Spo Kprs RSKB
Spo Kprs RSKB
PROSEDUR TETAP
SEMBILAN SOLUSI KESELAMATAN PASIEN
No. Dokumen:
No. Revisi:
Halaman:
Ditetapkan Oleh
Direktur,
SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Tanggal Terbit:
PROSEDUR TETAP
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
PENCATATAN INSIDEN KTD, KNC, KPC, DAN KTC
No. Dokumen:
35.02.02
SPO
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
No. Revisi:00
Halaman:1/2
Tanggal Terbit:
Disahkan Oleh:
7 Juli 2012
Mencatat segala macam insiden terkait pasien yang termasuk
ke dalam Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris
Cedera (KNC), dan Kejadian Tidak Cedera (KTC).
1. Agar terselenggaranya kegiatan pencatatan dan pelaporan
insiden KTD, KNC, dan KTC di rumah sakit
2. Sebagai salah satu upaya untuk menunjang penignkatan
mutu pelayanan melalui peningkatan keselamatan pasien di
rumah sakit.
1. Bahwa setiap kejadian atau insiden yang melibatkan pasien
dan termasuk ke dalam Kejadian Tidak Diharapkan,
Kejadian Nyaris Cedera dan Kejadian Tidak Cedera harus
dicatat, dilaporkan, untuk kemudian dianalisis dan dibuat
rekomendasinya untuk peningkatan mutu pelayanan.
2. Bahwa setiap personil rumah sakit yang melihat atau
mengetahui setiap ada insiden KTD, KNC, dan KTC wajib
melaporkan kepada champion unit yang ditunjuk atau
koordinator shift unit tersebut pada saat kejadian, untuk
melakukan pencatatan insiden di formulir yang telah
ditetapkan.
3. Champion patient safety di tiap unit, atau koordinator shift
berkewajiban melakukan pencatatan insiden KTD, KNC
dan KTC yang diketahui sendiri, ataupun dilaporkan oleh
personil lainnya.
4. Pencatatan insiden KTD, KNC, dan KTC dilakukan di
formulir yang telah ditetapkan.
1. Personil, Koordinator, atau champion unit mengetahui
terjadinya KTD, KNC, atau KTC.
2. Personil melaporkan KTD, KNC, maupun KTC yang terjadi
ke personil yang berwenang melakukan pencatatan, yaitu
koordinator shift, atau champion unit. Apabila unit tersebut
tidak memiliki koordinator shift, maka laporan langsung
ditujukan kepada champion unit.
PROSEDUR TETAP
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
Tanggal Terbit:
7 Juli 2012
Unit Terkait
No. Revisi:00
Halaman:2/2
No. Dokumen:
14.01.19.2013
No. Revisi:00
Halaman:1/6
Ditetapkan Oleh:
Direktur,
SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Tanggal Terbit:
20 Agustus 2013
dr. Sulistyowati, MS., M.Pd.
Mencatat segala macam insiden terkait pasien yang termasuk ke
dalam Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera
(KNC), dan Kejadian Tidak Cedera (KTC) di dalam format
Formulir Laporan Insiden Internal Di Rumah Sakit yang telah
ditetapkan.
1. Agar terselenggaranya kegiatan pencatatan dan pelaporan
insiden KTD, KNC, dan KTC di rumah sakit.
2. Sebagai salah satu upaya untuk menunjang penignkatan
mutu pelayanan melalui peningkatan keselamatan pasien di
rumah sakit.
KNC, ataupun KTC, baik oleh diri sendiri maupun dari laporan
oleh personil lainnya.
2. Koordinator shift maupun champion unit segera mengisi
Formulir Laporan Insiden Internal Di Rumah Sakit yang telah
disediakan.
3. Formulir diisi lengkap, bisa diketik, maupun ditulis tangan
dengan huruf kapital.
RSKB RING
ROAD SELATAN
No. Revisi:00
Halaman:2/6
Data Pasien
1. Data pasien :
Nama,No MR dan No.Ruangan,hanya diisi di form Laporan
Internal
2. Nama Pasien : (bisa diisi initial mis : TnAR,atau Ny SY)
3. No MR
: (jelas)
4. Ruangan
: diisi nama ruangan dan nomor kamar mis.
ruangan Jannah kamar 301
5. Data Pasien : Umur,Jenis KelaminPenanggung biaya,Tgl
masuk RS dan jam diisi di form laporan internal dan
Eksternal (Lihat lampiran Form Laporan IKP)
6. Umur
: Umur Pilih Salah satu (jelas)
7. Jenis Kelamin
: Pilih salah satu (jelas)
8. Penanggung Jawab
: Pilih salah satu (jelas)
9. Tanggal masuk RS dan jam : (jelas)
No. Dokumen:
14.01.19.2013
III.
No. Revisi:00
Halaman:3/6
Rincian Kejadian
1. Tanggal dan waktu insiden
Diisi tanggal dan waktu saat insiden (KTD/KNC) terjadi
Buat prosedur pelaporan agar tanggal dan waktu insiden
tidak lupa :
Insiden harus dilaporkan paling lambat 2x24 jam atau
pada akhir jam kerja/shift.
2. Insiden
4. Jenis Insiden
No. Dokumen:
14.01.19.2013
No. Revisi:00
Halaman:4/6
DHF
ke
UGD,diperiksa
laboratprium, ternyata hasilnya salah
interpretasi
Insiden
: salah hasil lab pasien
DHF
Jenis Insiden
: KNC (tidak terjadi
cedera)
Tempat /Lokasi : UGD
Spesialisasi
:
Kasus
Penyakit
Dalam
Unit penyebab
: laboratorium
b. Pasien
No. Revisi:00
Halaman:5/6
No. Revisi:00
Halaman:6/6
Seluruh Instalasi
Lampiran 1/2
LAPORAN INSIDEN
(INTERNAL)
I. DATA PASIEN
Nama
: ........................................................................................................
No MR
Umur
0 -1 bulan
> 30 tahun - 65 ta
> 65 tahun
Jenis Kelamin :
Laki-laki
Perempuan
Asuransi Swasta
ASKES Pemerintah
Perusahan
JAMKESMAS
Tanggal Masuk :
2. Insiden
3. Kronologi Insiden :
...................................................................................................................................... ...........
......................................................................................................................................................
.........................................................................................................
4. Jenis Insiden
Pengunjung
Lain-lain...................................................................................................
(sebutkan)
(sebutkan)
(sebutkan)
8. Tempat Insiden
Lokasi kejadian........................................................................................... (sebutkan)
(Tempat pasien berada)
9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit / spesialisasi)
Penyakit dalam dan Subspesialisasinya
Anak dan Subspesialisasinya
Bedah dan subspesialisasinya
Obstetri Gynekologi dan Subspesialisasinya
THTdan Subspesialisasinya
Mata dan Subspesialisasinya
Saraf dan Subspesialisasinya
Anastesi dan Subspesialisasinya
Kulit & Kelamin dan Subspesialisasinya
Jantung dan Subspesialisasinya
Paru dan Subspesialisasinya
Jiwa dan Subspesialisasinya
(sebutkan)
(sebutkan)
Tidak
Pembuat Laporan
.....................................
Pembuat Laporan
.......................................
Paraf
.....................................
Paraf
.......................................
Tgl Terima
.....................................
Tgl Laporan
.......................................
BIRU
HIJAU
KUNING
MERAH
Lampiran 2/2
Tipe Insiden
Untuk mengisi Tipe insiden,harus melakukan analisis dan investigasi terlebih
dahulu.Insiden terdiri dari : Tipe Insiden dan Subtipe insiden yang dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
NO.
1
TIPE INSIDEN
Administrasi Klinik
a. Proses
b. Masalah
Proses/Prosedur Klinis
a. Proses
b.Masalah
SUBTIPE INSIDEN
i. Serah Terima
ii. Perjanjian
iii. Daftar tunggu/Antrian
iv. Rujukan /Konsultan
v. Admisi
vi. Keluar/Pulang dari Ranap/RS
vii. Pindah Perawatan (Transfer of
care)
viii.Indetifikasi Pasien
ix. Consent
x. Pebagian tugas
xi. Respons terhadap
kegawatdaruratan
i. Tidak Performance ketika
dibutuhkan/
Indikasi
ii. Tidak lengkap/Inadekuat
iii. Tidak tersedia
iv. Salah Pasien
v. Salah proses/pelayanan
i. Skrening/Pencegahan/Medical
check up
ii. Diagnosis/Assessment
iii. Prosedur/Pengobatan/Intervensi
iv. General care /Management
v. Test/Investigasi
vi. Spesimen/Hasil
vii Belum dipulangkan
(Detention/Restraint)
i. Tidak performance ketika
dibutuhkan
Indikasi
ii. Tidak lengkap /Inadekuat
iii. Tidak tersedia
iv. Salah Pasien
3.
Dokumentasi
a.Dokumen
yang terkait
b.Masalah
4.
Infeksi Nosokomial
(HospitalAssosiated
Infection)
a.Tipe Organisme
b.Tipe/Bagian infeksi
5.
Medikasi/Cairan infus
a.Medikasi/
cairan infus yang
terkait
v. Salah proses/pengobatan
/prosedur
vi. Salah bagian tubuh /sisi
i. Order /Permintaan
ii. Chart/Rekam Medik/Assessment
iii. Check List
iv. Form /sertifikat
v. Intruksi
/informasi/Kebijakan/SOP/Guideline
vi. Label/sticker/Indentifikasi
Bands kartu
vii. Surat /E-mai/Rekam
Komunikasi
viii. Laporan/Hasil/Image
i. Dokumen Hilang /tidak tersedia
ii. Terlambat mengakses dokumen
iii. Salah dokumen /salah orang
iv. Tidak
jelas/Membingungkan/Illegible/infor
masi
Informasi dalam dokumen tidak
Lengkap
i. Bakteri
ii. Virus
iii. Jamur
iv. Parasit
v. Protozoa
vi. Rickettsia
vii. Prion ( Partikel protein yang
Infeksius)
viii.Organisme tidak terindentifikasi
I. Bloodstream
ii. Bagian yang dioperasikan
iii Abses
iv. Pneumonia
v. Kanul IV
vi. Protesis Infeksi
vii. Drain/tube urin
viii.Jaringan lunak.
i. Daftar Medikasi
ii. Daftar Cairan infuse
b.Proses penggunaan
medikasi/cairan infus
c.Masalah
6.
Transfusi darah/Produk
darah
a.Transfusi darah/
produk darah terkait
b.Proses Transfusi
darah/Produk darah
terkait
C.Masalah
7.
Nutrisi
i. Persiapan
ii. Persiapan/Dispensing
iii. Pemaketan
iv. Pengantaran
v. Pemberian
vi. Suply/pesan
vii. Penyimpanan
viii.Monitoring
i. Salah Pasien
ii. Salah obat
iii. salah dosis/kekuatan/frekensi
iv. Salah formulasi/presentasi
v. Salah rute pemberian
vi. Salah jumlah/kuantitas
vii. salah dispensing label/instruksi
viii. Kontraindikasi
ix. Salah penyimpanan
x. Ommited medicine or dose
xi. Obat kadarluasa
xii. Adverse drug reaction(reaksi
efek samping
obat)
i. Produk seluler
ii. Faktor pembekuan (cloting)
iii. Albumin /plasma protein
iv. Imunoglobulin
i. Test pre transfuse
ii. Peresepan
iii. Persiapan/Dispensing
iv. Pengantaran
v. Pemberian
vi. Penyimpanan
vii. Monitoring
viii Presentasi/Pemaketan
ix. Suply/pesan
i. Salah pasien
ii. Salah Darah/Produk darah
iii. Salah dosis/frekuensi
iv. salh jumlah
v. Salah label dispensing/Intruksi
vi. Kontraindikasi
vii. Salah penyimpanan
viii.obat atau dosis yang diabaikan
ix. Darah kadarluasa
x. Efek samping (Adverse effect)
i. Diet Umm
ii. Diet khusus
i. Peresepan
ii. Persiapan/manufactur/proses
c.Masalah
8.
Oksigen/gas
a.Oksigen/gas terkait
b. Proses penggunan
oksigen/gas
c.Masalah
9.
10.
Pasien
memasak
iii. Suply/order
iv. Presentation
v. Dispensing/alokasi
vi. Pengantaran
vii. Pemberian
viii.Penyimpanan
i. Salah pasien
ii. Salah diet
iii. Salah Jumlah
iv. Salah Frekuensi
v. salah konsistensi
vi. Salah penyimpanan
a.Perilaku pasien
i. Presentation/pemaketan tidak
baik
ii. Ketidaktersedian
iii. Inapropiate for task
iv. Tidak bersih/tidak steril
v. Kegagalan/malfungsi
vi. Disdgement/miskoneksi/removal
vii. User error
i. tidak kooperatif
ii. Tidak pantas/sikap
bermusuhan/kasar
iii. Berisiko/sembrono/berbahaya
iv. Masalah dengan penggunaan
substansi/
abuse
v. Menggangu (Harrassement)
b.Aggression
11.
Jatuh
a.Tipe Jatuh
b.Keterlibatan
saat jatuh
12.
Kecalakaan
a.Benturan tumpul
b.Serangan
tajam/tusukan
c.Kejadian mekanik
lain
d.Peristiwa mekanik
lain
e.Mekanisme Panas
f.Ancaman pada
pernafasan
vi. Diskriminasitif/berprasangka
vii. Berkeliaran,melarikan diri
viii.Sengaja mencederai diri,Bunuh
diri
i. Agresi Verbal
ii. Kekerasan fisik
iii. Kekerasan seksual
iv. Kekerasan terhadap mayat
v. Ancaman nyawa
i. Tersandung
ii. Slip
iii. kolaps
vi. hilang keseimbangan
i. Velbed
ii. Tempat tidur
iii. Kursi
iv. Strecher
v. Toilet
vi. Peralatanterapi
vii Tangga
viii. Dibawa/dibantu oleh orang lain
i. Kontak dengan benda/binatang
ii. Kontak dengan orang
iii. Hancur,remuk
iv. Gesekan kasar
i. Cakaran,Sayatan
ii. Tusukan
iii. Gigitan,sengatan
iv. Serangan tajam lainnya.
i. Benturan akibat ledakan bom
ii. Kontak dengan mesin
i. Panas yang berlebihan
ii. Dingin yang berlebihan
i. Ancaman mekanik pernafasan
ii. Tenggelam atau hamper
tenggelam
iii. Pembatasan oksigen-kekurangan
tempat
iv. Confinement to Oxygen-Deficent
Place
i. Keracunan bahan kimia atau
substansi lain
ii. Bahan kimia korosif
i. Paparan listrik/radiasi
ii. Paparan suara/getaran
iii. Paparan tekanan udara
iv. Paparan karena gravitasi rendah
13
Intrastruktur/Bangunan/b
enda lain yang terpasang
tetap
i.Paparan karena
dampak cuaca,bencana
alam
a.Ketertiban
Struktur/bangunan
b.Masalah
14.
Resource/Manajemen
organisasi
i. Daftar struktur
ii. Daftar Bangunan
iii. Daftar Furtiture
i. Inadekuat
ii. Damaged/Faulty/Worn
a.Beban kerja
manajemen yang
berlebihan
b.Ketersedian/
keadekuatan tempat
tidur/pelayanan
c.Sumber Daya
Manusia
d.Ketersedian/
kedekatan staf
e.Organisasi/Tim
f.Protocols/Kebijakan/
SOP Guideline
g.Ketersedian/
Adequacy
15.
Laboratorium/Patologi
a.Pengambilan/
Pick up
b.Transport
c.Sorting
d.Data entry
e.Prosesing
f.Vertifikasi/Validasi
g.Hasil
Contoh :
Insiden
Tipe
Subtipe
Insiden
Tipe Insiden
Subtipe Insiden
RSKB RING
ROAD SELATAN
No. Revisi:
00
Halaman:
1/4
Ditetapkan,
Direktur
SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Tanggal Terbit:
20 Agustus 2013
dr. Sulistyowati, MS., M.Pd.
Merupakan proses analisis kejadian Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Potensial Cedera
(KPC), dan Kejadian Tidak Cedera (KTC) dengan menggunakan
metode Risk Grading Matrix untuk menentukan tingkat resiko dari
insiden yang terjadi.
Untuk mendapatkan analisis dari data insiden KTD, KTC, KPC, dan
KNC yang telah dilaporkan.
Kebijakan
direktur
RSKB
Ring
Road
Selatan
No.
225/RRS/SK/VIII/2013
1. Tim KPRS menerima laporan insiden berupa Formulir Laporan
Insiden Internal Di Rumah Sakit dari kepala instalasi selambatlambatnya 2x24 jam setelah insiden terjadi.
2. Tim
KPRS
menganalisa
dampak
klinis/derajat
keparahan/consequencies dari insiden yang terjadi, berdasarkan
dari tabel dampak klinis di bawah ini.
RSKB RING
ROAD SELATAN
Level
1
2
3
No. Revisi
0
Halaman:
2/4
Contoh Deskripsi
Jarang ( >5 tahun sekali)
Sesekali (2-5 tahun sekali)
Kadang kadang (1-2 tahun sekali)
Sering (beberapa kali dalam setahun)
Hampir selalu (terjadi tiap minggu/bulan)
No. Dokumen:
14.01.23.2013
No. Revisi:00
Halaman:3/4
Dampak Klinis
Moderate
Major
High
Extreme
Insignificant
Moderate
Minor
Moderate
Cathastrophic
Extreme
Moderate
Moderate
High
Extreme
Extreme
Low
Moderate
High
Extreme
Extreme
Low
Low
Moderate
High
Extreme
Low
Low
Moderate
High
Extreme
Tanggal
Kejadian
Tipe Insiden
Sub Tipe
Insiden
Jenis
Insi-den
(KTD/
KTC/KP
C/ KNC)
Unit
terkait
Spesia
li-sasi
terkait
Risk
Grading
Matrix
UNIT TERKAIT
No. Revisi:00
Halaman:4/4
No. Revisi
0
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Direktur
SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit
20 Agustus 2013
dr. Sulistyowati, M.S., M.Pd.
Merupakan sebuah bentuk penyampaian informasi dari analisis
insiden Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dan Kejadian Nyaris
Cedera (KNC) kepada Satker/Instalasi terkait agar kejadian
tersebut dapat diambil pembelajarannya dan mencegah terjadinya
kejadian serupa dikemudian hari
1. Agar terciptanya proses pembelajaran terkait patient safety di
rumah sakit.
2. Agar setiap insiden KTD dan KNC dapat dijadikan umpan
balik kepada unit-unit terkait.
3. Agar setiap satker/instalasi terkait dapat menerima hasil
rekomendasi terkait insiden KTD atau KNC yang terjadi.
Kebijakan direktur RSKB Ring Road Selatan No.
225/RRS/SK/VIII/2013 tentang Pelaporan Insiden Rumah
Sakit
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Seluruh Instalasi
RSKB RING
ROAD SELATAN
No. Revisi
0
Halaman
1/6
Ditetapkan,
Direktur
SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
Tanggal Terbit
20 Agustus 2013
dr. Sulistyowati, M.S., M.Pd.
Merupakan metode analisis untuk mencari akar permasalahan yang
sebenarnya dari suatu kejadian, teknik yang dapat digunakan adalah
5WHY atau Fish Bone Diagram (FBD).
1. Agar setiap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dan Kejadian
Nyaris Cedera (KNC) dapat dianalisis dan dibuat rekomendasinya.
2. Agar unit-unit terkait mendapatkan umpan balik atas setiap
kejadian KTD atau KNC yang melibatkan unitnya tersebut.
3. Agar dapat proses pembelajaran terkait patient safety dapat
berjalan dengan baik.
Kebijakan
Direktur
RSKB
Ring
Road
Selatan
No.
225/RRS/SK/VIII/2013 tentang Pelaporan Insiden di Rumah Sakit
1. Laporan insiden dan hasil analisa Risk Grading Matrix
diserahkan oleh satker/instalasi kepada tim KPRS paling
lambat 2x24 jam sejak insiden terjadi.
2. Tim KPRS melakukan analisa insiden KTD atau KNC yang
dilaporkan dengan metode akar masalah dengan menggunakan
template yang sudah ditetapkan.
3. Langkah-langkah metode akar masalah adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi insiden dan tentukan tim
INSIDEN :
_____________________________________________________
_
_____________________________________________________
_
_____________________________________________________
_
_____________________________________________________
_
_____________________________________________________
_
_____________________________________________________
_
TIM :
Ketua
:
Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
No. Revisi
0
Halaman
2/6
- Observasi Langsung :
__________________________________
__________________________________
- Dokumentasi : 1.
2.
3. ....
4. (dst)
- Interview ( Dokter/Staf yang terlibat) :
1.
2.
3.
4.
5.
c. Membuat form Tabular Time Line
Waktu
/Kejadian
Kejadian
Informasi
tambahan
Good
Practice
Masalah
Pelayanan
No. Dokumen
14.01.22.2013
No. Revisi
0
Halaman
3/6
Prosedur yang
Normal
Apakah Terdapat
Bukti Perubahan
Dalam Proses
d. Identifikasi
Penghalang yang
Bisa Mencegah
Terjadinya
Insiden
Membuat form
Analisis
Penghalang
Apa Penghalang
pada Masalah
ini?
RSKB RING
ROAD SELATAN
Apakah
Penghalang
Dilakukan?
Mengapa
Penghalang
Gagal? Apa
Dampaknya?
No. Dokumen:
14.01.22.2013
No. Revisi
0
Halaman:
4/6
Sub Komponen
a.
Struktur Organisasi
b.
Pengawasan
c.
Jenjang Pengambilan Keputusan
a.
Tujuan & misi
b.
Penyusunan fungsi manajemen
c.
Kontrak service
d.
Sumber keuangan
e.
Pelayanan informasi
f.
Kebijakan diklat
g.
Prosedur & kebijakan
No. Dokumen:
14.01.22.2013
Administrasi
Budaya keselamatan
SDM
Diklat
No. Revisi:
00
Halaman:
5/6
h.
Fasilitas dan perlengkapan
i.
Manajemen resiko
j.
Manajemen K3
k.
Quality improvement
Sistem administrasi
a.
Attitude kerja
b.
Dukungan manajemen oleh seluruh staf
a.
Ketersediaan
b.
Tingkat pendidikan dan ketrampilan staf yang berbeda
c.
Beban kerja yang optimal
Manajemen training/pelatihan
a.
b.
c.
a.
b.
c.
a.
b.
c.
d.
e.
Manajemen pemeliharaan
Penilaian ergonomic
Fungsionalitas
Housekeeping
Pengawasan lingkungan fisik
Perpindahan pasien antar ruangan
Malfungsi alat
Ketidaktersediaan
Manajemen pemeliharaan
Fungsionalitas
Desain, penggunaan & maintenance peralatan
a.
Adanya kemauan staf junior berkomunikasi
b.
Cepat tanggap
a.
Kesamaan tugas antar profesi
b.
Kesamaan tugas antar staf yang setingkat
a.
Kepemimpinan efektif
b.
Job desc jelas
Dukungan pergrup setelah insiden
a.
b.
a.
b.
c.
Verifikasi kualifikasi
Verifikasi pengetahuan dan ketrampilan
Motivasi
Stressor mental
Stressor fisik
a.
Prosedur peninjauan dan revisi SOP
b.
Ketersediaan SOP
c.
Kualitas informasi
d.
Prosedur investigasi
a.
Tes tidak dilakukan
b.
Ketidaksesuaian antara intepretasi hasil tes
a.
Ketersediaan, penggunaan, dan reliabilitas
b.
Kalibrasi
Penyelesaian tugas tepat waktu dan sesuai SOP
No. Revisi:
00
Halaman:
6/6
Pengobatan
Riwayat
Hubungan staf dan pasien
Komunikasi tertulis
a.
Komunikasi antar staf junior dan senior
b.
Komunikasi antar profesi
c.
Komunikasi antar staf dan pasien
d.
Komunikasi antar unit departemen
Ketidaklengkapan informasi
UNIT
TERKAIT
Tindakan
Seluruh Instalasi
Tingkat
Rekomendasi
(Individu, Unit,
Direktorat,
Yayasan)
Penanggun
g Jawab
Waktu
Sumber Daya
yang
Dibutuhkan
Bukti
Penyeles
aian
Paraf
PROSEDUR TETAP
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
TATA CARA IDENTIFIKASI PASIEN
No. Dokumen:
35.02.01
SPO
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit Terkait
No. Revisi:00
Halaman:1/1
Tanggal Terbit:
7 Juli 2012
Merupakan suatu mekanisme dan tata cara untuk mengidentifikasi
pasien sesuai identitasnya.
1. Mengidentifikasi pasien dengan benar.
2. Menghindari kesalahan dalam identifikasi pasien yang
berakibat pada kesalahan pemberian medikasi atau tindakan
medis kepada pasien di semua proses pelayanan di rumah
sakit
1. Semua pasien di rumah sakit At Turots Al Islamy wajib
diidentifikasi dengan benar untuk menghindari kesalahan
dalam pemberian medikasi dan tindakan medis.
2. Semua pasien di rumah sakit At Turots Al Islamy wajib
diidentifikasi dengan benar untuk menghindari kesalahan
pasien tertukar.
3. Identifikasi pasien dilakukan minimal dengan tiga
identifikasi pasien dan tidak boleh dengan nomor kamar,
nama kamar, atau lokasi pasien.
1. Pasien diidentifikasi sebelum dilakukan:
a. Pemeriksaan pasien, anamnesa, pemeriksaan fisik
dan lain-lain.
b. Pengambilan sampel laboratorium pasien, misalnya
spesimen darah, urin, dan lain-lain.
c. Pemberian pengobatan, tindakan atau prosedur
medis.
d. Pemberian tranfusi dan produk darah.
e. Tindakan operasi.
2. Pasien diidentifikasi menggunakan tiga identitas:
a. Nama lengkap pasien.
b. Alamat pasien sesuai KTP
c. Usia dan tanggal lahir pasien.
3. Semua petugas/karyawan rumah sakit melakukan
identifikasi pasien dengan cara mencocokkan data di lembar
Rekam Medis dengan hasil verifikasi identitas pasien yang
didapat dengan cara wawancara dengan pasien sebelum
dilakukan semua tindakan.
Seluruh Unit-Unit Rumah Sakit
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Unit terkait
Halaman:1/1
Tanggal Terbit:
7 Juli 2012
Merupakan sebuah bentuk kegiatan untuk transfer informasi yang
fektif, tepat waktu, akurat, lengkap, jelas dan yang dipahami baik
oleh petugas dan pasien dalam rangka menunjang pelayanan pasien
1. Agar proses transfer informasi berjalan dengan baik.
2. Agar meminimalkan kesalahan akibat tidak adekuatnya transfer
informasi.
3. Agar proses pelayanan kesehatan terhadap pasien berjalan
dengan lebih aman.
Setiap unit, karyawan/petugas rumah sakit At Turots Al Islamy
harus melakukan transfer informasi dengan baik, efektif, tepat
waktu, akurat, lengkap, jelas dan mudah dipahami.
1. Pemberi informasi (perintah atau hasil pemeriksaan)
menghubungi petugas untuk menyampaikan informasi yang
ingin disampaikan secara lisan baik secara langsung maupun
dengan telepon.
2. Pemberi informasi menyampaikan perintah atau hasil
pemeriksaan kepada penerima informasi secara jelas dan tidak
tergesa-gesa.
3. Penerima informasi mencatat perintah atau hasil pemeriksaan
yang disampaikan oleh pemberi informasi secara lengkap.
4. Penerima informasi membacakan kembali perintah atau hasil
pemeriksaan yang telah disampaikan oleh pemberi informasi,
dan didengarkan secara teliti oleh pemberi informasi.
5. Pemberi informasi mengkonfirmasi perintah atau hasil
pemeriksaan yang telah dibacakan oleh penerima informasi, dan
mengkoreksi apabila terdapat kesalahan.
6. Apabila ada koreksi, maka prosedur diulang lagi dari nomor 2
hingga saat konfirmasi informasi oleh pemberi informasi sudah
tidak ada kesalahan lagi.
1. Seluruh Unit di Rumah Sakit
2. Seluruh SMF di Rumah Sakit
PROSEDUR TETAP
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
VERIFIKASI KETEPATAN LOKASI, TEPAT PROSEDUR,
DAN TEPAT PASIEN OPERASI
No. Dokumen:
35.02.09
SPO
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Petugas
Unit Terkait
No. Revisi:00
Halaman:1/1
Tanggal Terbit:
7 Juli 2012
Merupakan kegiatan memverifikasi ketepatan lokasi, prosedur dan
identitas pasien preoperasi untuk mencegah terjadinya kesalahan
pembedahan.
1. Meningkatkan keselamatan pasien yang dioperasi
2. Meningkatkan efektifitas operasi
1. Bahwa setiap pasien pre operasi harus diverifikasi sebelum
dilakukan tindakan operasi.
2. Verifikasi meliputi ketepatan lokasi, tepat prosedur, dan tepat
pasien.
1. Petugas perawat ruang operasi yang bertugas menerima tugas
akan adanya operasi yang akan dilakukan.
2. Perawat ruang operasi menanyakan kepada petugas perawat
rawat inap yang menangani pasien yang akan dioperasi
mengenai
a. Identitas pasien (nama, alamat, umur dan tanggal lahir)
b. Diagnosis pasien, termasuk lokasi: dextra/sinistra,
superior/inferior, ventral/dorsal, lateral/medial, dan
rujukan lokasi lain yang digunakan.
3. Perawat ruang operasi bersama perawat rawat inap meninjau
pasien untuk memberi tanda berupa tanda yang dituliskan di
lokasi tubuh pasien yang akan dilakukan tindakan operasi.
4. Tanda berupa tanda silang (x) di lokasi lesi yang akan di
operasi.Tanda dibuat dengan menggunakan spidol permanen
berwarna hitam. Tanda dibuat dengan melibatkan pasien untuk
sebagai verifikator lokasi lesi yang akan dioperasi.
5. Perawat ruang operasi memverifikasi lokasi operasi, prosedur
operasi dan identitas pasien dengan dokter operator yang akan
melakukan tindakan operasi.
1. Perawat ruang operasi
2. Perawat ruang rawat inap
3. Dokter SMF Bedah
Ruang Operasi
Rawat Inap
SMF Bedah
No. Revisi
0
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Direktur
SPO
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Tanggal Terbit
20 Agustus 2013
dr. Sulistyowati, M.S., M.Pd.
Komunikasi dengan melibatkan pasien merupakan komunikasi
yang dilakukan pasie dengan petugas kesehatan secara akurat,
lengkap, dimengerti, tidak duplikasi dan tepat untuk mengurangi
kekhawatiran pasien dan menambah pengetahuan pasien
1. Meningkatkan pengetahuan pasien
2. Menurunkan complain
3. Meningkatkan kepuasan pasien
Kebijakan direktur RSKB Ring
167/RRS/SK/ VIII/2013 tentang
keselamatan Pasien
No. Revisi
0
Halaman
1/1
Ditetapkan,
Direktur
SPO
Tanggal Terbit
20 Agustus 2013
dr. Sulistyowati, M.S., M.Pd.
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT