Chapter II
Chapter II
Resin komposit merupakan resin akrilik yang telah ditambah dengan bahan lain
seperti bubuk quartz untuk membentuk struktur komposit.
2.1 Komposisi Resin Komposit
Resin komposit mempunyai komposisi sebagai berikut: 1, 2, 3, 5, 6, 7
a) Bahan utama/Matriks resin
b) Filler
c) Coupling agent
d) Penghambat polimerisasi
e) Penyerap UV
f) Opacifier
g) Pigmen warna
2.2 Struktur Resin Komposit
a) Bahan utama/Matriks resin
Kebanyakan resin komposit menggunakan campuran monomer aromatic dan atau
aliphatic dimetacrylate seperti bisphenol A glycidyl methacrylate (BIS-GMA), selain
itu juga banyak dipakai adalah tryethylene glycol dimethacrylate (TEGDMA), dan
urethane dimethacrylate (UDMA) adalah dimethacrylate yang umum digunakan
dalam komposit gigi. Perkembangan bahan restorasi kedokteran gigi (komposit)
dimulai dari akhir tahun 1950-an dan awal 1960, ketika Bowen memulai percobaan
untuk memperkuat resin epoksi dengan partikel bahan pengisi. Kelemahan sistem
epoksi, seperti lamanya pengerasan dan kecenderungan perubahan warna, mendorong
Bowen
mengkombinasikan
keunggulan
epoksi
(CH-O-CH2)
dan
akrilat
Bentuk dari partikel juga terbukti penting karena manik-manik bulat sering terlepas
dari material mengakibatkan permukaan menjadi aus. Bentuk filler yang tidak
beraturan mempunyai permukaan yang lebih baik dan tersedia untuk bonding dan
dapat dipertahankan di dalam resin. 4
Penambahan partikel filler dapat memperbaiki sifat resin komposit: 1, 2, 3, 4
i.
ii.
iii.
ii.
Gambar 1: Struktur komposit dengan matriks resin filler dan coupling agent. 2
d) Bahan penghambat polimerisasi 1, 2
Merupakan
penghambat
bagi
terjadinya
polimerisasi
dini.
Monomer
f) Opacifiers 1, 2
Tujuan bagi penambahan opacifiers adalah untuk memastikan resin komposit
terlihat di dalam sinar-X. Bahan yang sering dipergunakan adalah titanium dioksida
dan aluminium dioksida.
g) Pigmen warna 2
Bertujuan agar warna resin komposit menyamai warna gigi geligi asli. Zat warna
yang biasa dipergunakan adalah ferric oxide, cadmium black, mercuric sulfide, dan
lain-lain. Ferric oxide akan memberikan warna coklat-kemerahan. Cadmium black
memberikan warna kehitaman dan mercuric sulfide memberikan warna merah.
2.3 Klasifikasi
Resin komposit dapat diklasifikasikan atas dua bagian yaitu menurut ukuran filler
dan menurut cara aktivasi. 1, 2, 3, 5, 7, 8
2.3.1 Ukuran filler 1, 2, 3, 5, 7, 8
Berdasarkan besar filler yang digunakan, resin komposit dapat diklasifikasikan
atas resin komposit tradisional, resin komposit mikrofiler, resin komposit hibrid dan
resin komposit partikel hibrid ukuran kecil.
a) Resin Komposit Tradisional 1, 2, 3, 5, 8
Resin komposit tradisional juga dikenal sebagai resin konvensional. Komposit ini
terdiri dari partikel filler kaca dengan ukuran rata-rata 10-20m dan ukuran partikel
terbesar adalah 40m. Terdapat kekurangan pada komposit ini yaitu permukaan
tambalan tidak bagus, dengan warna yang pudar disebabkan partikel filler menonjol
keluar dari permukaan seperti terlihat pada gambar 2.
partikel 0.01-0.05m seperti terlihat pada gambar 3. Perlu diketahui bahawa semua
komposit pada masa sekarang mengandung sedikit jumlah colloidal silica, tetapi
tidak mempengaruhi sifat-sifat dari komposit itu.
Camphorquinone (CQ)
menyerap sinar tampak biru dan membentuk fase eksitasi dengan melepaskan
elektron seperti amine (dimetyhlaminoethyl methacrylate [DMAEMA]). Gambar :
menerangkan elektron tunggal yang diberikan oleh amine kepada grup >C=O
(ketone) didalam CQ, seperti terlihat pada gambar 7. Setelah diaktivasi, CQ
memisahkan atom hidrogen daripada karbon- yang bertentangan dengan grup amine
dan hasilnya adalah amine dan radikal bebas CQ. Radikal bebas CQ ini sudah
bersedia untuk diaktivasi. 1