Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS PENGGUNAAN TAS PAKAI ULANG

UNTUK BERBELANJA PADA SISWA/I SMA


LABSCHOOL KEBAYORAN ANGKATAN
VISCAKARA

Makalah disusun untuk mengikuti Tes Potensi Organisasi

Oleh:

Nama : Arya Ibrahim Marzuki

Kelas : X MIPA 3

YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

SEKOLAH MENENGAH ATAS LABSCHOOL KEBAYORAN

JAKARTA SELATAN

2021
LEMBAR PENGESAHAN

Mengetahui, Jakarta, 2 Juni 2021

Kepala SMA Labschool Kebayoran Koordinator TPO,

Risang Danardana L. Indriati Wulandari

i
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ................................................................................................. i

Daftar Isi.................................................................................................................. ii

Kata Pengantar ....................................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Permasalahan................................................................................................ 2

1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

2.1 Landasan Teori ............................................................................................. 3

2.1.1 Tas Pakai Ulang ........................................................................................ 3

2.1.1.1 Pengertian Tas Pakai Ulang .................................................................. 3

2.1.1.2 Jenis-Jenis Tas Pakai Ulang .................................................................. 4

2.1.1.3 Tas Pakai Ulang dan Dampaknya bagi Lingkungan ............................. 5

2.1.2 Belanja ...................................................................................................... 6

2.2 Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................................ 6

2.2.1 Hasil Survei Pertanyaan 1 ........................................................................ 6

2.2.2 Hasil Survei Pertanyaan 2 ........................................................................ 7

ii
2.2.3 Hasil Survei Pertanyaan 3 ........................................................................ 8

2.2.4 Hasil Survei Pertanyaan 4 ........................................................................ 9

2.2.5 Hasil Survei Pertanyaan 5 ...................................................................... 10

2.2.6 Hasil Survei Pertanyaan 6 ...................................................................... 11

2.2.7 Hasil Survei: Pertanyaan 7 ..................................................................... 11

BAB 3 PENUTUP................................................................................................ 13

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 13

3.2 Saran ................................................................................................................ 14

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 15

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu
melimpahkan karunia-Nya. Berkat karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini.

Pada proses pembuatan makalah ini. Hanya sedikit hambatan yang dilalui
penulis. Penulis pertama-tama ingin berterimakasih kepada orang tua penulis yang
telah membantu dan mendukung penulis dalam pembuatan makalah ini. Saya juga
ingin berterimakasih kepada kakak pembimbing saya. Karena beliau, penulis dapat
berkonsultasi mengenai kesulitan yang dialami saat mengerjakan makalah ini.
Setelah itu, penulis dapat mengetahui cara untuk mengatasi kesulitan tersebut. Tak
terlupakan penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah
membantu penulis dalam memberi bantuan dan pengarahan dalam mengerjakan
makalah ini.

Makalah ini berjudul "Analisis Penggunaan Tas Pakai Ulang untuk


Berbelanja pada Siswa/i SMA Labschool Kebayoran Angkatan VISCAKARA” dan
disusun oleh penulis untuk mengikuti Tes Potensi Organisasi SMA Labschool
Kebayoran.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
ilmu pengetahuan bagi para pembaca.

Penulis,

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Plastik telah mengalami banyak perkembangan sejak tahun 1907 saat
pertama dibuat. Hingga saat ini, masyarakat masih menggunakan plastik untuk
keperluan kita sehari-hari. Pandangan kita tidak akan bebas plastik, pasti ada
plastik dimana-mana. Salah satu varietas plastik yang sering digunakan adalah
tas plastik sekali pakai.

Tas plastik sekali pakai biasa digunakan saat berbelanja, seperti belanja
di pasar, supermarket, dan toko lainnya. Berdasarkan penelitian oleh Mangal
Gogte (2009), pada tahun 1977 supermarket memberikan tas plastik sebagai
alternatif untuk tas kertas, pada tahun 1996, empat dari lima tas yang digunakan
merupakan tas plastik.

Namun, tas plastik berdampak sangat buruk bagi lingkungan, seperti jenis
plastik sekali pakai lainnya. Setelah digunakan, plastik sekali pakai akhirnya
akan terbuang ke Tempat Pembuangan Akhir, yang akan berdampak buruk bagi
lingkungan. Berdasarkan Field Connection (2005) serta Condor Ferries (2021)
hanya sekitar 9-16% tas belanja plastik yang didaur ulang, sisanya akan
berakhir di TPA atau Laut, namun beberapa digunakan ulang. Selain itu,
penggunaan tas plastik terus meningkat.

Seiring dengan perkembangan zaman, tas pakai ulang atau tas reusable
mulai beredar di masyarakat. Kita gunakan tas pakai ulang ini untuk
mengurangi emisi dan hasil akhir dari tas plastik, namun ini semua tergantung
kepada bahan yang digunakan serta berapa kali kita memakai ulang nya.
Walaupun telah dikatakan tas pakai ulang bermanfaat untuk menggantikan tas
plastik sekali pakai serta dampaknya, masih ada orang yang memakai tas plastik

1
sekali pakai. Menurut Field Connection (2005), 33% penduduk New Zealand
memakai tas belanja pakai ulang. Data tersebut menunjukkan bahwa partisipasi
masyarakat untuk mengurangi penggunaan tas belanja plastik masih sedikit dan
harus ditingkatkan.

Setelah mengutarakan fakta-fakta di atas, mengapa tas belanja plastik


masih dipakai banyak orang? Apakah alasan mereka yang sudah menggunakan
tas reusable, dan apakah alasan mereka yang masih memakai tas belanja plastik.
Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui partisipasi siswa dalam penggunaan
tas belanja reusable dan mengurangi tas belanja sekali pakai.

1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis dapat merumuskan permasalahan
sebagai berikut:

1. Apakah siswa memiliki tas reusable?

2. Seberapa sering siswa menggunakan tas reusable yang dimiliki?

3. Mengapa siswa menggunakan tas belanja reusable?

4. Mengapa beberapa siswa masih menggunakan tas belanja plastik sekali


pakai?

1.3 Tujuan
Makalah berjudul Analisis Penggunaan Tas Pakai Ulang untuk
Berbelanja pada Siswa Kelas X ini disajikan dalam upaya mencari tahu
persentase partisipasi penggunaan tas belanja pakai ulang serta tas belanja
plastik sekali pakai pada siswa kelas X. Di sisi lain makalah ini juga dapat
digunakan pihak lain untuk mengetahui alasan dari kedua pihak untuk memakai
tas belanja pilihannya.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Tas Pakai Ulang

2.1.1.1 Pengertian Tas Pakai Ulang


Tas Pakai Ulang atau Reusable Bags merupakan tas yang dapat terbuat dari
bahan plastik maupun kain yang digunakan sebagai alternatif dari tas kertas serta
tas plastik sekali pakai. Menurut Rhian Tough (Tesis, 2007), tas pakai ulang banyak
jenisnya yang digunakan sebagai alternatif untuk PSB (Plastic Shopping Bag),
yaitu termasuk kotak dan keranjang plastik kaku (biasa LDPE), tas plastik tenunan
(polypropylene atau HDPE), tas kain, serta tas anyaman tebu. Penggunaan tas itu
tergantung dari berbagai faktor seperti status sosio ekonomi, negara, umur, harga,
dan ketersediaan. Harga tas pakai ulang bervariasi terantung ukuran, material, dan
laba yang diambil dari tasnya.

Peningkatan jumlah penggunaan tas pakai ulang dapat dilihat di


supermarket, bahkan dipromosikan di televisi serta iklan. Penelitian menemukan
bahwa satu tas pakai ulang dapat menggantikan 125,3 tas plastik sekali pakai (ACG,
2006, hal 17), dan tas pakai ulang memiliki estimasi waktu pakai 12-104 kali (Nolan
ITU, 2002b, hal 35). Tas pakai ulang juga merupakan pilihan yang lebih ekonomis
dibanding tas belanja plastik sekali pakai.

3
2.1.1.2 Jenis-Jenis Tas Pakai Ulang
Tas pakai ulang memiliki banyak jenis, mulai dari bentuk, ukuran, warna,
bahan dasar, dan kegunaan. Ada yang terbuat dari bahan dasar plastik seperti LPDE
dan HDPE, lalu ada yang terbuat dari kain seperti linen, rami, dan kapas. Ukurannya
pun ada yang besar dan kecil, warna bervariasi dengan pola. Pada hakikatnya
kegunaannya untuk membawa barang, namun ada yang dapat menampung banyak
barang berat, dan sedikit barang tertentu. Berikut merupakan dua contoh jenis tas
pakai ulang beserta dampaknya terhadap lingkungan:

Tas pakai ulang yang terbuat dari kain serta kain karung erbuat dari bahan
dasar yang dapat diperbaharui, seperti rami, linen, dan kapas. Industri kapas, tidak
hanya yang membuat tas pakai ulang, merupakan konsumen utama untuk pupuk
dan pestisida sintetik. Dampak lingkungan dari penggunaan tas kain ini meliputi
pencucian tas kain, penggunaan air, penggunaan detergen, limbah yang dihasilkan,
serta energi yang terpakai. Selain itu, terdapat kesulitan untuk pembuangan tas kain
dikarenakan skema daur ulang yang terbatas, dan tas kain kemungkin besar akan
dikirim ke TPA (Nolan ITU, 2002b). Terlepas dari masalah-masalah diatas,
terdapat pengurangan sampah dan konsumsi minyak, bahan plastik, dan sumber
daya (Nolan ITU, 2002b, Ecobilan, 2004).

Berdasarkan penelitian, pilihan terbaik untuk tas pakai ulang adalah tas
anyaman PP dikarenakan nilai rendah dalam semua kategori (Nolan ITU, 2002b,
hal 35-38). Tas pakai ulang PP terbuat dari sumber tidak terbaharui seperti minyak
bahan dasar pembuatan plastik. Walaupun kemungkinan pembuangan tas anyaman
pp berkurang, saat tas ini terbuang, tas ini di estimasi untuk bertahan di lingkungan
hingga 5 tahun, dan mengapung hingga 6 bulan di lingkungan laut. Namun,
biasanya tas jenis ini berwarna dan berbahan yang lebih berat, dan lebih kecil
kemungkinannya untuk dikonsumsi makhluk hidup karena bahannya yang lebih
tebal dan tidak terlalu menyerupai ubur-ubur dalam lingkungan laut.

4
2.1.1.3 Tas Pakai Ulang dan Dampaknya bagi Lingkungan
Walaupun tas pakai ulang mengurangi emisi dan dampak buruk tas belanja
plastik sekali pakai, produksi tasnya tetap menghasilkan emisi negatif. Dampak
lingkungan tas pakai ulang bervariasi sesuai dengan tipe bahan dasar, proses
produksi, serta tempat pembuangan. Penelitian ACG menunjukkan bahwa emisi
gas efek rumah kaca terendah berasal dari tas pakai ulang setara dengan 2.0
kilogram CO2 dilepaskan pertahun (ACG, 2006 Emisi Tahunan, hal 21). Dengan
itu, penggunaan tas pakai ulang dihitung dalam perjuangan untuk keberlanjutan
serta mengurangi gas efek rumah kaca yang berkontribusi ke perubahan iklim.

Berdasarkan penjelasan diatas, telah dibuktikan bahwa tas pakai ulang


adalah solusi terbaik untuk menggantikan tas belanja plastik sekali pakai. Tas sekali
pakai yang tertutama terbuat dari plastik dan kertas menghasilkan dampak paling
buruk bagi lingkungan (Ecobilan 2004). Hasil penelitian menujukkan tas pakai
ulang adalah alternatif terbaik untuk menggantikan tas plastik sekali pakai karena
dampak terendah bagi lingkungan serta tas yang dapat menggabungkan
"penggunaan sumber daya rendah, usia panjang, dan daur ulang" adalah pilihan
terbaik (Nolan ITU, 2002b, hal 71. Ecobilan, 2004. Cadman et al, 2005). James dan
Grant (2005) juga mengatakan, tas berbahan dasar polymer berdampak lebih rendah
dibanding semua tas sekali pakai.

Tas belanja pakai ulang sudah banyak disebarkan di pertoko-an. Penelitian


telah menunjukkan kegunaan dan manfaatnya yang melebihi tas belanja plastik
sekali pakai, baik itu dari bahan pembuatnya, biayanya, emisi, dan pemakaian.
Namun, itu semua akan sia-sia jika kita tidak menyadarkan diri kita serta
lingkungan kita untuk berubah. Pemerintah pun harus mendirikan peraturan dan
kebijakan yang lebih tegas. Penyuluhan penyebaran penggunaan tas pakai ulang
juga dapat mengedukasi masyarakat yang belum paham manfaatnya dan gaya hidup
yang merusak lingkungan dengan tas sekali pakai. Agar fungsi dan manfaat tas
pakai ulang terjadi, kita harus mengajak yang lain untuk berubah.

5
2.1.2 Belanja

2.1.2.1 Pengertian Belanja


Menurut KBBI, belanja dapat diartikan sebagai uang yang dikeluarkan
untuk suatu kebutuhan. Sementara arti berbelanja adalah membeli di pasar.
Sehingga, dapat dikatakan belanja merupakan proses dimana manusia membeli
barang dari penjual dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kehidupan
manusia tidak terlepaskan dari proses belanja, karena kita saling membutuhkan
barang dari orang lain.

Saat kita berbelanja dalam kuantitas yang banyak, kita menggunakan


sebuah wadah. Bentuk wadah yang paling sering dipakai adalah tas. Dengan
menggunakan tas untuk menyimpan dan membawa belanjaan, akan lebih efisien
dan mudah untuk membawa barang yang kita beli. Banyak jenis tas yang dapat
digunakan untuk berbelanja, ada tas sekali pakai maupun tas yang dapat pakai
ulang. Produksi tas belanja mengalami proses serta dampak yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, sebaiknya gunakan tas belanja yang terbaik dan minim
kekurangannya.

2.2 Deskripsi Hasil Penelitian

2.2.1 Hasil Survei Pertanyaan 1

6
Berdasarkan hasil survei pertanyaan pilihan ganda nomor 1, yang memiliki
pertanyaan "Apakah Anda mengetahui tas belanja pakai ulang/reusable beserta
manfaatnya?" terdapat 53 responden yang menjawab. Sebanyak 100% atau 53
responden menjawab dengan "Ya", tidak ada responden yang menjawab dengan
"Tidak".

Dengan itu, hasil terbanyak adalah "Ya, siswa mengetahui tas belanja pakai
ulang/reusable beserta manfaatnya".

2.2.2 Hasil Survei Pertanyaan 2

Berdasarkan hasil survei pertanyaan pilihan ganda nomor 2, yang memiliki


pertanyaan "Apakah Anda memiliki tas belanja pakai ulang/reusable?" terdapat 53
responden yang menjawab. Sebanyak 98,1% atau 52 responden menjawab dengan
"Ya" dan sebanyak 1,9% atau 1 responden yang menjawab dengan "Tidak".

Dengan itu, hasil terbanyak adalah "Ya, siswa memiliki tas belanja pakai ulang".

7
2.2.3 Hasil Survei Pertanyaan 3

Berdasarkan hasil survei pertanyaan pilihan ganda nomor 3, yang memiliki


pertanyaan "Seberapa sering Anda menggunakan tas reusable untuk berbelanja?"
terdapat 52 responden yang menjawab. Sebanyak 21,2% atau 11 responden
menjawab dengan "Selalu", sebanyak 59,6% atau 31 responden yang menjawab
dengan "Sering", dan sebanyak 19,2% atau 10 responden yang menjawab dengan
"Jarang".

Dengan itu, hasil terbanyak adalah "Siswa sering menggunakan tas reusable untuk
berbelanja".

8
2.2.4 Hasil Survei Pertanyaan 4

Berdasarkan hasil survei pertanyaan jawaban ganda nomor 4, yang memiliki


pertanyaan "Jika Anda memilih 'Tidak pernah, Jarang, atau Sering', mengapa Anda
tidak selalu pakai tas reusable?" terdapat 41 responden yang menjawab. Sebanyak
90,2% atau 37 responden menjawab dengan "Terkadang lupa dibawa saat
berbelanja sehingga terpaksa memakai tas plastik", sebanyak 58,5% atau 24
responden yang menjawab dengan "Belanjaan sedikit sehingga dibawa tangan
saja", sebanyak 46,3% atau 19 responden yang menjawab dengan "Belanja banyak,
jadi dibox oleh kardus", dan sebanyak 4,9% atau 2 responden yang menjawab
dengan "Jumlah tas reusable kurang, terpaksa memakai tas plastik".

Dengan itu, hasil terbanyak adalah "Siswa terkadang lupa membawa tas pakai
ulang saat berbelanja, sehingga terpaksa memakai tas plastik". Hasil kedua
terbanyak adalah "Belanjaan siswa sedikit sehingga dibawa tangan saja "

9
2.2.5 Hasil Survei Pertanyaan 5

Berdasarkan hasil survei pertanyaan jawaban ganda nomor 5, yang memiliki


pertanyaan "Alasan mengapa Anda menggunakan tas reuseable untuk berbelanja"
terdapat 52 responden yang menjawab. Sebanyak 76,9% atau 40 responden yang
menjawab dengan "Lebih praktis", sebanyak 61,5% atau 32 responden yang
menjawab dengan "Lebih ekonomis", sebanyak 7,7% atau 4 responden yang
menjawab dengan "Mengikuti tren", sebanyak 86,5% atau 45 responden yang
menjawab dengan "Ramah lingkungan", dan sebanyak 23,1% atau 12 responden
yang menjawab dengan "Terpaksa mengikuti peraturan pemerintah (kantong
plastik tidak disediakan)".

Dengan itu, hasil terbanyak adalah ""Siswa menggunakan tas pakai ulang karena
ramah lingkungan". Hasil kedua terbanyak adalah "Siswa menggunakan tas pakai
ulang karena lebih praktis dibanding tas plastik".

10
2.2.6 Hasil Survei Pertanyaan 6

Berdasarkan hasil survei pertanyaan jawaban ganda nomor 6, yang memiliki


pertanyaan "Alasan mengapa Anda tidak menggunakan tas reuseable untuk
berbelanja" terdapat 1 responden yang menjawab dengan jawaban "Kantong
plastik lebih praktis" serta "Tidak sering berbelanja, sehingga pakai tas plastik
saja".

2.2.7 Hasil Survei: Pertanyaan 7

Berdasarkan hasil survei pertanyaan pilihan ganda nomor 7, yang memiliki


pertanyaan "Apakah Anda setuju tas belanja pakai ulang lebih baik dari tas plastik
sekali pakai untuk berbelanja?" terdapat 53 responden yang menjawab. Sebanyak

11
98,1% atau 52 responden menjawab dengan "Ya" dan sebanyak 1,9% atau 1
responden menjawab dengan "Tidak".

Dengan itu, hasil terbanyak adalah "Ya, siswa setuju tas belanja pakai ulang lebih
baik dari tas plastik sekali pakai untuk berbelanja".

12
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengumpulan data, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut:

Hampir seluruh siswa memiliki tas pakai ulang atau tas reusable, hanya
sebagian kecil siswa yang tidak memiliki tas pakai ulang. Semua siswa sudah
mengetahui tas plastik pakai ulang beserta manfaatnya. Hampir seluruh siswa pun
setuju bahwa tas pakai ulang atau reusable lebih baik dibanding tas plastik sekali
pakai.

Sebagian besar siswa yang memiliki tas pakai ulang sering menggunakan
tas reusable nya saat berbelanja. Antara siswa yang selalu memakai tas reusable
dan siswa yang jarang memakainya tidak beda jauh, namun lebih banyak siswa
yang selalu memakai tas reusable nya dibanding siswa yang jarang memakainya.

Siswa yang tidak selalu memakai tas reusable memiliki alasan mengapa
tidak selalu dipakai tasnya. Paling utama, siswa terkadang lupa membawa tas pakai
ulang, sehingga terpaksa menggunakan tas plastik sekali pakai. Berikutnya,
belanjaan siswa sedikit, sehingga dapat dibawa dengan tangan tanpa tas. Lalu, siswa
juga belanja dalam kuantitas besar, sehingga belanjaan siswa dimasukkan ke
kardus. Terakhir, siswa memiliki jumlah tas reusable yang kurang, sehingga
terpaksa menggunakan tas plastik sekali pakai.

Alasan siswa menggunakan tas pakai ulang disebabkan tas pakai ulang
ramah lingkungan. Berikutnya diikuti dengan alasan tas pakai ulang lebih praktis,
lalu lebih ekonomis. Berikutnya, siswa memakai tas pakai ulang karena terpaksa
mengikuti peraturan pemerintah dan tidak disediakan tas plastik sekali pakai.
Terakhir, hanya sedikit yang memakai tas pakai ulang karena alasan mengikuti tren.

13
Alasan masih ada siswa yang memakai tas plastik sekali pakai, disebabkan
tas plastik sekali pakai lebih praktis dibanding tas pakai ulang, serta disebabkan
siswa jarang berbelanja, sehingga pakai tas plastik saja.

3.2 Saran
Setelah melaksanakan penelitian ini, penulis dapat memberikan saran sebagai
berikut:

- Siswa sebaiknya dibiasakan untuk selalu membawa tas pakai ulang ke mana saja,
agar tidak lupa saat berbelanja. Karena tidak semua pembelanjaan kita
direncanakan, ada yang mendadak dan harus memakai tas.

- Saat mau berbelanja dalam kuantitas besar, siswa diharapkan untuk


mempersiapkan tas pakai ulang yang cukup banyak (tidak berlebihan), agar dapat
menampung semua belanjaan tanpa memakai tas plastik.

- Siswa sebaiknya menyadari bahwa penggunaan tas plastik sekali pakai


merupakan sebuah kewajiban sendiri, bukan karena kepaksaan peraturan
pemerintah.

14
DAFTAR PUSTAKA

Condor Ferries. 2021. "Shocking Ocean Plastic Statistics: The Threat to Marine
life, The Ocean & Humanity". https://www.condorferries.co.uk/plastic-in-the-
ocean-statistics . Diakses pada 31 Mei 2021. 21:33 WIB.

Gogte, Mangal. 2009. "Are Plastic Grocery Bags Packing the Enviroment"
from International Journal for Quality Research. Mumbai, India.

KBBI. 2017. "Arti Kata belanja, Makna, Pengertian dan Definisi - Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". https://artikbbi.com/belanja/ . Diakses
pada 02 Juni 2021. 21:22 WIB.

Tough, Rhian. 2007. "Plastic Shopping Bags: Enviromental Impacts and


Policy Options". Tesis. School of Geography, Enviroment, and Earth Sciences,
Enviromental Studies, Victoria University of Wellington, Wellington.

15

Anda mungkin juga menyukai