Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM LISTRIK DAN OTOMASI 1


MOTOR SINGLE PHASE

OLEH:
KELOMPOK 4
1.
2.
3.
4.

Adam Adimas Putra


Eka Nanda Pratama S
Sulistyo Aditya Kuncoro
Yustinus Setiawan

(4210105012)
(4210105020)
(4210105017)
(4209100079)

LABORATORIUM LISTRIK PERKAPALAN DAN OTOMATISASI


JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2011
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM LISTRIK DAN OTOMASI 1
MOTOR SINGLE PHASE

Dengan ini telah menyelesaikan laporan resmi:


Praktikum MOTOR SINGLE PHASE
Pada tanggal 15 April 2011
Mengetahui / Menyetujui

Grader 1

Grader 1

Fahrizal Taufani
NRP. 4207 100 093

Yarlindra Juliardi
NRP. 4208 100 021

LABORATORIUM LISTRIK PERKAPALAN DAN OTOMATISASI


JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2011
LEMBAR ASISTENSI
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM LISTRIK DAN OTOMASI 1
MOTOR SINGLE PHASE

No.
1.
2.

Tanggal

Kegiatan

Paraf

Keterangan

3.
4.
5.

LABORATORIUM LISTRIK PERKAPALAN DAN OTOMATISASI


JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2011
ABSTRAK
Pada kegiatan praktikum motor single phase ini bertujuan untuk mengetahui fungsi dari
motor single phase sendiri, lalu untuk untuk mengetahui cara merangkainya termasuk cara
membalikkan putaran pada motor single phase dan aplikasi motor single phase sendiri dalam
kehidupan sehari-hari. Langkah-langkah kerja yang dilakukan dalam praktikum adalah
rangkaian dirangkai sesuai dengan rangkaian yang diinginkan. Lalu kita melakukan
percobaan dan mengulangi sebanyak lima kali berturut-turut. Dari percobaan tersebut kita
catat data hasil percobaan yang berupa arus I start, arus I konstan, rpm, serta arah putaran.
Data yang kami dapatkan dari praktikum adalah didapat bahwa nilai arus start lebih besar dari
arus konstan, dengan bukti perhitungan arus start rata-rata yang didapat dari kedua rangkaian
adalah rangkaian 1 sebesar 8.4 ampere dan pada rangkaian 2 sebesar 9.1 ampere serta nilai
arus konstannya yang rata-rata nilainya adalah rangkaian 1 sebesar 5 ampere dan rangkaian 2
sebesar 5 ampere. Daya yang dihasilkan pada rangkaian 1 dan 2 adalah sama sebesar 814

watt Di era modern seperti sekarang ini, kegiatan kehidupan kita sehari-hari, baik itu di
rumah, di kampus ataupun dimana saja, kita tidak akan bisa lepas dengan alat-alat listrik. Hal
ini bisa dimaklumi karena hampir semua alat yang kita gunakan merupakan alat dengan
sumber energi listrik. Dalam melakukan aktifitas sehari-hari tersebut tanpa kita sadari kita
telah memanfaatkan alat-alat yang berfungsi untuk mempermudah dalam menjalani aktifitas
tersebut. Salah satu dari hasil karya teknologi tersebut berupa mesin-mesin listrik yang biasa
disebut motor. Salah satunya pada alat rumah tangga biasanya digunakan motor induksi fasa
tunggal atau sering disebut juga dengan motor asinkron satu fasa. Karena bentuknya yang
sederhana dan harganya yang relatif murah atau terjangkau, motor induksi fasa tunggal
banyak dipakai untuk keperluan motor kecil didalam rumah tangga seperti kipas angin,
pompa, mesin pendingin, Air Conditioning (AC), pemanas ruangan dan lain-lain.

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Tujuan
Tujuan dari praktikum motor single phase adalah untuk mengetahui fungsi dari
motor single phase sendiri, lalu untuk untuk mengetahui cara merangkainya termasuk
cara membalikkan putaran pada motor single phase dan aplikasi motor single phase
sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
I.2

Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang didapatkan dari praktikum motor single phase ini adalah:
Bagaimanakah cara mengetahui fungsi dari motor induksi satu phasa?
Bagaimanakah cara merangkai motor induksi satu phasa?
Bagaimanakah cara membalik putaran pada motor induksi satu phase?
Apakah aplikasi dari penggunaan sehari hari pada motor induksi satu phase?
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Motor Induksi Fasa Tunggal


Motor induksi adalah adalah motor listrik bolak-balik (AC) yang putaran rotor dengan
putaran medan stator terdapat selisih putaran yang disebut slip. Pada umumnya motor induksi
dikenal ada dua macam berdasarkan jumlah fasa yang digunakan, yaitu: motor induksi satu
fasa dan motor induksi tiga fasa. Sesuai dengan namanya motor induksi satu fasa dirancang
untuk beroperasi menggunakan suplai tegangan satu fasa.
Semua jenis motor listrik yang ada memiliki 2 bagian utama yaitu stator dan rotor,
stator adalah bagian motor listrik yang diam dan rotor adalah bagian motor listrik yang
bergerak (berputar). Pada dasarnya motor listrik dibedakan dari jenis sumber tegangan kerja
yang digunakan. Berdasarkan sumber tegangan kerjanya motor listrik dapat dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu:
Dari 2 jenis motor listrik diatas terdapat varian atau jenis-jenis motor listrik
berdasarkan prinsip kerja, konstruksi, operasinya dan karakternya. Dari berbagai jenis motor
listrik yang ada dapat dibuat suatu gambar klasifikasi motor listrik sebagai berikut.

Gambar 1. klasifikasi jenis motor


2.2. Bagian-Bagian Motor 1 Fase

Motor induksi 1 fase ini memiliki 2 bagian utama yaitu stator dan rotor. Berikut
adalah gambar dari stator dan rotor pada motor induksi 1 fase :

Gambar 2. Stator dan Rotor pada motor induksi 1 fase


Sumber : http://kuliahelektro.blogspot.com/2011/01/motor-induksi-3-fasa_30.html

Stator adalah bagian dari mesin yang tidak berputar dan terletak pada bagian luar.
Dibuat dari besi bundar berlaminasi dan mempunyai alur alur sebagai tempat
meletakkan kumpara. Konstruksi stator terbuat dari laminasi-laminasi dari bahan besi
Silikon dengan ketebalan (4 s/d 5) mm dengan dibuat alur sebagai tempat meletakkan
belitan/kumparan. Secara detail ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 3. Konstruksi Stator Dengan Alur-alurnya


Sumber : http://kuliahelektro.blogspot.com/2011/01/motor-induksi-3-fasa_30.html

Rotor adalah bagian dari mesin yang berputar bebas dan letaknya bagian dalam.
Terbuat dari besi laminasi yang mempunayi slot dengan batang alumunium / tembaga
yang dihubungkan singkat pada ujungnya. Menurut jenis rotor pada motor induksi
dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu:
a.

Rotor Sangkar
Rotor yang terdiri dari sejumlah lilitan yang berbentuk Batang tembaga yang
dihubungkan singkat pada setiap ujungnya kemudian disatukan (di cor) menjadi
satu kesatuan.

Gambar 4. Rotor Sangkar


Sumber : http://kuliahelektro.blogspot.com/2011/01/motor-induksi-3-fasa_30.html

b.

Rotor Belitan
Rotor yang terbuat dari laminasi-laminasi besi dengan Alur-alur sebagai tempat
meletakkan belitan (kumparan) dengan ujung-ujung belitan yang juga terhubung.

Gambar 5. Rotor Belitan


Sumber : http://kuliahelektro.blogspot.com/2011/01/motor-induksi-3fasa_30.html
c. Saklar Sentrifugal
Sakalar ini berfungsi untuk memutuskan hubungan antara kumparan bantu
dengan jala-jala listrik setelah rotor berputar mencapai kecepatan maksimum.

Gambar 6. Saklar Sentrifugal


(Sumber: http://www.tpub.com/ceb/107.htm
d. Kapasitor
Untuk keperluan staring diperlukan daya yang besar. Karena otor 1 fasa
menghasilkan daya yang relatif kecil maka diperlukan kapasitor untuk
startingnya. Fungsi kapasitor adalah untuk menyimpan arus yang digunakan
untuk keperluan starting.

Gambar 7. Kapasitor
Sumber: http://www.infoservicetv.com/cara-kerja-kapasitor.html

2.3. Prinsip Kerja


Rotor adalah salah satu bagian yang bergerak yang bertumpu pada bantalan poros
terhadap stator dan tidak dicatu. Motor induksi juga terdiri atas kumparan-kumparan stator
dan rotor yang berfungsi membangkitkan gaya gerak listrik akibat dari adanya arus listrik

bolak-balik yang melewati kumparan-kumparan tersebut sehingga terjadi suatu interaksi


induksi medan magnet antara stator dan rotor.
Pada motor induksi single phase, hanya terdapat satu kumparan pada bagian
statornya. Ketika stator dicatu dengan tegangan AC satu fasa maka pada stator tidak timbul
suatu medan magnet putar, tetapi menimbulkan 2 medan putar yang sama tetapi memiliki
arah yang berbeda. Hal ini tetap dapat menimbulkan arus induksi pada rotor, akan tetapi
dengan adanya 2 medan putar yang sama dengan arah yang berlawanan, rotor tidak dapat
berputar tetapi hanya bergetar.
Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa, dimana pada
motor AC tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang menghasilkan medan
putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan interaksi torsi yang menghasilkan putaran.
Sedangkan pada motor satu fasa memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan
U1-U2) dan belitan fasa bantu (belitan Z1-Z2).

Gambar 8. Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu fasa
Sumber : http://elektro-unimal.blogspot.com/2013/05/motor-listrik-3-fasa.html
Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga
memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang
kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding
impedansi belitan utama.

Gambar 5.40 Medan magnet pada Stator Motor satu Phasa


Sumber : http://elektro-unimal.blogspot.com/2013/05/motor-listrik-3-fasa.html
Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks magnet tegak
lurus, beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus utama Iutama. yang bernilai
positip. Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser sebesar 45 dengan arah berlawanan

jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus sampai satu siklus sinusoida, sehingga
menghasilkan medan magnet yang berputar pada belitan statornya.
2.4. Cara Membalik Putaran
Pengaturan arah putaran pada motor listrik AC 1 phase pinsipnya sama dengan pada
motor DC yaitu dengan mengubah arah medan putarnya. Untuk mengubah arah putaran
motor AC 1 Phase dapat dengan mengubah posisi sambungan kumparan bantu motor 1 Phase.

(Sumber : http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/04/motor-listrik-ac-satu-fasa.html)
Pada gambar diatas ada dua konfigurasi rangkaian yang pertama putar CW (clockwise) dan
yang kedua CCW (counter clockwise).
Pada gambar diatas kumparan utama U1-U2 dan kumparan bantu Z1-Z2. Pada gambar
pertama kumparan bantu Z1 terhubung dengan NOL dan ujung Z2 terhubung dengan
kapasitor yang terhubung dengan phasa, sedang pada gambar kedua kumparan bantu Z1
terhubung dengan kapasitor yang terhubung pada phasa dan Z2 terhubung dengan NOL.
Pergantian tersebut akan menimbulkan arah medan putar yang berbeda sehingga arah putaran
motor dapat berubah.
2.5. Jenis-Jenis Motor 1 Fase
Didasarkan pada cara kerjanya, maka motor ini dapat dikelompokan sebagai berikut :
1. Motor fase belah/fase bagi (split phase motor)
2. Motor kapasitor (capacitor motor)
a. Kapasitor start (capacitor start motor)
b. Kapasitor start-kapasitor jalan (capacitor start-capacitor run motor)
c. Kapasitor jalan (capacitor run motor)
3. Motor kutub bayangan (shaded pole motor)
1. Motor Fase Belah / Fase Bagi
Motor fase belah mempunyai kumparan utama dan kumparan bantu yang tersambung
paralel dan mempunyai perbedaan fasa antara keduanya mendekati 90 listrik. Gambaran
konstruksi dan bentuk rangkaian sederhana pemasangan kumparannya diperlihatkan pada
gambar 4. Penjelasan dari jenis-jenis motor ini dijabarkan sebagai berikut di bawah ini.

Gambar 4. Bentuk konstruksi dan hubungan kumparan motor induksi fasa belah
Sumber : www.sisfo.itp.ac.id/bahanajar/index.php
2. Motor Kapasitor
Motor kapasitor merupakan bagian dari motor fasa belah, namun yang membedakan
kedua motor tersebut adalah pada saat kondisi start motor. Motor kapasitor ini menggunakan
kapasitor pada saat startnya yang dipasang secara seri terhadap kumparan bantu. Motor
kapasitor ini umumnya digunakan pada kipas angin, kompresor pada kulkas (lemari es),
motor pompa air, dan sebagainya.
Bentuk fisik motor ini diperlihatkan pada gambar 5.

Gambar 5. Bentuk fisik motor kapasitor


Sumber : www.sisfo.itp.ac.id/bahanajar/index.php
3. Motor Kutup Bayangan
Motor kutub bayangan (Shaded pole) ini menggunakan kutup magnet stator yang
dibelah dan diberi cincin pada bagian kutup yang kecil yang disebut kutup bayangan, dan sisi
kutup yang besar disebut kutub pokok. Motor kutub bayangan ini biasanya diterapkan untuk
kapasitas yang kecil dan sering dijumpai pada motor-motor kipas angina yang kecil.

Gambar 7. Bentuk fisik motor kutup bayangan


Sumber : www.sisfo.itp.ac.id/bahanajar/index.php
2.6. Perbedaan Motor 1 Fase dengan 3 Fase

Motor 1 fase dengan motor 3 fase memiliki beberapa perbedaan antara lain sebagai
berikut:
Motor 1 Fase
Motor 3 Fase
Sistem dengan 1 kabel Fase dan 1 kabel Terdiri dari 3 arus positif dan satu netral
netral.
dengan simbol (R,S,T,N).
Diperlukan penambahan komponen Tidak diperlukan penambahan komponen
Kapasitor.
Kapasitor.
Tegangan 1 phase 220 Volt (L-N)
Tegangan 3 phase 380 Volt (L-L)
Digunakan untuk perangkat listrik satu Selain digunakan untuk perangkat listrik
fasa,
tiga fasa, bisa digunakan untuk perangkat
listrik satu fasa
Tidak
bisa
digunakan
untuk Bisa digunakan untuk menggerakan motor
menggerakan motor tiga fasa
satu fasa
Memiliki 1 lilitan
Memiliki 3 lilitan

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tabel 1 : Perbedaan motor induksi 1 fase dan 3 fase


2.7 Aplikasi Motor 1 Fase pada Dunia Marine
Motor induksi satu fasa sering digunakan sebagai penggerak pada peralatan yang
memerlukan daya rendah dan kecepatan yang relatif konstan. Hal ini disebabkan karena
motor induksi satu fasa memiliki beberapa kelebihan yaitu konstruksi yang cukup sederhana,
kecepatan putar yang hampir konstan terhadap perubahan beban, dan umumnya digunakan
pada sumber jala-jala satu fasa yang banyak terdapat pada peralatan domestic.
Jenis peralatan rumah tangga yang biasanya menggunakan motor listrik 1 fasa sebagai
penggeraknya adalah

Motor Fan (Kipas Angin)


Kipas angin dipergunakan untuk menghasilkan angin. Fungsi yang umum adalah
untuk pendingin udara, penyegar udara, ventilasi (exhaust fan), pengering

Gambar 8. Motor Kipas Angin


Sumber : http://www.bangun3.com/me/component/content/article/50-komputerdata/103-mikrotik

Motor Blender
Fungsi mesin ini adalah untuk memotong dan melumat kacang-kacangan, bawang
putih, cabe, dll

Gambar 9. Blender
Sumber : www.saka.co.id

Motor Pompa Air


Water pump atau pompa air merupakan elemen yang berfungsi untuk menyerap
sekaligus mendorong air yang terdapat pada sistem pendinginan sehingga dapat
bersikulisasi pada mesin

Gambar 9. Hair Dryer


Sumber : http://sanfordlegenda.blogspot.com

Motor Hair Dryer

Gambar 9. Hair Dryer


Sumber : www.saka.co.id

Motor pada Kompresor


Fungsi alat ini untuk membersihkan debu dan kotoran yang posisinya sulit di jangkau oleh tangan

Gambar 9. Hair Dryer


Sumber : www.saka.co.id

BAB III
DATA PRAKTIKUM
3.1. Peralatan dan Fungsi
Dalam praktikum motor induksi satu fase terdapat beberapa peralatan yang digunakan.
Berikut adalah peralatan yang ini adalah :
No
Nama Alat
Gambar
Spesifikasi
Fungsi

1.

Motor
Sentrifugal

Type
:
EAM 80 G4 - AK 33
Daya
: 0,75 Kw
Cos
: 0,74
Tegangan
: 220 volt
Arus
: 7,3 A
Rpm
: 1430
Frekuansi
: 50 Hz
Berat
: 14,1 Kg
Tahun
: 1988

Motor yang
berfungsi untuk
mengubah
energy listrik
menjadi energy
gerak

2.

Kapasitor

Berfungsi
untuk
menyimpan
arus

3.

Saklar
Sentrifugal

Saklar yang
digunakan
untuk memutus
kumparan
bantu

4.

Tang Ampere

Berfungsi
untuk
mengukur arus
dari rangkaian
AC

5.

Tachometer

Berfungsi
untuk
mengukur
putaran (Rpm)
pada motor
kapasitor

6.

Kabel

Digunakan
untuk
menghubungka
n arus antar
rangkaian

7.

Saklar ON/OF

Saklar yang
digunakan
untuk memutus
/ menyambung
arus listrik

3.2.

Langkah Percobaan
Dalam praktikum motor induksi 1 fase ini kami melakukan dua kali percobaan yaitu
pada arah putaran searah jarum jam dan arah putaran berlawanan jarum jam.
Langkah Percobaan Rangkaian 1 : ( Searah Jarum Jam )
1. Mempersiapkan segala peralatan yang diperlukan untuk praktikum
2. Merangkai rangkaian sesuai dengan rangkaian yang ada di modul praktikum
3. Melakukan percobaan dan mengulangi sebanyak lima kali.
4. Mencatat hasil percobaan (I start, I konstan, putaran, arah putaran).
5. Melakukan langkah seperti rangkaian 1.

Langkah Percobaan Rangkaian 2 : ( Berlawanan Jarum Jam )


1. Mempersiapkan segala peralatan yang diperlukan untuk praktikum
2. Merangkai rangkaian sesuai dengan rangkaian yang ada di modul praktikum
3. Pada rangkaian 2 ini kabel X3 yang semula dihubungkan ke Z1 sekarang
dihubungkan ke Z2. Kemudian kabel X2 yang semula dihubungkan ke Z2
sekarang dihubungkan ke Z1
4. Melakukan percobaan dan mengulangi sebanyak lima kali.
5. Mencatat hasil percobaan (I start, I konstan, putaran, arah putaran).
6. Melakukan langkah seperti rangkaian 2.
X4

X3

Gambar 1. Rangkaian Searah Jarum Jam

3.3.

X3

X4

Gambar 2. Rangkaian Berlawanan Jarum Jam

Data Hasil Praktikum


Pada praktikum kali ini pengamatan dilakukan dua kali yaitu pada putaran searah
jarum jam dan berlawanan dengan jarum jam. Dan sekali pengamatan ada lima kali
percobaan. Berikut data hasil praktikum dari kelompok 3.

Data rangkaian 1 : ( Searah Jarum Jam )


No
1
2
3
4
5

Arus start
14
14
14
14
14

Arus konstan
9
9
9
9
9

Rpm
1495
1495
1495
1495
1495

Data rangkaian 2: (Berlawanan Arah Jarum Jam)


No
1
2
3
4
5

Arus start
14
13
13
13
13

Arus konstan
9
9
9
9
9

Rpm
1494
1494
1495
1497
1497

BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1.

Perhitungan
Berikut analisa data yang kami lakukan setelah praktikum dilakukan :
Data rangkaian 1: (Searah Arah Jarum Jam)
No
1
2
3
4
5

Arus start
14
14
14
14
14

Arus konstan
9
9
9
9
9

Rpm
1495
1495
1495
1495
1495

Menghitung Arus Start Rata-Rata


Setelah melakukan percobaan selama 5 kali dan diperoleh data seperti yang diatas
maka langkah pertama yang harus di lakukan adalah mencari arus rata-ratanya.
Berikut perhitungan arus rata-rata yang kami peroleh :
- Arus start rata-rata

Ampere

= 14 Ampere
Menghitung Arus Konstan Rata-Rata pada Beban Nol
Sama seperti pada langkah pertama, setelah dilakukan percobaan selama 5 kali
maka kita cari arus konstan rata-rata pada beban nol. Dan berikut perhitungan arus
rata-ratanya.
- Arus konstan rata-rata pada beban nol

Ampere

= 9 Ampere

Menghitung RPM Rata-Rata


-

Besar RPM rata-rata

= 1495
Menghitung Daya pada Motor
- Daya motor yang dihasilkan adalah :
P = V I cos dengan cos = 0,74 dan V = 220 Volt
Sehingga diperoleh besar daya sebagai berikut :
- Daya (P)
1. P1-P5 = 220 x 9 x 0,74 = 1465,2 Watt
Data rangkaian 2: (Berlawanan Arah Jarum Jam)
No
1
2
3
4
5

Arus start
14
13
13
13
13

Arus konstan
9
9
9
9
9

Rpm
1494
1494
1495
1497
1497

Menghitung Arus start rata-rata


Setelah melakukan percobaan selama 5 kali dan diperoleh data seperti yang diatas
maka langkah pertama yang harus di lakukan adalah mencari arus rata-ratanya.
Berikut perhitungan arus rata-rata yang kami peroleh :
-

Arus start rata-rata

Ampere

= 13,2 Ampere
Menghitung Arus Konstan Rata-Rata pada Beban Nol

Sama seperti pada langkah pertama, setelah dilakukan percobaan selama 5 kali
maka kita cari arus konstan rata-rata pada beban nol. Dan berikut perhitungan arus
rata-ratanya :

Arus konstan rata-rata pada beban nol =

Ampere

= 9 Ampere
Menghitung RPM Rata-Rata
Besar RPM rata-rata
= 1494 + 1494 + 1495 + 1497 + 1497 = 1495.5
5
Menghitung Daya pada Motor
- Daya motor yang dihasilkan adalah :
P = V I cos dengan cos = 0,74 dan V = 220 Volt
(karena merupakan motor 1 fase)
Sehingga diperoleh besar daya sebagai berikut :
- Daya (P)
2. P1-P5 = 220 x 9 x 0,74
= 1465,2 Watt

2.1. Grafik
2.1.1. Grafik I start dan I konstan putaran searah jarum jam

Dari data percobaan didapatkan bahwa arus start dan arus konstan memiliki
nilai yang sama dari percobaan ke-1 sampai ke-5. Hal ini terjadi dikarenakan
tidak ada perubahan rangkaian yang dilakukan.
2.1.2. Grafik I start dan I konstan putaran berlawanan jarum jam

Dari data percobaan didapatkan bahwa arus start memiliki nilai yang relatif
konstan antara percobaan ke-1 sampai ke-5. Namun pada data di atas dapat
dilihat bahwa arus start mengalami penurunan yang dimulai pada percobaan ke2.

2.1.3. Grafik I start, I konstan dan putaran


2.1.4. Grafik perbandingan putaran dengan arus start

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa tidak ada perubahan arus dan putaran
pada percobaan putaran searah jarum jam dan terdapat perubahan arus dan
putaran pada percobaan putaran berlawanan jarum jam. Dalam teori sehausnya
tidak ada perubahan nilai arus dan putaran jika tidak terjadi perubahan rangkaian
yang dilakukan.
2.1.5.

Putaran rangkaian

Dari grafik dapat dilihat bahwa pada percobaan putaran searah jarum jam
memiliki putaran yang konstan pada setiap percobaannya. Dan untuk percobaan
putaran berlawanan jarum jam terdapat perubahan putaran. Seharusnya tidak ada
perubahan putaran jika tidak ada perubahan rangkaian

2.1.6. Perbandingan daya

Dari data di atas didapat bahwa antar percobaan putaran searah jarum jam dan
putaran berlawanan jarum jam daya yang di keluarka tidak mengalami
perubahan. Hal tersebut dikarenakan tidak adanya perubahan rangkaian dan
penambahan beban.
2.2. Pembahasan
1. Daya yang dihasilkan oleh masing masing rangkaian bernilai sama, yaitu sebesar
1465,2 watt
2. Putaran motor satu phase terjadi disebabkan oleh adanya induksi elektromagnetik.
Arus yang masuk ke stator menimbulkan medan putar yang kemudian
menginduksi rotor. Karena induksi tersebut maka terbentuk GGL
3. Untuk membali putaran pada motor induksi satu fasa yang perlu dulakukan
adalah memballik arus yang masuk ke kumparan bantu. Untuk putaran serah
jarum jam arus X2 terhubung dengan Z2 dan arus X3 terhubung dengan Z1.
Sedangkan untuk putaran berlawanan jarum jam arus X2 terhubung dengan Z1
dan arus X3 terhubung dengan Z2.
4. Arus start memiliki nilai yang lebih besar dari arus konstan, hal ini dikarenakan
untuk memulai menggerakkan rotor diperlukan arus yang besar. Untuk itu
diperlukan kapasitor yang berfungsi untuk menyimpan arus yang digunakan pada
saat starting. Jika putaran motor sudah mencapai putaran konstannya, maka arus
dari kumparan bantu akan diputus secara otomatis oleh saklar sentrifugal.

BAB V
KESIMPULAN

1. Prinsip kerja motor satu fasa adalah mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Dengan cara, mengalirka arus listrik pada stator, kemudian dari sator akan timbul medan
magnet yang kemudian akan menginduksi rotor, selanjutnya rotor akan berputar karena
induksi tersebut menghasilkan GGL.
2. Untuk membalik putaran mesin dari searah jarum jam menjadi berlawanan jarum jam,
yang dilakukan adalah mengubah arus yang masuk di kumparan bantu. Untuk putaran
serah jarum jam arus X2 terhubung dengan Z2 dan arus X3 terhubung dengan Z1.
Sedangkan untuk putaran berlawanan jarum jam arus X2 terhubung dengan Z1 dan arus
X3 terhubung dengan Z2.
3. Daya yang dihasilkan oleh motor akan bernilai konstan jika tidak ada perubahan
rangkaian dan penambahan beban.
4. Arus start memiliki nilai yang lebih besar dari arus konstan. Untuk itu diperlukan
kapasitor yang berfungsi untuk menyimpan arus yang digunakan pada saat starting. Jika
putaran motor sudah mencapai putaran konstannya, maka arus yang menuju kumparan
bantu akan diputus secara otomatis oleh saklar sentrifugal.

DAFTAR PUSTAKA

1. Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, ITB Bandung, 1991.


2. Sardono Sarwito, Marine Electrical
3. Petunjuk Praktikum Listrik, ITS Surabaya, 2010.

http://www.cargobalikpapan.net/search/label/conveyor%20belt

Anda mungkin juga menyukai