Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan ditentukan berdasarkan

indikator AKI dan AKB. Hal ini juga menggambarkan kualitas ibu dan anak di

Indonesia. Tingginya AKI, AKBA dan AKB termasuk tantangan paling berat

untuk mencapai MDG’s pada tahun 2015. Untuk kesehatan ibu diharapkan terjadi

penurunan kematian ibu ¾ dibanding kondisi tahun 1990 demikian pula untuk

kematian anak terjadi penurunan 2/3. Untuk Indonesia diharapkan kematian ibu

turun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup dan kematian bayi dan balita 23

per 1000 kelahiran hidup dan 32 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015.1

Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan kematian ibu dan anak tidak

terkecuali peningkatan akses dan kualitas pelayanan melalui peningkatan

kapasitas tenaga kesehatan, jaminan kesehatan dan meningkatkan outreach

pelayanan utamanya bagi daerah yang sulit akses.1 Permenkes nomor 97 tahun

2014 tentang pelayanan kesehatan masa hamil, persalinan dan sesudah

melahirkan, penyelenggaraan pelayanan kontrasepsi serta pelayanan kesehatan

seksual adalah bukti kesungguhan pemerintah dalam peningkatan pelayanan

kepada ibu dan anak.2

Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan kehamilan,

pencegahan kelainan bawaan, persalinan dan inisiasi menyusu dini (IMD), nifas,

1
2

perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif Keluarga Berencana dan imunisasi pada

bayi. Penjelasan ini diberikan secara bertahap pada saat kunjungan ibu hamil.3

Seringkali informasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan tidak

diterapkan atau digunakan oleh ibu karena tidak dimengerti atau tidak sesuai

dengan kondisi ataupun kebutuhan mereka. Hal ini dapat terjadi karena

komunikasi yang terjadi antara tenaga kesehatan dan ibu terjadi hanya satu arah

sehingga ibu tidak mendapatkan dukungan yang cukup untuk menerapkan

informasi tersebut.4

Secara harfiah, KIE berarti "komunikasi, informasi, dan edukasi". KIE

mengacu pada intervensi program yang komprehensif, yakni merupakan bagian

integral dari program pembangunan suatu negara, yang bertujuan untuk mencapai

perubahan. KIE menggunakan kombinasi teknologi informasi, pendekatan dan

proses secara fleksibel dan partisipatif. Titik awal KIE adalah untuk memberikan

krontribusi dalam pemecahan suatu masalah atau membangun dukungan dari

sasaran terhadap sebuah isu yang terkait dengan sebuah program. Sasaran

dimaksud termasuk pembuat kebijakan, penyedia layanan, agen perubahan,

masyarakat dan/ atau pengguna jasa.5

Konseling merupakan proses interaktif antara tenaga kesehatan dan ibu

serta keluarganya. Selama proses tersebut, tenaga kesehatan mendorong ibu untuk

saling bertukar informasi dan memberikan dukungan dalam perencanaan atau

pengambilan keputusan serta tindakan yang dapat meningkatkan kesehatan ibu.4


3

Mengingat pentingnya pengetahuan mengenai komunikasi, informasi dan

edukasi(KIE) pada program pelayanan kesehatan ibu dan anak maka penulis

mencoba memaparkan mengenai KIE program kesehatan ibu dan anak.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, rumusan masalah

penelitian ini adalah bagaimanakah KIE program kesehatan ibu dan anak?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian untuk mengetahui informasi mengenai KIE

program kesehatan ibu dan anak.

Anda mungkin juga menyukai