Bahan Kuliah - Sistem Pencernaan
Bahan Kuliah - Sistem Pencernaan
Hal 2 &3
Hal 2 &3
- Mual
- Obstruksi G.I
Hal 2 &3
: 210 mikrometer
berkas memanjang
Sirkuler
mengelilingi usus
: lambung
12 : duodenum
8-9 : ileum terminalis
- penyebab gelombang lambat diduga disebabkan
aktivitas Na K pump
Hal 6&7
Otot GIT
Saraf
serat
dibandingkan Na chanel
Hal 6&7
Perubahan RMP
N : sekitar -56 milivolt
1. > positif = depolarisasi = lebih mudah dirangsang
2. > negatif = hiperpolarisasi = lebih sulit dirangsang
1. Sebab Depolarisasi :
1. Peregangan otot
2. Perangsangan oleh asetil kolin
3. Peransangan oleh saraf-saraf parasimpatis yang
mensekresi asetil kolin pada ujung-ujungnya
4. Perangsangan oleh beberapa hormon G.I yang
spesifik
2. Sebab Hiperpolarisasi
1. Pengaruh norepineprin atau epineprin pada
membran otot
2. Perangsangan saraf-saraf simpatis yang
mensekresi norepineprin pada ujung-ujungnya.
Kontraksi Otot
Terjadi akibat respon ion Ca yang masuk kedalam serat
otot melalui mekanisme:
Kalmodulin
- Bersifat kontinyu
- tidak berhubungan
- Berlangsung beberapa menit s/d beberapa jam
Sebab:
1. Potensial aksi yang berurutan
2. Hormon hormon atau faktor lain yg menimbulkan
depolarisasi kontinyu pd membran otot polos tanpa
menimbulkan potensial aksi
3. Masuknya ion Ca terus menerus ke dalam sel yg tidak
berhubungan dgn perubahan potensial membran
A. PLEXUS AUERBACH
Hal 11
Hal 11
1. Asetil kolin
2. Norepineprin
3. ATP
4. Serotonin
5. Dopamin
6. Cholecystochinin
7. Substasi P
8. Polipeptida Intestinal Vasoaktif
9. Somatostatin
10. Leu-enkefalin
11. Met-enkefalin
12. Bombesin
Hal 12&13
kembali G.I
Misal: sinyal dari lambung untuk pengosongan
kolon (reflek gastrocolic), sinyal dari Colon & usus
halus untuk menghambat motilitas bambung &
sekresi lambung (reflek enterogastric)
Tract G.I
Misal:
- reflek dari lambung & duodenum ke Batang Otak
& kembali ke Lambung melalui N.Vagus untuk
mengatur aktivitas motorik & sekretorik lsg
- Reflek-reflek nyeri yang menimbulkan hambatan
umum pada seluruh Tract G.I
- Reflek defekasi yang berjalan ke Med Spin
kembali lagi untuk menimbulkan kontraksi yang
kuat pada Colon, Rectum & Abdomen untuk
defekasi
gambar
Hal 16
Hal 17&18
Hal 17&18
. GERAKAN MENCAMPUR
Hal 17&18
gambar
Hal 17&18
Dari A. Mesenterika sup & Inf. Setelah makan aliran darah menurun
setelah 2-4 jam
Hal 19&20
PENCERNAAN MAKANAN
ditentukan oleh lapar
Jenis ditentukan oleh selera
Hal 17&18
MENGUNYAH
Memerlukan:
1. Gigi
2. Otot Pengunyah (dipersarafi N.V)
3. Reflek mengunyah
Bolus dalam rongga mulut menimbulkan penghambatan
reflek mengunyah. Hambatan pada otot pengunyah
menyebabkan rahang bawah turun. Yang menimbulkan
reflek regang pada otot-otot rahang bawah dab
menimbulkan kontraksi rebound sehingga rahang bawah
terangkat yang menimbulkan pengatupan gigi tetapi juga
menekan bolus melawan dinding mulut yang menghambat
otot rahang bawah sekali lagi & berulang lagi.
Mengunyah penting terutama untuk buah & sayur mentah
karena zat ini memiliki membran sellulosa yang tidak dapat
dicerna
MENELAN (DEGLUTISI)
Dibagi :
1.
2.
3.
Tahap Esofageal
I. Tahap Volunter
Makanan ditelan lidah ke atas & ke belakang terhadap
palatum mole. Tahapan ini merupakan tahapan yang
disadari
Hal 21&22
Hal 21&22
Otot faring
1/3 atas esophagus otot lurik. Inervasi : N.vagus,
N.glosofaringeus
2/3 bawah esophagusotot polosN.vagus melalui
plex.mienterikus auerbach.
Hal 21&22
Sfingter Gastro-esophageal
Letak 2-5cm perbatasan esophagus&lambung
Kontriksi dengan tekanan intra luminer +/-30mmHg
Direlaksasi oleh relaksasi reseptif.bila tidakdisebut
akalasia.
Fungsi mencegah refluks isi lambung ke esophagus.
Hal 21&22
1.
Kontraksi Lapar
Hal 26
Faktor Hormonal
- CCK dirangsang adanya lemak dalam duodenum,
menghambat pengosongan lambung, dilepaskan dari mukosa
jejunum bersifat kompetitif inhibitor terhadap gastrin.
Hormon lainnya adalah sekretin & GIP (Gaster Inhibitoric
Polipepdtida)
- Sekretin dilepaskan dari duodenum sebagai respon terhadap
asam lambung
- G.I.P juga merangsang sekresi insulin oleh pancreas
Katup Ileosaecal
menghambat
COLON:
Fungsi Utama:
1. Absorbsi air & elektrolit (1/2 bag prox)
2. Penimbunan bhan faeses sampai dapat dikeluarkan
(1/2 bag distal)
Didapat gerakan mencampur dan mendorong yg sangat
lambat:
Gerakan mencampur
Haustrasi
Gerakan mendorong
DEFEKASI
DEFEKASI
Peregangan dinding rectum oleh faeses. Merangsang
plexus mienterikus untuk menimbulkan gelombang
peristaltik dalam colon descenden, sigmoid & rectum
mendorong faeces ke arah anus. Ketika gelombang
peristaltik mendekati anus, sfingter ani internus
direlaksasi oleh sinyal sinyal penghambat dari plexus
mienterikus.
R. Peritoneointestinal
R. renointestinal
3.
4.
2.
Mukus
I.
Saraf Parasimpatis
Saraf Simpatis
Pengaturan Hormonal
Hormon G.I merupakan polipeptida atau derivatnya
Efeknya: meningkatkan pengeluaran getah gatrik &
pancreas serta merangsang dinding kandung empedu
mengeluarkan isinya
Sekresi Cairan Intestinum sehari hari
Volume/hari (ml)
pH
Saliva
1000
6,0-7,0
Sekresi Gaster
1500
1,0-3,5
Sekresi Pancreas
1000
8,0-8,3
Empedu
1000
7,8
1800
7,5-8,0
8,0-9,0
200
7,7-8,0
TOTAL
6700
MUKUS
Definisi:
Sekresi kental yang terutama terdiri dari air, elektrolit &
campuran glikoprotein yang terdiri dari sejumlah besar
polisakarida yang berikatan dgn protein dalam jumlah
sedikit.
Sifat:
1. Kualitas melekat yang baik
2. Massa cukup besar sehingga dpt melapisi dinding usus
3. Resistensi rendah untuk tergelincir
4. Melekatkan partikel tinja
5. Resisten thd enzim-enzim pencernaan G.I
6. Glikoproteinnya bersifat amfoterik shg mampu jadi
penyangga asam basa dalam jumlah kecil
Sekresi Saliva
Kelenjar saliva :
1. Kelenjar Parotis (sekresui serus)
2. Kelenjar Submandibularis (sekresi mukus & serus)
3. Kelenjar Sublingualis (sekresi mukus & serus)
4. Kelenjar Bukalis
sekresi N : 800 1500 ml/hr
Mensekresi :
Saliva
pH 6,0 7,4
Saliva mengandung:
- ion tiosianat
- enzim proteolitik (terutama liososim). Berfungsi
* menyerang bakteri
* membantu ion tiosianat memasuki bakteri tempat
ion tiosianat kemudian menjadi bakteriosidal
* mencerna partikel-partikel makanan yang
mendukung metabolisme bakteri
Sekresi Lambung
Ada 2 kelenjar:
1. Kelenjar gastrik / kel. Oksintik. Mensekresi asam
HCL, pepsinogen, faktor intrinsik & mukus.
2. Kelenjar Pilorik. Terutama mensekresi mukus,
pepsinogen, H. Gastrik
Kelenjar Oksintrik terdiri dari 3 tipe sel:
a. Sel peptik (Chief Cells)
b. Sel parietal (Oxintic Cells)
mensekresi pepsinogen
Mensekresi asam
mensekresi mukus
Sekresi HCL
Sel parietal akan mensekresi asam 160 milimol asam/l
dgn pH 0,8 bila dirangsang mekanisme sekresi HCL
Sekresi Pepsinogen
Oleh sel peptik (sel mukus kelenjar gastrik). Pepsinogen
berkontak dgn HCL atau pepsin yang tlh terbentuk,
selanjutnya akan menjadi bentuk aktif (pepsin)
Pepsin adalah suatu proteolitik enzim.
pH optimal 1,8 3,5
pH > 5 aktifitas proteolitik
Sekresi enzim enzim lain
* Lipase gastrik (aktifitas pd tribucin / lemak mentega)
* Amilase gastrik (pencernaan serat, perannya kecil)
* Gelatinase ( mencairkan proteoglikan dlm daging)
Sekresi Faktor Intrinsik
- Untuk absorbsi vitamin B12
- Disekresi oleh sel parietal
Kelenjar kelenjar Pilorus
- Banyak sel peptik
merangsang
sekresi kuat
- Zat lain seperti caffein, alkohol
merangsang
sekresi ringan
2. Saraf
- - nya dari nukleus motorik dorsalis N. Vagus
dinding gaster
kelenjar gaster
N.Vagus
batang
Lambung)
Fase Sefalik
Tripsinogen
Tripsin
- enterokinase
- (autokatalisasi tripsin)
Kemotripsinogen
kemotripsin
tripsin
pancreatitis akut
Rangsangan Dasar
1. Asetilkholin ( dr ujung N.Vagus, parasimpatis & saraf
enterik)
2. Kolesistokinin (dari mukosa duodenum & jejunum atas)
3. Sekretin 9dari mukosa duodenum & jejunum atas)
Fungsi Empedu
1. Fungsi pencernaan & absorbsi lemak
a. Asam empedu membantu mengemulsikan partikelpartikel lemak yg besar menjadi partikel kecil shg dpt
kontak dgn lipase pankreas
b. Asam empedu membantu transportasi & absorbsi
produk lemak ke mukosa intestinal
2. Fungsi pembuangan bilirubin & kelebihan kolesterol
Kantung Empedu
Fungsi: menampung & memekatkan empedu.
Volume: 30 60 mililiter
Mampu memekatkan 450 mililiter dlm 12 jam dgn menyerap
air, Na, Cl, ke mukosa kandung empedu
Pemekatan normalnya 5x. Maksimal 20 x lipat
Komposisi Empedu
Empedu
Empedu Kandung
Hati (gr/dl) empedu (gr/dl)
Air
97.5
92
Garam empedu
1.1
Bilirubin
0.04
0.3
Kolesterol
0.1
0.3 0.9
Asam Lemak
0.12
0.3 1.2
Lesitin
0.04
0.3
Na
149 mEq/l
130mEq/l
5 mEq/l
12 mEq/l
Ca
5 mEq / l
23 mEq/l
Cl
100 mEq/l
25 mEq/l
HCO3
28 mEq /l
10 mEq/l
Batu Empedu
Sekresi Enzim
1. Peptidase
memecah
Pengaturan Sekresi
1. Reflek saraf setempat oleh rangsangan taktil & iritasi
2. Hormonal. Sekretin & kolesistokinin
merangsang
sekresi
SEKRESI USUS BESAR
Terutama mukus yang mengandung banyak bikarbonat
dirangsang oleh taktil & reflek enterik ke kripta
lierberkuhn
Air & elektrolit sbg respon thd iritasi segmen usus
Pencernaan & Absorbsi Dalam G.I
Pencernaan Karbohidrat
Tepung
ptialin (saliva) 20 40%
amilase pankreas 50 80%
Maltosa & 3 9 polimer glukosa
laktosa
laktase usus
sukrosa
sukrose
Maltase &
dekstrinase usus
Glukosa
Pencernaan Protein
Protein
proteosa
Pepsin
Pepton
Polipeptida
Galaktosa
Fruktosa
Polipeptida &
asam amino
tripsin
kimotripsin
Karboksipolipeptidase
Proelastose
Pencernaan Lemak
Lemak
lemak emulsi
empedu + agitasi
2-monogliserid
Absorbsi G.I
3x
listriknya
2. Diffusi
50 100 gr ion
kimus
Saat zat terlarut diabsorbsi dari lumen ke plasma akan
menurunkan tekanan osmotik kimus tapi air siap
berdiffusi melalui pori-pori paraselluler (0.7 1.5mm)
ABSORBSI ION
Absorbsi Na
25 35 gr
(1/7 total Na tubuh)
Dehidrasi
adrenal
Cl, zat-zat lain
Absorbsi Cl
Dalam duodenum
melalui diffusi pasif yang berlangsung cepat
Absorbsi Bikarbonat
Dalam duodenum & jejunum
dissosiasi
H+
Ion Hidrogen
HCO3
bikarbonat
H2CO3
asam karbonat
H2O
dilumen halus
CO2
diabsorbsi
Absorbsi Kalsium
Secara aktif di duodenum & di kontrol paratiroid & Vit. D
H. Paratiroid
Vit. D
Ca
aktifkan
absorbsi
Absorbsi Fe
Untuk pembentukan Haemoglobin
Absorbsi Nutrisi
Absorbsi karbohidrat
- dlm bentuk monosakarida sebagian kecil disakarida
80% glukosa, 20% galaktosa & fruktosa
- Absorbsi melalui mekanisme ko-transport natrium. Tanpa
natrium tidak terjadi absorbsi
Absorbsi Protein
- melalui membran luminal sel-sel epitel usus (enterosit
usus halus) dlm bentuk peptida, tripeptida & asam amino
- energi melalui ko-transpor natrium
Absorbsi Lemak
Dalam bentuk monogliserida & asam lemak. Ditransport ke
permukaan mikrovili dalam brush border
2. Akalasia
Keadaan dimana sfingter esofagus inf gagal berelaksasi
waktu menelan oleh karena kerusakan pada plexus
mienterikus, pd 2/3 bag bawah esofagus
Gangguan lambung
Gastritis : peradangan mukosa lambung
sebab: * infeksi bakterial mukosa lambung
* rusaknya sawar mukosa pelindung lambung oleh
krn alkohol & aspirin
Sifat sawar mukosa pelindung lambung:
* resisten terhadap difusi apabila ada gastritis,
permeabilitasnya akan sangat meningkat sehingga ion
hidrogen kemudian berdiffusi kedalam epitel lambung
menambah beratnya derajat kerusakan
Achlorhidria
pH sekresi >6.5 setelah perangsangan maksimal, shg
percernaan di lambung menurun atau bahkan tidak ada.
Tetapi fungsi pencernaan tetap normal karena pankreas
tetap mampu membantu pencernaan
Achlorhidria sering disertai anemia permisiosa karena tidak
adanya faktor intrinsik yg berperan dalam absorbsi vit. B12,
yg adkuat dari ileum
Ulkus Peptikum
Definisi:
Ekskoriasi mukosa karena pencernaan cairan lambung.
Karena ketidakseimbangan kecepatan sekresi cairan
lambung & derajat perlindungan yg diberikan oleh sawar
mukosa gastroduodenal, juga netralisasi asam lambung oleh
cairan duodenum
Penyebab:
1. Infeksi bakteri Helicobacter pylori, menghancurkan sawar
mukosa gastroduodenal
2. Peningkatan eksresi asam atau cairan peptik
Terapi: antibiotik dan H2 blocker (ranitidine, cimetidin,
dll), memotong kedua saraf vagus yg
mensuplai rangsangan parasimpatis ke kelenjar
gaster (dlm beberapa bulan sekresi akan naik lagi)
Gangguan Usus
Pankreatitis
Peradangan pankreas karena : alkohol dan penghambatan
batu empedu pada papilla vateri
3.
4.
Diare
terjadi akibat pergerakan yg cepat dari materi faeses di
usus besar disebabkan oleh:
1. Infeksi (enteritis)
2. Psikogenik
3. Kolitis ulcerativa
Bernapas dalam
Penutupan glotis
intri vestibular
kemoreseptor
pusat muntah
cerebellum
muntah
2. Mual (Nausa)
gejala awal muntah
3. Obstruksi G.I
Disebabkan oleh karena : Carsinoma, konstriksi fibriotik,
spasme, paralisis.
Bahaya shock sirkulasi bila terjadi muntah hebat.