Rancangan Percobaan
Pengaruh Media Tanam Terhadap
Perkecambahan
Oleh :
Tujuan
Mengetahui pengaruh media tanam terhadap perkecambahan kacang hijau.
Landasan Teori
Pemenuhan kebutuhan unsur tumbuhan diperoleh melalui penyerapan oleh akar dari
media tanam yang bersamaan dengan penyerapan air. Media tanam yang berbeda memiliki
kandungan nutrisi, tekstur, kesterilan, dan kemampuan mengikat air yang berbeda.
Dasar teori yang digunakan adalah teori totipotensi yang menyatakan bahwa teori
totipotensi adalah bagian tanaman yang hidup mempunyai totipotensi, kalau dibudidayakan
di dalam media yang sesuai, akan dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang
sempurna, artinya dapat bereproduksi, berkembang biak secara normal melalui biji atau
spora.
Tanah merupakan media tanam yang sangat sering digunakan. Karena tanah
mengandung unsur hara seperti Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor
(P), Kalium (K), Sulfur (S), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Seng (Zn), Besi (Fe), Mangan
(Mn), Tembaga (Cu), Molibden (Mo), Boron (B), Klor (Cl), Natrium (Na), Kobal (Co), dan
Silikon (Si). Dan unsur hara tersebut sangat diperlukan oleh tanaman untuk dapat bertahan
hidup.
Media tanam lain yang juga sering dijumpai untuk menanam kecambah adalah kapas.
Kapas terdiri atas serat-serat tumbuhan, hal itu membuat kapas dapat menjaga kelembapan
lebih lama dibandingkan dengan media tanah. Selain itu, tekstur kapas yang lembut sangat
cocok untuk akar tanaman kacang hijau yang masih muda dan lemah sehingga akar muda
tersebut dapat berkembang lebih baik untuk jangka waktu tertentu.
Arang juga merupakan media tanam yang sudah lazim digunakan. Arang mampu
memperbaiki sirkulasi air dan udara di dalam tanah, meningkatkan pH tanah, sehingga dapat
merangsang pertumbuhan akar serta memberikan habitat yang baik untuk pertumbuhan
tanaman.
Sabut kelapa merupakan media tanamyang juga sering digunakan. Sabut kelapa
merupakan bagian yang cukup besar dari buah kelapa, yaitu 35 % dari berat keseluruhan
buah. Sabut kelapa terdiri dari serat dan gabus yang menghubungkan satu serat dengan serat
lainnya. Dengan struktur tersebut sabut kelapa dapat menahan kandungan air dan unsur kimia
pupuk serta dapat menetralkan keasaman tanah. Karena sifat tersebut, sabut kelapa dapat
digunakan sebagai media tanam yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Sedangkan bubur kertas adalah media tanam yang jarang sekali ditemui. Bubur kertas
berasal dari kertas yang dihancurkan. Kertas itu sendiri merupakan bahan yang terbuat dari
bahan organik, yaitu kayu. Yang kemudian diolah melalui tahap proses pembuburan dengan
menggunakan bahan kimia, sehingga kertas tersebut bisa digunakan lagi sebagai lahan hidup
bagi tumbuhan. Bubur kertas yang didiamkan beberapa waktu akan mengandung organisme
lain berupa bakteri pembusuk dan kandungan kima dalam kertas juga berkurang, sehingga
bubur kertas dapat dimanfaatkan sebagai media tanam.
Variabel Percobaan
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Kertas).
: Tinggi batang kecambah kacang hiaju.
Variabel Kontrol
Percobaan Kontrol
Rumusan Masalah
Apakah media tanam yang berbeda mempengaruhi perkecambahan kacang hijau?
Hipotesa
Media tanam yang paling buruk pada pertumbuhan kecambah kacang hijau adalah
bubur kertas.
7. Air
Cara Kerja
1. Menyiapkan 5 buah tabung gelas dengan media tanam
a. Tanah
b. Kapas
c. Arang
d. Sabut Kelapa
e. Bubur Kertas
2. Menanam 5 biji kacang hijau ke masing-masing tabung gelas.
3. Menyiram biji kacang hijau dengan 3 sendok makan air secara berkala.
4. Mengukur tinggi batang kecambah tiap hari selama seminggu.
5. Mencatat hasil pengukuran pada tabel pengamatan.
Tabel Pengamatan
Tabel Pengamatan Tinggi Batang Dan Kondisi Kecambah
Media
Tanam
Tanah
Kapas
Arang
Sabut
Kelapa
Bubur
Kertas
Hari Ke
1