Anda di halaman 1dari 8

ANCAMAN BAGI ORANG YANG TIDAK SHALAT DALAM AL QURAN

1. Di akhirat mendapatkan siksa "Al Wail"

[5 - 4: ({ ]5)
( 4)
}

Artinya: Maka wail bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari
shalatnya. QS. Al Maun: 4-5.

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah dalam menafsirkan kata Al Wail:


Al Wail artinya adalah kehancuran dan kebinasaan, ia adalah kata dikenal di dalam
bahasa Arab.
Sufyan Ats Tsaury meriwayatkan dari Ziyad bin Fayyadh, bahwa ia telah mendengar Abu
Fayyadh rahimahullah berkata: Wail adalah nanahnya di dasar Jahannam.
Atha bin Yasar rahimahullah berkata: Al Wail adalah lembah di dalam neraka Jahannam,
jika di jalankan di dalamnya gunung-gunung maka gunung-gunung tersebut akan
meleleh.
Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma berkata: Al Wail adalah siksa berupa api yang
menyala-nyala.
Al Khalil bin Ahmad rahimahullah berkata: Al Wail Keburukan yang sangat buruk.
Sibawaih berkata: Wail diperuntukkan bagi orang yang dalam kebinasaan dan waih
diperuntukkan bagi orang yang hampir dalam kebinasaan.

2. Di akhirat tidak mampu sujud ketika seluruh kaum beriman sujud

( 42) }
: ( ]43)


[43 - 42
Artinya: Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud; maka
mereka tidak kuasa, (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi
mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk
bersujud, dan mereka dalam keadaan sehat. QS. Al Qalam: 42-43.

Maksud dari ayat di atas dijelaskan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam,
perhatikan hadits berikut:
"Abu Sa'id Al Khudry radhiyallahu 'anhu berkata: "Aku pernah mendengar Nabi
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Rabb kita menyingkapkan betis-Nya
maka sujud kepada-Nya setiap lelaki dan wanita beriman, sedangkan yang di dunianya
sujud karena riya dan sumah ketika ia ingin sujud maka kembali punggungnya satu
bagian. HR. Bukhari.
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan tentang keadaan orang-orang yang tidak mampu
sujud di kehidupan akhirat:
Firman Allah: (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi
kehinaan. Maksudnya adalah di dalam kehidupan akhirat, sebab dosa dan kesombongan
mereka ketika di dunia, maka mereka akan disiksa dengan kebalikan apa yang mereka
kerjakan, ketika mereka dipanggil untuk sujud di dunia maka mereka enggan darinya
padahal mereka sehat dan selamat, maka demikian pula mereka akan di siksa dengan
ketidak mampuan mereka untuk sujud di akhirat, ketika Rabb Azza wa Jalla
memperlihatkan diri maka seluruh kaum beriman sujud, tidak mampu seorangpun dari
orang-orang kafir dan munafik untuk sujud, akan tetapi setiap punggung mereka ingin
sujud, maka punggung mereka kembali menjadi satu bagian, setiap kali salah seorang dari
mereka ingin sujud maka kembali ke lehernya, kebalikannya dari sujud, sebagaimana
ketika mereka di dunia, berbeda keadaanya dengan kaum beriman.

3. Akan merasakan siksa di neraka Saqar

( 39)
( 38) }
(43)
( 42) ( 41) ( 40
)

[44 - 38 :]
Artinya: Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,
Kecuali golongan kanan, Berada di dalam surga, mereka tanya menanya, Tentang
(keadaan) orang-orang yang berdosa, Apakah yang memasukkan kamu ke dalam
Saqar (neraka)?", Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang
mengerjakan salat. QS. Al Muddatstsir: 38-44

( 28) ( 27) ( 26)


}
[30 - 26 :( { ]29

Artinya: Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apa
(neraka) Saqar itu?, Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka
Saqar) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat
penjaga). QS. Al Mudatstsir: 26-30.
Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan tafsiran para ulama terdahulu:
Yaitu memakan daging-daging, urat-urat, otot-otot dan kulit-kulit mereka, kemudian
digantikan dengan yang lainnya, dan mereka dalam keadaan itu tidak mati dan juga tidak
hidup. ini pendapatnya Ibnu Buraidah, Abu Sinan dan selain keduanya.
Mujahid rahimahullah berkata: Yaitu menghitamkan kulit.
Abu Razin berkata: Saqar itu akan menghitamkan kulit sehitam-hitamnya kemudian
membiarkannya lebih hitam daripada gelap malam.
Zaid bin Aslam berkata: Saqar akan membakar jasad-jasad mereka.
Qatadah rahimahullah berkata: Saqar adalah pembakar kulit.

4. Diakhirat Mendapat Siksa berupa "Ghayy"


}

[59 :]

Artinya: Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan
salat danmemperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui
Ghayy. QS. Maryam: 59.
Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan beberapa tafsiran dari ulam terdahulu:
Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma berkata: Ghayy adalah kerugian
Qatadah rahimahullah berkata: Ghayy adalah keburukan
Abdullah bin Masud radhiyallahu anhu berkata: Ghayy adalah lembah di dalam neraka
Jahannam sangat dalam dan baunya sangat busuk."
Abu Iyadh rahimahullah berkata: Lembah di dalam neraka Jahannam berasal dari
muntah dan darah."

ANCAMAN BAGI ORANG YANG TIDAK SHALAT DALAM HADIST


Sabda Rasulullah SAW.
Barang siapa yang meninggalkan Sholat Wajib, Allah SWT akan menyiksanya dengan 15
siksaan, 6 siksaan di dunia, 3 siksaan di wktu maut, 3 siksaan ketika dalam kubur dan 3
siksaan kala keluar dari kuburan ( hari kiamat )

6 MACAM SIKSAAN KALA DI DUNIA.


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dicabut & tak akan diberi Barokah dari amal kebaik-kebaikkannya


Doa nya akan tertolak & tidak akan sampai naik ke langit
Dihapus & dicoret tanda orang sholeh dari wajahnya
Ditolak & tidak akan dihormati oleh segala makhluk hidup
Segala balasan yang jahat dari Allah tidak akan ditunda
Tidak akan dapat bagian & cipratan dari doa-doa para sholihin (orang-orang sholeh)

3 MACAM SIKSAAN KETIKA DI CABUT NYAWANYA


1. Matinya tidak terhormat (suul khatimah)
2. Matinya merasa kalaparan
3. Matinya kehausan walau dituangkan air tawar laksana lautan
3 MACAM SIKSAAN DI DALAM KUBUR
1. Disempit dan diimpit kuburannya hingga hancur lebur tubuhnya
2. Dinyalakan api neraka selalu didalam kuburannya
3. Disediakan seekor ular yang besar dahsyat menakutkan menyiksa & memukulnya sampai
hari kiamat & setiap pukulan ular itu dia akan tenggelam ke dalam kuburannya 70
panjangnya lengan
3 MACAM SIKSAAN KETIKA BANGUN DARI KUBUR ( HARI KIAMAT )
1. Allah akan menyiksanya dengan ditariknya nanti ke neraka jahanam dengan rantai dari
api
2. Allah akan memandangnya dengan pandangan murka di hari kiamat
3. Allah akan memperhitungkan dengan hitungan yang rugi di hari kiamat & Allah akan
memasukkannya ke neraka sebagai hitungan terakhir yang amat merugikan untuknya
YANG MENINGGALKAN SHOLAT :
1.
2.
3.
4.

Subuh
Dzuhur
Ashar
Magrib

5. Isya

:
:
:
:

Wajahnya tidak aka nada Nur ( cahaya )


Rezekinya tidak akan barakah
Jasmaninya tidak aka nada kekuatan
Putra putrinya akan merongrong & menyiksanya dari hasil
pendidikan & pemeliharaannya
: Tidurnya akan selalu tersiksa, hidup & mimpinya akan penuh
kegelisahan jauh dari rasa ketenangan

Ketika Malaikat Jibril turun dan berjumpa dengan Rasulullah SAW, Ia berkata, Wahai
Muhammad, Allah tidak akan menerima puasa, zakat, haji, sedekah, dan amal shaleh
seseorang yang meninggalkan shalat. Ia dilaknat di dalam Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran.
Demi Allah yang telah mengutusmu sebagai nabi pembawa kebenaran, sesungguhnya orang
yang meninggalkan shalat, setiap hari mendapat 1.000 laknat dan murka. Para Malaikat
melaknatnya dari langit pertama hingga ketujuh.

Orang yang meninggalkan shalat tidak akan memperoleh minuman dari telaga surga, tidak
mendapat syafaatmu, dan tidak termasuk sebagai ummatmu. Ia tidak berhak dijenguk ketika
sakit, diantarkan jenazahnya, diberi salam, diajak makan dan minum. Ia juga tidak berhak
memperoleh rahmat Allah. Tempatnya kelak di dasar neraka bersama orang-orang munafik,
siksanya akan dilipat gandakan, dan di hari qiamat ketika dipanggil untuk diadili akan datang
dengan tangan terikat di lehernya. Para malaikat memukulinya, pintu neraka jahannam akan
dibukakan baginya, dan ia melesat bagai anak panah kedalamnya, terjun dengan kepala
terlebih dahulu, menukik ketempat Qorun dan Haman di dasar neraka.
Ketika ia menyuapkan makanan ke dalam mulutnya, makanan itu berkata, Wahai musuh
Allah, semoga Allah melaknatmu, kamu memakan rezeki Allah namun tidak menunaikan
kewajiban-kewajiban dari-Nya
Ketahuilah bahwa sesungguhnya bencana yang paling dahsyat, perbuatan yang paling buruk,
dan aib yang paling nista adalah kurangnya perhatian terhadap shalat lima waktu, shalat
Jumat, dan shalat berjemaah. Padahal semua itu ibadah-ibadah yang oleh Allah SWT
ditinggikan derajatnya, dan di hapuskan dosa-dosa maksiat bagi siapa saja yang
menjalankannya.
Orang yang meninggalkan shalat karena urusan dunia akan celaka nasibnya, berat siksanya,
merugi perdagangannya, besar musibahnya, dan panjang penyesalannya. Ia dibenci Allah,
dan akan mati dalam keadaan tidak islam, tinggal di neraka Jahim atau kembali ke neraka
Hawwiyah. Lalu Rasullulah SAW bersabda,Barangsiapa meninggalkan shalat hingga
terlewat waktunya, lalu mengqadanya, ia akan disiksa di neraka selama satu huqub (80
tahun). Sedangkan ukuran satu haru di akhirat adalah 1.000 tahun di dunia. Demikian
tertulis dalam kitab Majalisul Akbar.
Sementara dalam kitab Qurratul Uyun, Abu Laits Samarqandi menulis sebuah hadist,
Barangsiapa meninggalkan shalat fardlu dengan sengaja walaupun satu shalat, namanya
akan tertulis di pintu neraka yang ia masuki. Ibnu Abbas berkata, Suatu ketika Rasulullah
SAW bersabda, Katakanlah, Ya Allah, janganlah salah seorang dari kami menjadi orangorang yang sengsara. Kemudian Rasulullah SAW bertanya,Tahukah kamu siapakah
mereka itu? Para sahabat menjawab, Mereka adalah orang yang meninggalkan shalat.
Dalam Islam, mereka tidak akan mendapat bagian apapun.
Disebutkan dalam hadist lain, Barang siapa meninggalkan shalat tanpa alasan yang
dibenarkan syariat, pada hari kiamat Allah SWT tidak akan memperdulikannya, bahkan
Allah SWT akan menyiksanya dengan azab yang pedih. Diriwayatkan pada suatu hari
Rasulullah SWT berkata, Katakanlah, Ya Allah, janganlah Engkau jadikan seorangpun
diantara kami celaka dan diharamkan dari kebaikan.

Tahukah kalian siapakah orang yang celaka, dan diharamkan dari kebaikan? Siapa, ya,
Rasulullah?
Orang yang meninggalkan shalat, jawab Rasulullah.
Dalam hadits yang berhubungan dengan peristiwa Isra Mikraj, Rasulullah SAW mendapati
suatu kaum yang membenturkan batu ke kepala mereka. Setiap kali kepala mereka pecah,
Allah memulihkannya seperti sedia kala. Demikianlah, mereka melakukannya berulang kali.
Lalu, baginda Rasulullah SAW bertanya kepada Jibril:
Wahai Jibril, siapakah mereka itu?
Mereka adalah orang-orang yang kepalanya merasa berat untuk mendirikan shalat,
jawab Jibril.
Diriwayatkan pula, di neraka Jahanam ada suatu lembah bernama WAIL. Andaikan semua
gunung di dunia dijatuhkan ke dalamnya, maka ianya akan meleleh karena panasnya yang
dahsyat. Wail adalah tempat orang-orang yang meremehkan dan melalaikan shalat, kecuali
jika mereka bertaubat.
BERBAGAI KASUS ORANG MENINGGALKAN SHALAT
[Kasus Pertama] Kasus ini adalah meninggalkan shalat dengan mengingkari kewajibannya
sebagaimana mungkin perkataan sebagian orang, Sholat oleh, ora sholat oleh. [Kalau mau
shalat boleh-boleh saja, tidak shalat juga tidak apa-apa]. Jika hal ini dilakukan dalam rangka
mengingkari hukum wajibnya shalat, orang semacam ini dihukumi kafir tanpa ada
perselisihan di antara para ulama.
[Kasus Kedua] Kasus kali ini adalah meninggalkan shalat dengan menganggap gampang
dan tidak pernah melaksanakannya. Bahkan ketika diajak untuk melaksanakannya, malah
enggan. Maka orang semacam ini berlaku hadits-hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam
yang menunjukkan kafirnya orang yang meninggalkan shalat. Inilah pendapat Imam Ahmad,
Ishaq, mayoritas ulama salaf dari shahabat dan tabiin.
[Kasus Ketiga] Kasus ini yang sering dilakukan kaum muslimin yaitu tidak rutin dalam
melaksanakan shalat yaitu kadang shalat dan kadang tidak. Maka dia masih dihukumi
muslim secara zhohir (yang nampak pada dirinya) dan tidak kafir. Inilah pendapat Ishaq bin
Rohuwyah yaitu hendaklah bersikap lemah lembut terhadap orang semacam ini hingga dia
kembali ke jalan yang benar. Wal ibroh bilkhotimah [Hukuman baginya dilihat dari keadaan
akhir hidupnya].
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan, Jika seorang hamba melakukan sebagian
perintah dan meninggalkan sebagian, maka baginya keimanan sesuai dengan perintah yang
dilakukannya. Iman itu bertambah dan berkurang. Dan bisa jadi pada seorang hamba ada
iman dan nifak sekaligus. Sesungguhnya sebagian besar manusia bahkan mayoritasnya di

banyak negeri, tidaklah selalu menjaga shalat lima waktu. Dan mereka tidak meninggalkan
secara total. Mereka terkadang shalat dan terkadang meninggalkannya. Orang-orang
semacam ini ada pada diri mereka iman dan nifak sekaligus. Berlaku bagi mereka hukum
Islam secara zhohir seperti pada masalah warisan dan semacamnya. Hukum ini (warisan)
bisa berlaku bagi orang munafik tulen. Maka lebih pantas lagi berlaku bagi orang yang
kadang shalat dan kadang tidak. (Majmu Al Fatawa, 7/617)
[Kasus Keempat] Kasus ini adalah bagi orang yang meninggalkan shalat dan tidak
mengetahui bahwa meninggalkan shalat membuat orang kafir. Maka hukum bagi orang
semacam ini adalah sebagaimana orang jahil (bodoh). Orang ini tidaklah dikafirkan
disebabkan adanya kejahilan pada dirinya yang dinilai sebagai faktor penghalang untuk
mendapatkan hukuman.
[Kasus Kelima] Kasus ini adalah untuk orang yang mengerjakan shalat hingga keluar
waktunya. Dia selalu rutin dalam melaksanakannya, namun sering mengerjakan di luar
waktunya. Maka orang semacam ini tidaklah kafir, namun dia berdosa dan perbuatan ini
sangat tercela.

Anda mungkin juga menyukai