Water Sensor Dan Moisture Soil Meter
Water Sensor Dan Moisture Soil Meter
Disusun Oleh :
Nama
NIM
: 14/370349/SV/07856/
Kelas
: C
Nama Dosen
: Agus Trihantoro,M,T
DAFTAR ISI
Cover -----------------------------------------------------------------------------------------------------------1
Tujuan ----------------------------------------------------------------------------------------------------------3
Pembahasan --------------------------------------------------------------------------------------------------36
Kesimpulan --------------------------------------------------------------------------------------------------37
Lampiran -----------------------------------------------------------------------------------------------------38
L
A
Menjadi
V A
I L
Jika digunakan jembatan wheatstone dan aquarium maka data hasil pengukuran berupa
nilai I dan V. Sehingga nilai resistivitas dapat dihitung dengan rumus,
=
V A
I L
R=
L
A
Y = mx + c
Dibuat grafik dengan sumbu x adalah arus (I) dan sumbu y adalah beda tegangan (V).
R=m
L
A
Multimeter Sanwa
Kabel Penjepit
Aquarium
Rangkaian Jembatan Wheatstone
E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Menuliskan program disoftware arduino yang mengatakan untuk membaca nilai bit
dan tegangannya dengan delay 5000, lalu klik verify.
3. Setelah berhasil melakukan verify pada program arduino, sambungkan arduino yang
sudah dirangkai dengan sensor ke laptop, lalu klik upload, dan masukan sensor ke
medium yang digunakan.
4. Setelah berhasil melakukan upload program ke arduino, klik serial monitor untuk
menampilkan hasil pembacaan program arduino.
5. Memindahkan data dari serial monitor ke Microsoft Excel
Data Pembanding
Hasil Pengukuran menggunakan Soil Moisture dengan media Air Aqua
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Bit
455
453
453
452
452
451
449
449
448
448
448
448
448
447
447
447
446
446
446
447
Tegangan (Volt)
2.22
2.22
2.21
2.21
2.21
2.2
2.19
2.19
2.19
2.19
2.19
2.19
2.19
2.19
2.18
2.18
2.18
2.18
2.18
2.18
Arus (A)
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
Bit
264
308
327
330
332
333
335
336
337
338
340
341
342
Tegangan (Volt)
1.29
1.51
1.6
1.61
1.62
1.63
1.64
1.64
1.65
1.65
1.66
1.66
1.67
Arus (A)
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
14
15
16
17
18
19
20
343
344
345
345
345
346
346
1.68
1.68
1.69
1.69
1.69
1.69
1.69
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
0.035
No
Tegangan
(V)
Arus
(mA)
5.98
0.89
6.02
0.88
6.03
0.88
6.02
0.89
6.02
0.89
5.94
0.92
5.97
0.92
5.96
0.89
9
10
5.98
5.98
0.91
0.9
F. Skema Percobaan
Arus
(A)
0.0008
9
0.0008
8
0.0008
8
0.0008
9
0.0008
9
0.0009
2
0.0009
2
0.0008
9
0.0009
1
0.0009
G. Data Hasil
Berikut adalah table hasil data pengukuran air keran dan table hasil data
pengukuran dengan air mineral menggunakan water sensor dan soil moisture meter :
Table 1. hasil data pengukuran air keran dan air mineral dengan water sensor
Table 2. hasil pengukuran air aqua dan air keran dengan menggunakan soil moisture meter
Grafik Capability Analysis 11. perbandingan tegangan antara air keran dengan air aqua
Grafik Capability Analysis 12. perbandingan resitivitas antara air keran dengan air aqua
Grafik Capability Analysis 13. konduktivitas antara air keran dengan air aqua
Grafik Histogram 14. perbandingan tegangan air keran dengan air aqua
Grafik Histogram 15. perbandingan resitivitas air keran dengan air aqua
Grafik Histogram 16. perbandingan konduktivitas air keran dengan air aqua
Grafik box plot 19 perbandingan tegangan antara air keran dengan air aqua
Grafik box plot 20 perbandingan resitivitas antara air keran dengan air aqua
Grafik Box plot 21. perbandingan konduktivitas antara air keran dengan air aqua
Grafik Box Plot 22. perbandingan resitivitas dengan tegangan air keran
Grafik box plot 23. perbandingan resitivitas dengan tegangan air aqua
Grafik Scatter plot 24. perbandingan tegangan antara air keran dengan air aqua
Grafik Scatter plot 25. perbandingan resitivitas antara air keran dengan air aqua
Grafik Scatter plot 26. perbandingan Konduktivitas antara air keran dengan air aqua
Grafik Scatter plot 27. perbandingan resitivitas dengan tegangan air keran
Grafik Scatter plot 28. perbandingan resitivitas dengan tegangan air aqua
155
resitansi(ohm) 150
145
Perhitungan Ke-
Grafik 30. Hubungan resistansi air biasa dan resistansi air aqua
Perhitungan Ke-
Grafik 31. Hubungan konduktivitas air biasa dengan konduktivitas air aqua
resitivitas
tegangan
resitivitas
tegangan
Grafik 34 XbarR perbandingan tegangan antara air aqua dan air keran
Grafik 35 XbarR perbandingan resitivitas antara air aqua dan air keran
Grafik 36. XbarR perbandingan konduktivitas antara air aqua dengan air keran
Grafik 39. XbarS perbandingan tegangan air aqua dengan air keran
Grafik 40. XbarS perbandingan resitivitas antara air aqua dengan air keran
Grafik 41. XbarS perbandingan konduktivitas antara air aqua dengan air keran
Grafik 43. Capability Analysis perbandingan tegangan antara air aqua dengan air keran
Grafik 44. Capability Analysis perbandingan resitivitas antara air aqua dengan air keran
Grafik 45. Capability Analysis perbandingan Konduktivitas antara air keran dengan air aqua
Grafik 46. Capability Analysis perbandingan Resitivitas dengan tegangan Air aqua
Grafik 47. Capability Analysis perbandingan resitivitas dengan tegangan air keran
Grafik 48. Histogram perbandingan tegangan antara air aqua dengan air keran
Grafik 49.Histogram perbandingan resitivitas antara air aqua dengan air keran
Grafik 50. Histogram perbandingan konduktivitas antara air aqua dengan air keran
Grafik 53. Box plot perbandingan tegangan antara air aqua dengan air keran
Grafik 54. Box Plot perbandingan resitivitas antara air aqua dengan air keran
Grafik 55. Box Plot Perbandingan Konduktivitas antara air aqua dengan air keran
Grafik 56. Box plot Perbandingan resitivitas dengan tegangan pada air aqua
Grafik 57. Box Plot perbandingan resitivitas dengan tegangan pada air keran
Grafik 58. Scatter plot perbandingan tegangan antara air aqua dengan air keran
Grafik 59. Scatter plot perbandingan Resitivitas antara air aqua dengan air keran
Grafik 60. Scatter plot perbandingan Konduktivitas antara air aqua dengan air keran
Grafik 61. Scatter Plot perbandingan Resitivitas dengan Tegangan air aqua
Grafik 62. Scatter plot perbandingan resitivitas dengan tegangan air keran
grafik hubungan tegangan air aqua dan air keran Moisture meter
tegangan air aqua
2.5
2
1.5
tegangan
1
0.5
0
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
percobaan Ke-
Grafik 63. Hubungan tegangan air aqua dan air keran moisture meter
grafik hubungan resitansi air aqua dan air keran Moisture meter
resitansi air aqua
80
60
resitansi 40
20
0
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
percobaan Ke-
Grafik 64. Hubungan resistansi air aqua dan air keran moisture meter
grafik hubungan konduktivitas air aqua dan air keran Moisture meter
konduktivitas air aqua
0.03
0.02
konduktivitas
0.01
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
percobaan Ke-
Grafik 65. Hubungan konduktivitas air aqua dan air keran Moisture meter
resitivitas
tegangan
tegangan
I. PEMBAHASAN
Pada praktikum akuisisi pengolahan data kali ini dilakukan percobaan tentang
pengukuran menggunakan soil moisture sensor dan water sensor. Dalam melakukan
menggunakan kedua buah sensor tersebut, terdapat dua buah medium yang digunakan,
kedua medium tersebut adalah air biasa dan air aqua, Sedangkan alat pendukung nya
adalah Arduino uno yang berfungsi sebegai mikro kontroler yang dapat mengolah data
secara digital dan terbaca pada display Arduino tersebut, di perlukan coding agar bit,
tegangan, dan arusnya dapat terbaca pada aplikasi Arduino uno yang di pakai pada
praktikum kali ini, yaitu menghubungkan media air didalam wadah dengan mencelupkan
sensor water sensor lalu kita menjalankan program run di Arduino uno untuk dapat
melihat tegangan dan bitnya. Untuk hasil pengukuran pengukuran menggunakan sensor
Water Sensor menggunakan medium air biasa terukur nilai rata-rata tegangan (3,014
0,005 V), untuk nilai rata-rata resitivitas adalah (150,74 0,26 m) , dan nilai rata-rata
konduktivitas 0,0066
menggunakan medium air aqua terukur nilai rata-rata tegangan (3,313 0,01 V), dimana
nilai rata-rata resitivitas adalah (156,64 0,62 m), dan nilai rata-rata konduktivitas
adalah 0,0063
dilakukan dengan medium air biasa dimana terdapat 20 data terukur nilai rata-rata
tegangan adalah (1,63 0,091) V, terukur nilai rata-rata resitivitas yaitu (46,620 2,613
m), dan nilai konduktivitas adalah 0,021 0,001
1 m1 . Kemudian ketika
menggunakan Soil Moisture sensor untuk mengukur pada medium air aqua, terukur nilai
tegangan sebesar (2,194 0,013 V), terukur nilai resitivitas adalah (62,700 0,376 m),
dan nilai konduktivitas yang terukur adalah (0,0159
posisi sensor terhadap permukaan air juga berpengaruh dalam hasil pengukuran. Hal
tersebut dapat dibuktikan, bahwa semakin kecil arus yang digunakan maka nilai
resitivitas yang terukur akan semakin besar, karena nilai resitivitas berbanding lurus
dengan nilai tegangan. Perbandingan pengukuran sensor yang digunakan pada praktikum
kali ini yaitu ketika menggunakan rangkaian jembatan wheatstone sebagai data
pembanding nilai tegangan yang terukur adalah (5,99 0,03 V), sementara nilai
resitivitas yang terukur adalah (601,186 12,403 m), nilai konduktivitas didapat
setelah nilai rho didapatkan, nilai konduktivitasnya yaitu 0,00128
1 m1 . Apabila
data pengukuran menggunakan 2 buah sensor dan 2 buah medium, maka nilai ukur
tersebut berbeda-beda tidak terdapat yang mendekati sama. Ketika mengukur
menggunakan jembatan wheatston terdapat penampang yaitu akuarium, nilai luas
penampang berpengaruh terhadap nilai dari suatu resitivitas. Dapat disumpulkan dan
ditarik dari data yang di peroleh apabila semakin murni suatu air, maka nilai resistansinya
akan semakin besar, biasanya air murni memiliki kualitas yang bagus. Begitu pula
sebaliknya apabila semakin tidak murni air tersebut, maka nilai resistansinya akan
semakin kecil. Kualitas dari sebuah air dapat dilihat berdasarkan nilai dari resivitasnya.
Nilai resitivitas dan nilai konduktivitas memiliki hubungan, dimana nilai konduktivitas
berbanding terbalik dengan resitivitas, sehingga apabila semakin besar nilai resitivitas
yang terukur, maka nilai konduktivitasnya akan semakin kecil. Hal tersebut sesuai dengan
percobaan yang dilakukan dan terbukti sesuai dengan teori yang ada.
Pada praktikum kali ini ditemui beberapa kendala yaitu pembuatan coding di
Arduino uno dalam praktikum ini masih digunakan via internet untuk mencari codingnya. Di
perlukan ketelitian yang tinggi untuk mengolah data dengan baik dan benar dan yang harus
perlu diperhatikan adalah membersihkan sensor dengan tissue atau lap sebelum mengganti
bahan yaitu dalam hal ini air keran dan air aqua.
J. Kesimpulan
Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut :
1. Dengan menggunakan 2 sensor yang berbeda dapat diketahui bahwa jika nilai resistansi
semakin besar makan nilai konduktivitasnya akan semakin kecil. Dan resistivitasnya
lebih kecil dari jembatan wheat stone tapi konduktivitasnya semakin besar.
2. Water Sensor menggunakan medium air biasa terukur nilai rata-rata tegangan (3,014
0,005 V), untuk nilai rata-rata resitivitas adalah (150,74 0,26 m) , dan nilai rata-rata
1 1
konduktivitas 0,0066 m . Pada pengukuran menggunakan sensor Water Sensor
menggunakan medium air aqua terukur nilai rata-rata tegangan (3,313 0,01 V), dimana
nilai rata-rata resitivitas adalah (156,64 0,62 m), dan nilai rata-rata konduktivitas
1 1
adalah (0,0063 m )
3.
Soil Moisture sensor, pengukuran yang dilakukan dengan medium air biasa dimana
terdapat 20 data terukur nilai rata-rata tegangan adalah (1,63 0,091) V, terukur nilai
rata-rata resitivitas yaitu (46,620 2,613 m), dan nilai konduktivitas adalah 0,021
1 1
0,001 m . Kemudian ketika menggunakan Soil Moisture sensor untuk mengukur
pada medium air aqua, terukur nilai tegangan sebesar (2,194 0,013 V), terukur nilai
resitivitas adalah (62,700 0,376 m), dan nilai konduktivitas yang terukur adalah
1 1
(0,0159 m ).
K. LAMPIRAN
L. DAFTAR PUSTAKA
https://poetrafic.wordpress.com/2011/01/12/sifat-kelistrikan-suatu-batuan/
Diakses pada tanggal 6, pada pukul 20:10
[2] Water sensor dan moisture meter
http://www.geraicerdas.com/sensor/water/soil-moisture-sensor-v2-detail
Diakses pada tanggal 7, pada pukul 13.00
[3] Arduino Uno
http://www.academia.edu/9790365/Arduino
diakses pada tanggal 6, pada pukul 21:11