Anda di halaman 1dari 4

Alat peraga memiliki peranan penting terhadap proses belajar mengajar.

Alat peraga dapat


digunakan saat proses belajar mengajar, display di ruangan dan sarana bermain anak-anak.
Namun banyak yang berpikiran jika alat peraga memerlukan biaya yang mahal. Hal ini
dikarenakan alat peraga tersebut dibeli dari produsen-produsen yang menjualnya. Padahal
jika seorang guru kreatif, alat peraga dapat dibuat sendiri.

Isu global warming yang menguak di tahun 2000-an menyadarkan banyak pihak akan
pentingnya menggunakan produk yang ramah lingkungan. Beberapa perusahaan besar pun
berlomba-lomba untuk memproduksi barang yang berkualitas dan tentu saja ramah akan
lingkungan. Sebut saja produk minuman air dalam kemasan hingga perusahaan elektronik.

Di kelas alat peraga saya buat sendiri dan hampir 90 % alat peraga yang saya buat berasal
dari barang bekas. Selain menghemat anggaran kelas, anak-anak diajarkan untuk
memanfaatkan sampah untuk didaur ulang kembali. Barang bekas yang biasanya saya
gunakan berasal dari kardus susu, botol, plastik, kaleng bekas dan koran. Nah, dari barangbarang bekas tersebut dapat dijadikan alat-alat peraga sebagai berikut:
Kardus susu
Banyak alat peraga yang dapat dibuat dari kardus susu. Misalnya kartu domino untuk
pelajaran matematika, kartu teka-teki untuk pelajaran sosial, science dan Bahasa Indonesia.
Kardus yang berbentuk balok dan kubus dapat digunakan sebagai alat peraga pada
kompetensi bangun ruang di pelajaran matematika. Selain itu kardus susu juga dapat
digunakan untuk display dan tempat karya anak.
Botol
Banyak sekali alat peraga yang dapat dibuat dari botol seperti timbangan sederhana untuk
matematika. Tutup botol bisa dijadikan display pecahan di pelajaran matematika. Anak-anak
juga dapat memanfaatkan botol tersebut untuk prakarya di pelajaran Sciene dan Lingkungan
Hidup.

Tutup botol yang berbentuk lingkaran dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran luas dan
keliling lingkaran. Bahan botol yang biasanya berasal dari plastik dapat digunakan untuk
pembelajaran asal bahan, sifat bahan dan kegunaannya di pelajaran science.
Koran bekas
Koran juga dapat dimanfaatkan untuk alat peraga. Berita-berita di koran dapat dikaitkan
dengan pelajaran-pelajaran di kelas. Misalnya pelajaran science yang membahas tentang
bencana alam. Pelajaran ilmu sosial tentang ekonomi dan keuangan. Begitu pun untuk
pelajaran sastra dan bahasa.

Koran bekas juga dapat dimanfaatkan untuk membuat alat peraga misalnya rumah adat dan
pot bunga. Membuat display berupa tempat tisu, pot bunga, dan guci untuk pembelajaran
bentuk dan ukuran. Caranya koran bekas dilinting (digulung) lalu direkatkan dengan lem
menjadi bentuk yang diinginkan.
Kaleng Bekas
Kaleng bekas dapat digunakan sebagai alat peraga tabungan (celengan) di pembelajaran
sosial terkait dengan alat tukar (uang), jual beli. Kaleng yang berbentuk tabung pun dapat
dijadikan alat peraga untuk bangun ruang di pelajaran matematika, juga bisa dijadikan alat
peraga untuk percobaan gerak benda (science).

Selain itu kaleng bekas juga dapat dijadikan bahan eksperimen anak-anak dalam pelajaran
Seni Budaya dan Keterampilan. Di sini anak-anak dapat mengekspresikan diri dan belajar
banyak hal, seperti warna (mengecat kaleng), membuat objek gambar dan pembelajaran
konsentrasi (menempel).

Alat peraga selain dibuat oleh guru juga dapat melibatkan siswa-siswi. Tujuannya selain
mengajak anak untuk lebih mendalami materi, alat peraga yang dibuat bersama-sama dapat
menumbuhkan kecintaan anak pada pelajaran tertentu. Hal lain, ketika alat peraga tersebut
selesai digunakan dan dipresentasikan kemudian dijadikan display di kelas. Murid akan
memiliki kebanggaan dan rasa percaya diri pada karyanya karena telah diapresiasi.

Penggunaan barang bekas juga memberikan pembelajaran akan pentingnya pemanfaatan


barang bekas. Kelak generasi kita adalah generasi yang lebih kreatif, berinovasi tanpa
menanggalakan kepentingan lingkungan.

Banyak yang berpikiran jika alat peraga haruslah mahal dan dibeli dan membutuhkan
anggaran sekolah. Padahal jika kita arif dan bijak, alam memberikan banyak alat peraga yang
dapat digunakan terutama dari barang bekas. Teknologi yang digunakan pun sederhana, asal
ada kemauan dan tekad dari guru untuk pembelajaran yang lebih baik

PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN


MATEMATIKA
PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
Mengajarkan Matematika dengan memanfaatkan barang bekas sebagai alat peraga bukan lah
suatu hal yang sepele, karena penggunaan alat peraga dapat membantu proses pembelajaran.

Sebenarnya penggunaan alat peraga dalam pengajaran matematika bukan suatu hal yang baru.
Ada beberapa alat peraga yang sudah digunakan oleh guru-guru di sekolah, misalnya
beberapa bangun ruang, kerangka bangun ruang, papan berpetak, dan papan berpaku. Namun,
yang menarik di sini adalah dia menggunakan barang bekas untuk menciptakan alat-alat
peraga tersebut. Barang bekas yang digunakan untuk membuat alat-alat peraga adalah karduskardus bekas kemasan, kawat jemuran yang sudah tidak terpakai, sedotan, magnet, dan lainlain. Selain itu, dia menamai alat-alat peraga tersebut dengan nama yang menarik, misalnya,
Balimas, Papan Romantika, Molimama, Klinometer, Tripot Kerangka Bangun Ruang, dan
lain-lain. Adalah contoh contoh alat peraga yang di buat dengan memanfaatkan barang
bekas.
Contoh alat peraga yang terbuat dari pemanfaatan barang bekas yaitu :
Balimas (balok limas) merupakan balok yang bisa dibongkar menjadi tiga buah limas.
Balimas ini menunjukkan bahwa volume limas sama dengan sepertiga volume balok, bentuk
bangun ruang yang unik, sudut dua bidang, dan lain-lain. Balimas ini dapat dibuat hanya
dengan menggunakan kardus bekas dan selotip.
Tripot Kerangka Bangun Ruang merupakan alat peraga yang terbuat dari kawat yang
dibentuk menjadi sudut dengan tiga buah lengan di mana setiap lengannya dililit dengan
menggunakan selotip sehingga sedotan dapat ditancapkan pada tripot kerangka bangun ruang
tersebut. Tripot kerangka bangun ruang ini akan menjadi sudut dari sebuah balok, sehingga
untuk membentuk sebuah kerangka balok diperlukan delapan buah tripot kerangka bangun
ruang dan sedotan yang akan menghubungkan antartripot kerangka bangun ruang tersebut.
Molimama (Motor listrik matematika) merupakan motor listrik yang kumparannya
berbentuk segitiga, persegi, persegi panjang, lingkaran, elips, bahkan bentuk yang tidak
beraturan. Molimama akan menunjukkan berbagai bentuk benda putar dan irisan dari benda
putar tersebut. Di sini akan terlihat bahwa bentuk bidang datar yang berbeda akan
menghasilkan bentuk bidang putar yang berbeda juga.
Kotak-kotak bekas sabun, Pepsodent, korek api dan kardus-kardus mie instan lainnya dapat
kita gunakan untuk menjelaskan kepada siswa kita tentang bentuk kubus, balok. Dan kalengkaleng susu sebagai tabung. Ada pun yang akan di jadikan contoh pemanfaatan barang bekas
oleh pemakalah yaitu sebagai berikut :
Pemanfaatan Kardus untuk membuat jaring-jaring Kubus dan balok
1. Alat dan Bahan
Kardus Bekas seperti :
kardus indomie, dan sebagainya
Gunting
Kawat pengikat
2. Langkah-langkah
Kardus dipotong sesuai dengan sisi-sisi bangun ruang yang akan dibuat jaring-jaringnya .
Kemudian dilobangkan pinggir-pinggrir setiap potongan kardus .
Sediakan potongan kawat-kawat pengikat yang kecil .
Bentuk jaring-jaring bangun ruang dengan cara mengikat pinggir-pinggir sisi yang telah
dilobangkan dengan menggunakan kawat pengikat .
Bentuk jaring-jaring sesuai dengan bangum ruang yang di inginkan.
Apabila kita ingin membentuk jaring-jaring yang baru dari bangun ruang yang sama kita bisa
membuka kaawat pengikat pada jaring-jaaring yang telah kita buat untuk membuat jaringjaring baru dari bangun ruang yang sama.

Siswa dapat melepas setiap kawat yang ada di pinggir jarring-jaring kubus dan membentuk
jarring-jaring yang baru yang dapat membentuk kubus. Dalam hal ini di perlukan kelihaian
siswa untuk merangkai jarring-jaring yang baru. Tanpa merusak media yang di gunakan oleh
para sisiwa.
Penggunaan alat peraga memang bukan hal yang baru, tapi penggunaan barang bekas untuk
membuat alat peraga merupakan hal yang baru dan mempunyai banyak keuntungan. Karena
dibuat dengan menggunakan barang-barang yang sudah tidak di maanfaatkan lagi, maka
bahan-bahan yang digunakan mudah diperoleh dan biaya pembuatannya pun jauh lebih
murah. Selain itu, bahan yang mudah diperoleh dan biaya pembuatan yang murah membuka
peluang bagi setiap guru untuk bisa memiliki atau membuat sendiri alat-alat peraga tersebut,
bahkan tidak menutup kemungkinan untuk para siswa untuk memanfaatkan barang-barang
yang sudah tidak digunakan lagi, yang masih bisa dimanfaatkan untuk membuat alat peraga
yang berguna atau dapat membantu proses pembelajaran didalm kelas.
Contoh lain dari pemanfaatan barang bekas yaitu pemanfaatan Batang Korek Api Dan Tutup
Botol. Batang korek api dan Tutup Botol digunkan untu memperkenalkan konsep pengenalan
bilangan, penjumlahan dan pengurangan bilangan.
Misalnya:
1+2, sebagai seorang kita bisa mengambil 2 tutup botol atau 2 batang korek api dan kemudian
mengambil 1 tutup botol atau 1 batang korek api. Kemudian kita gabungkan dan kita hitung
jumlahnya setelah ditambahkan . Banyak lagi media yang dapat kita ciptakan dengan
memanfaatkan barang bekas, tapi hanya ini yang dapat pemakalah tampilkan.

Anda mungkin juga menyukai