Copernicus
Heliosentris
Teori Heliosentris
Dalam model heliosentris Copernicus, Matahari
dianggap berada pada pusat alam semesta, bintangbintang terletak pada bulatan angkasa dan berputar
mengelilingi Matahari. Diantara Bintang-bintang dan
Matahari terdapat planet-planet termasuk Bumi yang
berputar mengelilingi Matahari dalam masing-masing
orbitnya dengan lintasan orbit berbentuk lingkaran.
Teori heliosentris ini dituangkan dalam buku berjudul
De Revolutionibus Orbium Coelesticum Copernicus
beranggapan bahwa teori Ptolomeus terlalu mengada-ada
dan rumit.
Tahun 1540
Georg Joachim Rhticus mendatangi rumah
Copernicus, dia datang dengan sebuah rasa
penasaran yang mendorong dirinya untuk bisa
mendapatkan jawaban yang pasti dari
Copernicus.
Tahun 1542
Georg Joachim Rhticus pulang membawa
manuskrip yang ditulis oleh Copernicus ke
Jerman dan menyerahkan kepada Andreas
Osiander untuk ditulis ulang.
Tahun 1543
Osiander menyelesaikan dan memberi judul De
revolutionibus orbium coelestium. Cetakan pertama dari buku
itu di dapatkan oleh pihak Gereja suci dan telah dibaca serta
dipelajari oleh setiap orang tanpa sedikit pun kecurigaan bahwa
gagasan ini bertentangan dengan doktrin-doktrin gereja.
Akan tetapi ada beberapa pihak yang meyatakan buku itu
berisikan kebohongan. Mereka adalah kaum Lutheran yang
mengakibatkan pihak Gereja Katolik memutuskan bahwa buku
itu bertentangan dengan doktrin resminya dan pada tahun 1616
mencantumkan karya Copernicus ke dalam buku-buku
terlarang. Copernicus tidak sempat menerima cetakan bukunya
sendiri karena dia meninggal dunia di rumahnya beberapa jam
setelah bukunya itu selesai dicetak.
Tahun 1828
Charles Glenn Wallis, menulis sebuah kata pengantar untuk
buku Copernicus yang akhirnya di cabut dari daftar buku-buku
terlarang dalam bahasa inggris, dia menuliskan sebuah kalimat
yang membuat semua pembaca buku ini tercengang.
Pertikaian antara Katolik dan Protestan membuat kedua
sekte itu takut pada skandal apa pun yang tampaknya dapat
merongrong respek terhadap Kegerejaan Alkitab, dan
akibatnya mereka menjadi terlalu harfiah dalam membaca
ayat Alkitab dan cenderung mengutuki setiap pernyataan yang
dapat dianggap sebagai penyangkalan atas setiap penafsiran
harfiah dari setiap ayat dalam Alkitab.