Anda di halaman 1dari 2

Alrein Putrananda Wajong 07120100103

Clinical Exposure: Health Promotion

RSJS peringati hari kesehatan jiwa sedunia


Wikha Setiawan
Selasa, 30 Oktober 2012 20:59 WIB

Sindonews.com - Rumah Sakit Jiwa Prof Dr Soerojo (RSJS) Magelang, akan memeringati Hari Kesehatan Jiwa
sedunia dengan menggelar Jambore dan Pekan Olahraga dan Kesenian Rehabilitan Mental (Porkesremen) mulai
hari ini Selasa 30 Oktober hingga 3 November 2012 mendatang.
Kegiatan yang akan diramaikan dengan perlombaan berbagai cabang olahraga bagi rehabilitan seperti futsal, bola
voli, catur, bulu tangkis, dan tenis meja ini juga dilaksanakan lomba religi serta kesenian. Selain itu, mencatatkan diri
di rekor Muri sebagai kegiatan membatik terbanyak yakni sekitar 300 rehabilitan.
Ketua panitia Jambore dan Porkesremen, Bambang Prabowo mengatakan, kegiatan ini sebagai momentum penting
untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap masalah depresi yang semakin meningkat tiap tahunnya.
"Riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007 menyebutkan angka rata-rata gangguan emosional atau cemas dan
depresi pada penduduk sekitar 11,6 persen yakni sekitar 19 juta penduduk. Sementara yang mengalami gangguan
jiwa berat adalah 0,33 persen," katanya, di Yogyakarta, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2012).
Dengan ini, dia berharap, muncul kesadaran masalah kesehatan jiwa bukan hanya menjadi tanggung jawab dari
sektor kesehatan, melainkan tanggung jawab seluruh sektor dan program pemerintah, swasta, dan masyarakat.
"Bisa dilihat jika rehabilitan juga bisa berbuat banyak dan beraktivitas wajar. Mereka berolahraga, membatik, dan
kegiatan lain," lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Utama RSJS Magelang Fidiansjah menambahkan, Federasi Dunia untuk Kesehatan Jiwa
(World Federation of Mental Health) menetapkan tema Depression: a Global Crisis dalam memeringati Hari
Kesehatan Jiwa Sedunia 2012.
"Tiap 10 Oktober, masyarakat di seluruh dunia memeringati. Untuk tahun ini tema yang ditetapkan sebagai seruan
untuk menggugah kesadaran terhadap masalah depresi yang menjangkiti banyak penduduk dunia," ujarnya.
Kegiatan ini, lanjutnya, diikuti oleh sekitar 28 institusi pelayanan kesehatan jiwa. Lima di antaranya adalah RSJ
pusat.
"Bukan hanya RSJ pusat dan daerah, kami juga melibatkan panti rehabilitasi swasta," tandasnya.

http://daerah.sindonews.com/read/2012/10/30/22/684079/rsjs-peringati-harikesehatan-jiwa-sedunia

Menurut Ottawa Charter WHO kesehatan bukanlah tujuan hidup, melainkan


kebutuhan untuk kehidupan sehari-hari. Kesehatan adalah konsep positif yang
mengedepankan kehidupan sosial, pribadi, dan juga kapasitas fisik. Promosi
kesehatan bukanlah hanya kegiatan yang mencakup masalah kesehatan spesifik
saja, tetapi jauh melampaui gaya hidup sehat sampai kesejahteraanya. Sifat dari
promosi kesehatan ini berupa advokasi, mediasi, dan mengadakan.

Alrein Putrananda Wajong 07120100103


Clinical Exposure: Health Promotion
Artikel diatas merupakan liputan berita mengenai salah satu bentuk promosi
kesehatan secara langsung (bertatap muka) dengan para peserta dengan pengamat
secara massal. Masyarakat awam ditunjukkan bahwa selama perjalanan
memulihkan kesehatan mental para rehabilitan, mereka jadi mampu berkarya dan
juga beraktifitas fisik dengan sesame rehabilitant. Metode pameran kesenian dan
olahraga in berkeuntungan yang unik bagi masyarakat umum karena mereka
melihat langsung kegiatan para penderita dengan jumlah yang massal. Berbeda
dengan penyuluhan teori biasa karena dalam penyuluhan masyarakat hampir tidak
ada kontak tidak langsung kepada para penderita, sementara kegiatan yang
dilakukan ini menunjukkan keberadaan para penderita penyakit jiwa secara spontan
pada masyarakat awam. Disini sangat dikedepankan arti kesehatan bagi
masyarakat dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan para rehabilitan, yaitu
kesehatan adalah sesuatu yang essensial dalam menjalani hidup sehari-hari.
Dari sini bisa dilihat bahwa RSJS menjadi advokat para penyandang cacat mental.
Aktifitas tersebut diharapkan menjadi media antara orang-orang yang tidak pernah
terlibat dengan pasien penyakit jiwa dengan para penderitanya. Masyarakat umum
diharapkan menjadi lebih sadar akan nyatanya keberadaan penyakit jiwa disekitar
mereka. Bagi para penderita juga diharapkan agar masyarakat menjadi lebih
suportif dan adil terhadap pasien-pasien penyakit jiwa sendiri sehingga perlakuan
terhadap para penderita menjadi tanggung jawab bersama. Penderita-penderita
gangguan jiwa didorong untuk lebih termotivasi menjalani hidup sambil tetap
belajar beradaptasi dan terus mengembangkan diri sepanjang hayat.
Pada intinya, kegiatatan ini menunjukkan bahwa promosi kesehatan dalam bidang
kesehatan jiwa menjadi salah suatu proses agar masyarakat dapat mengendalikan
dan meningkatkan kesehatan jiwa baik diri sendiri dan juga secara
berkelompok/massal sehingga kesejahteraan hidupnya dapat dicapai.

Anda mungkin juga menyukai