Anda di halaman 1dari 36

MEKANIKA TANAH II

Fakultas Teknik Sipil - Geoteknik


Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh

Staf Pengajar:
Reza P. Munirwan, S.T, M.Sc

Outline Mengajar Mektan II:


1. Pendahuluan
2. Distribusi Tegangan dalam Tanah (beban
titik, garis, jalur)
3. Distribusi Teg. Dalam Tanah (beban bentuk
lingkaran, persegi dan diagram Newmark)
4. Kuat Geser Tanah (Pengujian laboratorium)
5. Kuat Geser Tanah (Lingkaran mohr & stress
path)
6. Rembesan (Constant head & falling head)
7. Rembesan (Flow net & seepage force)
8. Konsolidasi (pengujian laboratorium)
9. Konsolidasi (parameter konsolidasi)
10.Stabilitas Lereng

Penilaian
Kehadiran

10 %

Quiz (2x)

25 %

Midterm Review

25 %

Final

30 %

Tugas / Responsi

10 %

Angka
85-100
75-84.9
65-74.9
55-64.9
45-44.9
35-44.9
0-34.9

NILAI
A
B+
B
C+
C
D
E

Kehadiran < 75% =


X

Misal:
Kehadiran 10x dari total
16x, maka 10/16 x 100%
= 62.5% = X

Distribusi Tegangan Dalam


Tanah
Tegangan yang terjadi di dalam massa tanah
dapat disebabkan oleh beban yang bekerja di
permukaan

atau

sendiri tanah
Tegangan
akibat

oleh

beban

berat

akibat

sendiri

berat
tanah

bertambah bila kedalaman bertambah


Tegangan akibat beban di permukaan tanah
berkurang bila kedalaman bertambah

Distribusi Tegangan Dalam


Tanah

Tegangan Akibat Berat


Sendiri Tanah

Tegangan akibat berat sendiri tanah

bertambah bila kedalaman bertambah


Contoh:
Lapisan pasir sedalam 3m dengan sat = 18 kN/m3.
4m lapisan lempung berada dibawahnya dengan sat
= 20kN/m3. Jika muka air tanah berada 2m dibawah
muka tanah, tentukan besar tegangan total dan
tegangan efektif yang bekerja di tengah lapisan
lempung.

Tegangan Akibat Berat


Sendiri Tanah

Tegangan Akibat Beban di


Permukaan Tanah
Beban Titik (Teori Boussinesq, 1885)
Beban Garis

q/satuan
panjang

Beban Lajur
B

q=
beban/satuan
luas

p
A

Beban Titik (Teori Boussinesq,


1885)

Beban Titik (Teori Boussinesq,


1885)

Rumus diatas dapat disederhanakan menjadi:

Dimana K adalah influence factor


Nilai K diperoleh dari grafik 4.5 (Berdasarkan teori
Boussinesq)

Beban Titik (Teori Boussinesq,


1885)

Beban Titik (Teori Boussinesq,


1885)
Contoh:
Diketahui beban P = 100lb. Gambarkan
kenaikan tegangan tanah akibat beban P
pada titik x = 3ft dan y = 4ft dari
permukaan sampai kedalaman tertentu.

Beban Titik (Teori Boussinesq,


1885)
Penyelesaian:
r = x2 + y2
= 32 + 42 = 5ft
r (ft)

z (ft)

r/z

z = KP / z2

0
2
4
6
10
15
20

~
2.5
1.25
0.83
0.2
0.33
0.25

0
0.0034
0.00424
0.1195
0.2733
0.3753
0.4103

0
0.85
2.65
3.60
2.73
1.65
1.03

Beban Titik (Teori Boussinesq,


1885)
z (lb/ft2)

Depth(m)

Beban Garis
q/satuan
panjang

Beban Garis
Contoh:
Beban garis q = 500 lb/ft. Tentukan tambahan
tegangan vertikal di titik A yang mempunyai
koordinat x = 5ft dan z = 4ft.
Penyelesaian:

P = 12.12 lb/ft2

Beban Garis
Soal:
q1 = 300 lb/ftq2 = 500 lb/ft

6ft

4ft

5ft

Beban Lajur
Lebar terbatas dan panjang tak terhingga

q=
beban/satuan
luas

p
A

Beban Lajur
Contoh:
Sebuah pondasi lajur memanjang dengan lebar 2m
mendukung beban terbagi rata 250kN/m2. Pondasi
terletak pada lapisan pasir jenuh dengan sat = 19.81
kN/m3. Tentukan besar tegangan vertikal efektif
pada kedalaman 3m dibawah pusat pondasi
sebelum dan sesudah pembebanan.

Beban Lajur
Sebelum pembebanan
z (P) = z x = z (sat w) =

P = 30kN/m2

Sesudah pembebanan

=?

=0

=?

= 36o52
P = 99kN/m2

Total pembebanan = P + P

Psetelah pembebanan
= 129kN/m2

Beban Terbagi Rata Berbentuk Empat


Persegi Panjang
Tambahan tegangan akibat beban persegi
panjang dengan ukuran panjang L dan lebar B
dapat dihitung dengan persamaan hasil
penjabaran teori Boussinesq sebagai berikut:
= q x I
Dimana:
q = tegangan akibat beban pondasi
I = faktor pengaruh yang tergantung nilai B, L
dan z

Beban Terbagi Rata Berbentuk Empat


Persegi Panjang
Faktor pengaruh
I untuk tegangan
vertikal dibawah
sudut luasan
empat persegi
panjang akibat
beban terbagi
rata (Fadum,
1948)

Beban Terbagi Rata Berbentuk Empat


Persegi Panjang
Contoh:
Pondasi empat persegi panjang dengan ukuran 4m
x 6m mengalami pembebanan terbagi rata sebesar
120 kN/m2. Tentukan tambahan tegangan akibat
beban pondasi pada kedalaman 2m dititik A, B,
dan C

6m
A
B

4m

Beban Terbagi Rata Berbentuk Lingkaran

Faktor pengaruh I untuk tegangan vertikal dibawah pusat


beban terbagi rata berbentuk lingkaran flexibel (Foster dan
Ahlvin, 1954)

Teori Newmark (1942) untuk Hitungan


Tambahan Tegangan Vertikal

Dapat digunakan untuk


berbagai bentuk pondasi

Teori Newmark untuk Hitungan


Tambahan Tegangan Vertikal

Sembilan lingkaran,
lingkaran ke sepuluh r
=~
Terdapat 200 elemen
Nilai faktor pengaruh
= 1/200 = 0.005

Cara perhitungan teori Newmark:


1. Tentukan kedalaman z yang akan dihitung. Buat z =
AB.
2. Gambar denah pondasi sesuai skala satuan garis AB.
3. Letakkan titik tegangan yang akan dihitung ditengahtengah pusat lingkaran Newmark
4. Hitung jumlah elemen yang tertutup jumlah pondasi.
Misal n elemen.
5. Gunakan rumus berikut untuk menghitung tegangan
pada kedalaman z.
z = n q I
dimana:

q = beban terbagi rata pada fondasi


n = jumlah elemen tertutup denah pondasi
I = faktor pengaruh

Contoh:

Tentukan penambahan tegangan vertikal pada pondasi bujur sangkar


dengan ukuran 4.5m x 4.5m pada kedalaman 5m dibawah muka tanah. q =
200 kN/m2.

Penyelesaian:
Karena z = 5m, maka
panjang AB pada grafik =
5m.
Karena ukuran pondasi yang
simetris, maka hanya
ukuran pondasi yang
digambar.
Dari gambar, n = 13.9
Maka:
z = 4 x 13.9 x 200 x 0.005
= 56 kN/m2.

Isobar tegangan (Bulbs of


pressure) menurut teori
Boussinesq

Isobar tegangan (Bulbs of


pressure) menurut teori
Boussinesq

Isobar tegangan (Bulbs of


pressure) menurut teori
Boussinesq

Tugas
Gambar menggunakan kertas grafik ukuran A3 isobar
tegangan (Bulbs of pressure) menurut teori
Boussinesq untuk pondasi bujur sangkar seperti di
gambar. Diketahui B = 1.5m dan q = 180kN/m2. Jarak
antar as kolom pondasi = 2m.

Kumpul tugas dua minggu setelah hari ini.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai