Anda di halaman 1dari 5

PENGUMPULAN DATA

Sensus
adalah cara pengumpulan data seluruh elemen populasi diselidiki satu per satu.
Sensus merupakan cara pengumpulan data yang menyeluruh. Data yang
diperoleh sebagai hasil pengolahan sensus disebut data yang sebenarnya (true
value).
Perlu diperhatikan, bahwa sensus itu mahal biayanya yang memerlukan banyak
tenaga dan waktu yang lama. Sebetulnya cara ini tidak efisien. Oleh karena itu
menurut rekomendasi PBB, kepada para negara anggota, sensus penduduk
cukup sekali dalam 10 tahun (Indonesia menyelenggarakan sensus penduduk
pada tahun 1961,1971, 1980), sensus industri dan pertanian masing-masing
cukup sekali dalam 5 tahun.
Sampling
adalah cara pengumpulan data, kalau yang diselidiki adalah sampel dari suatu
populasi. Data yang diperoleh dari hasil sampling merupakan data perkiraan
(estimate value). Jadi kalau dari 1000 perusahaan akan diselidiki hanya 100
saja, maka hasil penyelidikan dari 100 perusahaan tersebut merupakan suatu
perkiraan.

2. Cara bukan acak


adalah suatu cara pemilihan elemen-elemen dari populasi untuk menjadi
anggota sampel kalau setiap elemen tidak mendapat kesempatan yang
sama untuk dipilih. Cara bukan acak lebih bersifat subyektif dan samplingnya
disebut nonprobability sampling, artinya setiap elemen tidak mempunyai
probabilitas yang sama untuk dipilih.
Selanjutnya apabila metode pengumpulan datanya sudah ditentukan, maka
kemudian ditentukan alat untk memperoleh data dari elemen-elemen yang akan
diselidiki. Alat-alat atau device untuk memperoleh keterangan dari elemen,
antara lain daftar pertanyaan (questionnaire), wawancara, observasi langsung,
melalui pos, telepon atau alat-alat komunikasi lainnya.

PENGOLAHAN DATA
Apabila telah dilakukan pengumpulan data, akan diperoleh data mentah (raw
data). Agar data mentah tersebut menjadi lebih berguna untuk keperluan lain,
maka perlu diolah. Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses
untuk memperoleh data/angka ringkasan (summary figures). Angka ringkasan itu
misalnya jumlah (total), rata-rata (average), persentase (percentage), dsb.

Misalnya, perkiraan jumlah karyawan, perkiraan jumlah produksi, perkiraan


jumlah modal, perkiraan rata-rata modal, perkiraan rata-rata gaji karyawan per
bulan, dsb.

CARA PENGAMBILAN SAMPEL


Pada dasarnya ada dua cara pengambilan sampel, yakni cara acak (random)
dan bukan acak (non-random).
1. Cara acak
adalah suatu pemilihan sejumlah elemen dari populasi untuk menjadi
anggota sampel, pemilihan dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap
elemen mendapat kesempatan yang sama (equal dance) untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Pemilihan dapat dilakukan dengan lotere/undian
atau kalau jumlah elemennya ribuan perlu kita gunakan tabel angka acak,
yaitu suatu daftar angka yang sudah dibuat sedemikian rupa sehingga kalau
dipergunakan akan menjamin pemilihan secara acak. Cara ini disebut
obyektif karena tidak pilih kasih. Samplingnya disebut probability sampling,
artinya setiap elemen mempunyai probabilitas (kemungkinan) yang sama
untuk dipilih.

PENYAJIAN DATA
Data statistik tidak cukup hanya dikumpulkan, diolah dan dianalisis, akan tetapi
perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca/dimengerti oleh pengambil
keputusan yang akan menggunakannya sebagai dasar pengambilan keputusan.
Penyajian data bisa dalam bentuk tabel dan atau diagram/grafik.

TABEL
1. Tabel Biasa
2. Tabel Kontingensi
3. Tabel Distribusi Frekuensi
-------------------------------------------------------------

1. Tabel Biasa

Judul Tabel, Judul Kolom/Judul Baris, Catatan, Sumber.


2. Tabel Kontingensi
digunakan khusus untuk data yang terletak antara baris dan kolom.
Tabel kontingensi digunakan untuk menyajikan 2 (dua) atau lebih
informasi/variabel sekaligus dalam sebuah tabel.

3. Tabel Distribusi Frekuensi


Distribusi frekuensi adalah data yang disusun dalam bentuk kelompok
baris berdasarkan kelas-kelas interval dan menurut kategori tertentu.

GRAFIK/DIAGRAM

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Batang
Garis
Pencar
Lingkaran
Kotak Garis
Lambang (piktogram)
Histogram
Poligon
Ogive

3. Diagram Pencar

----------------------------------------------------------------1. Diagram Batang

4. Diagram Lingkaran

2. Diagram Garis

5. Diagram Kotak Garis


Diagram kotak-garis atau (box-plot) merupakan suatu diagram yang
menggambarkan letak statistika lima serangkai (ukuran terbesar, ukuran
terkecil, media, kuartil atas, kuaartil bawah) dalam bentuk kotak yang

berekor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

6. Diagram Lambang (piktogram)

Maka histogramnya

7. Histogram
Contoh:
Diketahui nilai ujian 40 siswa di SMA Jaya Selalu. Tentukan histogram
daftar distribusi frekuensi dan frekuensi relatifnya.

cara menempatkan titik-titik limit kelas bawah pada sumbu horizontal


dan pada sumbu vertikal ditempatkan frekuensi kumulatif. Kemudian
titik-titik tersebut dihubungkan sehingga kita mendapatkan kurva yang
mulus yang terus meningkat.
Contoh
Tentukan ogive dari tabel daftar distribusi frekuensi berikut dan
kemudian tentukan berdasarkan kurva tersebut jumlah siswa yang
nilainya di bawah 70.

8. Poligon
Contoh:
Tentukan poligon frekuensi dari data di bawah ini

9. Ogive
Kurva distribusi frekuensi kumulatif disebut ogive. Ogive dibuat dengan

Dari kurva tersebut, dapat ditentukan jumlah siswa yang nilainya di


bawah 70 ada 18 orang.

Anda mungkin juga menyukai