0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
127 tayangan1 halaman
Ada tiga proses utama pembuatan etilen glikol, yaitu proses Du Pont Formaldehid yang melibatkan reaksi formaldehid, CO, dan air; proses hidrolisis etilen oksida secara katalitik dan non-katalitik menggunakan air; serta proses karbonasi yang melibatkan reaksi etilen oksida dengan CO2 membentuk etilen karbonat kemudian dihidrolisis menjadi etilen glikol.
Ada tiga proses utama pembuatan etilen glikol, yaitu proses Du Pont Formaldehid yang melibatkan reaksi formaldehid, CO, dan air; proses hidrolisis etilen oksida secara katalitik dan non-katalitik menggunakan air; serta proses karbonasi yang melibatkan reaksi etilen oksida dengan CO2 membentuk etilen karbonat kemudian dihidrolisis menjadi etilen glikol.
Ada tiga proses utama pembuatan etilen glikol, yaitu proses Du Pont Formaldehid yang melibatkan reaksi formaldehid, CO, dan air; proses hidrolisis etilen oksida secara katalitik dan non-katalitik menggunakan air; serta proses karbonasi yang melibatkan reaksi etilen oksida dengan CO2 membentuk etilen karbonat kemudian dihidrolisis menjadi etilen glikol.
Dalam proses ini formaldehid direaksikan dengan CO dan air untuk membentuk asam glikolat untuk selanjutnya diesterifikasi dengan menggunakan methanol, etanol atau propanol dan produk alkil glikolat dihidrogenasi dalam fase uap menggunakan katalis kromat menghasilkan monoetilen glikol dan alcohol (Mc Ketta dan Cunningham, 1984). 2. Proses Hidrolisis Etilen Oksida a. Proses Katalitik Proses pembuatan monoetilen glikol dengan mereaksikan air dan etilen oksida dalam reactor adiabatic katalitik. Etilen oksida digabungkan dengan air recycle dengan perbandingan mol air dengan etilen oksida 5:1. Proses katalitik ini digunakan katalis untuk memperbesar selektivitas terhadap monoetilen glikol sekaligus mengurangi jumlah ekses air yang ditambahkan sehingga akan mengurangi kebutuhan energy pada proses pemisahan antara monoetilen glikol dengan air yang tidak bereaksi. b. Proses Non Katalitik Proses hidrolisis etilen oksida dengan air akan membentuk monoetilen glikol dengan hasil sampingan berupa dietil glikol dan trietilen glikol. Etilen oksida digabungkan dengan air recycle dengan perbandingan mol air dengan etilen oksida 20:1, kemudian dipanaskan sampai kondisi reaksi pada reactor tubular untuk diabah menjadi monoetilen glikol dengan hasil samping berupa dietilen glikol dan trietilen glikol. Air berlebih dihilangkan dengan menggunakan evaporator dan etilen glikol dimurnikan dengan distilasi vakum. c. Proses Karbonasi Etilen glikol diproduksi dengan mereaksikan etilen oksida dengan CO2 membentuk etilen karbonat yang selanjutnya dihidrolisis menjadi etilen glikol. Unit oksidasi etilen dengan proses langsung menghasilkan etilen oksida yang kemudian diabsorbsi oleh suatu larutan absorber sebelum memasuki unit karbonasi. Keluaran dari menara absobsi direaksikan dengan CO2 kemudian dikonversi menjadi etilen karbonat yang kemudian masuk ke unit hidrolisis untuk membentuk etilen glikol.