Anda di halaman 1dari 2

TRAUMA UROGENITAL

TRAUMA GINJAL
a. Definisi
Trauma urogenital terjadi sebanyak 1-5% dari total kasus trauma. Ginjal merupakan
organ yang paling sering mengalami trauma, dengan perbandingan 3:1 untuk laki-laki
dan perempuan.
b. Klasifikasi
1. Trauma tumpul
Mekanisme terjadinya biasanya karena tabrakan langsung, terjatuh dari ketinggian,
hampir 50% diantaranya disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas.
2. Trauma tajam
Luka tembak dan luka tusuk merupakan penyebab tersering. Dengan kerusakan yang
biasanya lebih parah karena dapat melibatkan organ-organ disekitar ginjal.
Menurut AAST (American Association for the Surgical Trauma) dibagi menjadi :
Grade Deskripsi
1 Kontusio, Subkapsular hematoma, tidak disertai laserasi
2 Laserasi korteks ginjal < 1cm tanpa ekstravasasi urin
3 Laserasi korteks ginjal > 1cm tanpa ekstravasasi urin
4 Laserasi melewati corticomedullary junction atau lesi vaskuler
5 Shattered kidney, avulsi pedicle ginjal
 Jika trauma ginjal bilateral maka termasuk kedalam Grade 3
c. Gejala Klinis
Tanda vital harus dievaluasi untuk melihat stabilitas hemodinamik pada pasien dengan
trauma ginjal. Mekanisme terjadinya kecelakaan sangat penting untuk mengetahui sebab
trauma ginjal, tumpul atau tajam. Pemeriksaan fisik pada pasien dengan luka tusuk
sangat penting untuk diamati letal, arah tusukan benda tajam, kedalaman dan berkarat
atau tidaknya senjata yang dipakai, pada luka tembak penting untuk dicari luka masuk
dan keluarnya peluru untuk memperkirakan perjalanan peluru didalam rongga abdomen.
d. Diagnosis
Pemeriksaan penunjang seperti urinalisis, hematokrit dan kreatinin merupakan
pemeriksaan yang penting para pasien trauma ginjal. Ditemukannya hematuria, baik
makroskopik dan mikroskopik merupakan salah satu tanda kerusakan ginjal. Walaupun
pada 9% kasus tidak ditemukan adanya hematuria. Kadar hematokrit penting untuk
mengetahui status cairan, apakah terjadi kehilangan darah yang besar sehingga
memerlukan tranfusi atau tidak.
Imaging : USG, Intravenous Pyelography (IVP), One Shoot IVP, CT Scan, bahkan
MRI dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis.
e. Tatalaksana
1. Konservatif, pada pasien trauma tumpul dengan hemodinamik yang stabil.
2. Terapi operatif, pada grade 4-5 trauma tumpul dan juga kebanyakan luka tembus baik
luka tusuk atau luka tembak.
Indikasi bedah eksplorasi :
1. Unstable haemodynamic yang tidak respon terhadap resusitasi
2. Expanding atau Pulsatile perirenal hematoma
3. Grade 5 disertai dengan kerusakan vaskular, namun pada beberapa pasien dengan
hemodinamik yang stabil dapat diterapi secara konservatif dan observasi ketat.

Suspek Trauma Ginjal

Status hemodinamik

Stabil Tidak Stabil

CT Scan Cito Laparotomi/ One-shoot IVP

Grade 1-2 Normal IVP IVP abnormal/ pulsatile


hematoma atau
expanding hematoma

Konservatif Observasi

Observasi Grade 3 Grade 4-5 Renal Exploration/


Bedrest Reconstruction/
Serial Hb Nephrectomy
Antibiotik Berhubungan dengan
cedera organ lain

Skema. Alogaritma Trauma Ginjal

Anda mungkin juga menyukai