)
Posted on August 5, 2010 | 14 Comments
Source: Wikipedia.org
Etanol atau lebih akrab dikenal dengan sebutan alkohol, pada dasarnya telah
dibuat oleh manusia semenjak ribuan tahun silam. Namun, masyarakat pada
waktu itu tidak sadar bahwa sebenarnya mereka telah memproduksi etanol atau
alkohol dalam makan atau minuman yang mereka buat melalui proses
fermentasi dengan pemberian ragi. Hal itu terjadi lantaran tujuan utamanya
adalah pembuatan makanan atau minuman. Cara pembuatan etanol pada waktu
itu memang sangat sederhanan, hanya dengan memberikan ragi pada bahan
makanan. Misalnya, buah anggur difermentasi menjadi khomar/arak/minuman
keras lain, gandum difermentasi menjadi bir, beras difermentasi menjadi sake,
dan ketan hitam difermentasi menjadi tape ketan. Di Amerika, Jepang, atau
negara-negara Eropa, pembuatan etanol biasanya dalam bentuk minuman keras,
seperti bir, sake, vodka, dan lain-lain.
Pada perubahan setelah itu, pembuatan etanol sekarang ini bukan sekedar
bersumber berbahan makanan, namun juga datang dari bagian-bagian tanaman
yang lain. Tehnik pembuatan yang simpel, serta bahan baku yang relatif murah,
jadikan etanol punya potensi juga sebagai bahan bakar untuk penuhi keperluan
daya yang makin besar. Sejak awal era ke 21, pemakaian etanol juga sebagai
bahan basic kendaraan telah meraih kian lebih 2/3 produksi kendaraan dunia.
Sampai sekarang ini, penggunaan etanol di Brazil telah meraih angka 40-45%. Di
Amerika Serikat, penjualan etanol meraih 1, 2% dari semua market bensin.
Spesial untuk Indonesia, pemakaian etanol juga sebagai bahan bakar kendaraan
dapat untuk menangani krisis bahan bakar. Diluar itu, juga dapat untuk
mendongkrak penambahan tenaga kerja.