Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Penyakit infeksi merupakan penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat
Indonesia, salah satunya adalah penyakit infeksi usus dengan manifestasi klinis
antara lain berupa diare. Salah satu bakteri penyebab diare adalah E. coli. Secara
klinis infeksi diare yang disebabkan oleh bakteri gram negatif dapat menggunakan
antibiotik, diantaranya adalah dengan Gentamisin. Resistensi E. coli terhadap
berbagai

antibiotika

telah

banyak

dilaporkan.3,4,5

Seperti

halnya

Enterobacteriaceae, E. coli telah banyak yang resisten terhadap golongan laktam, fosfomisin, dan golongan kuinolon.7
Beberapa masyarakat telah lama menggunakan pengobatan alternatif dengan
sediaan tanaman obat. Penggunaan tanaman obat dilaporkan meningkat selain
karena faktor manfaat dan ekonomi juga karena efek pengobatan yang belum
dilaporkan seperti efek toksisitologi. Diantara tanaman obat yang sering
digunakan masyarakat adalah Daun Kemangi dan Jeruk Nipis. Kedua jenis
tanaman tersebut, selain sering digunakan sebagai bumbu masak atau bahan
makanan, juga digunakan sebagai sediaan obat atau campuran dari suatu sediaan
obat karena mengandung zat aktif yang terdapat pada kedua tanaman tersebut.
Daun Kemangi memiliki banyak kandungan kimia antara lain saponin,
flavonoid, tannin dan minyak atsiri yang bersifat antibakteri. Hasil penelitian
terdahulu menyebutkan bahwa etanol daun kemangi konsentrasi 80% memiliki

1
Universitas Lambung Mangkurat

efek antimikroba yang optimum terhadap E. coli dalam meningkatkan kepekaan


dan akan meningkatkan efek zona hambat.
Kulit Jeruk Nipis juga mengandung zat antibakteri. Pada kulit buah Jeruk
Nipis (segar) mengandung sekitar 1,25% minyak atsiri. Minyak atsiri yang
terdapat pada air perasan buah Jeruk Nipis memiliki daya hambat terhadap
pertumbuhan dari bakteri E. coli.
Penggunaan kombinasi antibiotik diduga dapat menghasilkan efek yang
lebih besar, yang disebut efek sinergisme. Sinergisme terjadi apabila kombinasi
obat tersebut mempunyai mekanisme yang sama dengan komposisi dan
kandungan kimia yang sama pula. Hasil penelitian terdahulu menunjukan bahwa
pemberian infus rimpang kunyit mempengaruhi pertumbuhan bakteri gram positif
yaitu Staphylococcus aureus dan bakteri gram negatif yaitu E. coli in vitro dan
infus kulit jeruk nipis juga dapat menghambat pertumbuhan E. coli.
Daun Kemangi dan Kulit Jeruk Nipis mempunyai zat antibakteri yang sama
yaitu minyak atsiri dan flavonoid, namun belum diketahui ada tidaknya daya
sinergisme dari kedua jenis tanaman obat ini jika dikombinasikan. Untuk
mengetahui efektivitas dari kedua tanaman obat tersebut dibandingkan dengan
gentamisin, maka dilakukan penelitian ini. Pada penelitian ini menggunakan
ekstrak etanol karena etanol mempunyai tingkat toksisitas yang lebih rendah
dibandingkan dengan metanol, dan bakteri uji pada penelitian ini menggunakan E.
coli ATCC 25922.

Universitas Lambung Mangkurat

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka permasalahan yang
perlu diteliti adalah :
1. Apakah terdapat perbedaan daya hambat sediaan tunggal dan kombinasi dari
ekstrak etanol daun kemangi dan ekstrak etanol kulit jeruk nipis dengan
gentamisin terhadap E. coli In Vitro ?
2. Apakah sediaan kombinasi ini memberikan efek daya hambat yang setara
dengan gentamisin terhadap pertumbuhan E. coli In Vitro ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan
daya hambat sediaan tunggal dan kombinasi ekstrak etanol daun kemangi dan
ekstrak etanol kulit jeruk nipis dengan gentamisin terhadap pertumbuhan E. coli
In Vitro dan mengetahui efek daya hambat yang setara antara kombinasi tersebut
dengan gentamisin terhadap E. coli In Vitro.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1.

untuk mengukur zona hambat dari sediaan tunggal dan kombinasi ekstrak

etanol daun kemangi dan ekstrak etanol kulit jeruk nipis terhadap E. coli.
2. membandingkan zona hambat dari sediaan tunggal dan kombinasi ekstrak
etanol daun kemangi dan ekstrak etanol kulit jeruk nipis dengan gentamisin.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan informasi ilmiah
mengenai efektivitas sediaan tunggal dan kombinasi ekstrak etanol daun kemangi
dan ekstrak etanol kulit jeruk nipis dalam menghambat pertumbuhan E. coli, serta

Universitas Lambung Mangkurat

sensitivitasnya jika dibandingkan dengan gentamisin sebagai antibiotic terpilih


terhadap E. coli dan dengan diketahui ada atau tidaknya efek sinergisme dari
kombinasi ekstrak etanol daun kemangi dan ekstrak etanol kulit jeruk nipis agar
dapat dijadikan penelitian lebih lanjut.
A. Keaslian Penelitian
NO
1.

2.

3.

3.

Nama Peneliti
Judul Penelitian
(Tahun)
M.
Rudiannor Perbandingan Daya
(2005)
Antibakteri Infus
Daun Sirih Dan
Madu
Murni
Bentuk
Tunggal
dan
Kombinasi
Terhadap
Pertumbuhan
Escherichia coli In
Vitro
Rapika
Dewi Perbandingan Daya
(2003)
Antibakteri Infus
Daun sirih dan
Rimpang
Jahe
Bentuk
Tunggal
dan
Kombinasi
dibandingkan
dengan Gentamisin
Terhadap
Pertumbuhan
Escherichia coli
Ina
(2003)

Persamaan

Perbedaan

Menggunakan
bakteri
Escherichia coli
ATCC 25922.

Penelitian ini
mengunakan
Daun
Sirih
dan
Madu
Murni.

Menggunakan
bakteri
Escherichia coli
ATCC 25922 dan
antibiotic
gentamisin.

Penelitian
ini
mengunakan
sediaan
infus
Daun Sirih dan
Rimpang Jahe.

Sunjaya Efektivitas
Menggunakan
Antibakteri Ekstrak ekstrak
Daun
Air Daun Kemangi Kemangi.
(Ocimum sanctum
Linn)
Terhadap
Staphylococcus
aureus In Vitro

Penelitian
ini
menggunakan
bakteri
Staphylococcus
aureus In Vitro

Universitas Lambung Mangkurat

5
4.

Dewi Rhmawati
(2002)

1.

Daya Antibakteri
Sediaan
Ekstrak
Kulit Jeruk Nipis
dan
Rimpang
Kunyit
Terhadap
Staphylococcus
aureus In Vitro

Menggunakan
Penelitian
ini
Ekstrak
Kulit menggunakan
Jeruk Nipis
bakteri
Staphylococcus
aureus In Vitro

2.

Universitas Lambung Mangkurat

Anda mungkin juga menyukai