Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM PERTEMUAN KE 2

KASUS 1
1. Berdasarkan cara pemberian obat, pemberian obat secara sublingual termasuk pemberian
enteral atau parenteral? Mengapa?
Jawab:
Sublingual termasuk pd pemberian enteral karena merupakan pemberian melalui mulut.
Namun sublingual lbh cepat karena merupakan obat yg sanagt larut dlm lemak,
karena luas permukaan absorbsinya kecil, sehingga obat harus melarut dan diabsorbsi dg
sngt cepat .
2. Jika obat nifedipin tsb diberikan secara per oral dilihat dr sisi farmakokinetiknya factor
apa saja yg berada dibanding pemberian secara sublingual.
Jawab:
Pemberian secara per oral nifedipin akan 90% diabsorbsi
Pd pemeberian sublingual diabsorbsinya mencapai 100%
Dan pada onsetnya pemberian per oral tercapai kurang adri 20menit sedangkan pd
onset pemerian sublingual 3-5 menit
3. Dilihat dari farmakokinetiknya jelaskan perbedaan obat oral boiasa deng obat sustained
release
- Absorbs dari saluran cerna dipengaruhi factor spt luas permukaan tempat absorbs,
keadaan fisik obat (larutan, suspense,/bentuk sediaan padat) kelarutannya dlm air dan
konsertrasi di tempat absorbs.
- Sustained release adalah
4. Apakah yg dimaksud dgn bioavaibilitas obat? Jelaskan hubungan antara bioavaibilitas
obat ?
- Bioavailabilitas suatu obat adalah laju dan jumlah relatif obat yang mencapai sirkulasi
umum tubuh (sistem peredaran darah).
- bioavailabilitas obat pada hakekatnya mempunyai arti luas dan terutama mempelajari
efek-efek obat yang berasal dari suatu produk obat. (FKUI)
5. Jelaskan pengertian tentang first pass effect dan hubungannya dgn bioavaibillitas
- First Pass Effect (Pengaruh Lintas Pertama) : Perombakan yang dialamiobat dalam
dinding usus(dimetabolisir) dan hati (diekskresi ato diubah secara biokimia) sebelum
mencapai jantung, sirkulasi paru2, dan sirkulasi tubuh.FPE dapat menurunkan
bioavailabilitas jadi lebih rendah daripada persentase yangsebenarnya di resorpsi,
sehingga efek obat berkurang.FPE juga bisa meningkatkan bioavailabilitas.
- First pass effect adalah keadaan dimana beberapa obat yang dapat diambil olehhati
secara efisien dan dimetabolisme secara cepat sehingga jumlah obat yangmencapai
sirkulasi sistemik jauh berkurang dibanding jumlah obat yang diabsorbsimasuk ke
dalam vena portae.
6.
Factor yg mempengaruhi

Proses yg dipengaruhi

Dampak pd profilkinetik

Kecepatan pengosongan
lambung besar
Kecepatan pengosongan
lambung kecil
Motilitas usus besar

penurunan proses absorpsi


obat
peningkatan proses absorpsi
obat
obat sulit diabsorpsi

KASUS 2
1. Promethazine dpt masuk kesebagian besar jaringan tubuh termasuk otak apa maksd
pernyataan tsb jelaskan!
Prometazin adlah antagonis h1 yg menghambat efek histamine pd pembuluh darah,
bronkus dan bermacam-macam otot polos, menghambat peningkatan premabilitas
kapiler dan edema akibat histamine (farkologi ui hal-278) . Pd sususan saraf pusat
antahistamin 1 dpt merangsang maupun menhambat ssp, bekerja pd afren festibula
dan batang otak (goodman gilman- hal1003).
2. Factor apa saja yg mempengaruhi distribusi obat dan dampaknya
Factor yg mempengaruhi
Interaksi dgn obat
berafinitas lbh tinggi tdhp
pbat plasma

Dampak profil kinetic


Kadar obat bebeas
meningkat sehingga keluar
dr pembuluh darah dan
menimbulkan efek
farmakologik/dieliminasi
3. Bagaimana rumus handersen-hasselbach?jelaskan bagaimana rumus tersebut dpt
diterapkan pd proses absorbs dan eksresinya.
Dengan menggunakan persamaan Handerson-Haselbalch, dapat ditentukan tingkat
ionisasi asam asetat pada pH tertentu.
Nilai pKa suatu molekul obat terkait dengan formulasi sediaan obat dan juga dalam
desain metode analisis untuk keperluan penentuan kadarnya (persentasi ionisasi obat).

FKUI 2011 hal 8

Proses yg dipengaruhi
Menggeser obat yg
anfinitasnya lbh rendah

4. Jelaskan apa yg akan terjadi jika menelan obat dengan pKa 9,1 dalam jumlah banyak,
obat tsb diabsorbsi paling cepat dimn?
5. Jelaskan bagaimana perubahan PH urine (menjadi lbh asam atau basa) karena obat /
makanan dpt mempengaruhi eksresi obat dan bagaimana hubungannya dgn 1/2obat
yg lain (asam atau basah)?
Obat dieleminasi dari tubuh melalui proses ekresi ginjal dan metabolisme hati, eksresi
ginjal merupakan jalur eliminasi terbesar untuk beberapa obat. Ada tiga proses yg
terlibat npd eksresi ginjal yakni, filtrasi glomerolus, sekresi aktif di tubular proksimal,
dan reabsorbsi di sepanjang tubulus. Proses reabsorbsi obat yg bersifat asam lemah
atau basah lemah dipengaruhi oleh pKa obat dan pH urin. Kedua factor tbs merupaka
factor penentu presentase obat terionisasi atau tdk terinisasi. Nilai pKa obat
merupakan factor yg bersifat tetap sedangkan PHurin dpt berubah bergantung dr pola
makan, keadaan fisisologis yg tdk normal, dan konsumsi obat cth: keadaan toksik sprt
aspirin yg dpt mengibatkan perubahan PH.
Pada Reabsorbsi obat yg bersifat asam dan bash lemah dipengaruhi oleh 2faktor yg
secra bersamaan menjdi determinan presentase obat terdisosiasi?terionisasi/tdk, yaitu
PH cairan dlm tubuliusbginjal (PH urin) dan pKa obat pd umumnya jenis obat yg tdk
terdisosiasi lbh larut dlm lemak(sedikit larut dlm air).
Pd presentase obat yg bersifat lemah dpt terionisasi sehubungan dengan pengaturan
PH dan perubahan PH urin akan mempengaruhi tingkat disosiasi pd dingkat disosiasi
lbh dipengaruhi oleh perubhan PH urin untuk suatu obat dg PK5 dr pd PK3 asam
lemah dg PKa lebih kecil dr 2 terionisasi pd seluruh kondisi PH urin hanya sedikit
dipengaruhi oleh perubahan PH urin untuk obat yg bersifat basah lemah
(FMIPA2011)
6. Factor mempengaruhi ekresi obat dan dampaknya
Factor yg mempengaruhi
Proses yg dipengaruhi
Dampak pd profil kinetik
Penyakit ginal
Kemampuan filtrasi turun
Durasi
7. Berapa obat mengalami enterophepatic cycle. Jelaskan bagaimana hal tsb tejdi Dan
pengaruhnya pd aktifitas farmakologik obat?
Pd eksresi ada 2 organ yg untuk mengekresi obat yaitu ginjal dan empedu.
Dimana pd ginjal ada 3 proses yakni filtrasi glomerulus yg berupa sekresi aktif di
tubulus proksimal dan reabsorbsi pasif di sepanjang tubulus.
Pd sekresi aktif dari dalam darah kelumen tubulus proksimal terjadi melalui transport
membaran P-glikoprotein dan multidrug-resistance protein) yg bterdapat di
membrane sel epitel dg selektiv yg berbeda yakni MRP untuk anion organic dan
konyugat cthy ( glukoronat)
Pada ekresi kedua yaitu melalu empedu ke dalam usus dan keluar bersama feses,
tetapi terjadi suatu gangguan fungsi ginjal yg halnya akan pengaruh pd ngurangan
fungsi hati dan sedangkan pd ekresi yg kedua yaitu melalui empedu kedalam usus dan
keluar bersama feses dimana hal ini terjadi transport membrane P-gp dan MRP terdpt
di membrane kanalikus sel hati Dan mengsekresi aktif obat dan metabolit ked lm

empedu dg selektif yg berbeda spt MRP (glukuronat) maka sekresi langsung obat dan
metabolit dari drah ke lumen usus bukan langsung melalui fese.
Krn obat dan metabolit yg larut lemak direapsorbsi kembali ke tubuh dari lumen usus,
dimana metabolit dlm bentuk glukoronat dpt dipecah dulu oleh enzim glukoronidase
yg di hasilkan oleh flora usus menjadi bentuk awalnya yg muda di absorpsi kembali,
akan tetapi bentuk konyugat jg dptb langsung diabsopsi melalui transpoter membrane
OATP di dinding usus dan baru di pecah dlm darah oleh enzim esterase siklus
enterohepatik. (FK UI 2011 hal 11)
KASUS 3
1. Factor farmakokinetik apa saja yg mungkin berubah pd px tsb?
Pd Tn. J 55 th penderita chirosis hepatic dimana yg merupakan penyakit hati, penyakit ini
mengurangi metabolisme obat di hati dan sinteis porotein palasma sehingga
meningkatkan kadar obat, terutama kadar bebasnya, dlm darah dan jaringan. (FKUI 2011
hal-892)
2. Jelaskan apa saja kemungkinan yg akan terjadi setlah sustu obat mengalami metabolisme
di hepar?
Obat yg mengalami metabolisme di hepar (pd scenario sirosis penyakit hati) yg
terjadinya metabolisme obat akan terganggu dan metabolisme obat berkurang antara 3050% dan dpt meningkatkan bioavaibilitas 2-4 kati pd obat yg metabolisme lintas
pertama di hati. Dan juga terjadi penghambatan pd 3 protein yaitu CYP3A4,P-gp dan
OATP. Aktivitas CYP#A4 dan P-gp akan menurunkan kadar obat, sedangkan aktivitas
OATP akan meningkatkan kadar obat yg sama. (FKUI 2011 hal 9)
3.
Factor yg mempengaruhi
Pengaruh lingkungan

Proses yg dipengaruhi
Penghambatan metabolisme

Dampak pd profilkinetik
Perpanjangan efek
farmakologi

(goodman 2009 hal 16)


4. jelaskan kenapa harus melakukan penyesuaian dosis obat pd pasien tsb dan apa akibatnya
jika hal tsb tdk dilakukan?
Karena apada setelah pemberian satu dosis obat menunjukan efek pola sementraa yg khas
yg di dahului dg onset efek dan menggambarkan perubahan konsentrasi obat sbg
farmakokinetik absorpsi distribusi dan eleminasinya. Sedangkan jika tdk dgn penesuaian
dosis maka konsentrasi obat melewati konsentrasi efektif minum (MEC) akan merugikan
efek, kemungkinan tokssitas dpt meningkat, peningkatan dan penurunan dosis obatr akan
tdk sesuai dg respon obat ygdi harapka.
Peningkatan dosis juga akan memperpanjang kerja obat tetapi resiko meningkatkan
kerugian pd efek/efek merugikan. (goodman 2009 hal 24-25)
5. apakah hal tsb berlaku untuk semua obat ? jelaskan!
Tdk berlaku, karena ada obat yg tdk bersifat toksis cth sprt penisislin peningkatan
dosis tdk bermanfaat untuk meningkatkan kerja obat (goodman 2009 hal 25)

6. saat obat tdk mencapai target maximum maka dosis harus dirubah, hal tsb dapat
digunakan untuk mngoptinmalkan dosis, cth penisilin dan antagonis reseptor beta
adrenergic.
Beberapa obat memiliki reaksi terkait dosis yg sangat kecil dan afikasi maksimum,
biasanya diharapkan dan dosis yg melebihi jumlah rata yg diperlukan akan menjamin
khasiat dan memperpanjang kerja obat (goodman 2009 hal; 25)
7. jelaskan bagaimana mekanisme obat dpt menimbulkan toksiik pd sel hepar terkait dg
metabolisme obat?
Contohnya pada penggunaaan obat paracetamol yg berlebihan dpt merusak organ hati
karena terbentuknya metabolit toksik (N-acetyl p benzoquinon inine) NABQI yg
diaktifasi oleh enzim CYP450, dlm hati akan diikat oleh glutathione (GSH) kemudian
NABQI akan di toksifikasi menjadi acetaminophen-GSH. Sedangkan pd penggunaan
paracetamol dengan dosis yang berlebih, Glutathion tidak mampu mengikat seluruh
metabolit toksik (NABQI) dan menyebabkan pengikatan pd molekul makro lainnya dari
sel-sel hati yg menyebabkan kerusakan di dalam hati. Yaitu NABQI akan berikatan dgn
cystein group protein membentuk acetaminophen-protein adducts baik dengan enzim
maupun protein dalam sel dan dalam mitokondria sehingga terjadi gangguan fungsi pada
akhirnya kerusakan sel/ lisis/ nekrosis.
8. Sebutkan organ yang dapat menjdi organ reservoir obat dan jelaskan mengapa hal tsb
dapat terjadi?
- GIT sbg reservoir
Basah lemah dilambung terionisasi sulit/ lambat diabsorsi reabsorpsi pasif
terkonsentreasi .
Beberapa obat diekresi oleh kandung emepedu dlm bentuk aktif atau sbg konjugat
dihidrolisa diusus halus dan direabsorpsi
- Tulang sbg reservoir
Antibiotic tetracycline & divalent metal ion chelating agents yg lain) logam
berat dpt terakumulasi di tulang
Tulang menjadi reservoir & dpt melepaskan agen toksik secara lamabat ke
sirkulasi sistemik (slide farmakokinetik dr. fathiya safithri)
- Lemak sbg reservoir
Beberapa oabat lipid souble diakumulasi dlm jar lemak pd obesitas kandung
lemak sekitar 50%ndan pd saat puasa msh sekitar 10% dr BB. (slide
farmakokinetik dr. fathiya safithri)
9. Apakah yg dimaksud dgn therapy window dosis subterapetik dan supramaksimal dan
factor-faktor kinetik apa yg menimbulkan hal tsb.
Jwb : therapeutic window yaitu keja efektif obat "therapeutic window" suatu obat
sempit, individualisasi dosis menjadi penting, karena perbedaan dosis yang kecil saja
(dalam mg/kg BB) sudah dapat menimbulkan perbedaan nyata dalam respons..
menentukan hubungan antara kadar/jumlah obat dalam tubuh dengan intensitas efek
yang ditimbulkannya

PRAKTIKUM PERTEMUAN KE VI
KASUS 1
1. Antagonis : mengahambat fungsi sel dg jalan menduduki reseptornya sehingga subtansi
endegon tdk dpt berinteraksi dg resptor tsb dan tdk dpt mengaktifkan funsi sel.
Agonis : menghasilakn efek yg mirip dg efek yg ditimbukan secara alami oleh substansi
endogen ( hormone, neurotransmitter dll) (slide dr. fathiya safthiri)
2. Jelaskan bagaimana mekanisme kerja obatr beta bloker dan bagaimana sinyal
transduksinya?
Berbagai mekanisme penurunan tekanan darah akibat pemberian -blocker dapat
dikaitkan dengan hambatan reseptor 1, antara lain : (1) penurunan frekuensi denyut
jantung dan kontraktilitas miokard sehingga menurunkan curah jantung; (2) hambatan
sekresi renin di sel jukstaglomeruler ginjal dengan akibat penurunan Angiotensin II; (3)
efek sentral yang mempengaruhi aktivitas saraf simpatis, perubahan pada sensitivitas
baroresptor, perubahan neuron adrenergik perifer dan peningkatan biosentesis
prostasiklin.19 Contoh antihipertensi dari golongan ini adalah Propanolol, Metoprolol,
Atenolol, Betaxolol, Bisoprolol, Pindolol, Acebutolol, Penbutolol, Labetalol. (FKUI 2011
hal 346)
3. Sebutkan klasifikasi reseptor reseptor sbg tempat kerja obat berdasrkan pembagian
sinyal transduksinya dan jelaskan mekanismenya.
- Reseptor kanal ion ligan endogen untuk reseptor kanal ion merupakan
transmitor sinaps yg menyampaikan pesannya dengan mengubah membrane
potensial atau komposisi ion trans membrane, ligan yg termasuk dlm reseptor ini
alh asetol kolin, asam gamm aminobuitirat, asam aminop eksitasi dll, interaksi
antara ligan Dan resptor kanal ion akan menyebbkan terbukanya kanal sehingga
ion tertentu akan masuk ked lama sel dan menimbulkan efek fisiologis.
- G-protein coupled receptor G-protein coupled receptor terdiri atas 7
polipeptida (transmembran domain) sehingga disebut sbg reseptor seprntine,
apabila reseptor di tempat oleh ligand nya maka terjadi peurbahan konformasi
reseptor yg akan menyebabkan terkaitnya GP pd protein G sehingga protein akan
teraktrifasi (berdiasiosi menjda Gad an Gby) submit Ga akan berinteraksi dgn
protein efektor (E).
- Reseptor factor transkripsi sejumlah ligan (hormone steroid, vitamin A vitamin
D hormone tiroid) mempunyai reseptor yg terdapat dlm sitoplasma ligan ini di
menembus membrane plasma berikatan degn reseptor dan menstimulasi
transkripsi mebran tertentu. (FKUI 2011 hal 14)
4. Selain itu obat bekerja pd resptor ada pula obat yg kerjanya melalui reseptor sebutkan
obat-obat tsb bagaimana meklanisme kerjanya sehingga timbul efek farmakologi
Beberapa obat secara spesifik meningkat molekul kecil atau ion yg secara noirman /
abnormal tdpt dlm tubuh. Cth sprt penetral asam lambung dan penggunana mensen

5.

6.

7.

8.

9.

penangkap radikal bebas yg secara cepat dieliminasi melalui ginjal untuk berkaitan dg
metabolit reaktif yg dikeluarkan oleh senyaw akemnoterapi kanker sehingga akan
merugikan efek yg tak di inginkan pd saluran kemih, dan cth lainnya sbg senyawa yg tdk
berbahaya spr manitol dpat di berikan dalam njumlah cukup untuk meningkatkan
osmolariutas berbagaiu cariran tubiuh sehingga yg menyebabkan perubahan distribusi air
yg di inginkan. (goodman 2009 hal 37)
Apa yg dimaksud dgn istilah B- bloker non selektif dan apa bedanya dg b-bloker selektif?
Non-selektif beta bloker cotohnya propanolol (Inderal), yangfungsinya menghalangi
beta-1 dan beta-2 reseptor. Efek yangditimbulkan akan mempengaruhi jantung,
pembuluh-pembuluh darah,dan saluran-saluran pernafasan.Diciptakan oleh Sir James W.
Black pada akhir 1950-an, Propranololmerupakan beta bloker penggunaan klinis pertama,
itu merevolusipengelolaan medis angina pektoris dan dianggap sebagai salah
satukontribusi paling penting klinis Kedokteran dan farmakologi abad ke-20.2.
Selektif beta bloker contohnya metoprolol (Lopressor, Toprol XL)yang memiliki
fungsi menghalangi beta-1 reseptor dan oleh karenanyakebanyakan mempengaruhi
jantung dan tidak mempengaruhi saluran-saluran pernafasan. (UGM 2011)
Penggunaan obat obat b blocker secara terus menurus akan berakibat apa?
b-bloker dpt menyebabkan bradikardia, blockade AV, hambatan nodus SA dan
menurunkan kekuatan kontraksi miokard. (FKUI 2011 hal 346)
Jelaskan regulasi reseptor lainnya !
Regulasi reseptor meliputi regulasi sentesis dan degenaerasi reseptor melalui berbagai
mekamisme, modifikasi kovalen, penggabungan dengan protein peregulasi lainnya.
Dan/relokalisasi dlm sel. Masuknya memodulasi dpt berasal dr reseptor lainnya secra
langsung maupun tdk langsung, dan reseptor hamper sellau dihadapkan pd pengaturan
umpan balik oleh keluaran sinyal sendiri.
Stimulasi berkelanjutan pd sel oelh agonis umumnya menghasilkan keadaan disensitasi
( kekebalan atau regulasi menurun). Penghambatan umpan balik pd pasien pd
pensinyalnyalan mungkin terbatas hanaya untuk keluaran dari reseptor yg terstimulasi yg
dikenal sbg desensitisasi homolog. Pelemahan jg dpat meluas pd kerja seluruh reseptor
yg menggunakan jalur sinyal yg sama (desensitasi hetelog) (goodman 2009 hal 35)
Pd kasus diatas apa alasan dokter menggantik obat antihipertensinya dgn golongan
lainnya.jwb dokter menggantikan obat anti hpertensinya dg ACE inhibitor karena obat tsb
mampu menurunkan resistensi perifer tanpa dikuti refleksi takikardia, besar penurunan
tekanan darah pd pemberian akut sebanding dgn tingginya kadar reninplasma, namun
obat golong ACE inhibitor tdk hanya efektif pd hipertensi dg kadar rennin yg tinggi tp jg
pd hertensi dg rennin normal dan rendah Karen aACE inhibitor menghambat degerasin
bradikinin yg mempunyai efek vasodilatasi selain itu ACE inhibitor jg berperan
menghambat pembentukan antagonis 2 secara local dio endotel pembuluh darah. (FKUI
2011 hal 355)
Penderita tsb sudah berusia lanjut apakah ada perubahan reseptor pd usia lanjut sehinga
mempenbgaruhi efek obat yg ditmbulkan? Respons reseptor dpt berubah dipengaruhi
factor apa saja jelaskan.

Variable fisiologis dimana upaya telah dilakukan untuk menetapkan dan


mengukur sensitivitas individu terhadap obat pd kondisi klinis dan telah ada
kemajuan dlm memahami beberapa penentuan sensitivitas trhdp obat yg bekerja
pd reseptor spesifik, sg conth respon terhadap agonis reseptor B adrenergic dpt
mengalami perubahan akibat sauatau penyakit misl: tirotoksistosis atau gagal
jantung karena sebelumnya terjadi pemberian agonis atau antagonis beta
adrenergic yg dpt yg akan menyebabkan peubahan konsentrasi reseptor beta
adrenergic dan/kopling reseptor pd system efektornya.
Factor patologis
Factor ginetik
Interaksi dg obat lain
Munculnya toleransi
Perubahan dlm farmakodinamik juga merupakan factor dlm openting pengobatan
px lanjut usia. Obat yg menekan system saraf pusat menyebabkan peningkatan
efek pd konsentrasi berapa dlm plasma perubahan fisiologis dan hilangnya
fleksibelitas homeostasis dpt meningkatklan sensitivitas terdpt obat yg tdk di
inginkan sp[rt hipotensi akibat obat psikotropika dan perdarahan akibat
antikoagulan, walaupun dosisnya telah disesuaikan berdasarkan pertimbanagan
perubahan famarmakokinetik yg berhubungan dg usia. (goodman 2009 hal 51)

KASUS 2
1. Potensi obat A lebih besar dibandingkan obat b,C karena dgn konsentrasi kecil mampu
menghasilkan efek yg besar / kuat
2. Efekasi obat C lebih rendah disbandingkan dengan obat A karena pd obat C dg
konsentrasi -3 hnya mengasilakn efek 60% sedangkan pd obat A dgn konsetrasi -4,5 sdh
menhasilkan efek lbh dr 100 %
Efekasi informasi yg diisyuaratkan pd struktur kimia obat yg menybabkan reseptor
berubah berubah sedemikian ketika obat terikat. (goodman hal 38)

Anda mungkin juga menyukai