tipis
Warna Dasar
: Kuning Kehitaman
Bentuk Sel
: Cocus
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Kesimpulan :
Pada kacang tanah dari berbagai pembesaran dapat dilihat amilum berbentuk bulat dan berwarna
putih.
Saran :
Pada percobaan ini semua alat yang digunakan untuk melihat sampel harus dalam keadaan
bersih, terutama kaca preparat.
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah , ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui,
Kepala Laboraturium Bioproses
No Percobaan
: 5.4
Nama Preparat
: Kentang
Objektif
Occulair
Dinding Sel
: Tebal
Warna Dasar
: Hijau Lumut
Bentuk Sel
: Cocus
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Kesimpulan :
Pada percobaan kentang struktur yang telihat dengan jelas pada pembesaran 4 x ; 0,10 dan
10 x ; 0,25 dengan bentuk sel coccus dan berwarna hijau lumut.
Saran :
Pada percobaan ini semua alat yang digunakan untuk melihat sampel harus dalam keadaan
bersih, terutama kaca preparat.
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah , ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui,
Kepala Laboraturium Bioproses
I.
Nama Percobaan
II.
Tujuan Percobaan
III.
Hari/Tanggal Percobaan
IV.
Alat Percobaan
Mikroskop
Kaca Objek
Pipet Tetes
Penggiling
IV.
Spatula
Bahan Percobaan
V.
Dasar Teori
Secara umum media dapat dikelompokkan dalm tiga golongan yaitu media alam, media
semi buatan dan media buatan. Media alam contohnya media tape, nasi, tanah dan lainlain. Media semi buatan yaitu media yang dibuat dari bahan-bahan alam dan dicampur
dengan bahan bahan kimia, contohnya media agar kaldu, media tauge, media agar
kentang dan lain-lain. Sedangkan media buatan adalah media yang seluruh bahannya
dibuat dari bahan kimia contohnya agar sabourud, agar ozopek dan lain-lain.
Menurut bentuknya media dapat digolongkan menjadi tiga macam yakni media cair,
media semi padat dan media padat. Media padat adalah media yang mengandung bahan
sama dengan media cair tetapi ditambah dengan agar-agar hingga menjadi padat.
Sedangkan media padat adalah media cair yang ditambah agar-agar hingga menjadi
padat.
VI.
Prosedur Percobaaan
1.
2.
3.
4.
Bucker Glass.
Panaskan dengan menggunakan Hot Plate dan aduk selama 50
5.
6.
7.
8.
9.
tersebut,
Gambarkan apa yang diamati.
No Percobaan
: 6.1
Nama Preparat
Objektif
Occulair
Dinding Sel
Warna Dasar
Bentuk Sel
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Kesimpulan :
Didalam Media Agar Kaldu (kaldu daging yang dicampur dengan agar-agar dan sukrosa)
terdapat bakteri di dalamnya, terutama pembesaran pada 4 x 0,10 terdapat bakteri berbentuk
basil berwarna hijau transparan dan orange. Pada pembesaran 100 x 1,25 terdapat bakteri
berbentuk basil berwarna hijaun transparan dengan butiran-butiran kecil didalamnya dan orange
transparan dengan bitik-bintik kecil didalamnya.
Saran :
Pada percobaan ini semua alat yang digunakan untuk melihat sampel harus dalam keadaan
bersih, terutama kaca preparat.
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah , ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui,
Kepala Laboraturium Bioproses
No Percobaan
: 6.2
Nama Preparat
Objektif
Occulair
Dinding Sel
Warna Dasar
: putih
Bentuk Sel
: coccus
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Kesimpulan :
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Dalam percobaan diatas diambil dua sampel yaitu sampel pertama diambil sedikit dan sampel
kedua dalam jumlah yang banyak. Terdapat perbedaan diantara kedua sampel tersebut, dalam
sampel agar-agar kaldu yang diambil dalam jumlah banyak terdapat perbedaan jenis bentuk
bakteri, yang berbentuk Coccus (bulat).
Saran :
Pada percobaan ini semua alat yang digunakan untuk melihat sampel harus dalam keadaan
bersih, terutama kaca preparat.
Mengetahui,
Asisten Laboratorium
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah , ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui,
Kepala Laboraturium Bioproses
I.
Nama Percobaan
II.
Tujuan Percobaan
III.
Hari/Tanggal Percobaan
: Sabtu / 2015
IV.
Alat Percobaan
Mikroskop
Kaca Objek
Penggiling
Pipet Tetes
Spatula
Di tambah gambar
V.
Dasar Teori
Secara umum media dapat dikelompokkan dalm tiga golongan yaitu media alam, media
semi buatan dan media buatan. Media alam contohnya media tape, nasi, tanah dan lainlain. Media semi buatan yaitu media yang dibuat dari bahan-bahan alam dan dicampur
dengan bahan bahan kimia, contohnya media agar kaldu, media tauge, media agar
kentang dan lain-lain. Sedangkan media buatan adalah media yang seluruh bahannya
dibuat dari bahan kimia contohnya agar sabournd, agar ozopek dan lain-lain.
Menurut bentuknya media dapat digolongkan menjadi tiga macam yakni media cair,
media semi padat dan media padat. Media padat adalah media yang mengandung bahan
sama dengan media cair tetapi ditambah dengan agar-agar hingga menjadi padat.
Sedangkan media padat adalah media cair yang ditambah agar-agar hingga menjadi
padat.
VI.
Prosedur Percobaan
1.
:
Timbang 1 gr lumpur,10 gr methyl orange, dan 1,26 gr natrium
sulfit.
2.
3.
4.
No Percobaan
: 7.1
Nama Preparat
: lumpur
Objektif
Occulair
Dinding Sel
Warna Dasar
: kuning
Bentuk Sel
: coccus
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Kesimpulan
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Tedapat bakteri pada pembesaran 4 x 0.10. bakteri tersebut berbentuk coccus dengan di dinding
sel tipis dan kuning kecoklatan dan warna dasar kuning.
Saran
Pada setiap kali percobaan semua alat harus dibersihkan terlebih dahulu.
Palembang,
Mengetahui :
2015
Asisten Lab
Praktikan
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah, ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui :
Kepala Laboratorium Bioproses
I.
: 8. Pengasaman Susu
II.
Tujuan Percobaan
III.
: Sabtu /
IV.
Alat Percobaan
Mikroskop
Hot Plate
Beaker glass
V.
2015
Kaca Objek
Pipet Tetes
Spatula
Erlenmeyer
Gelas ukur
Bahan Percobaan
Neraca analitik
Agar agar
: 5 gram
VI.
Aquadest
: 100 ml
Susu
: 75 ml
Tisu secukupnya
Alcohol
Teori
: 96 %
Secara umum media dapat dikelompokkan dalam tiga golongan yaitu media alam,
semi buatan dan media buatan. Media alam contohnya : tape, nasi, tana, dan lainlain. Media semi buatan yaitu media yang dicampur dengan bahan alami,
contohnya : media agar-agar taugge, agar-agar kentang dextrose dan lain-lain.
Sedangkan media buatan adalah media yang seluruhnya dibuat dari bahan kimia,
contohnya : agar sabourud, agar ozapek, dan lain-lain.
Menurut bentuknay, media dapat digolongkan dalam : media cair, semi padat. Media
semi padat adalah media yang mengandung bahan sama dengan media cair, tetapi
ditambah dengan agar-agar sehingga hamper padat. Sedangkan media padat yaitu :
media cair yang ditambah agar-agar sehingga menjadi padat.
VII.
Prosedur Percobaan
1.
:
Timbang sukrosa sebanyak 2 gram dan agar-agar sebanyak 5
gram. Tuang susu sebanyak 75 ml menggunakan gelas ukur.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
No Percobaan
: 8.1
Nama Preparat
: Susu Tertutup
Objektif
Occulair
Dinding Sel
Warna Dasar
: kunig
Bentuk Sel
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Kesimpualan
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Dalam percobaan diatas diambi dua sampel yaitu sampel susu wadah terbuka dan sampel wadah
tertutup. Terdapat perbedaan diantara kedua sampel tersebut, dalam sampel agar-agar susu yang
diambil dalam wadah tertutup terdapat perbedaan jenis bentuk bakteri spiral dan coccus.
Saran
Palembang,
2015
Mengetahui :
Asisten Lab
Praktikan ,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah, ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui :
Kepala Laboratorium Bioproses
No Percobaan
: 8.2
Nama Preparat
: susu terbuka
Objektif
Occulair
Dinding Sel
Warna Dasar
: kuning
Bentuk Sel
: coccus
Gambar
Besaran 4 x 0,10
Kesimpulan
Besaran 10 x 0,25
Besaran 40 x 0,65
Dalam percobaan diatas diambil dua sampel yaitu susu sampel wadah terbuka dan susu dalam
wadah tertutup. Terdapat perbedaan diantara kedua sampel tersebut, dalam sampel susu yang
diambil dalam wadah terdapat perbedaan jenis bentuk bakteri coccus.
Saran
Pada percobaan ini semua alat yang akan digunakan harus dibersihkan sehingga dapat terlihat
dengan jelas objek yang ditelit.
Palembang,
Mengetahui :
Asisten Lab,
Praktikan,
2015
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah, ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui :
Asisten Laboratorium Bioproses
Nama Percobaan
II.
Hari/Tanggal Percobaan
: Sabtu / 2015
III.
Alat Percobaan
Autoklaf
Hot plate
Inkubator
Spatula
Neraca analitik
Pipet tetes
Kaca arloji
Batang pengaduk
erlenmeyer
Gelas kimia
IV.
V.
Bahan percobaan
Susu kedelai
Lactobacillus cassei
Susu skim
Aquadest
Teori percobaan
Yoghurt adalah merupakan produk olahan susu secara fermentasi pada kondisi
proses tertentu dengan bahan bakteri penghasil asam laktat. Pada mulanya
yoghurt terbuat dari susu sapi, dengan bentuk es krim atau bubuk. Yoghurt tidak
hanya dapat dibuat dari susu sapi, tetapi dapat juga dari bahan kacang-kacangan
seperti kedele, kacang hijau.
Pada prinsipnya pembuatan yogurt kedele ini dengan cara inokulasi susu kedele
dengan starter Lactobacillus cassei dan diinkubasi pada suhu 38 0C di dalam alat
incubator selama 4 jam. Bakteri L.cassei ini dapat menghasilkan asam laktat
selama proses fermentasi teradap susu kedele.
Substrat utama yang dipecah dalam proses fermentasi adalah karbohidrat. Asam
yang terbentuk pada produk susu hasil fermentasi adalah hasil perombakan
laktosa oleh bakteri. Proses perombakan laktosa selama proses fermentasi oleh
bakteri pembentuk asam laktat di gambarkan sebagai berikut :
m.o
C12H12O11 + H2O
(laktosa )
4 C3H6O3
(air)
(asam laktat)
VI.
VII.
Prosedur percobaan
1.
2.
skim 3 sdm
Masukkan susu kedalam Erlenmeyer, kemudian disterilisasikan di
3.
4.
autoklaf
Dinginkan susu hingga 350C
Tambahkan 2 sdm minimum yakult sebagai bakteri pengasaman
5.
(sumber Lactobacillus)
Masukkan starter tersebut kedalam incubator selama 7 jam dengan
6.
sugu 380C
Simpan starter ke dalam lemari es
Pembuatan Yoghurt
1.
Rebus susu kedele yang telah ditambah susu skim pada suhu
2.
3.
4.
Inkubasikan (peram) susu kedele yang sudah ditambah starter tersebut pada alat incubator
dengan suhu 380C selama 4 jam, kemudian disimpan didalam lemari es supaya produk yoghurt
tersebut tahan lama.
Susu kedelai
Direbus
+ susu skim
sterilisasi
+ essens
Dinginkan 450C
+ gelatin
Dinginkan 350C
+ starter
Inkubasi
YOGHURT
380C_4jam
Kesimpulan
Saran
Palembang,
2015
Mengetahui :
Asisten Lab,
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah, ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui :
Asisten Laboratorium Bioproses
I.
Nama Percobaan
II.
Hari/Tanggal Percobaan
: Sabtu / 2015
III.
Alat Percobaan
Saringan/kain kasa
Gelas ukur
Baskom
IV.
Corong pemisah
Bahan Percobaan
V.
Pembuatan starter
:
Kelapa parut
Air kelapa
Ragi roti/tape
Air
2,5 kg
100 ml
2 gram
900 ml
Gelas kimia
Statif
VI.
Teori percobaan
:
1.
2.
3.
4.
5.
Saccharomyces cereviseae
Setelah diperam selama satu malam, maka akan terbentuk
dua lapisan, pertama lapisan blondo (kental) dan lapisan
kedua cairan bibit (encer). Cairan bibit inilah yang
digunakan untuk fermentasi.
Kelapa
Air Kelapa
Santan
Ragi
Pemeraman
Blondo
Cairan bibit
VII.
Proses Fermentasi
Pengolahan daging kelapa sama dengan cara pembuatan cairan bibit, tetapi pada proses
fermentasi tidak ditambahkan ragi. Tahap-tahap fermentasi adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kelapa dikupas sabutnya, dipisahkan dari tempurung dan kulit arinya dibuang
Kelapa setelah dipotong-potong kemudian dicuci dan diparut
Santan dibiarkan sebentar sampai kepala santan terpisah dari air santan
Setelah kepala santan dipisahkan, lalu campurkanlah cairan bibit dengan kepala
santan tersebut dengan perbandingan 1:3 delam corong pisah dan dikocok
sehingga merata
Campuran diperam (incubasi) minimum 8 jam pada suhu kamar dan dalam
keadaan terbuka
Setelah fermentasi berjalan, cairan terpisah menjadi 3 lapisan yang kemudian
dipisahkan dengan cara membuka keran pada corong pisah. Bagian atas blondo
ditengah minyak dan dibagian bawah adalah cairan.
Cairan bibit
Blondo
Kelapa
Santan
Air santan
Kelapa santan
Pemeraman
Minyak
kelapa
Cairan
Kesimpulan
Saran
Palembang,
2015
Mengetahui :
Asisten Lab,
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah, ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui :
Asisten Laboratorium Bioproses
I.
Nama Percobaan
II.
Hari/Tanggal Percobaan
: Sabtu /
III.
Alat Percobaan
kompor
IV.
Kaca arlorji
Spatula
Ember plastik
Panci
Pengaduk
Plastik / daun
Botol aqua
Mortil
Bahan Percobaan
V.
2015
Teori percobaan
Tempe adalah makanan khas Indonesia. Cara pembuatan tempe telah ditemukan sebelum tahun
1900, tetapi pembuatannya masih sederhana. Kualitas tempe yang baik dapat dieroleh dengan
memilih kedelai yang bermutu baik, pengolahan yang tepat dabn penggunaan kedelai yang tidak
dicampur bahan lainnya.
Pembuatan tempe didasarkan pada proses fermentasi, factor inoculum dan kapang dari jenis
Rhizopus yang berperan penting dalam proses tersebut. Selama proses fermentasi, jenis-jenis
mikroba lain mungkin turut campur, tetapi tidak menunjukkan aktifitas yang nyata. Fermentasi
kapang hanya berlangsung aktif hanya satu hari, setelah itu mulai terbentuk spora yang
berwarna putih kehitaman, karena mulai dipengaruhi aktifitas bakteri busuk.
Syarat umum biji kedelai yang baik adalah :
VI.
Bebas dari sisa tanaman (kulit polong, potongan batang atau ranting, batu
Cara yang tepat untuk mendapatkan starter adalah dengan menggunakan jamur tempe kedelai
sebagai pengganti laru caranya sebagai berikut : tempe kedelai dirajang kecil-kecil kemudian
bisa disangrai atau di jemur di teri matahari. Setelah kering tempe di tumbuk menjadi tepung
dan siap digunakan. Penggunaan dicampurkan dengan bahan baku yang telah siap ke tahap
peragian.
2.
Diperlukan bahan-bahan sebagai berikut : tempe segar, beras atau nasi, tepung dan terigu dan
air. Peralatan yang dibutuhkan adalah besek bamboo, sendok, wajan, alu, ayakan baskom dan
kompor. Proses pembuatannya adalah sebagai berikut : pertama-tama jamur tempe kedelai
dirajang tipis-tipis agar jamur tempe kedelai mudah dikeringkan dan digilas. Setelah dirajang
tempe dijemur hingga kering kemudian irisan tempe kedelai ditumbuk menjadi tepung dan
diayak halus. Menyiapkan nasi yang baru tetapi dingin dan dicampurkan dengan tepung tempe
kedelai sampai diaduk sampai rata. Perbandingan nasi dan tepung tempe adalah 1 : 1.
Campuran ini diperam yaitu membungkus campuran dengan daun pisang lalu dimasukkan
dalam besek tertutup rapat selama satu semalam. Jika sudah ditumbuhi jamur berarti sudah siap
dikeringkan dengan dijemur diterik matahari. Setelah kering ditumnuk sampai halus kemuadian
diayak kemudian dicampur dengan tepung nasi yang telah dibubuhi jamur dengan perbandingan
18:1. Pencampuran harus dilakukan secara merata.
VII.
Prosedur Percobaan
:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dicuci
Direbus 30 menit
Dibungkus
pisang
Diinokulasi (daun
1 gram
laru /atau
kg
plastik
kedelai)
Direndam 22 jam
Dikupas kulit arinya
Dicuci
Direbus 40 menit
Ditiriskan
Tempe
kedelai
Kesimpulan
Saran
Palembang,
2015
Mengetahui :
Asisten Lab,
Praktikan,
Sri Kuswatun
( 12 2013 012 )
Sahidah, ST
Rini Anggraini
( 12 2013 032 )
Menyetujui :
Asisten Laboratorium Bioproses