Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN AMITRIPTYLINE

Amitriptyline adalah obat yang digunakan untuk mengobati depresi. Obat yang masuk ke
dalam kelompok antidepresan trisiklik ini berfungsi meningkatkan kadar zat kimia tertentu di
dalam otak, sehingga gejala depresi berangsur menurun.
Selain diperuntukkan untuk mengatasi depresi, amitriptyline juga dapat digunakan untuk
meredakan nyeri saraf dan mencegah migrain.
Tentang Amitriptyline

Jenis obat

Antidepresan trisiklik

Golongan

Obat resep

Manfaat

Meredakan depresi, nyeri saraf, dan mencegah migrain

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Bentuk obat

Tablet, dan cairan yang diminum

Peringatan:
Bagi wanita yang sedang hamil tidak disarankan untuk mengonsumsi amitriptyline,
kecuali atas petunjuk dari dokter. Sedangkan bagi wanita yang sedang menyusui, tidak
diperbolehkan untuk mengonsumsi obat ini.
Obat ini tidak boleh digunakan oleh anak-anak yang masih berusia di bawah 16

tahun.

Harap berhati-hati jika Anda menderita diabetes, konstipasi, glaukoma, porfiria,


epilepsi, tumor kelenjar adrenal, gangguan prostat, gangguan hati, gangguan mental, dan
gangguan jantung. Selain itu, harap berhati-hati juga jika Anda terdiagnosis memiliki kelenjar
tiroid yang terlalu aktif.

Mengonsumsi obat ini dapat menimbulkan efek kantuk. Oleh karena itu, jangan
berkendara atau mengoperasikan mesin selama melakukan pengobatan dengan
amitriptyline.

Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.


Dosis Amitriptyline
Untuk dosis awal penggunaan, amitriptyline biasanya diberikan sebesar 50-100 mg per hari.
Takaran ini bisa dibagi menjadi beberapa dosis atau diminum sekaligus pada malam hari.
Jika diperlukan, dokter dapat menaikkan dosis hingga 150 mg. Dosis akan disesuaikan
dengan tingkat keparahan penyakit, kondisi kesehatan, serta respons pasien terhadap obat.
Bagi orang-orang yang telah lanjut usia atau manula, amitriptyline biasanya diberikan dalam
dosis yang lebih rendah, yaitu sekitar 10-25 mg sebanyak tiga kali dalam sehari. Dokter
dapat menaikkan dosis secara perlahan-lahan jika diperlukan. Bagi manula yang intoleran
terhadap dosis tinggi, batas takaran maksimal amitriptyline adalah 50 mg per hari.
Mengonsumsi Amitriptyline dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan amitriptyline sebelum
mulai mengonsumsinya.
Amitriptyline dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.

Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan
untuk mengonsumsi amitriptyline pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi
efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi amitriptyline, disarankan segera meminumnya begitu
teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis
amitriptyline pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Amitriptyline dapat membuat kulit penggunanya menjadi lebih sensitif terhadap sinar
matahari. Jika Anda mengalaminya, hindarilah terpapar sinar matahari dan gunakan tabir
surya.
Anda disarankan untuk menjauhi alkohol selama menjalani pengobatan dengan
amitriptyline. Alkohol dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping pada pengguna
obat ini.
Pengobatan dengan amitriptyline biasanya berlangsung secara jangka panjang. Jangan
menghentikan penggunaan obat ini atau mengubah dosisnya tanpa bertanya terlebih dahulu
pada dokter untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.
Khasiat amitriptyline tidak akan langsung terasa saat baru digunakan. Efek positif rata-rata
baru mulai dirasakan setelah 1-2 minggu, sedangkan untuk manfaat maksimalnya baru bisa
terlihat setelah 4-6 minggu penggunaan.
Saat menjalani pengobatan dengan amitriptyline, jangan lupa untuk tetap rutin
memeriksakan diri agar dokter dapat memonitor perkembangan kondisi Anda.
Segera hubungi dokter jika depresi Anda kian meningkat setelah mengonsumsi obat ini,
terlebih lagi jika Anda sampai mau melukai diri sendiri atau berniat melakukan bunuh diri.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Amitriptyline
Sama seperti obat-obat lain, amitriptyline juga berpotensi menyebabkan efek samping.
Terdapat beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah mengonsumsi obat antidepresan
ini.

Mengantuk

Pusing saat bangun tidur

Mual

Nyeri perut

Konstipasi

Diare

Mulut terasa kering

PENGERTIAN FLUOXETINE
Fluoxetine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi beberapa gangguan psikologi,
seperti depresi, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan bulimia nervosa.

Fluoxetine bekerja dengan cara meningkatkan aktivitas dan sirkulasi suatu zat kimia di
dalam otak yang disebut dengan serotonin. Dengan meningkatnya kadar serotonin, maka
keseimbangan kimia di dalam otak berubah dan gejala ketiga gangguan psikologi tersebut
dapat teratasi.
Efek positif obat ini biasanya tidak terlihat di masa awal penggunaan obat ini. Penderita
biasanya dapat merasakan khasiatnya secara maksimal setelah pengobatan dengan
fluoxetine berjalan sekitar empat minggu.
Tentang Fluoxetine

Jenis obat

Obat antidepresan golongan selective serotonin reuptake inhibitor(SSRI)

Golongan

Obat resep

Manfaat

Mengatasi gejala depresi, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), dan bulimia


nervosa

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak

Bentuk obat

Kapsul dan cairan yang diminum

Peringatan:
Bagi wanita hamil dan menyusui, sesuaikan dosis penggunaan fluoxetine dengan
anjuran dokter.

Harap berhati-hati bagi penderita diabetes, gangguan jantung, gangguan hati,


epilepsi, dan glaukoma.

Harap berhati-hati juga bagi Anda yang pernah mengidap gangguan mania atau
peningkatan suasana hati secara berlebihan, pernah menderita gangguan pendarahan, atau
sedang menjalani terapi elektrokonvulsif.

Selain itu, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter jika dalam dua minggu
sebelumnya Anda pernah mengonsumsi obat antidepresan golongan monoamine-oxidase
inhibitor.
Konsultasikan juga kepada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat apa pun.
Jangan menggunakan fluoxetine bersamaan dengan obat-obatan lainnya tanpa petunjuk
dari dokter. Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan efek samping yang membahayakan.

Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan


fluoxetine.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Mintalah pengawasan orang sekitar ketika Anda menjalani pengobatan dengan
fluoxetine. Dalam kasus tertentu, fluoxetine justru menimbulkan efek samping berupa
keinginan untuk melukai diri sendiri atau bahkan bunuh diri. Jika efek samping ini Anda
alami, segera hubungi dokter.
Dosis Fluoxetine
Berikut ini takaran dosis yang dianjurkan untuk penanganan sejumlah kondisi:
Kondisi

Dosis

Depresi

20 mg per hari. Jika pasien kurang merespons


pengobatan, dosis dapat ditingkatkan secara
bertahap hingga 60 mg per hari.

Gangguan obsesif-kompulsif (OCD)

20 mg per hari. Jika pasien kurang merespons


pengobatan, dosis dapat ditingkatkan secara
bertahap hingga 60 mg per hari.

Bulimia nervosa

60 mg per hari.

Untuk dosis anak-anak, konsultasikanlah dengan dokter. Selain berat badan, dosis juga
akan disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit, kondisi kesehatan anak, serta
respons mereka terhadap pemberian fluoxetine.
Mengonsumsi Fluoxetine dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan fluoxetine sebelum mulai
mengonsumsinya.
Telan kapsul fluoxetine dengan bantuan air dan jangan membuka terlebih dahulu atau
mengunyahnya. Fluoxetine dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan
untuk mengonsumsi fluoxetine pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi
efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi fluoxetine, disarankan untuk segera meminumnya
begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis
fluoxetine pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Khasiat fluoxetine tidak akan langsung terasa di awal-awal Anda mengonsumsinya. Khasiat
biasanya akan terasa setelah 1 atau 2 minggu pemakaian, dan efek maksimalnya akan
terasa setelah 1 atau 1,5 bulan pemakaian.
Jangan menghentikan pengobatan tanpa seizin dari dokter untuk menghindari efek samping
yang tidak diinginkan.
Dalam beberapa kasus, fluoxetine menyebabkan kulit penggunanya menjadi sensitif
terhadap sinar matahari. Apabila hal ini terjadi pada Anda, maka gunakan payung atau krim
tabir surya apabila Anda akan melakukan aktivitas di luar rumah.
Saat menjalani pengobatan dengan fluoxetine, jangan lupa untuk tetap rutin memeriksakan
diri ke dokter agar mereka dapat memonitor perkembangan kondisi Anda.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Fluoxetine
Sama seperti obat-obatan lainnya, penggunaan fluoxetine juga berpotensi menyebabkan
efek samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi obat
antidepresan ini adalah:

Perubahan pada indera pengecap

Mulut kering

Nafsu makan berkurang

Sulit tidur

Libido menurun

Jantung berdebar

Lelah

Sakit kepala

Gangguan pencernaan

Anda mungkin juga menyukai