OLEH:
KELOMPOK 4
1.
2.
3.
4.
(4210105012)
(4210105020)
(4210105017)
(4209100079)
Grader 1
Grader 1
Fahrizal Taufani
NRP. 4207 100 093
Yarlindra Juliardi
NRP. 4208 100 021
No.
1.
2.
Tanggal
Kegiatan
Paraf
Keterangan
3.
4.
5.
watt Di era modern seperti sekarang ini, kegiatan kehidupan kita sehari-hari, baik itu di
rumah, di kampus ataupun dimana saja, kita tidak akan bisa lepas dengan alat-alat listrik. Hal
ini bisa dimaklumi karena hampir semua alat yang kita gunakan merupakan alat dengan
sumber energi listrik. Dalam melakukan aktifitas sehari-hari tersebut tanpa kita sadari kita
telah memanfaatkan alat-alat yang berfungsi untuk mempermudah dalam menjalani aktifitas
tersebut. Salah satu dari hasil karya teknologi tersebut berupa mesin-mesin listrik yang biasa
disebut motor. Salah satunya pada alat rumah tangga biasanya digunakan motor induksi fasa
tunggal atau sering disebut juga dengan motor asinkron satu fasa. Karena bentuknya yang
sederhana dan harganya yang relatif murah atau terjangkau, motor induksi fasa tunggal
banyak dipakai untuk keperluan motor kecil didalam rumah tangga seperti kipas angin,
pompa, mesin pendingin, Air Conditioning (AC), pemanas ruangan dan lain-lain.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Tujuan
Tujuan dari praktikum motor single phase adalah untuk mengetahui fungsi dari
motor single phase sendiri, lalu untuk untuk mengetahui cara merangkainya termasuk
cara membalikkan putaran pada motor single phase dan aplikasi motor single phase
sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
I.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang didapatkan dari praktikum motor single phase ini adalah:
Bagaimanakah cara mengetahui fungsi dari motor induksi satu phasa?
Bagaimanakah cara merangkai motor induksi satu phasa?
Bagaimanakah cara membalik putaran pada motor induksi satu phase?
Apakah aplikasi dari penggunaan sehari hari pada motor induksi satu phase?
BAB II
DASAR TEORI
Motor induksi 1 fase ini memiliki 2 bagian utama yaitu stator dan rotor. Berikut
adalah gambar dari stator dan rotor pada motor induksi 1 fase :
Stator adalah bagian dari mesin yang tidak berputar dan terletak pada bagian luar.
Dibuat dari besi bundar berlaminasi dan mempunyai alur alur sebagai tempat
meletakkan kumpara. Konstruksi stator terbuat dari laminasi-laminasi dari bahan besi
Silikon dengan ketebalan (4 s/d 5) mm dengan dibuat alur sebagai tempat meletakkan
belitan/kumparan. Secara detail ditunjukkan pada gambar berikut:
Rotor adalah bagian dari mesin yang berputar bebas dan letaknya bagian dalam.
Terbuat dari besi laminasi yang mempunayi slot dengan batang alumunium / tembaga
yang dihubungkan singkat pada ujungnya. Menurut jenis rotor pada motor induksi
dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
a.
Rotor Sangkar
Rotor yang terdiri dari sejumlah lilitan yang berbentuk Batang tembaga yang
dihubungkan singkat pada setiap ujungnya kemudian disatukan (di cor) menjadi
satu kesatuan.
b.
Rotor Belitan
Rotor yang terbuat dari laminasi-laminasi besi dengan Alur-alur sebagai tempat
meletakkan belitan (kumparan) dengan ujung-ujung belitan yang juga terhubung.
Gambar 7. Kapasitor
Sumber: http://www.infoservicetv.com/cara-kerja-kapasitor.html
Gambar 8. Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu fasa
Sumber : http://elektro-unimal.blogspot.com/2013/05/motor-listrik-3-fasa.html
Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga
memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang
kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding
impedansi belitan utama.
jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus sampai satu siklus sinusoida, sehingga
menghasilkan medan magnet yang berputar pada belitan statornya.
2.4. Cara Membalik Putaran
Pengaturan arah putaran pada motor listrik AC 1 phase pinsipnya sama dengan pada
motor DC yaitu dengan mengubah arah medan putarnya. Untuk mengubah arah putaran
motor AC 1 Phase dapat dengan mengubah posisi sambungan kumparan bantu motor 1 Phase.
(Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/04/motor-listrik-ac-satu-fasa.html)
Pada gambar diatas ada dua konfigurasi rangkaian yang pertama putar CW (clockwise) dan
yang kedua CCW (counter clockwise).
Pada gambar diatas kumparan utama U1-U2 dan kumparan bantu Z1-Z2. Pada gambar
pertama kumparan bantu Z1 terhubung dengan NOL dan ujung Z2 terhubung dengan
kapasitor yang terhubung dengan phasa, sedang pada gambar kedua kumparan bantu Z1
terhubung dengan kapasitor yang terhubung pada phasa dan Z2 terhubung dengan NOL.
Pergantian tersebut akan menimbulkan arah medan putar yang berbeda sehingga arah putaran
motor dapat berubah.
2.5. Jenis-Jenis Motor 1 Fase
Didasarkan pada cara kerjanya, maka motor ini dapat dikelompokan sebagai berikut :
1. Motor fase belah/fase bagi (split phase motor)
2. Motor kapasitor (capacitor motor)
a. Kapasitor start (capacitor start motor)
b. Kapasitor start-kapasitor jalan (capacitor start-capacitor run motor)
c. Kapasitor jalan (capacitor run motor)
3. Motor kutub bayangan (shaded pole motor)
1. Motor Fase Belah / Fase Bagi
Motor fase belah mempunyai kumparan utama dan kumparan bantu yang tersambung
paralel dan mempunyai perbedaan fasa antara keduanya mendekati 90 listrik. Gambaran
konstruksi dan bentuk rangkaian sederhana pemasangan kumparannya diperlihatkan pada
gambar 4. Penjelasan dari jenis-jenis motor ini dijabarkan sebagai berikut di bawah ini.
Gambar 4. Bentuk konstruksi dan hubungan kumparan motor induksi fasa belah
Sumber : www.sisfo.itp.ac.id/bahanajar/index.php
2. Motor Kapasitor
Motor kapasitor merupakan bagian dari motor fasa belah, namun yang membedakan
kedua motor tersebut adalah pada saat kondisi start motor. Motor kapasitor ini menggunakan
kapasitor pada saat startnya yang dipasang secara seri terhadap kumparan bantu. Motor
kapasitor ini umumnya digunakan pada kipas angin, kompresor pada kulkas (lemari es),
motor pompa air, dan sebagainya.
Bentuk fisik motor ini diperlihatkan pada gambar 5.
Motor 1 fase dengan motor 3 fase memiliki beberapa perbedaan antara lain sebagai
berikut:
Motor 1 Fase
Motor 3 Fase
Sistem dengan 1 kabel Fase dan 1 kabel Terdiri dari 3 arus positif dan satu netral
netral.
dengan simbol (R,S,T,N).
Diperlukan penambahan komponen Tidak diperlukan penambahan komponen
Kapasitor.
Kapasitor.
Tegangan 1 phase 220 Volt (L-N)
Tegangan 3 phase 380 Volt (L-L)
Digunakan untuk perangkat listrik satu Selain digunakan untuk perangkat listrik
fasa,
tiga fasa, bisa digunakan untuk perangkat
listrik satu fasa
Tidak
bisa
digunakan
untuk Bisa digunakan untuk menggerakan motor
menggerakan motor tiga fasa
satu fasa
Memiliki 1 lilitan
Memiliki 3 lilitan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Motor Blender
Fungsi mesin ini adalah untuk memotong dan melumat kacang-kacangan, bawang
putih, cabe, dll
Gambar 9. Blender
Sumber : www.saka.co.id
BAB III
DATA PRAKTIKUM
3.1. Peralatan dan Fungsi
Dalam praktikum motor induksi satu fase terdapat beberapa peralatan yang digunakan.
Berikut adalah peralatan yang ini adalah :
No
Nama Alat
Gambar
Spesifikasi
Fungsi
1.
Motor
Sentrifugal
Type
:
EAM 80 G4 - AK 33
Daya
: 0,75 Kw
Cos
: 0,74
Tegangan
: 220 volt
Arus
: 7,3 A
Rpm
: 1430
Frekuansi
: 50 Hz
Berat
: 14,1 Kg
Tahun
: 1988
Motor yang
berfungsi untuk
mengubah
energy listrik
menjadi energy
gerak
2.
Kapasitor
Berfungsi
untuk
menyimpan
arus
3.
Saklar
Sentrifugal
Saklar yang
digunakan
untuk memutus
kumparan
bantu
4.
Tang Ampere
Berfungsi
untuk
mengukur arus
dari rangkaian
AC
5.
Tachometer
Berfungsi
untuk
mengukur
putaran (Rpm)
pada motor
kapasitor
6.
Kabel
Digunakan
untuk
menghubungka
n arus antar
rangkaian
7.
Saklar ON/OF
Saklar yang
digunakan
untuk memutus
/ menyambung
arus listrik
3.2.
Langkah Percobaan
Dalam praktikum motor induksi 1 fase ini kami melakukan dua kali percobaan yaitu
pada arah putaran searah jarum jam dan arah putaran berlawanan jarum jam.
Langkah Percobaan Rangkaian 1 : ( Searah Jarum Jam )
1. Mempersiapkan segala peralatan yang diperlukan untuk praktikum
2. Merangkai rangkaian sesuai dengan rangkaian yang ada di modul praktikum
3. Melakukan percobaan dan mengulangi sebanyak lima kali.
4. Mencatat hasil percobaan (I start, I konstan, putaran, arah putaran).
5. Melakukan langkah seperti rangkaian 1.
X3
3.3.
X3
X4
Arus start
14
14
14
14
14
Arus konstan
9
9
9
9
9
Rpm
1495
1495
1495
1495
1495
Arus start
14
13
13
13
13
Arus konstan
9
9
9
9
9
Rpm
1494
1494
1495
1497
1497
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1.
Perhitungan
Berikut analisa data yang kami lakukan setelah praktikum dilakukan :
Data rangkaian 1: (Searah Arah Jarum Jam)
No
1
2
3
4
5
Arus start
14
14
14
14
14
Arus konstan
9
9
9
9
9
Rpm
1495
1495
1495
1495
1495
Ampere
= 14 Ampere
Menghitung Arus Konstan Rata-Rata pada Beban Nol
Sama seperti pada langkah pertama, setelah dilakukan percobaan selama 5 kali
maka kita cari arus konstan rata-rata pada beban nol. Dan berikut perhitungan arus
rata-ratanya.
- Arus konstan rata-rata pada beban nol
Ampere
= 9 Ampere
= 1495
Menghitung Daya pada Motor
- Daya motor yang dihasilkan adalah :
P = V I cos dengan cos = 0,74 dan V = 220 Volt
Sehingga diperoleh besar daya sebagai berikut :
- Daya (P)
1. P1-P5 = 220 x 9 x 0,74 = 1465,2 Watt
Data rangkaian 2: (Berlawanan Arah Jarum Jam)
No
1
2
3
4
5
Arus start
14
13
13
13
13
Arus konstan
9
9
9
9
9
Rpm
1494
1494
1495
1497
1497
Ampere
= 13,2 Ampere
Menghitung Arus Konstan Rata-Rata pada Beban Nol
Sama seperti pada langkah pertama, setelah dilakukan percobaan selama 5 kali
maka kita cari arus konstan rata-rata pada beban nol. Dan berikut perhitungan arus
rata-ratanya :
Ampere
= 9 Ampere
Menghitung RPM Rata-Rata
Besar RPM rata-rata
= 1494 + 1494 + 1495 + 1497 + 1497 = 1495.5
5
Menghitung Daya pada Motor
- Daya motor yang dihasilkan adalah :
P = V I cos dengan cos = 0,74 dan V = 220 Volt
(karena merupakan motor 1 fase)
Sehingga diperoleh besar daya sebagai berikut :
- Daya (P)
2. P1-P5 = 220 x 9 x 0,74
= 1465,2 Watt
2.1. Grafik
2.1.1. Grafik I start dan I konstan putaran searah jarum jam
Dari data percobaan didapatkan bahwa arus start dan arus konstan memiliki
nilai yang sama dari percobaan ke-1 sampai ke-5. Hal ini terjadi dikarenakan
tidak ada perubahan rangkaian yang dilakukan.
2.1.2. Grafik I start dan I konstan putaran berlawanan jarum jam
Dari data percobaan didapatkan bahwa arus start memiliki nilai yang relatif
konstan antara percobaan ke-1 sampai ke-5. Namun pada data di atas dapat
dilihat bahwa arus start mengalami penurunan yang dimulai pada percobaan ke2.
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa tidak ada perubahan arus dan putaran
pada percobaan putaran searah jarum jam dan terdapat perubahan arus dan
putaran pada percobaan putaran berlawanan jarum jam. Dalam teori sehausnya
tidak ada perubahan nilai arus dan putaran jika tidak terjadi perubahan rangkaian
yang dilakukan.
2.1.5.
Putaran rangkaian
Dari grafik dapat dilihat bahwa pada percobaan putaran searah jarum jam
memiliki putaran yang konstan pada setiap percobaannya. Dan untuk percobaan
putaran berlawanan jarum jam terdapat perubahan putaran. Seharusnya tidak ada
perubahan putaran jika tidak ada perubahan rangkaian
Dari data di atas didapat bahwa antar percobaan putaran searah jarum jam dan
putaran berlawanan jarum jam daya yang di keluarka tidak mengalami
perubahan. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya perubahan rangkaian dan
penambahan beban.
2.2. Pembahasan
1. Daya yang dihasilkan oleh masing masing rangkaian bernilai sama, yaitu sebesar
1465,2 watt
2. Putaran motor satu phase terjadi disebabkan oleh adanya induksi elektromagnetik.
Arus yang masuk ke stator menimbulkan medan putar yang kemudian
menginduksi rotor. Karena induksi tersebut maka terbentuk GGL
3. Untuk membali putaran pada motor induksi satu fasa yang perlu dulakukan
adalah memballik arus yang masuk ke kumparan bantu. Untuk putaran serah
jarum jam arus X2 terhubung dengan Z2 dan arus X3 terhubung dengan Z1.
Sedangkan untuk putaran berlawanan jarum jam arus X2 terhubung dengan Z1
dan arus X3 terhubung dengan Z2.
4. Arus start memiliki nilai yang lebih besar dari arus konstan, hal ini dikarenakan
untuk memulai menggerakkan rotor diperlukan arus yang besar. Untuk itu
diperlukan kapasitor yang berfungsi untuk menyimpan arus yang digunakan pada
saat starting. Jika putaran motor sudah mencapai putaran konstannya, maka arus
dari kumparan bantu akan diputus secara otomatis oleh saklar sentrifugal.
BAB V
KESIMPULAN
1. Prinsip kerja motor satu fasa adalah mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Dengan cara, mengalirka arus listrik pada stator, kemudian dari sator akan timbul medan
magnet yang kemudian akan menginduksi rotor, selanjutnya rotor akan berputar karena
induksi tersebut menghasilkan GGL.
2. Untuk membalik putaran mesin dari searah jarum jam menjadi berlawanan jarum jam,
yang dilakukan adalah mengubah arus yang masuk di kumparan bantu. Untuk putaran
serah jarum jam arus X2 terhubung dengan Z2 dan arus X3 terhubung dengan Z1.
Sedangkan untuk putaran berlawanan jarum jam arus X2 terhubung dengan Z1 dan arus
X3 terhubung dengan Z2.
3. Daya yang dihasilkan oleh motor akan bernilai konstan jika tidak ada perubahan
rangkaian dan penambahan beban.
4. Arus start memiliki nilai yang lebih besar dari arus konstan. Untuk itu diperlukan
kapasitor yang berfungsi untuk menyimpan arus yang digunakan pada saat starting. Jika
putaran motor sudah mencapai putaran konstannya, maka arus yang menuju kumparan
bantu akan diputus secara otomatis oleh saklar sentrifugal.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.cargobalikpapan.net/search/label/conveyor%20belt